UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS I SDN I KETEGUHAN KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG TP. 2011/2012

(1)

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS I SDN I KETEGUHAN KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT BANDAR

LAMPUNG TP. 2011/2012

0leh Anika Feriyana

Berdasarkan pengamatan, pembelajaran yang terjadi di kelas I SDN I Keteguhan masih berpusat pada guru. Dalam pembelajaran guru juga jarang/tidak menggunakan media, selain itu guru juga belum mengajar secara tematik. Hal ini berdampak pada kemampuan siswa khususnya dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan, dari 38 siswa yang ada hanya 42,97 persen yang sudah bisa melakukan penjumlahan dan pengurangan, sisanya 57,03 persen belum bisa melakukan penjumlahan dan pengurangan.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan melakukan penjumlahan dan pengurangan menggunakan media kartu bilangan.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tiga siklus, setiap siklusnya ada empat tahap yakni : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah dengan menggunakan metode observasi, sedangkan analisis data yang dilakukan secara deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan media kartu bilangan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan. Peningkatan kemampuan siswa itu terlihat dari hasil yang diperoleh pada pra siklus yang semula hanya 42,97 persen, meningkat menjadi 45,60 persen pada siklus I, dan 52,84 persen pada siklus II,kemudian 61,83 persen pada siklus III.

Oleh sebab itu hendaknya guru lebih mengoptimalkan penggunaan kartu bilangan,khususnya dalam meningkatkan kemampuan melakukan penjumlahan dan pengurangan.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut teori perkembangan Piaget (dalam Nasution,2008:7-8) siswa kelas 1-2 tingkat

Sekolah Dasar berada dalam tahap berpikir praoperasional dimana dalam tahap ini

siswa kelas 1-2 SD belum bisa belajar secara terpisah-pisah seperti pada siswa kelas

4-6 SD yang belajarnya sudah terpisah- pisah atau dengan mata pelajaran. Dalam tahap

ini siswa masih berpikir secara holistik (menyeluruh). Dari teori perkembangan

ini,pembelajaran sangat tepat jika dilakukan dengan pembelajaran tematik yaitu

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema dengan mengaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik dengan

pertimbangan dapat dipadukan indikatornya.

Berdasarkan hasil pengamatan, kenyataan yang terjadi pada siswa kelas 1 di SDN 1

Keteguhan pembelajaran yang dilakukan guru masih terpisah-pisah dam belum

menggunakan pembelajaran tematik. Kegiatan pembelajaran yang selama ini dilakukan

masih berpusat pada guru yaitu guru hanya menggunakan metode ceramah,siswa

kurang dilibatkan dalam kegiatan penbelajaran yang akhirnya menjadikan pembelajaran

yang dilakukan

kurang menyenangkan. Selain guru belum mengajar secara tematik, guru juga tidak

menggunakan alat peraga sebagai alat bantu pembelajaran. Dalam hal ini guru

seharusnya lebih kreatif untuk menggunakan alat peraga yang dapat membantu untuk

memusatkan perhatian siswa. Hal tersebut berdampak pada kemampuan siswa dalam


(3)

Kenyataan tersebut terlihat berdasarkan hasil pra penelitian pada siswa kelas 1 SDN 1

Keteguhan dari 38 siswa yang ada baru ada 16 siswa (42,97%) yang bisa melakukan

penjumlahan dan pengurangan, selebihnya 22 siswa (57,03%) belum bisa melakukan

penjumlahan dan pengurangan.

Atas dasar hal tersebut maka diperlukan adanya suatu tindakan pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan melakukan penjumlahan dan pengurangan. Salah satu

tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang

sesuai yaitu menggunakan media kartu bilangan sehingga dapat membimbing siswa

menguasai materi penjumlahan dan pengurangan.

Pembelajaran dengan menggunakan media kartu bilangan merupakan pembelajaran

yang dapat membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi

keseharian siswa dan mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran sehingga siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Upaya meningkatkan kemampuan melakukan penjumlahan dan pengurangan

menggunakan media kartu bilangan diharapkan dapat mengubah paradigma guru dalam

melakukan pembelajaran yang sebelumnya berpusat pada guru beralih ke siswa.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Pembelajaran yang dilakukan guru masih terpisah-pisah/mata pelajaran, belum

mengajar secara tematik


(4)

3. Dalam pembelajaran,guru tidak/jarang menggunakan alat peraga/media

4. Sebagian besar siswa belum bisa melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai

dengan 20

1.3 Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Berdasarkan latar belakang di atas,maka penulis merumuskan masalah pada penelitian ini

adalah: Apakah penggunaan media kartu bilangan dapat meningkatkan kemampuan

melakukan penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas 1 SDN I Keteguhan Bandar

lampung.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah,tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan

kemampuan melakukan penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan media kartu

bilangan pada siswa kelas 1 SDN I Keteguhan Bandar Lampung.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan adalah :

1. Bagi siswa dapat meningkatkan kemampuan melakukan penjumlahan dan pengurangan

dengan menggunakan media kartu bilangan.

2. Bagi guru sebagai alternatif dalam inovasi melakukan pembelajaran dengan penggunaan

media kartu bilangan sebagai upaya khususnya dalam meningkatkan kemampuan

melakukan penjumlahan dan pengurangan.

3. Bagi sekolah dapat memberikan sumbangan atau kontribusi dalam upaya meningkatkan


(5)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Konsep Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Menurut Arthur dalam Sagala (2009 :12) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

dalam pendidikan karena pengalaman dan latihan atau karena mengalami latihan.

Sementara itu,menurut Morgan dalam Sagala (2009:13) mengemukakan bahwa belajar dapat

diartikan setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai

suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Hal yang senada dikemukakan oleh Gagne dalam Slameto (2003:122) menjelaskan bahwa “belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia,belajar bisa terjadi apabila situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa

sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu kewaktu,dan berkeyakinan

bahwa belajar dipengaruhi faktor dari dalam diri dan dari luar diri dimana keduanya berinteraksi”

Sementara itu,pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan


(6)

Selain itu,menurut Siddiq,dkk (2009:1-9) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu

upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau orang lain) untuk membelajarkan siswa yang

belajar.

Dengan demikian,maka belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri

seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu atau latihan. Sedangkan pembelajaran adalah

suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia

turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respons

terhadap situasi tertentu.

2.1.2 Teori Belajar dan Pembelajaran a. Teori Belajar Kognitif

Pada umumnya anak kelas 1 SD berumur sekitar 6-7 tahun. Menurut Piaget (dalam

Hudoyo,1988:45),anak seumur ini berada pada periode operasi konkret. Periode ini disebut

operasi konkret sebab berpikir logiknya didasarkan pada manipulasi fisik objek-objek

konkret. Anak yang masih berada pada periode ini untuk berpikir abstrak masih

membutuhkan bantuan memanipulasi obyek-obyek konkret atau pengalaman yang langsung

dialaminya. Oleh karena itu, yang perlu diperhatikan pada tahap operasi konkret adalah

pembelajaran yang didasarkan pada benda-benda konkret agar mempermudah anak didik

dalam memahami konsep matematika.

Ditinjau dari segi teori belajar,kegiatan pembelajaran menggunakan media kartu bilangan

dilandasi oleh teori perkembangan Piaget. Menurut penelitian J. Piaget (dalam


(7)

a. Fase praoperasional konkret. Pada tahap ini anak belum dapat mengadakan

perbedaan yang tegas antara perasaan dan motif pribadinya dengan realitas dunia

luar. Ia juga belum memahami konsep reversibility (mengembalikan sesuatu kebentuk semula), karena itu ia belum dapat memahami dasar matematika yang

fundamental. Pada taraf ini kemungkinan untuk menyampaikan konsep-konsep

tertentu kepada anak sangat terbatas.

b. Fase operasi konkrit dengan operasi dimaksud usaha untuk memperoleh data

tentang dunia realitas dan mengubahnya dalam pikiran kita sedemikian rupa

sehingga dapat disusun atau diorganisasikan dan digunakan secara selektif dalam

pemecahan masalah-masalah.

c. Fase operasi formal. Pada taraf ini anak telah sanggup beroperasi berdasarkan

kemungkinan hipotensi atau tidak lagi dibatasi oleh apa yang berlangsung

dihadapinya atau yang telah dalam sebelumnya ia telah dapat memikirkan

variable-variabel yang mungkin atau hubungan-hubungan yang kemudian dapat diselidiki

kebenarannya melalui eksperimen atau observasi.

Dengan demikian,pembelajaran tidak langsung diberikan kepada siswa dalam bentuk

formal atau abstrak, harus melalui fase praoperasional terlebih dahulu. Pembelajaran

dengan menggunakan media kartu bilangan sangatlah cocok diberikan pada fase

ini,yang mana siswa dalam belajarnya dimulai dengan pengenalan terhadap

benda-benda yang ada di lingkungan siswa yang akan memudahkan siswa dalam memahami

konsep secara konkrit dan formal, yaitu mengubah data tentang dunia realita ke dalam

pikiran dan memecahkan masalah-masalah secara selektif dan kemudian menyelidiki

kebenarannya melalui eksperimen atau observasi.


(8)

Menurut William Brownell (dalam Karso,1999: 1.22), pada hakikatnya belajar merupakan

suatu proses yang bermakna,dan belajar matematika harus merupakan belajar yang bermakna

dan pengertian. Dalam pembelajaran matematika SD, Brownell mengemukakan teori makna

(meaning theory). Menurut teori makna, anak harus memahami topik yang sedang dipelajari, memahami simbol tertulis dan apa yang diucapkan. Memperbanyak latihan merupakan jalan

yang efektif, tetapi latihan- latihan yang dilakukan haruslah didahului dengan pemahaman

makna yang tepat.

Brownell (dalam Karso,1999 : 1.25-1.26) mengemukakan bahwa kemampuan

mendemonstrasikan operasi-operasi hitung secara otomatis dan mekanis tidaklah cukup.

Tujuan utama dari pembelajaran aritmatika adalah untuk mengembangkan kemampuan

berpikir dan situasi kuantitatif. Oleh karena itu, pembelajaran aritmatika di SD harus

membahas tentang pentingnya (significance) dan makna (meaning) dari bilangan. Pentingnya bilangan (significance of number) bersifat fungsional adalah dengan kata lain penting dalam kehidupan sosial.

Dari teori tersebut sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, maka Penelitian Tindakan

Kelas ini menggunakan teori kognitif dan konstruktivisme. Mengingat penggunaan media

dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengembangkan pengetahuan

yang dilakukan dengan pembelajaran yang bermakna sehingga materi lebih mudah

dimengerti oleh peserta didik.

2.1.3 Aktivitas Belajar

Banyak macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak-anak di sekolah,tidak hanya

mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional.


(9)

melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga

akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat,tepat,mudah,dan benar,baik

berkaitan dengan aspek kognitif,afektif, maupun psikomotor. Diedrich yang dikutip Hamalik

(dalam Hanafiah dan Suhana,2009 :23) menyatakan aktivitas belajar dibagi dalam delapan

kelompok, yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan-kegiatan visual,yaitu membaca,melihat gambar-gambar, mengamati

eskperimen,demonstrasi,pameran dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral),yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian,mengajukan pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, berwawancara,diskusi dan interupsi.

3. Kegiatan-kegiatan memdengarkan,yaitu mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,mendengarkan suatu permainan,atau

mendengarkan radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis,yaitu menulis cerita,menulis laporan,memeriksa

karangan,bahan-bahan copy,membuat outline atau rangkuman,dan mengerjakan

tes,serta mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar,yaitu menggambar,membuat grafik,chart,

diagram,peta,dan pola.

6. Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan

pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, serta menari dan berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental,yaitu merenungkan,mengingat,memecahkan

masalah,menganalisa faktor-faktor,melihat hubungan-hubungan, dan membuat

keputusan.


(10)

Kesimpulan dari beberapa aktivitas belajar diatas bahwa kegiatan metrik dan kegiatan mental

adalah kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan dengan tujuan agar meningkatkan

kemampuan melakukan penjumlahan dan pengurangan.

Menurut Hanafiah dan Suhana (2009: 67) bahwa belajar dalam pembelajaran yang

kontekstual adalah :

1. Proses belajar

a. Belajar tidak hanya menghafal,akan tetapi mengalami dan harus mengkonstruksikan

pengetahuan.

b. Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta atau peoposisi yang integral

dan sekaligus dapat dijadikan ketrampilan yang dapat diaplikasikan.

c. Peserta secara memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi situasi baru dan

dibiasakan belajar menentukan sesuatu untuk memecahkan masalah dalam

kehidupannya.

d. Belajar secara kontinyu dapat membangun struktur otak sejalan dengan

perkembangan pengetahuan dan keterampilan yang diterima.

2. Pentingnya lingkungan belajar

a. Belajar yang efektif harus berpusat pada peserta didik sehingga memahami

bagaimana cara peserta didik menggunakan pengetahuan dan ketrampilan baru.

b. Kerja sama kelompok peserta didik merupakan hal yang utama dalam

menumbuhkan kebiasaan sharing dalam team learning.


(11)

2.2 Penjumlahan dan Pengurangan

2.2.1 Pengertian Penjumlahan dan Pengurangan

Dalam pembelajaran,penjumlahan dan pengurangan adalah suatu ilmu pengetahuan yang

sangat penting untuk dipelajari siswa SD. Karena penjumlahan dan pengurangan merupakan

pengetahuan yang berhubungan langsung dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh

manusia dalam kehidupan sehari-hari. Penjumlahan dan Pengurangan di SD diharapkan dapat

menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dan memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi dalam kehidupannya.

2.3 Media Pembelajaran 2.3.1 Media

Menurut Heinich dalam Daryanto (2010:4) menyatakan bahwa media merupakan alat saluran

komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata”medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).

Sementara itu,Riana (2007 :5.5) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah “perantara atau pengantar, sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”. Dengan demikian media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur

pesan atau informasi belajar sehingga mengkondisikan seseorang untuk belajar, dalam kata

lain pada saat kegiatan belajar berlangsung,bahan ajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media.


(12)

Dengan demikian maka media pembelajaran pada hakikatnya adalah sesuatu baik berupa

alat,metode,dan teknik yang merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan

pembelajaran (messages) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai

dengan tujuannya dan membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran.

2.3.2 Kegunaan dan Alasan Digunakan Media

Menurut Daryanto (2010 : 5), menyatakan bahwa kegunaan media antara lain :

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis

2. Mengatasi keterbatasan ruang,waktu tenaga dan daya indra

3. Menimbulkan girah belajar,interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber

belajar

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,

auditori dan kinestetiknya

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan

persepsi yang sama

Adapun alasan digunakan Media adalah :

Menurut Daryanto (2010:6),mengemukakan beberapa alasan digunakannya media antara lain:


(13)

2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Pembelajaran dapat lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan

7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat

ditingkatkan

8. Peran guru mengalami perubahan ke-arah yang positif

2.3.3 Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Menurut Hernawan,dkk (2007 : 22) ,jenis-jenis media pembelajaran adalah :

1. Media Visual

a. Media visual yang di proyeksikan,adalah media yang menggunakan alat proyeksi

(projektor) sehingga gambar atau tulisan nampak pada layar (screen). Media priyeksi ini bisa berbentukmedia proyeksi diam misalnya gambar diam (still pictures) dan media proyeksi gerak misalnya gambar bergerak (motion pictures). b. Media visual yang tidak di proyeksikan,yaitu mencakup gambar fotografik, grafis

(graphic),dan media tiga dimensi.

2. Media Audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya

dapat di dengar) yang dapat merangsang pikiran,perasaan, perhatian dan kemampuan

para siwa untuk mempelajari bahan ajar. Jenis media audio ini terdiri atas peogram

kaset suara (audio cassette), CD audio,dan progran radio.


(14)

Sesuai dengan namanya,media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa

disebut media pandang-dengar. Contoh dari media audio-visual diantaranya program

video,televisi pendidikan,video televisi instruksional, program slide suara

(soundslide), dan program CD interaktif.

2.3.4 Prinsip dan Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pemilihan Media

Menurut Nana Sudjana dalam Fathurrohman,dkk (2008:68),prinsip pemilihan media antara

lain :

1. Menentukan jenis media dengan tepat.

2. Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat

3. Menyajikan media dengan tepat

4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media adalah :

1. Objektivitas. Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan

keperluan sistem belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.

2. Program pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik

harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi,struktur maupun

kedalamannya.

3. Sasaran program. Media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan

tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, simbol-simbol yang

digunakan, cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunannya.

4. Situasi dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang

akan dipergunakan, baik ukuran perlengkapan maupun ventilasinya, situasi serta

kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran baik jumlah, motivasi dan


(15)

5. Kualitas teknik. Barangkali ada rekaman suara atau gambar-gambar dan alat-alat

lainnya yang perlu penyempurnaan sebelum digunakan.

2.3.5 Kriteria Pemilihan media

Kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media menurut Nana Sudjana & Ahmad

Rivai dalam Fathurrohman, dkk (2008:71) adalah sebagai berikut :

1. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran, artinya media pengajaran dipilih atas

dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta,

prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah

dipahami siswa.

3. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh,

setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.

4. Keterampilan guru dalam menggunakan apapun jenis media yang diperlukan syarat

utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran.

5. Sesuai dengan teraf berfikir siswa, memilih media untuk pendidikan dan pengajaran

harus sesuai dengan taraf berfikir siswa.

2.3.6 Fungsi Media

Menurut Daryanto (2010: 10), fungsi media secara rinci antara lain :

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan

perantara gambar,potret, slide. Film, video, atau media yang lain.

2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,


(16)

3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati segara

langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau

terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran

yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film

siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebagainya.

4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya,

rekaman suara denyut jantung.

5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung

karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa

dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.

6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.

7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan

menggunakan model/benda tiruan.

8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto

siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran,

warna dan sebagainya.

9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan

video, proses perkembangan katak dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit.

10.Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.Dengan

bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi.

11.Mengamati geraka-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung Dengan

film atau video dapat dengan mudah mengamati jalannya mesin 4 tak dan sebagainya.

12.Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagn,


(17)

13.Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Misalnya

melihat proses penggilingan tebu menjadi gula.

14.Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek secara

serempak. Misalnya dengan siaran radio.

15.Dapat belajar sesuai kemampuan, minat dan temponya masing-masing. Dengan

modul atau pengajaran berprogama, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan,

kesempatan dan kecepatan masing-masing.

2.3.7 Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media

Menurut Fathurrohman dan Sutikno (2008:72), mengemukakan ada enam langkah yang bisa

ditempuh guru dalam mengajar menggunakan media, yakni :

1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media

2. Persiapan guru dengan cara mamilih dan menetapkan media mana yang akan

dimanfaatkan guna mencapai tujuan

3. Persiapan kelas. Anak didik dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran drngan

bermedia dimulai. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat menilai,

menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran

4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media diperankan guru untuk

membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran

5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pemanfaatan media oleh siswa sendiri dengan

mempraktekkannya atau oleh guru langsung baik di kelas atau di luar kelas

6. Langkah evaluasi pengajaran. Sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai,

sekaligus apat dinilai sejauh mana penggunaan media sebagai alat bantu dapat

menunjang keberhasilan proses belajar siswa


(18)

Tiga kelebihan kemampuan media menurut Daryanto (2010:9) adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian dapat digambar,

dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat

ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.

2. Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali objek-objek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya

diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya serta dapat pula diulang-ulang

penyajiannya.

3. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar

jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.

Sedangkan kekurangan Media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Verbalisme, artinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya.

Hal ini trjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan

(ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.

2. Salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa.

Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa

menggunakan media pembelajaran yang lain. Misalnya gambar, bagan, model, dan

sebagainya.

3. Perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain,

gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa

melamun, guru membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanopa variasi,


(19)

4. Tidak terjadi pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan

psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak tejadi proses

berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.

2.4 Penggunaan Media Dalam Pembelajaran

Dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan media

pembelajaran dapat membangun komitmen di kalangan peserta didik untuk belajar, yang

diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan dan loyalitas terhadap mencari dan

menemukan sesuatu dalam proses pembelajaran karena siswa mendapatkan pengalaman

terhadap media-media yang digunakan dalam pembelajaran. Dapat membangun sikap

aktif,kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjumlahan dan pengurangan sehingga

tercapai tujuan pengajaran. Serta menumbuhkan sikap rasa percaya diri pada siswa dan

terbuka terhadap hasil penemuannya.

2.5 Hipotesis

Dari uraian kajian pustaka yang telah dipaparkan, maka dapat disusun hipotesis sebagai

berikut :

“Jika pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media kartu bilangan maka dapat meningkatkan kemampuan melakukan penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Kemmis (dalam Wiriaatmadja, 2008 :12) Penelitian tindakan (action research) adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi

sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a)

Kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka b) Pemahaman mereka mengenai

kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini,dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan-kegiatan

praktek ini.

Menurut (Wiriaatmadja, 2008:13) penelitian tindakan kelas adalah adalah bagaimana

sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar

dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam

praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

1.1 Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 selama enam

bulan yakni dari bulan Desember sanpai dengan bulan Mei.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Keteguhan Bandar Lampung


(21)

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD kelas 1 sebanyak 38 orang siswa yang

terdiri atas 22 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

3.2 Sumber Data

Data penelitian diperoleh melalui tes dan nontes yaitu dokumen hasil belajar siswa dan

observasi.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan selama kegiatan pelaksanaan tindakan,yaitu dengan

menggunakan teknik tes dan nontes.

1. Teknik Tes

Teknik tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan,perintah,dan petunjuk yang

ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu

(Fathurrohman,dkk, 2008 :77).

Dalam penelitian ini,teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data nilai-nilai siswa,

guna mengetahui hasil belajar siswa dalam penjumlahan dan pengurangan dengan

menggunakan media pembelajaran pada kelas 1 SD Negeri I Keteguhan Kecamata

Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung Khususnya tes kemampuan melakukan

penjumlahan dan pengurangan. Data yang terkumpul melalui teknik tes berupa data

kuantitatif.


(22)

Dalam menilai hasil belajar,ada yang bisa diukur dengan menggunakan tes dan ada

pula yang tidak bisa dengan tes (Fathurrohman,dkk. 2008:86). Secara umum

observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan bahan keterangan yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan ( Fathurrohman,dkk. 2008:86).

Observasi digunakan untuk mengetahui apakah dengan media realia pembelajaran di

kelas lebih efektif, apa pengaruhnya serta bagaimana pembelajaran yang akan

dilakukan. Observasi dilakukan oleh observer terhadap aktivitas siswa maupun guru

selama proses pembelajaran berlangsung.

3.4 Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes dan lembar observasi.

1. Tes yang digunakan adalah tes subyektif tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka.

2. Lembar observasi yang digunakan oleh observer untuk mengamati aktivitas siswa

maupun peneliti saat pembelajaran berlangsung.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat, mulai dari tahap persiapan, proses sampai hasil pekerjaan atau pembelajaran, dalam arti apakah kegiatan beserta langkah-langkahnya sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau belum. Demikian juga dengan analisis PTK terhadap kegiatan pembelajaran, analisis dilakukan untuk memperkirakan apakah semua aspek pembelajaran yang terlibat di dalamnya sudah sesuai dengan kapasitasnya. Teknik analisis data yang dilakukan adalah :

a. Mengumpulkan semua data dari hasil pengamatan selama siklus I,II dan III baik data kuantitatif maupun kualitatif.

b. Menganalisis data dengan membuat tabulasi dan persentase,serta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.


(23)

c. Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan data dengan indikator keberhasilan antara hasil tes siklus I, hasil tes siklus I, dan hasil tes siklus III

3.6 Prosedur penelitian

Prosedur penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut :

RANCANGAN PENELITIAN

Siklus I

Siklus II

Dalam penelitian ini pelaksanakan prosedur penelitian tediri dari 3 siklus. Setiap siklus

dilaksanakan sebanyak 1 – 2 kali pertemuan. Siklus penelitian tindakan kelas menggunakan prosedur Kemmis dan MC. Taggart (dalam Wiriaatmadja 2008:62) yang terdiri dari beberapa

tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi.

Prosedur penelitian tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Orientasi Teori dan Kajian Lapangan

Perencanaan

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran I Analisis Data dan

Refleksi I

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran II Observasi

Observasi Analisis Data dan

Refleksi II

Perencanaan

Gambar 1. Metode PTK (Kemmis dalam Wiriaatmadja, 2008 : 62)


(24)

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan yaitu :

1. Menetapkan rancangan pembelajaran di kelas.

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi:

a. Kompetensi Dasar

b. Indikator

c. Tujuan Pembelajaran

1 Pelaksanaan

Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan

penelitian. Prosesnya mengikuti urutan yang terdapat dalam skenario pembelajaran sebagai

berikut :

a. Kegiatan awal

Mengerjakan tes awal dan tanya jawab tentang materi pelajaran

b. Kegiatan inti

Penyajian materi dilakukan oleh guru meliputi pokok-pokok materi secara

garis besar. Setelah materi diberikan,siswa diberi tugas untuk mengerjakan

soal latihan untuk menguji kemampuan siswa.

c. Kegiatan akhir

Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan materi pelajaran yang

telah dipelajari.

3. Observasi

Observasi adalah kegiatan mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan proses

pembelajaran. Observasi dilakukan oleh observer (teman sejawat) terhadap siswa dan peneliti


(25)

4. Refleksi

Refkelsi adalah kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan. Refleksi

dilakukan untuk menganalisis kendala yang dihadapi siswa serta hasil dari implementasi

untuk menentukan perkembangan,kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar

perbaikan pada siklus berikutnya.

3.7 Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian meliputi instrumen untuk hasil belajar yang berupa tes akhir tiap siklus

dan instrumen untuk aktivitas siswa yang sedang belajar dan guru yang sedang melaksanakan

pembelajaran.

3.8 Jadwal Pelaksanaan penelitian

Jadwal pelaksanaan kegiatan dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan Kelas 1

SDN 1 keteguhan Bandar Lampung. Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan selama 6 (enam)

bulan yakni dari bulan Desember-Mei.

3.9 Urutan Tindakan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi.

3.9.1 Siklus 1

Pada siklus pertama diadakan sebanyak dua kali pertemuan dengan rancangan sebagai berikut

:

1. Kegiatan perencanaan

a. Menyiapkan silabus, rencana pembelajaran, dan bahan ajar.


(26)

kegiatan guru dan siswa, dan alat evaluasi.

c. Menentukan materi.

2. Kegiatan pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan pertama

Materi pembelajaran pada siklus I bertema “Lingkungan”.

Penyampaian materi pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang berhubungan dengan

Lingkungan sebagai apersepsi untuk menggali pengetahuan awal siswa atau menggiring

pemikiran dan kesiapan siswa dalam belajar tentang lingkungan.

b. Menginformasikan tema yang akan dipelajari kepada siswa yaitu tema lingkungan

c. Mengemukakan tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan

efisien sesuai dengan harapan

d. Guru meminta seluruh siswa untuk duduk secara melingkar

e. Dua orang siswa diminta untuk suit

f. Guru meletakkan 2 buah kartu yang bertuliskan sekolah dan rumah

g. Guru meminta salah satu siswa yang menang untuk mengambil 1 buah kartu yang telah

disediakan oleh guru

h. Guru meminta siswa tersebut meletakkan kartu sesuai dengan denah menuju rumahnya

dilihat dari sekolah, jika kartunya tidak ada siswa boleh mengambil kartu lagi sampai

denahnya tercukupi

i. Setelah siswa meletakkan kartu, siswa menghitung berapa banyak bangunan yang dilewati

dalam perjalanan menuju rumahnya jika berjalan di sebelah kiri jalan kemudian siswa

meletakkan kartu bilangan yang sesuai dengan jumlah bangunan di kiri jalan


(27)

k. Guru juga meminta siswa menghitung berapa banyak banguanan yang dilewati dalam

perjalanan menuju rumahnya jika berjalan di sebelah kanan jalan kemudia siswa

meletakkan kartu bilangan yang sesuai dengan jumlah bangunan yang ada di sebelan

kanan jalan

l. Siswa membaca lambang bilangan yang tertulis pada kartu

m.Siswa diminta menghitung berapa banyaknya bangunan jika bangunan yang berada

disebelah kiri jalan dijumlahkan dengan bangunan yang berada di sebelah kanan jalan

n. Siswa menghitung jika seluruh bangunan dikurangi dengan jumlah bangunan yang berada

di sebelah kiri jalan

o. Siswa menghitung jika seluruh bangunan di kurangi dengan jumlah bangunan yang berada

di sebelah kanan jalan

p. Siswa menyebutkan nama-nama bangunan yang dilewati dan kemudian menyebutkan

fungsinya

q. Siswa menuliskan nama-nama bangunan yang dilewati dengan didiktekan oleh guru

r. Siswa membaca kembali nama-nama bangunan yang telah ditulis misal :gardu,masjid,

gang, rumah, dll.

Pertemuan kedua

a. Mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan pada siswa yang berkaitan dengan

tema lingkungan untuk menggiring pemikiran atau menggali pengetahuan awal siswa dan

kesiapan siswa dalam pembelajaran tentang lingkungan.

b. Menginformasikan tema yang akan dipelajari kepada siswa yang temanya masih sama

dengan pertemuan sebelumnya yaitu tema lingkungan

c. Mengemukakan tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan


(28)

d. Siswa diminta duduk membentuk lingkaran

e. Dua orang siswa diminta untuk suit

f. Siswa yang menang diminta mengambil 1 buah benda tiruan (kursi,meja,lemari dll) yang

telah disediakan oleh guru

g. Guru meletakkan 2 buah kotak yang bertuliskan rumah dan sekolah

h. Siwa diminta meletakkan benda tiruan yang dimiliki sesuai dengan denah ruang kelas dan

denah rumah, jika benda tiruan tidak sesuai maka siswa boleh mengambil lagi benda

tiruan sampai denah rumah dan kelas tercukupi

i. Setelah siswa selesai meletakkan benda tiruan, siswa menghitung berapa banyak benda

yang ada di kelas, kemudian siswa meletakkan kartu bilangan yang sesuai dengan jumlah

bendanya

j. Siswa membaca lambang bilangan yang tertulis pada kartu bilangan

k. Siswa juga menghitung berapa banyak benda yang terdapat di kotak rumah, kemudian

siswa meletakkan kartu yang sesuai dengan jumlah bendanya

l. Siswa membaca lambang bilangan yang tertulis pada kartu

m.Siswa menghitung jumlah benda yang terdapat di dalam kotak rumah dan kotak sekolah

n. Siswa menghitung jika jumlah seluruh benda dikurangi dengan jumlah benda yang

terdapat di dalam kotak sekolah

o. Siswa juga menghitung jika jumlah seluruh benda dikurangi dengan jumlah benda yang

terdapat di dalam kotak rumah

p. Siswa menyebutkan nama-nama benda yang ada di rumah dan di sekolah beserta

fungsinya masing-masing

q. Siswa menulis nama-nama benda yang ada di rumah dan di sekolah dengan didiktekan


(29)

r. Siswa membaca ulang nama-nama benda yang telah ditulis secara bersama-sama, misal :

kursi,meja,lemari,dll.

Berdasarkan hasil tes pada pelaksanaan siklus 1, maka guru bersama-sama dengan observer

dapat merumuskan kelebihan dan kekurangan yang ada pada siklus 1 sebagai bahan

pertimbangan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

3. Tahap Pengamatan/Observasi

Dalam kegiatan pada tahap ini peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk

mengadakan observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran

4. Tahap Refleksi

Dalam tahap refleksi hal-hal yang dilakukan adalah membahas hal-hal yang terjadi dalam

siklus 1 yang dilakukan oleh peneliti. Jika terdapat kekurangan atau kelemahan, maka

akan dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan pada siklus 2. Sedangkan

kebaikan-kebaikan yang sudah dilakukan pada siklus 1 harus dipertahankan untuk pelaksanaan

tindakan pada siklus 2.

3.9.2 Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan akan dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran dan materi

b. Menyiapkan instrumen penelitian terdiri dari lembar observasi untuk

kegiatan guru dan siswa, dan alat evaluasi


(30)

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Materi pembelajaran pada siklus II bertema “Kebersihan”

Penyampaian materi pembelajaran dalam siklus II adalah sebagai berikut :

a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang berhubungan dengan

Kebersihan sebagai apersepsi untuk menggali pengetahuan awal siswa atau menggiring

pemikiran dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran tentang kebersihan.

b. Menginformasikan tema yang akan dipelajari kepada siswa yaitu tema kebersihan

c. Mengemukakan tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan

efisien sesuai denga harapan.

d. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok putri dan kelompok putra

e. Masing-masing kelompok diberikan alat kebersihan, kelompok putri dibagikan sapu dan

kelompok putra dibagikan lap kain yang sudah disediakan guru

f. Masing-masing kelompok diberikan tugas oleh guru. Kelompok putri menyapu lantai dan

kelompok putra mengelap meja, kursi dan kaca jendela

g. Guru mengawasi dan membimbing siswa dalam kegiatan bersih-bersih

h. Setelah selesai membersihkan ruang kelas, siswa menentukan berat benda (lebih ringan

atau lebih berat) antara sapu dan lap kain

i. Siswa memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan berat benda yang

dihubungkan dengan alat kebersihan

j. Siswa diminta menghitung banyaknya sapu dijumlahkan dengan lap kain menggunakan

kartu bilangan

k. Siswa menghitung jika seluruh benda dikurangi dengan jumlah lap kain menggunakan


(31)

l. Siswa diminta mengungkapkan perasaan suka atau tudak suka terhadap kegiatan

bersih-bersih dalam satu atau dua kalimat sederhana

m.Siswa memberikan alasan mengapa mereka menyukai kegiatan tersebut

n. Siswa menyebutkan ciri-ciri ruang kelas yang sehat dan yang tidak sehat

o. Siswa memberi contoh perilaku apa saja yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan

p. Siswa menjelaskan jika terjadi hujan deras apakah dapat mempengaruhi kegiatan manusia

q. Siswa memberi contoh akibat pengaruh musim hujan atau musim kemarau terhadap

kesehartan manusia

r. Siswa menyebutkan apa saja kewajiban anak di sekolah

s. Siswa memberi contoh pelaksanaan kewajiban dengan mengikuti tata tertib di sekolah

t. Siswa menulis kalimat perasaan suka atau tidak suka terhadap kegiatan bersih-bersih

Pertemuan kedua

a. Mengadaka apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang kegiatan yang

berhubungan dengan kebersihan untuk menggiring pemikiran siswa atau menggali

pengetahuan awal siswa agar siswa siap dalam mengikuti pembelajaran tentang kebersihan

b. Menginformasikan tema yang akan dipelajari kepada siswa yang temanya masih sama

dengan pertemuan sebelumnya yaitu tema kebersihan

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan

efisien sesuai dengan harapan

d. Membagi siswa menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B

e. Masing-masing kelompok diminta satu orang untuk mewakili kelompoknya (kelompok A

memperagakan cara menyikat gigi, dan kelompok B memperagakan cara mandi)


(32)

g. Guru dan siswa yang lain mengamati kegiatan yang dilakukan teman mereka, kemudian

guru memberikan penguatan kepada siswa yang memperagakan dengan benar dan

memberikan motivasi kepada siswa yang belum memperagakan dengan benar

h. Setelah melakukan peragaan, siswa diminta membandingkan berat benda (lebih ringan

atau lebih berat) antara pasta gigi dengan sikat gigi

i. Siswa memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan berat benda yang

dihubungkan dengan alat menggosok gigi dan alat mandi

j. Siswa diminta menghitung jika benda yang digunakan untuk mandi dijumlahkan dengan

benda yang digunakan untuk menggosok gigi menggunakan kartu bilangan

k. Siswa diminta menghitung jika jumlah seluruh benda dikurangi dengan jumlah benda

untuk mandi menggunakan kartu bilangan

l. Siswa diminta menghitung jika jumlah seluruh benda dikurangi dengan jumlah benda

untuk membersihkan gigi menggunakan kartu bilangan

m.Siswa diminta mengungkapkan perasaan suka atau tidak suka terhadap kegiatan

menggosok gigi atau mandi dalam satu atau dua kalimat sederhana

n. Siswa memberikan alasan mengapa mereka suka atau tidak suka terhadap kegiatan

tersebut

o. Siswa menyebutkan ciri-ciri gigi yang sehat dan tidak sehat

p. Siswa menyebutkan ciri-ciri badan yang sehat dan tidak sehat

q. Siswa memberi contoh perilaku untuk menjaga kebersihan badan

r. Siswa menjelaskan jika terjadi musim hujan atau kemarau yang panjang terhadap

kesehatan badan

s. Siswa menyebutkan apa saja kewajiban anak di rumah


(33)

u. Siswa menulis kalimat perasaan suka atau tidak suka terhadap kegiatan menjaga

kebersihan badan

Berdasarka hasil tes pada pelaksanaan siklus II, maka guru bersama observer dapat

merumuskan kelebihan dan kekurangan yang ada pada siklus II sebagai bahan pertimbangan

dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus III.

2 Tahap Pengamatan/Observasi

Dalam kegiatan pada tahap ini masih sama seperti pada kegiatan observasi siklus I yaitu

peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengadakan observasi pada saat

pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus ini akan diketahui apakah sikap dan semangat belajar

anak mengalami kemajuan atau tidak.

3 Tahap Refleksi

Dalam tahap refleksi juga masih sama seperti dalam teknis pelaksanaan pada siklus yang

pertama. Hasil dari refleksi siklus ini akan dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan

siklus berikutnya yaitu siklus yang ketiga.

1.9.3 Siklus III

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan akan dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran dan

materi

2. Menyiapkan instrumen penelitian terdiri dari lembar observasi untuk kegiatan guru

dan siswa serta alat evaluasi


(34)

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Materi pembelajaran pada siklus III bertema “Permainan”

Penyampaian materi pembelajaran dalam siklus III adalah sebagai berikut ;

a. Mengadakan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang sesuatu

yang berhubungan dengan permainan untuk mrnggali pengetahuan siswa atau pemikiran

siswa agar siswa siap untuk mengikuti pembelajaran tentang permainan.

b. Mengiformasikan tema yang akan dipelajari

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan

efisien sesuai dengan harapan.

d. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok (setiap kelompok beranggota 7-8 siswa)

e. Setiap kelompok diminta hompimpa untuk mencari 1 siswa yang menang

f. Siswa yang menang menjadi wakil dari kelompoknya masing-masing untuk mengikuti

permainan memindahkan benda

g. 5 siswa yang menjadi wakil dari kelompoknya melakukan permainan memindahkan

benda alat-alat tulis yang telah disediakan oleh guru (pensil,penghapus,penggaris,pensil

warna dan peruncing). Masing-masing benda berjumlah 10 buah,

h. Guru menyiapkan tempat yang berbeda yaitu start dan finish

i. Siswa bermain memindahkan benda

j. Guru mengawasi dan membimbing siswa dalam melakukan permainan

k. Setelah mendapatkan satu pemenang, guru mrmberikan penguatan terhadap siswa yang

menang dan memberikan motivasi pada siswa yang kalah

l. Siswa diminta menghitung berapa banyak alat tulis jika dijumlahkan semua dengan cara


(35)

m. Siswa menghitung jika seluruh benda dikurangi dengan jumlah penghapus menggunakan

kartu bilangan dengan cara mendatar dan cara menurun

n. Siswa mengidentifikasi bentuk-bentuk alat tulis yang mudah bergerak dan sulit bergerak

o. Siswa memberi contoh alat tulis yang mudah bergerak dan sulit bergerak

p. Siswa menyalin kalimat sederhana tentang permainan ke dalam huruf tegak bersambung

q. Siswa menulis dikte kalimat sederhana tentang permainan ke dalam huruf tegak

bersambung

r. Siswa menyebutkan manfaat hidup rukun

s. Siswa menyebutkan akibat jika tidak menjaga kerukunan

t. Siswa menyebutkan hak anak di rumah dan di sekolah

u. Siswa memberi contoh pelaksanaan hak anak di rumah dan di sekolah

v. Siswa menggolongkan alat-alat tulis yang mudah bergerak dan sulit bergerak

Berdasarkan hasil tes pada pelaksaan siklus III, maka guru bersama dengan observer

memutuskan untuk mengakhiri penelitian pada siklus III ini karena kemampuan siswa dalam

melakukan penjumlahan dan pengurangan telah mencapai indikator keberhasilan yang telah

ditentukan.

3. Tahap Pengamatan/Observasi

Dalam kegiatan pada tahap ini masih sama seperti pada kegiatam observasi siklus I dan siklus

II yaitu peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengadakan observasi pada

saat pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini akan diketahui apakah sikap dan semangat

belajar anak mengalami peningkatan atau tidak dari siklus II.


(36)

Dalam tahap refleksi ini juga masih sama seperti dala teknis pelaksanaan pada siklus I dan

siklus II. Hasil dari refleksi ini akan dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan siklus

berikutnya.

3.10 Indikator Keberhasilan

Indikator dari penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar dalam melakukan penjumlahan

dan pengurangan pada siswa kelas 1 SDN 1 Keteguhan Bandar Lampung dengan


(37)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV peneliti mengambil beberapa kesimpulan,

antara lain :

1. Penggunaan media kartu bilangan dalam pembelajaran dapat meningkatkan

aktivitas siswa dalam belajar, terutama pada aktivitas melakukan penjumlahan dan

pengurangan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari data yang diperoleh pada

pembelajaran siklus I ,siklus II dan siklus III, yaitu pada siklus I persentase aktivitas

siswa dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan mencapai 47,36%

sedangkan pada siklus II menjadi 54,59% atau meningkat sebesar 7,23% dan pada

siklus III menjadi 62,27% atau meningkat 7,68%

2. Penggunaan media kartu bilangan dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, khususnya hasil belajar siswa dalam melakukan penjumlahan dan

pengurangan. Hal ini terbukti dari data yang diperoleh pada pembelajaran setiap

siklusnya. Pada siklus I hasil belajar dalam melakukan penjumlahan dan

pengurangan mencapai 45,60%, pada siklus II menjadi 52,84% atau meningkat

7,24% dan pada siklus III menjadi 61,83% atau meningkat 8,99%.

1.2. Saran

Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya dan meningkatkan

kemampuan dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan, maka penulis


(38)

1. Siswa hendaknya terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran penjumlahan dan

pengurangan agar kemampuannya meningkat.

2. Para guru hendaknya terampil dalam penggunaan media agar menghasilkan pesan

yang menarik sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

3. Karena obyek penjumlahan dan pengurangan abstrak, maka pengguanaan media

pembelajaran dalam membelajarkan penjumlahan dan pengurangan sangat

diperlukan untuk menjadikan konsep-konsep yang abstrak itu menjadi konkrit dan

mudah dipahami oleh siswa SD kelas I yang masih dalam tahap praoperasional.

4. Kepala sekolah seyogyanya melengkapi media dan alat peraga di sekolahnya dan

menyarankan kepada dewan guru untuk menggunakan media dalam kegiatan


(39)

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA SD KELAS 1 SDN KETEGUHAN

KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG TP. 2011/2012

(Skripsi)

ANIKA FERIYANA

PROGRAM STUDI S1 PGSD PPKHB 2010 JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(40)

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA SD KELAS I SDN I KETEGUHAN

KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG TP. 2011/2012

Oleh

Anika Feriyana

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI S1 PGSD PPKHB 2010

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG


(41)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tegal Sari pada tanggal 5 Oktober 1985 di Kec. Merbau Mataram

Lampung Selatan. Penulis mamulai sekolahnya di SDN 4 Tanjung Baru dan selesai pada

tahun 1997, kemudian melanjutkan sekolah pada SLTPN 3 Katibung yang pada saat ini telah

berganti nama menjadi SMPN 2 Merbau Mataram Lampung Selatan dan diselesaikan tahun

2000, selanjutnya penulis melanjutkan sekolah pada SMU YPPL Panjang Bandar lampung

dan telah selesai tahun 2003. Setelah lulus SMU penulis melanjutkan kuliah di Perguruan

Tinggi Universitas Lampung, Fakultas Keguruan dan Inmu Pendidikan pada Prodi PGSD dan

selesai pada tahun 2005.

Penulis menikah dengan Rahmat Nurhasan pada tahun 2006 dan telah dikaruniai seorang

putra bernama Rama Andhika pada tahun 2008. Pada tahun 2006 penulis memulai karir

sebagai guru pada tahun di SDN I Keteguhan dan telah diangkat menjadi Pegawai Negeri


(42)

DAFTAR GAMBAR

Gambar : Halaman


(43)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

DAFTAR ISI ... i

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran ... 5

2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 5

2.1.2 Teori Belajar dan Pembelajaran ... 6

2.1.3 Aktivitas Belajar ... 9

2.2 Penjumlahan dan Pengurangan ... 12

2.2.1 Pengertian Penjumlahan dan Pengurangan ... 12

2.3 Media Pembelajaran ... 12

2.3.1 Media ... 12

2.3.2 Kegunaan dan Alasan Digunakan Media ... 13

2.3.3 Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 14

2.3.4 Prinsip dan Faktor yang Mempengaruhi Dalam Pemilihan Media ... 15

2.3.5 Kriteria Pemilihan Media ... 16

2.3.6 Fungsi Media ... 17

2.3.7 Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media .. 19 2.3.8 Kelebihan dan Kekurangan dalam Penggunaan Media . 20


(44)

2.4 Penggunaan Media dalam Pembelajaran ... 21

2.5 Hipotesis ... 22

BAB III. METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Setting Penelitian ... 23

3.2 Sumber Data ... 24

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.4 Alat Pengumpulan Data ... 25

3.5 Teknik Analisis Data ... 25

3.6 Prosedur Penelitian ... 26

3.7 Instrumen Penelitian ... 28

3.8 Jadwal Pelaksanaan Tindakan ... 28

3.9 Urutan Tindakan Penelitian ... 29

3.9.1 Siklus I ... 29

3.9.2 Siklus II ... 33

3.9.3 Siklus III ... 38

3.10 Indikator Keberhasilan ... 40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.1.1 Implementasi Siklus I ... 41

4.1.2 Implementasi Siklus II ... 53

4.1.3 Implementasi Siklus III ... 65

4.2 Pembahasan ... 72

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(45)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pemetaan KD dan indikator siklus I

2. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I 3. Pemetaan KD dan indikator siklus II 4. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II 5. Pemetaan KD dan indikator siklus III 6. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus III 7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III 10.Hasil Belajar Siswa Siklus I

11.Hasil Belajar Siswa Siklus II 12.Hasil Belajar Siswa Siklus III 13.Izin Penelitian


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Asra, Darmawan dan Riana (2007). Komputer dan Media Pembelajaran di SD. Dirjendikti : Jakarta

Daryanto (2010). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Fathurrohman dan Sutikno (2008). Strategi Belajar mengajar. Bandung : PT. Refika aditama

Guza, Afni (2008). Undang-undnag Sisdiknas dan Undang-undang Guru dan Dosen. Jakarta: Asa Mandiri.

Hermawan, Zaman dan Riyana (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Penerbit : Upi Pres

Hanafiah dan Suhana (2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Refika Aditama

Konsorium PJJ (2008). Kapita Selekta Pembelajaran. Dirjendikti : Jakarta

Nasution S. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Rochiati Wiriaatmadja (2008). Metode Penelitian Tindakan kelas. Jakarta : Rosda

Siddiq, M. Djauhar, dkk (2009). Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Dirjendikti : Jakarta

Slameto (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara Suharsimi Arikunto (2007). Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesional

Guru. Jakarta : PT. Rajawali Pers

Syaiful Sagala (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta.

…………. (2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandar Lampung: Dinas Pendidikan dan Perpustakaan Kota Bandar Lampung


(47)

DAFTAR TABEL

Tabel : Halaman 1. Aktivitas belajar siswa dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan

siklus I.. ... 46 2. Hasil belajar siswa dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan

siklus I ... 48 3. Rekapitulasi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam melakukan

penjumlahan dan pengurangan antara pra siklus dengan siklus I.. ... 49 4. Rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan

penjumlahan dan pengurangan pra siklus dengan siklus I ... 50 5. Aktivitas belajar siswa dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan

siklus II ... 58 6. Hasil belajar siswa dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan siklus

II….. ... 60 7. Rekapitulasi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam melakukan

penjumlahan dan pengurangan antara siklus I dengan siklus II ... 61 8. Rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan

penjumlahan dan pengurangan antara siklus I dengan siklus II ... 62 9. Aktivitas belajar siswa dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan

siklus III ... 68 10.Hasil belajar siswa dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan siklus

III… ... 69 11.Rekapitulasi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam melakukan

penjumlahan dan pengurangan antara siklus II dengan siklus III… .... 70 12.Rekapitulasi peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan

penjumlahan dan pengurangan siklus II dan siklus III ... 71 13.Rekapitulasi aktivitas belajar siswa dalam melakukan penjumlahan dan

pengurangan siklus I, siklus II dan siklus III ... 73 14.Rekapitulasi hasil belajar siswa dalam melakukan penjumlahan dan


(48)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga terselesainya karya tulis yang berjudul “Upaya Peningkatan Kemampuan Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan Media Kartu

Bilangan Pada Siswa SD Kelas I SDN I Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung TP. 2011/2012”. Karya tulis ini disusun guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam Penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak dibimbing dan diarahkan oleh semua

pihak, dam dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas

bantuan, bimbingan dan pengarahan mereka, semoga amal baik yang telah diberikan kepada

penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada

yang terhormat :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan UNILA

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan FKIP

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Prodi PGSD dan sebagai Dosen

Pembimbing

4. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum., selaku Dosen Pembahas

5. Seluruh dosen dan karyawan FKIP Unila

6. Ibu Roslina BN, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN I Keteguhan tempat penulis

bertugas, atas saran, arahan dan motivasinya

7. Seluruh dewan guru dan karyawan SDN I Keteguhan atas bantuannya


(49)

9. Anakda Rama Andhika, buah hati penulis atas pengertiannya

10.Rekan-rekan satu angkatan SI Dalam Jabatan angkatan 2010 atas persahabatan yang

terjalin selama ini

11.Dan keluarga besarku yang selalu mensuport selama pendidikan ini berjalan

Akhirnya penulis berharap semoga amal dan kebaikan yang Bapak, Ibu serta Suami dan

Anakku menjadi amal ibadah dan memperoleh balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Amin.

Bandar Lampung, Mei 2012

Penulis,

Anika Feriyana NPM. 1013069007


(50)

MOTTO

Pengalaman adalah guru yang terbaik

Mencoba adalah pengalaman

Dengan cinta hidup menjadi bergairah, dengan ilmu hidup menjadi


(51)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. Darsono,M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dra. Sasmiati,M.Hum. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(52)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Mahasiswa : Anika Feriyana

NPM : 1013069007

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : SI PGSD dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Melakukan Penjumlahan dan

Pengurangan Menggunakan media Kartu Bilangan Pada Siswa Kelas

I SDN I Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar

Lampung TP 2011/2012

Menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan

sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain

atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas

atau instansi lain.

Bandar Lampung, Mei 2012 Yang Membuat Pernyataan,

Anika Feriyana NPM. 1013069007


(53)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Elektronik Tugas Akhir ini kepada :

1.

Kedua orang tuaku yang selalu berdo’a untuk keberhasilanku;

2.

Suamiku dan Anakku tercinta yang selalu mendukung dan memberi

semangat dalam menyelesaikan Elektronik Tugas Akhir ini;

3.

Adik-adikku sebagai contoh bahwa menuntut ilmu itu tidaklah mudah;

4.

Almamater Universitas Lampung, yang telah menambah wawasan yang


(54)

Judul Skripsi : Upaya Peningkatan Kemampuan Melakukan Penjumlahan Dan Pengurangan Menggunakan Media Kartu Bilangan Pada Siswa Kelas I SDN I Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung TP. 2011/2012

Nama mahasiswa : Anika Feriyana

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013069007

Program Studi : SI PGSD Dalam jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Tempat penelitian : SDN I Keteguhan Bandar Lampung

Waktu : 6 (enam) bulan

Menyetujui

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Dosen Pembimbing,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Dr. Darsono, M.Pd


(1)

9. Anakda Rama Andhika, buah hati penulis atas pengertiannya

10.Rekan-rekan satu angkatan SI Dalam Jabatan angkatan 2010 atas persahabatan yang terjalin selama ini

11.Dan keluarga besarku yang selalu mensuport selama pendidikan ini berjalan

Akhirnya penulis berharap semoga amal dan kebaikan yang Bapak, Ibu serta Suami dan Anakku menjadi amal ibadah dan memperoleh balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.

Bandar Lampung, Mei 2012 Penulis,

Anika Feriyana NPM. 1013069007


(2)

MOTTO

Pengalaman adalah guru yang terbaik

Mencoba adalah pengalaman

Dengan cinta hidup menjadi bergairah, dengan ilmu hidup menjadi

terarah dan dengan seni hidup menjadi indah


(3)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. Darsono,M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dra. Sasmiati,M.Hum. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(4)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Mahasiswa : Anika Feriyana

NPM : 1013069007

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : SI PGSD dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan media Kartu Bilangan Pada Siswa Kelas I SDN I Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung TP 2011/2012

Menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau instansi lain.

Bandar Lampung, Mei 2012 Yang Membuat Pernyataan,

Anika Feriyana NPM. 1013069007


(5)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Elektronik Tugas Akhir ini kepada :

1.

Kedua orang tuaku yang selalu berdo’a untuk keberhasilanku;

2.

Suamiku dan Anakku tercinta yang selalu mendukung dan memberi

semangat dalam menyelesaikan Elektronik Tugas Akhir ini;

3.

Adik-adikku sebagai contoh bahwa menuntut ilmu itu tidaklah mudah;

4.

Almamater Universitas Lampung, yang telah menambah wawasan yang


(6)

Judul Skripsi : Upaya Peningkatan Kemampuan Melakukan Penjumlahan Dan Pengurangan Menggunakan Media Kartu Bilangan Pada Siswa Kelas I SDN I Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung TP. 2011/2012 Nama mahasiswa :

Anika Feriyana

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013069007

Program Studi : SI PGSD Dalam jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tempat penelitian : SDN I Keteguhan Bandar Lampung

Waktu : 6 (enam) bulan

Menyetujui

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Dosen Pembimbing,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Dr. Darsono, M.Pd


Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KETEGUHAN DI TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG

1 10 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BILANGAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SDN 01 KEMBANG TANJUNG LAMPUNG UTARA

0 9 47

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS I SDN I KETEGUHAN KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG TP. 2011/2012

0 6 54

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG PADA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN I PESAWAHAN TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 109

UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 9 47

UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS II SDN 2 PAHOMAN KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 10 43

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I SDN 1 BULUREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 123

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS 1 SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 8 45

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN TEMA LINGKUNGAN MELALUI METODE BERMAIN KARTU SISWA KELAS I A SD XAVERIUS I TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 48