3.2.2. Mengklasifikasi bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13.
3.2.3. Menjelaskan bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13. 3.3.1.   Mengidentifikasi   penyebab   mudah   berkembangnya   Islam   di
Nusantara. 3.3.2.  Menjelaskan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara.
4.1.1. Menjelaskan alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah   mengamati,   menanya,   mengekplorasi,   menalar,   dan   merefleksi, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan proses masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan,
sosial, dan pengajaran. 2. Menjelaskan bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13.
3. Menjelaskan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara. 4. Menjelaskan   alur   perjalanan   para   pedagang  Arab   dalam   berdakwah   di
Indonesia. 5. Berkomitmen  untuk  selalu  tekun,  gigih  dalam belajar  dan  mensyiarkan
Islam sebagaimana yang dilakukan oleh para penyebar agama Islam di Indonesia.
E. Materi Pokok
1. Sejarah masuknya  Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.
2. Bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13. 3. Penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara.
4.  Alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia.
F. Proses Pembelajaran
Secara umum pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan dengan pendekatan saintifik   mengamati,   menanya,   mencobamenggali   data,   menalar,
mengkomunikasikan, hubungkan antar fenomna, refleksi dan rencana aksi.
Pertemuan I: Sejarah dan Bukti Masuknya Islam Nusantara 
Persiapan a.  Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2 Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. 3
Guru   menyapa   peserta   didik   dengan   memperkenalkan   diri   kepada peserta didik.
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5 Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan   mengaitkan   dengan  sejarah   dan   bukti   masuknya   Islam   di Nusantara.
6 Mediaalat   peragaalat   bantu   bisa   berupa   tulisan   manual   di   papan
tulis,   kertas   karton   tulisan   yang   besar   dan   mudah   dilihatdibaca,
atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7 Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok   di   antaranya   model   direct   instruction   model   pengajaran langsung yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku
the behavioral systems family of model. Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga dengan active learning atau
whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan mengajarkan
memberikan   koreksi,   dan   memberikan   penguatan   secara   langsung pula.   Model   ini   dipadukan   dengan   model   artikulasi
membuatmencari pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik.
Model-model ini untuk mendorong refleksi dan diskusi mengenai nilai-   nilai,   gagasan   dan   cita-cita   yang   ada   dalam   sejarah
kebudayaan   Islam  sehingga   kompetensi   pemantapan   nilai   yang menjadi aspek  psikomotorik dan afektif dapat tercapai.
Catatan: a. Pembelajaran  Sejarah Kebudayaan Islam  dapat  dilaksanakan di
luar kelas, antara lain di tempat-tempat dan situs bersejarah atau di tempat- tempat  diorama kesejarahan.
b. Pencapaian pengamalan role model nilai-nilai keteladanan  yang terdapat dalam peristiwa dan tokoh sejarah perlu didukung oleh
program antara lain: • Mengunjungi tempat dan situs-situs bersejarah.
• Memperkenalkan buku-buku khazanah tokoh-tokoh sejarah
sosial dan intlektual  muslim. • Menceritakan   kisah-kisah   keteladanan   tokoh-tokoh   dalam
sejarah dan intlektual  muslim. • Menonton filmvideo khazanah  sejarah tokoh-tokoh Islam
• dll
Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan   memahami   sejarah  dan   bukti  masuknya   Islam   di   Nusantara, antara lain:
1. Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara.
2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan pendapatnya.
3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan gambarnya dan peserta lain mendengarkan.
4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara. 5. Guru   memberikan   penjelasan   tambahan   dan   penguatan   yang
dikemukaan peserta didik tentang hasil pengamatannya.
.
Pengamatanku
a a
Gbr. Makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya
Sumber http:infogresik.info
Bukti   masuknya   Islam   abad   13 ditemukannya   makam   panjang
Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya
Sumber http:infogresik.info
Khat   Riqah   adalah   sejenis   khat yang   dirancang   oleh   orang   Turki
pada   zaman   pemerintahan Utsmaniyah   850H.   Salah   satu
bukti masuknya Islam di Indonesia ditemukannya  Prasati   huruf   Arab
Riq’ah   yang   berangka   tahun dimasehikan   1082  pada  makam
Fatimah   Binti   Maimoon   dan rombongannya
Seorang   pedagang   dan   penjelajah Italia
.  ia   menjumpai   adanya kerajaan   Islam   Ferlec   mungkin
Peureulack   di   aceh,   pada   tahun 1292 M.
Guru   memotivasi   peserta   didik untuk   mengajukan   pertanyaan-
pertanyaan setelah
mendengarkan pendapat
temanya   dan   penguatan   dari guru   serta   menghubungkannya
dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara. Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan.
N o
Pertanyaan 1
Mengapa kita perlu memahami sejarah Islam Nusantara? 2
Apa tujuan dan manfaat mempelajari sejarah Islam Nusantara? 3
Sejak kapan Islam ada di Nusantara? 4
Apa bukti adanya Islam di Nusantara pada abad 7, 11 dan 13? 5
Mengapa jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara? 6
Apa yang menyebabkan jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara? 7
Sebutkan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara 8
Bagaimana cara menyebarkan Islam di Nusantara? 9
Bagaimana pengaruhnya teradap Islam di Nusantara, jika kita termasuk orang yang tidak mau memahami dan melestarikan  Islam di Nusantara?
dst .......
Gbr. C. Snouck Hurgronje Sumber:
http:id.wikipedia.orgwiki
Orang Belanda
yang menyimpulkan bahwa Islam masuk
ke   Indonesia   pada   abad   ke-13, karena  sudah   adanya   beberapa
kerajaaan   Islam   di   kawasan Indonesia.
Gbr. Marcopolo Sumber:
http:id.wikipedia.orgwiki
Pertanyaanku
b b
Catatan: 1. Guru   harus   bisa   mendorong   peserta   didik   untuk   kritis   dan   memiliki
pertanyaan-pertanyaan   sebanyak   mungkin   dan   tidak   perlu mengomentarinya.
2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan. 3. Guru   bisa   meminta   salah   satu   peserta   didik   untuk   menulis   semua
pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas. 4. Setelah   terkumpul   pertanyaan-pertanyaan   tersebut.   Guru   meminta
melakukan kegiatan selanjutnya.
1. Guru   meminta   peserta   didik   untuk   mencari   jawaban   dari   pertanyaan- pertanyaan tersebut di “wawasanku”
2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “wawasanku” 3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan
“wawasanku” 4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan
penjelasan   singkat   atau   memberikan   sumber-sumber   bacaan   yang   bisa peserta didik dapatkan.
Catatan: Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.
1. Guru   membentuk   kelompok   yang   terdiri   dari   4-5   orang   di   tiap kelompoknya.
2. Guru membaginya dengan cara menyebutkan angka, Caranya: a. Peserta   didik   berhitung   secara   berurutan   dan   masing-masing
menghafalkan nomornya. b. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang sama.
c. Begitu seterus sesuaikan dengan jumlah peserta didik dalam satu kelas d. Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah siswa.
3. Guru membagikan lembar diskusi kepada tiap kelompok. 4. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain:
a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris. b. Setiap   kelompok   mendiskusikannya   dengan   mengkaji   “wawasanku”
atau melihat sumber lain c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi bisa
disediakan oleh guru atau dari peserta didik. d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.
e. Setiap   kelompok   bergeser   kelompok   lain   untuk   mengamati   hasil diskusi kelompok lain.
5. Guru   melakukan   pengamatan   selama   diskusi   berlangsung.   Gunakan Format penilaian “Unjuk kerja”.
6. Setelah   selesai   diskusi,   tiap   kelompok   berputar   untuk   mengamati   hasil diskusi kelompok lain.
7. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing. 8. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan
dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain. 9. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana
yang paling baik hasil diskusinya. 10. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik.
11. Guru   mengakhiri   kegiatan   diskusi   dengan   memberikan   semangat   dan menghargai semua usaha peserta didik.
Wawasanku
c c
Aktifitasku
d d
1. Guru meminta peserta didik tetap bersama kelompoknya. 2. Guru membagi pertanyaan-pertanyaan ke tiap kelompok.
3. Tiap kelompok mendapat tugas satu pertanyaan. 4. Guru   memberikan   kesempatan   kepada   kelompok   untuk
mendiskusikannya 5. Tiap   kelompok   mencatat   hasil   diskusinya   di   kertas   guru   bisa
mengembangkan dengan kertas ukuran besar 6. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara singkat.
1. Guru meminta peserta didik mencari kisah fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara.
2. Sebelum   masing-masing   kelompok   bercerita   di   depan   kelas,     tiap kelompok mempersiapkan bersama dengan kelompoknya. semua anggota
kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas. 3. Guru meminta peserta didik menceritakan secara berantai di depan kelas
dengan memperhatikan panduan penilaian. 4. Guru   menghargai   setiap   hasil   refleksi   peserta   didik   dan   tidak   perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau
menyampaikan ceritanya.
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada.
2. Guru   meminta   sebagian   peserta   didik   menyampaikan   hasil   refleksinya. Diusahakan   memilih   peserta   didik   yang   tidak   terbiasa   menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya. 3. Guru   menghargai   setiap   hasil   refleksi   peserta   didik.   Dan   tidak   perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus”   atau   “hebat”   atau   kata-kata   yang  memotivasi   peserta   didik   mau
mengungkapkan pendapatnya.
Analisaku
e e
Ceritaku
f f
Refleksi Pemahamanku
g g
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan memberikan komentar terhadap kasus yang ada.
2. Guru   meminta   sebagian   peserta   didik   menyampaikan   hasil   refleksinya. Diusahakan   memilih   peserta   didik   yang   tidak   terbiasa   menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya. 3. Guru   menghargai   setiap   hasil   refleksi   peserta   didik.   Dan   tidak   perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus”   atau   “hebat”   atau   kata-kata   yangmemotivasi   peserta   didik   mau
mengungkapkan pendapatnya.
Setelah kegiatan refleksi, Guru memberikan tugas terstruktur tentang rencana perilaku   yang   akan   dilakukan   oleh   peserta   didik   di   lingkungan   rumah,
madrasah,   masyarakat,   negara,   dan   agama.   Serta   mencatat   kendala   dan dampaknya.
Kegiatan  Penutup
1. Peserta didik  dan guru merangkum dan menyimpulkan cara  berdiskusi yang baik.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi nilai-nilai karakter 3.   Siswa   dan   guru   merancang   pembelajaran   berikutnya   berdasarkan
pengalaman  pembelajaran  saat  itu  nilai  yang  ditanamkan:  Peduli,  gigih, berani, percaya diri, optimis dan cinta budaya.
Pertemuan II: Penyebab Mudah berkembangnya Islam N
 Persiapan
a.  Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru   menyapa   peserta   didik   dengan   memperkenalkan   diri   kepada peserta didik.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan   mengaitkan   dengan  sejarah   dan   bukti   masuknya   Islam   di Nusantara.
6. Mediaalat peragaalat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton tulisan yang besar dan mudah dilihatdibaca, atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya. 7. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok   di   antaranya   model   direct   instruction   model   pengajaran langsung yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku the
behavioral   systems   family   of   model.   Direct   instruction   diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga dengan active learning atau
Refleksi Perilakuku
h h
Rencana Aksiku
whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung  isi  pelajaran  kepada  peserta  didik  dengan  mengajarkan
memberikan   koreksi,   dan   memberikan   penguatan   secara   langsung pula. Model ini dipadukan dengan model artikulasi membuatmencari
pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik.
Model-model   ini   untuk   mendorong   refleksi   dan   diskusi   mengenai nilai- nilai, gagasan dan cita-cita yang ada dalam sejarah kebudayaan
Islam  sehingga   kompetensi   pemantapan   nilai   yang   menjadi   aspek psikomotorik dan afektif dapat tercapai.
Catatan: a. Pembelajaran  Sejarah   Kebudayaan  Islam  dapat  dilaksanakan  di
luar kelas, antara lain di tempat-tempat dan situs bersejarah atau di tempat- tempat  diorama kesejarahan.
b. Pencapaian  pengamalan  role model  nilai-nilai keteladanan   yang terdapat dalam peristiwa dan tokoh sejarah perlu didukung oleh
program antara lain: • Mengunjungi tempat dan situs-situs bersejarah.
• Memperkenalkan buku-buku  khazanah  tokoh-tokoh sejarah sosial dan intlektual  muslim.
• Menceritakan   kisah-kisah   keteladanan   tokoh-tokoh   dalam sejarah dan intlektual  muslim.
• Menonton filmvideo khazanah  sejarah tokoh-tokoh Islam • dll
Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan memahami Penyebab Mudah berkembangnya Islam di Nusantara, antara lain:
1. Guru   meminta   peserta   didik   mengamati   gambar   yang   berkaitan dengan Penyebab Mudah berkembangnya Islam di Nusantara.
2. Guru   meminta   peserta   didik   mengangkat   tangan   sebelum mengeluarkan pendapatnya.
3. Peserta   didik   mengemukakan   hasil   pengamatan   gambarnya   dan peserta lain mendengarkan.
4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara. 5. Guru   memberikan   penjelasan   tambahan   dan   penguatan   yang
dikemukaan peserta didik tentang hasil pengamatannya.
Pengamatanku
a a
Gbr : Pelaut muslim dari Arab Sumber  http:haroky2000.wordpress.com
Pelaut   muslim   berdagang   sambil berdakwah
.
Gbr. Syeikh Hamzah al-Fansuri Sumberhttp:karyagungkami90.blogspot.com
Syeikh   Hamzah   al-Fansuri
menyebarkan Islam melaui jalur  tasawuf
Gbr Akad NikahIlustrasi .Sumber: Teguh IndraRepublika
Penyebaran   Islam   melalui   jalur pernikahan dengan wanita pribumi
Kesenian, Seni wayang merupakan bagian   dari   jalur   yang   digunakan
dalam menyebarkan Islam
Gbr. Wayang Sumber: http:wayangwayangan.hostei.com
Guru   memotivasi   peserta   didik     untuk   mengajukan   pertanyaan-pertanyaan setelah   mendengarkan   pendapat   temanya   dan   penguatan   dari   guru   serta
menghubungkannya   dengan  Penyebab   Mudah   berkembangnya   Islam   di Nusantara.
Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan.
N o
Pertanyaan 1
Mengapa kita perlu memahami sejarah Islam Nusantara? 2
Apa tujuan dan manfaat mempelajari sejarah Islam Nusantara? 3
Sejak kapan Islam ada di Nusantara? 4
Apa bukti adanya Islam di Nusantara pada abad 7, 11 dan 13? 5
Mengapa jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara? 6
Apa yang menyebabkan jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara? 7
Sebutkan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara 8
Bagaimana cara menyebarkan Islam di Nusantara? 9
Bagaimana pengaruhnya teradap Islam di Nusantara, jika kita termasuk orang yang tidak mau memahami dan melestarikan  Islam di Nusantara?
dst ....... Catatan:
1. Guru   harus   bisa   mendorong   peserta   didik   untuk   kritis   dan   memiliki pertanyaan-pertanyaan   sebanyak   mungkin   dan   tidak   perlu
mengomentarinya. 2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
3. Guru   bisa   meminta   salah   satu   peserta   didik   untuk   menulis   semua pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
4. Setelah   terkumpul   pertanyaan-pertanyaan   tersebut.   Guru   meminta melakukan kegiatan selanjutnya.
Pertanyaanku
b b
1. Guru   meminta   peserta   didik   untuk   mencari   jawaban   dari   pertanyaan- pertanyaan tersebut di “wawasanku”
2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “wawasanku” 3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan
“wawasanku” 4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan
penjelasan   singkat   atau   memberikan   sumber-sumber   bacaan   yang   bisa peserta didik dapatkan.
Catatan: Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.
1. Guru   membentuk   kelompok   yang   terdiri   dari   4-5   orang   di   tiap kelompoknya.
2. Guru membaginya dengan cara menyebutkan angka, Caranya: a. Peserta   didik   berhitung   secara   berurutan   dan   masing-masing
menghafalkan nomornya. b. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang sama.
c. Begitu seterus sesuaikan dengan jumlah peserta didik dalam satu kelas d. Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah siswa.
3. Guru membagikan lembar diskusi kepada tiap kelompok. 4. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain:
a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris. b.  Setiap   kelompok   mendiskusikannya   dengan   mengkaji   “wawasanku”
atau melihat sumber lain c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi bisa
disediakan oleh guru atau dari peserta didik. d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.
e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.
5. Guru   melakukan   pengamatan   selama   diskusi   berlangsung.   Gunakan Format penilaian “Unjuk kerja”.
6. Setelah   selesai   diskusi,   tiap   kelompok   berputar   untuk   mengamati   hasil diskusi kelompok lain.
7. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing. 8. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan
dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain. 9. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana
yang paling baik hasil diskusinya. 10. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik.
11. Guru   mengakhiri   kegiatan   diskusi   dengan   memberikan   semangat   dan menghargai semua usaha peserta didik.
Wawasanku
c c
Aktifitasku
d d
1. Guru meminta peserta didik tetap bersama kelompoknya. 2. Guru membagi pertanyaan-pertanyaan ke tiap kelompok.
3. Tiap kelompok mendapat tugas satu pertanyaan. 4. Guru   memberikan   kesempatan   kepada   kelompok   untuk
mendiskusikannya 5. Tiap   kelompok   mencatat   hasil   diskusinya   di   kertas   guru   bisa
mengembangkan dengan kertas ukuran besar 6. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara singkat.
1. Guru meminta peserta didik mencari kisah fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara.
2. Sebelum   masing-masing   kelompok   bercerita   di   depan   kelas,     tiap kelompok mempersiapkan bersama dengan kelompoknya. semua anggota
kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas. 3. Guru meminta peserta didik menceritakan secara berantai di depan kelas
dengan memperhatikan panduan penilaian. 4. Guru   menghargai   setiap   hasil   refleksi   peserta   didik   dan   tidak   perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau
menyampaikan ceritanya.
1. Sebelum   mengakhiri   pembelajaran,   setiap   peserta   didik   diminta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada.
2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan   memilih   peserta   didik   yang   tidak   terbiasa   menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya. 3. Guru   menghargai   setiap   hasil   refleksi   peserta   didik.   Dan   tidak   perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang  memotivasi peserta didik mau
mengungkapkan pendapatnya.
Analisaku
e e
Ceritaku
f f
Refleksi Pemahamanku
g g
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan memberikan komentar terhadap kasus yang ada.
2. Guru   meminta   sebagian   peserta   didik   menyampaikan   hasil   refleksinya. Diusahakan   memilih   peserta   didik   yang   tidak   terbiasa   menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya. 3. Guru   menghargai   setiap   hasil   refleksi   peserta   didik.   Dan   tidak   perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus”   atau   “hebat”   atau   kata-kata   yangmemotivasi   peserta   didik   mau
mengungkapkan pendapatnya.
Setelah kegiatan refleksi, Guru memberikan tugas terstruktur tentang rencana perilaku   yang   akan   dilakukan   oleh   peserta   didik   di   lingkungan   rumah,
madrasah,   masyarakat,   negara,   dan   agama.   Serta   mencatat   kendala   dan dampaknya.
Kegiatan  Penutup
1. Peserta didik  dan guru merangkum dan menyimpulkan cara  berdiskusi yang baik.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi nilai-nilai karakter 3.   Siswa   dan   guru   merancang   pembelajaran   berikutnya   berdasarkan
pengalaman  pembelajaran  saat  itu  nilai  yang  ditanamkan:  Peduli,  gigih, berani, percaya diri, optimis dan cinta budaya Islam.
Pertemuan III: Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia Persiapan
a.  Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru   menyapa   peserta   didik   dengan   memperkenalkan   diri   kepada peserta didik.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan   mengaitkan   dengan  sejarah   dan   bukti   masuknya   Islam   di Nusantara.
6. Mediaalat peragaalat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton tulisan yang besar dan mudah dilihatdibaca, atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya. 7. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok   di   antaranya   model   direct   instruction   model   pengajaran langsung yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku the
behavioral   systems   family   of   model.   Direct   instruction   diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga dengan active learning atau
Refleksi Perilakuku
h h
Rencana Aksiku
whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung   isi   pelajaran   kepada   peserta   didik   dengan   mengajarkan
memberikan   koreksi,   dan   memberikan   penguatan   secara   langsung pula. Model ini dipadukan dengan model artikulasi membuatmencari
pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik. Model-model   ini   untuk   mendorong   refleksi   dan   diskusi   mengenai
nilai- nilai, gagasan dan cita-cita yang ada dalam sejarah kebudayaan Islam  sehingga   kompetensi   pemantapan   nilai   yang   menjadi   aspek
psikomotorik dan afektif dapat tercapai. Catatan:
a. Pembelajaran  Sejarah   Kebudayaan   Islam  dapat  dilaksanakan   di
luar kelas, antara lain di tempat-tempat dan situs bersejarah atau di tempat- tempat  diorama kesejarahan.
b. Pencapaian  pengamalan  role model  nilai-nilai keteladanan   yang terdapat dalam peristiwa dan tokoh sejarah perlu didukung oleh
program antara lain: • Mengunjungi tempat dan situs-situs bersejarah.
• Memperkenalkan buku-buku  khazanah  tokoh-tokoh sejarah
sosial dan intlektual  muslim. • Menceritakan   kisah-kisah   keteladanan   tokoh-tokoh   dalam
sejarah dan intlektual  muslim. • Menonton filmvideo khazanah  sejarah tokoh-tokoh Islam
• dll
Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan memahami Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia, antara lain:
1. Guru   meminta   peserta   didik   mengamati   gambar   yang   berkaitan dengan Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia.
2. Guru   meminta   peserta   didik   mengangkat   tangan   sebelum mengeluarkan pendapatnya.
3. Peserta   didik   mengemukakan   hasil   pengamatan   gambarnya   dan peserta lain mendengarkan.
4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara. 5. Guru   memberikan   penjelasan   tambahan   dan   penguatan   yang
dikemukaan peserta didik tentang hasil pengamatannya.
Pengamatanku
a a
Al ur peta dakwah Islam di Nusantara
Pelaut   muslim   berdagang   sambil berdakwah
Gbr. Kondisi Ramainya Pelabuhan Samudera Pasai
Sumber
http:ajiraksa.blogspot.com
.
Guru   memotivasi   peserta   didik     untuk   mengajukan   pertanyaan-pertanyaan setelah   mendengarkan   pendapat   temanya   dan   penguatan   dari   guru   serta
menghubungkannya dengan Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia. Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan.
N o
Pertanyaan 1
Mengapa kita perlu memahami sejarah Islam Nusantara? 2
Apa tujuan dan manfaat mempelajari sejarah Islam Nusantara? 3
Sejak kapan Islam ada di Nusantara? 4
Apa bukti adanya Islam di Nusantara pada abad 7, 11 dan 13? 5
Mengapa jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara? 6
Apa yang menyebabkan jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara? 7
Sebutkan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara 8
Bagaimana cara menyebarkan Islam di Nusantara? 9
Bagaimana pengaruhnya teradap Islam di Nusantara, jika kita termasuk orang yang tidak mau memahami dan melestarikan  Islam di Nusantara?
dst ....... Catatan:
1. Guru   harus   bisa   mendorong   peserta   didik   untuk   kritis   dan   memiliki pertanyaan-pertanyaan   sebanyak   mungkin   dan   tidak   perlu
mengomentarinya. 2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.
3. Guru   bisa   meminta   salah   satu   peserta   didik   untuk   menulis   semua pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas.
4. Setelah   terkumpul   pertanyaan-pertanyaan   tersebut.   Guru   meminta melakukan kegiatan selanjutnya.
Gbr.Jalur Perdagagan yang strategis
Sumber :
Desra88.blogspot.com
Pertanyaanku
b b
1. Guru   meminta   peserta   didik   untuk   mencari   jawaban   dari   pertanyaan- pertanyaan tersebut di “wawasanku”
2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “wawasanku” 3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan
“wawasanku” 4. Jika   ada   pertanyaan   yang   tidak   ada   jawabannya,   guru   bisa   memberikan
penjelasan   singkat   atau   memberikan   sumber-sumber   bacaan   yang   bisa peserta didik dapatkan.
Catatan: Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa
menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.
1. Guru   membentuk   kelompok   yang   terdiri   dari   4-5   orang   di   tiap kelompoknya.
2. Guru membaginya dengan cara menyebutkan angka, Caranya: a. Peserta   didik   berhitung   secara   berurutan   dan   masing-masing
menghafalkan nomornya. b. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang sama.
c. Begitu seterus sesuaikan dengan jumlah peserta didik dalam satu kelas d. Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah siswa.
3. Guru membagikan lembar diskusi kepada tiap kelompok. 4. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain:
a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris. b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan mengkaji “wawasanku” atau
melihat sumber lain c.  Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi bisa
disediakan oleh guru atau dari peserta didik. d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.
e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.
5. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan Format penilaian “Unjuk kerja”.
6. Setelah   selesai   diskusi,   tiap   kelompok   berputar   untuk   mengamati   hasil diskusi kelompok lain.
7. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing. 8. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan dan
perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain. 1. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana
yang paling baik hasil diskusinya. 2. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik.
3. Guru   mengakhiri   kegiatan   diskusi   dengan   memberikan   semangat   dan menghargai semua usaha peserta didik.
Wawasanku
c c
Aktifitasku
d d
1. Guru meminta peserta didik tetap bersama kelompoknya. 2. Guru membagi pertanyaan-pertanyaan ke tiap kelompok.
3. Tiap kelompok mendapat tugas satu pertanyaan. 4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mendiskusikannya
5. Tiap   kelompok   mencatat   hasil   diskusinya   di   kertas   guru   bisa
mengembangkan dengan kertas ukuran besar 6. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara singkat.
1. Guru meminta peserta didik mencari kisah fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia.
2. Sebelum   masing-masing   kelompok   bercerita   di   depan   kelas,     tiap kelompok mempersiapkan bersama dengan kelompoknya. semua anggota
kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas. 3. Guru meminta peserta didik menceritakan secara berantai di depan kelas
dengan memperhatikan panduan penilaian. 4. Guru   menghargai   setiap   hasil   refleksi   peserta   didik   dan   tidak   perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau
menyampaikan ceritanya.
1. Sebelum   mengakhiri   pembelajaran,   setiap   peserta   didik   diminta
melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada. 2.
Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan   memilih   peserta   didik   yang   tidak   terbiasa   menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya.
3. Guru   menghargai   setiap   hasil   refleksi   peserta   didik.   Dan   tidak   perlu
mengomentari   untuk   membenarkan   atau   menyalahkan,   cukup   dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik
mau mengungkapkan pendapatnya.
Analisaku
e e
Ceritaku
f f
Refleksi Pemahamanku
g g
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan memberikan komentar terhadap kasus yang ada.
2. Guru   meminta   sebagian   peserta   didik   menyampaikan   hasil   refleksinya. Diusahakan   memilih   peserta   didik   yang   tidak   terbiasa   menyampaikan
pendapatnya atau komentarnya. 3. Guru   menghargai   setiap   hasil   refleksi   peserta   didik.   Dan   tidak   perlu
mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus”   atau   “hebat”   atau   kata-kata   yangmemotivasi   peserta   didik   mau
mengungkapkan pendapatnya.
Setelah kegiatan refleksi, Guru memberikan tugas terstruktur tentang rencana perilaku   yang   akan   dilakukan   oleh   peserta   didik   di   lingkungan   rumah,
madrasah,   masyarakat,   negara,   dan   agama.   Serta   mencatat   kendala   dan dampaknya.
Kegiatan  Penutup
1. Peserta didik  dan guru merangkum dan menyimpulkan cara  berdiskusi yang baik.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi nilai-nilai karakter 3.   Siswa   dan   guru   merancang   pembelajaran   berikutnya   berdasarkan
pengalaman  pembelajaran  saat  itu  nilai  yang  ditanamkan:  Peduli,  gigih, berani, percaya diri, optimis dan cinta budaya Islam.
F. Penilaian