SKI IX MTs BUKU GURU 2013A

(1)

PANDUAN BUKU GURU

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

KELAS IX


(2)

Hak Cipta 2013 pada Kementerian Agama RI Dilindungi Undang-Undang

Perpustakaan Nasional RI – Katalog Dalam Terbitan Kementerian Agama RI

Buku Panduan Guru Sejarah Kebudayaan Islam MTS Kelas IX Jakarta:

Kementerian Agama, 2013.

Sejarah Kebudayaan Islam

Kontributor :

Penyunting Materi : Penyunting Bahasa : Penyelia Penerbitan :

Disusun dengan huruf Times New Roman-Arabic, 11pt Diproduksi oleh Kementerian Agama RI

Dicetak oleh …..


(3)

Hak Cipta 2013 pada Kementerian Agama RI Dilindungi Undang-Undang

Perpustakaan Nasional RI – Katalog Dalam Terbitan Kementerian Agama RI

Buku Panduan Guru Sejarah Kebudayaan Islam MTS Kelas IX -- Cet. 1.--

Jakarta:

Kementerian Agama, 2013. vi, 120 hlm, 17,5 x 25 cm.

ISBN 978- XXX- XXXX –XX-X (Jilid Lengkap) ISBN 978- XXX- XXXX –XX-X (Jilid 1)

Sejarah Kebudayaan Islam

Kontributor :

Penyunting Materi : Penyunting Bahasa : Penyelia Penerbitan :

Disusun dengan huruf Times New Roman-Arabic, 11pt Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan


(4)

Kata Pengantar

Dengan mengucap rasa syukur alhamdulillah, Buku Pegangan Guru Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas IX ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.

Buku ini berisi tentang prinsip-prinsip umum dan substansi Sejarah Kebudayaan Islam serta panduan dalam membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.

Buku ini disusun untuk memudahkan guru membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran sehingga diharapkan dapat menjamin pencapaian tujuan Sejarah Kebudayaan Islam sesuai dengan Kompetensi Inti. Kompetensi Inti menuntut guru untuk mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang mendorong pada pengamalan ajaran Islam dan budi pekerti peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini. Semoga Allah Swt. melipatgandakan pahala atas segala kebaikannya.

Dalam penyusunan buku ini, penulis berupaya seoptimal mungkin dapat memenuhi kebutuhan guru dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolah. Namun demikian, penulis menyadari buku ini masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan di masa yang akan datang.

Jakarta, Desember 2013 Kontributor


(5)

Daftar Isi

Kata Pengantar ...iii

Daftar isi...iv

Pendahuluan ...viii

Petunjuk Penggunaan Guru...ix

Kompetensi Inti dan Rumusan Kompetensi Dasar Sejarah Kebudayaan Islam...x

Pemetaan Kompetensi Dasar ...xiii

Bab 1 Indahnya Islam Nusantara...

A. Kompetensi Inti ... B. Kompetensi Dasar... C. Indikator ... D. Tujuan Pembelajaran ... E. Materi Pokok ... ... ... F. Proses Pembelajaran ... G. Penilaian ... H. Pengayaan ... I. Remedial ... J. Interaksi Guru dengan Orang Tua ...

Bab 2 Semangatnya Para Tokoh Kerajaan Islam Nusantara...

A. Kompetensi Inti ... B. Kompetensi Dasar... C. Indikator ... D. Tujuan Pembelajaran ... E. Materi Pokok ... ... ... F. Proses Pembelajaran ... G. Penilaian ... H. Pengayaan ... I. Remedial ... J. Interaksi Guru dengan Orang Tua ...


(6)

Bab 3 Tulusnya Para Penyebar Islam di Nusantara...

A. Kompetensi Inti ... B. Kompetensi Dasar... C. Indikator ... D. Tujuan Pembelajaran ... E. Materi Pokok ... ... ... F. Proses Pembelajaran ... G. Penilaian ... H. Pengayaan ... I. Remedial ... J. Interaksi Guru dengan Orang Tua ...

Bab 4 Menariknya Islam Nusantara...

A. Kompetensi Inti ... B. Kompetensi Dasar... C. Indikator ... D. Tujuan Pembelajaran ... E. Materi Pokok ... ... ... F. Proses Pembelajaran ... G. Penilaian ... H. Pengayaan ... I. Remedial ... J. Interaksi Guru dengan Orang Tua ...

Bab 5 Penghargaanku Pada Tradisi dan Upacara Adat Kesukuan Nusantara ... A. Kompetensi Inti ... B. Kompetensi Dasar... C. Indikator ... D. Tujuan Pembelajaran ... E. Materi Pokok ... ... ... F. Proses Pembelajaran ... G. Penilaian ... H. Pengayaan ... I. Remedial ... J. Interaksi Guru dengan Orang Tua ...

Daftar Pustaka ... Ikhtisar... Glosarium ...


(7)

Pendahuluan

Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya dengan pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa. Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah telah melakukan penyesuaian beberapa mata pelajaran yang antara lain adalah mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan standar kompetensi (SK) sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD). Sebagai gantinya, Kurikulum

2013 telah menyusun kompetensi inti (KI). Kompetensi Inti adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik melalui pembelajaran Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran integratif dan pendekatan belajar aktif.

Kompetensi Inti memuat kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar. Perubahan perilaku dalam pengamalan ajaran agama dan budi pekerti menjadi perhatian utama.

Tujuan penyusunan Buku Pegangan Guru ini adalah memberikan panduan bagi Guru Sejarah Kebudayaan Islam dalam merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Dalam buku ini terdapat lima hal penting yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu proses pembelajaran, penilaian, pengayaan, remedial, dan interaksi guru dengan orangtua peserta didik.

Dengan demikian tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai secara optimal dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.


(8)

Petunjuk

Penggunaan Buku

Untuk mengoptimalkan penggunaan buku ini, perhatikan penahapan berikut. 1. Pertama, bacalah bagian pendahuluan untuk memahami konsep utuh Indahnya

Islam Nusantara, serta memahami Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam kerangka Kurikulum 2013.

2. Setiap bab berisi: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok, Proses Pembelajaran, Penilaian, Pengayaan, Remedial, dan Interaksi guru dengan orang tua.

3. Pada subbab tertentu, penomoran Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar tidak berurutan. Hal itu menyesuaikan dengan tahap pencapaian Kompetensi Dasar. 4. Guru perlu mendorong peserta didik untuk memperhatikan kolom-kolom yang

terdapat dalam Buku Teks Pelajaran sehingga menjadi fokus perhatian peserta didik. Kolom-kolom tersebut adalah sebagai berikut.

a. Pengamatanku : untuk menyadarkan diri peserta didik. b. Pertanyaanku : untuk melatih kemampuan bertanya

c. Wawasanku : untuk menguatkan peserta didik agar dapat mewujudkan pengetahuan dalam perilaku.

d. Aktifitasku : untuk menggali kemampuan berkomunikasi

e. Ceritaku : untuk menggali kemampuan bercerita

f. Analisaku : untuk menggali kemampuan menganalisa dan menghubungkan dengan kehidupannya g. Refleksi

Pemahamanku

: untuk mengetahui pemahaman materi

h. Refleksi prilakuku : untuk mengetahui perubahan perilaku i. Rencana Aksiku : untuk memperkaya informasi

j. Uji Kompetensi : untuk mengukur penguasaan materi yang dibahas.

5. Dalam pelaksanaannya, guru sangat mungkin melakukan pengembangan yang disesuaikan dengan potensi peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan.


(9)

Kompetensi Inti (KI),

Rumusan Kompetensi Dasar (KD) Sejarah Kebudayaan Islam 1. KELAS IX SEMESTER GANJIL

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1. Menghargai nilai-nilai perjuangan Walisongo dalam mensyiarkan Islam. 1.2. Menghargai usaha dakwah yang dilakukan Abdul Rauf Singkel, Muhammad Arsyad al-Banjari, KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asyári dalam beramar ma’ruf nahi munkar.

1.3. Berkomitmen untuk selalu tekun, gigih dalam belajar dan mensyiarkan Islam sebagaimana yang dilakukan oleh para penyebar agama Islam di Indonesia.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1. Menghargai sikap arif dan bijaksana sebagaimana sikap yang dimiliki para penyebar agama Islam di Indonesia.

2.2. Menghargai keteladanan semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia . 2.3. Menghargai keteladanan semangat

perjuangan para penyebar agama Islam yang ikhlas dan tidak kenal lelah serta penuh kesabaran.

2.4. Menghargai terhadap peninggalan para penyebar agama Islam dengan tidak menodai perjuangan mereka ke arah anarkhis (kekerasan).

3. Memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1. Memahami sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

3.2. Memahami bukti masuknya Islam di nusantara abad ke 7, 11 dan 13. 3.3. Memahami factor penyebab

mudahnya perkembangan Islam di Nusantara.

3.4. Memahami sejarah kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. 3.5. Memahami para tokoh dan perannya

dalam perkembangan Islam di Indonesia (Walisongo, Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al


(10)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asyári)

3.6. Memahami peran para tokoh dalam perkembangan Islam di Indonesia (Walisongo, Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asyári)

3.7. Menerapkan semangat perjuangan walisongo dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia

3.8. Memahami semangat perjuangan Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asyáridalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.

4.1. Menceritakan alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia.

4.2. Menceritakan perjuangan walisongo dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

4.3. Menceritakan kisah perjuangan walisongo dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

4.4. Menceritakan biografi Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asyári dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

2. KELAS IX SEMESTER GENAP

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya 1.1. Menghargai tradisi dan budaya Islammerupakan bagian dari hasil kebudayaan umat Islam di Indonesia. 1.2. Berkomitmen ikut melestarikan

tradisi dan adat budaya yang Islami. 2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

2.1. Menghargai tradisi dan upacara adat kesukuan di Nusantara.

2.2. Menghargai tradisi dan upacara adat kesukuan Nusantara (Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, Madura).


(11)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 Memahami bentuk tradisi, adat dan seni budaya lokal sebagai bagian dari tradisi Islam (Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, Madura).

3.2 Menerapkan seni budaya lokal sebagai bagian dari tradisi Islam (Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, Madura).

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.

4.1 Menunjukkan contoh bentuk tradisi, adat dan seni budaya lokal di Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, dan Madura.

4.2 Mensimulasikan bentuk tradisi, adat dan seni budaya lokal di Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, Madura.


(12)

Pemetaan Kompetensi Inti (KI), Dan Kompetensi Dasar (KD) Sejarah Kebudayaan Islam

BAB KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD)

1 KI – 1

KI – 3 KI – 4

1.3 , 3.1 , 3.2 , 3.3 , 4.3

2 KI – 2

KI – 3 2.2 , 3.4

3

KI – 1 KI – 2 KI – 3

KI – 4

1.1, 1.2, 2.1, 2.3, 2.4, 3.5, 3.6, 3.7, 3.8, 4.2, 4.3, 4.4

4 KI – 1KI – 2 KI – 3 KI – 4

1.2 ; 2.4 ; 3.2 ; 4.1

5

KI – 1 KI – 2 KI – 3 KI – 4


(13)

Indahnya Islam Nusantara

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI-4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar:

1.3. Berkomitmen untuk selalu tekun, gigih dalam belajar dan mensyiarkan Islam sebagaimana yang dilakukan oleh para penyebar agama Islam di Indonesia.

3.1. Memahami sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

3.2. Memahami bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13. 3.3. Memahami penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara

4.1.Menalar alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia.

C. Indikator

Indikator:

1.3.1. Menunjukkan sikap untuk selalu tekun, gigih dalam belajar dan mensyiarkan Islam sebagaimana yang dilakukan oleh para penyebar agama Islam di Indonesia

3.1.1. Mengidentifikasi sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

3.1.2. Mengklasifikasi sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

3.1.3. Menjelaskan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

3.2.1. Mengidentifikasi bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13


(14)

3.2.2. Mengklasifikasi bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13.

3.2.3. Menjelaskan bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13. 3.3.1. Mengidentifikasi penyebab mudah berkembangnya Islam di

Nusantara.

3.3.2. Menjelaskan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara. 4.1.1. Menjelaskan alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di

Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, menalar, dan merefleksi, peserta didik diharapkan mampu:

1. Menjelaskan proses masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

2. Menjelaskan bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13. 3. Menjelaskan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara.

4. Menjelaskan alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia.

5. Berkomitmen untuk selalu tekun, gigih dalam belajar dan mensyiarkan Islam sebagaimana yang dilakukan oleh para penyebar agama Islam di Indonesia.

E. Materi Pokok

1. Sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

2. Bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13. 3. Penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara.

4. Alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia.

F. Proses Pembelajaran

Secara umum pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mengkomunikasikan, hubungkan antar fenomna, refleksi dan rencana aksi).

Pertemuan I: Sejarah dan Bukti Masuknya Islam Nusantara

 Persiapan a. Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3) Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara.

6) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca),


(15)

atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.

7) Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga dengan active learning atau whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan mengajarkan memberikan koreksi, dan memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik).

Model-model ini untuk mendorong refleksi dan diskusi mengenai nilai- nilai, gagasan dan cita-cita yang ada dalam sejarah kebudayaan Islam sehingga kompetensi pemantapan nilai yang menjadi aspek psikomotorik dan afektif dapat tercapai.

Catatan:

a. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat dilaksanakan di luar kelas, antara lain di tempat-tempat dan situs bersejarah atau di tempat- tempat diorama kesejarahan.

b. Pencapaian pengamalan role model nilai-nilai keteladanan yang terdapat dalam peristiwa dan tokoh sejarah perlu didukung oleh program antara lain:

Mengunjungi tempat dan situs-situs bersejarah.

Memperkenalkan buku-buku khazanah/ tokoh-tokoh sejarah sosial dan intlektual muslim.

Menceritakan kisah-kisah keteladanan tokoh-tokoh dalam sejarah dan intlektual muslim.

Menonton film/video khazanah/ sejarah tokoh-tokoh Islam


(16)

Tahapan Pelaksanaan

Kegiatan memahami sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara, antara lain:

1. Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara.

2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan pendapatnya.

3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan gambarnya dan peserta lain mendengarkan.

4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.

5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan peserta didik tentang hasil pengamatannya.

.

Pengamatanku

a

a

Gbr. Makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya

Sumber http://infogresik.info/

Bukti masuknya Islam abad 13 ditemukannya makam panjang

Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya

Sumber http://infogresik.info/

Khat Riq'ah adalah sejenis khat yang dirancang oleh orang Turki pada zaman pemerintahan Utsmaniyah (850H). Salah satu bukti masuknya Islam di Indonesia ditemukannya Prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082) pada makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya

Seorang pedagang dan penjelajah

Italia. ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M.


(17)

Guru memotivasi peserta didik untuk mengajukan

pertanyaan-pertanyaan setelah

mendengarkan pendapat

temanya dan penguatan dari guru serta menghubungkannya dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara.

Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan. N

o Pertanyaan

1 Mengapa kita perlu memahami sejarah Islam Nusantara? 2 Apa tujuan dan manfaat mempelajari sejarah Islam Nusantara? 3 Sejak kapan Islam ada di Nusantara?

4 Apa bukti adanya Islam di Nusantara pada abad 7, 11 dan 13? 5 Mengapa jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara?

6 Apa yang menyebabkan jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara? 7 Sebutkan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara!

8 Bagaimana cara menyebarkan Islam di Nusantara?

9 Bagaimana pengaruhnya teradap Islam di Nusantara, jika kita termasuk orang yang tidak mau memahami dan melestarikan Islam di Nusantara? dst ...

Gbr. C. Snouck Hurgronje Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki

Orang Belanda yang

menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, karena sudah adanya beberapa kerajaaan Islam di kawasan Indonesia.

Gbr. Marcopolo

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki

Pertanyaanku

b


(18)

Catatan:

1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.

2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.

3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas. 4. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta


(19)

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di “wawasanku”

2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “wawasanku”

3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan “wawasanku”

4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan penjelasan singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa peserta didik dapatkan.

Catatan:

Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang di tiap kelompoknya.

2. Guru membaginya dengan cara menyebutkan angka, Caranya:

a. Peserta didik berhitung secara berurutan dan masing-masing menghafalkan nomornya.

b. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang sama.

c. Begitu seterus sesuaikan dengan jumlah peserta didik dalam satu kelas d. Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah siswa.

3. Guru membagikan lembar diskusi kepada tiap kelompok.

4. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain: a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.

b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan mengkaji “wawasanku” atau melihat sumber lain

c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa disediakan oleh guru atau dari peserta didik).

d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.

e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

5. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan Format penilaian “Unjuk kerja”.

6. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

7. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing. 8. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan

dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain. 9. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana

yang paling baik hasil diskusinya.

10. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik. 11. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan

menghargai semua usaha peserta didik.

Wawasanku

c

c

Aktifitasku

d


(20)

1. Guru meminta peserta didik tetap bersama kelompoknya. 2. Guru membagi pertanyaan-pertanyaan ke tiap kelompok. 3. Tiap kelompok mendapat tugas satu pertanyaan.

4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mendiskusikannya

5. Tiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas (guru bisa mengembangkan dengan kertas ukuran besar)

6. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara singkat.

1. Guru meminta peserta didik mencari kisah/ fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara. 2. Sebelum masing-masing kelompok bercerita di depan kelas, tiap

kelompok mempersiapkan bersama dengan kelompoknya. (semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas.

3. Guru meminta peserta didik menceritakan secara berantai di depan kelas dengan memperhatikan panduan penilaian.

4. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau menyampaikan ceritanya.

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

Analisaku

e

e

Ceritaku

f

f

Refleksi Pemahamanku

g


(21)

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan memberikan komentar terhadap kasus yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus” atau “hebat” atau kata-kata yangmemotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

Setelah kegiatan refleksi, Guru memberikan tugas terstruktur tentang rencana perilaku yang akan dilakukan oleh peserta didik di lingkungan rumah, madrasah, masyarakat, negara, dan agama. Serta mencatat kendala dan dampaknya.

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik dan guru merangkum dan menyimpulkan cara berdiskusi yang baik.

2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi (nilai-nilai karakter)

3. Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman pembelajaran saat itu (nilai yang ditanamkan: Peduli, gigih, berani, percaya diri, optimis dan cinta budaya).

Pertemuan II: Penyebab Mudah berkembangnya IslamN

 Persiapan a. Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara.

6. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya. 7. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang

cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga dengan active learning atau

Refleksi Perilakuku

h

h


(22)

whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan mengajarkan memberikan koreksi, dan memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik). Model-model ini untuk mendorong refleksi dan diskusi mengenai nilai- nilai, gagasan dan cita-cita yang ada dalam sejarah kebudayaan Islam sehingga kompetensi pemantapan nilai yang menjadi aspek psikomotorik dan afektif dapat tercapai.

Catatan:

a. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat dilaksanakan di luar kelas, antara lain di tempat-tempat dan situs bersejarah atau di tempat- tempat diorama kesejarahan.

b. Pencapaian pengamalan role model nilai-nilai keteladanan yang terdapat dalam peristiwa dan tokoh sejarah perlu didukung oleh program antara lain:

Mengunjungi tempat dan situs-situs bersejarah.

Memperkenalkan buku-buku khazanah/ tokoh-tokoh sejarah sosial dan intlektual muslim.

Menceritakan kisah-kisah keteladanan tokoh-tokoh dalam sejarah dan intlektual muslim.

Menonton film/video khazanah/ sejarah tokoh-tokoh Islam

dll

Tahapan Pelaksanaan

Kegiatan memahami Penyebab Mudah berkembangnya Islam di Nusantara, antara lain:

1. Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan Penyebab Mudah berkembangnya Islam di Nusantara.

2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan pendapatnya.

3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan gambarnya dan peserta lain mendengarkan.

4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.

5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan peserta didik tentang hasil pengamatannya.

Pengamatanku

a


(23)

Gbr : Pelaut muslim dari Arab Sumber http://haroky2000.wordpress.com

Pelaut muslim berdagang sambil berdakwah


(24)

.

Gbr. Syeikh Hamzah al-Fansuri Sumberhttp://karyagungkami90.blogspot.com

Syeikh Hamzah al-Fansuri menyebarkan Islam melaui jalur tasawuf

Gbr Akad Nikah/Ilustrasi .Sumber: Teguh Indra/Republika

Penyebaran Islam melalui jalur pernikahan dengan wanita pribumi

Kesenian, Seni wayang merupakan bagian dari jalur yang digunakan dalam menyebarkan Islam

Gbr. Wayang


(25)

Guru memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temanya dan penguatan dari guru serta menghubungkannya dengan Penyebab Mudah berkembangnya Islam di Nusantara.

Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan. N

o Pertanyaan

1 Mengapa kita perlu memahami sejarah Islam Nusantara? 2 Apa tujuan dan manfaat mempelajari sejarah Islam Nusantara? 3 Sejak kapan Islam ada di Nusantara?

4 Apa bukti adanya Islam di Nusantara pada abad 7, 11 dan 13? 5 Mengapa jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara?

6 Apa yang menyebabkan jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara? 7 Sebutkan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara!

8 Bagaimana cara menyebarkan Islam di Nusantara?

9 Bagaimana pengaruhnya teradap Islam di Nusantara, jika kita termasuk orang yang tidak mau memahami dan melestarikan Islam di Nusantara? dst ...

Catatan:

1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.

2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.

3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas. 4. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta

melakukan kegiatan selanjutnya.

Pertanyaanku

b


(26)

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di “wawasanku”

2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “wawasanku”

3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan “wawasanku”

4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan penjelasan singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa peserta didik dapatkan.

Catatan:

Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang di tiap kelompoknya.

2. Guru membaginya dengan cara menyebutkan angka, Caranya:

a. Peserta didik berhitung secara berurutan dan masing-masing menghafalkan nomornya.

b. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang sama.

c. Begitu seterus sesuaikan dengan jumlah peserta didik dalam satu kelas d. Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah siswa.

3. Guru membagikan lembar diskusi kepada tiap kelompok.

4. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain: a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.

b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan mengkaji “wawasanku” atau melihat sumber lain

c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa disediakan oleh guru atau dari peserta didik).

d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.

e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

5. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan Format penilaian “Unjuk kerja”.

6. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

7. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing. 8. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan

dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain. 9. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana

yang paling baik hasil diskusinya.

10. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik. 11. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan

menghargai semua usaha peserta didik.

Wawasanku

c

c

Aktifitasku

d


(27)

1. Guru meminta peserta didik tetap bersama kelompoknya. 2. Guru membagi pertanyaan-pertanyaan ke tiap kelompok. 3. Tiap kelompok mendapat tugas satu pertanyaan.

4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mendiskusikannya

5. Tiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas (guru bisa mengembangkan dengan kertas ukuran besar)

6. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara singkat.

1. Guru meminta peserta didik mencari kisah/ fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara. 2. Sebelum masing-masing kelompok bercerita di depan kelas, tiap

kelompok mempersiapkan bersama dengan kelompoknya. (semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas.

3. Guru meminta peserta didik menceritakan secara berantai di depan kelas dengan memperhatikan panduan penilaian.

4. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau menyampaikan ceritanya.

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

Analisaku

e

e

Ceritaku

f

f

Refleksi Pemahamanku

g


(28)

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan memberikan komentar terhadap kasus yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus” atau “hebat” atau kata-kata yangmemotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

Setelah kegiatan refleksi, Guru memberikan tugas terstruktur tentang rencana perilaku yang akan dilakukan oleh peserta didik di lingkungan rumah, madrasah, masyarakat, negara, dan agama. Serta mencatat kendala dan dampaknya.

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik dan guru merangkum dan menyimpulkan cara berdiskusi yang baik.

2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi (nilai-nilai karakter)

3. Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman pembelajaran saat itu (nilai yang ditanamkan: Peduli, gigih, berani, percaya diri, optimis dan cinta budaya Islam).

Pertemuan III: Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia

Persiapan

a. Pendahuluan

1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan dengan sejarah dan bukti masuknya Islam di Nusantara.

6. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya. 7. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang

cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran langsung) yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the behavioral systems family of model). Direct instruction diartikan sebagai instruksi langsung; dikenal juga dengan active learning atau

Refleksi Perilakuku

h

h


(29)

whole-class teaching mengacu kepada gaya mengajar pendidik yang mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dengan mengajarkan memberikan koreksi, dan memberikan penguatan secara langsung pula. Model ini dipadukan dengan model artikulasi (membuat/mencari pasangan yang bertujuan untuk mengetahui daya serap peserta didik). Model-model ini untuk mendorong refleksi dan diskusi mengenai nilai- nilai, gagasan dan cita-cita yang ada dalam sejarah kebudayaan Islam sehingga kompetensi pemantapan nilai yang menjadi aspek psikomotorik dan afektif dapat tercapai.

Catatan:

a. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat dilaksanakan di luar kelas, antara lain di tempat-tempat dan situs bersejarah atau di tempat- tempat diorama kesejarahan.

b. Pencapaian pengamalan role model nilai-nilai keteladanan yang terdapat dalam peristiwa dan tokoh sejarah perlu didukung oleh program antara lain:

Mengunjungi tempat dan situs-situs bersejarah.

Memperkenalkan buku-buku khazanah/ tokoh-tokoh sejarah sosial dan intlektual muslim.

Menceritakan kisah-kisah keteladanan tokoh-tokoh dalam sejarah dan intlektual muslim.

Menonton film/video khazanah/ sejarah tokoh-tokoh Islam


(30)

Tahapan Pelaksanaan

Kegiatan memahami Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia, antara lain:

1. Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia.

2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan pendapatnya.

3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan gambarnya dan peserta lain mendengarkan.

4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.

5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan peserta didik tentang hasil pengamatannya.

Pengamatanku

a

a

Al ur peta dakwah Islam di Nusantara

Pelaut muslim berdagang sambil berdakwah

Gbr. Kondisi Ramainya Pelabuhan Samudera Pasai Sumber http://ajiraksa.blogspot.com


(31)

.

Guru memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temanya dan penguatan dari guru serta menghubungkannya dengan Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia. Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan.

N

o Pertanyaan

1 Mengapa kita perlu memahami sejarah Islam Nusantara? 2 Apa tujuan dan manfaat mempelajari sejarah Islam Nusantara? 3 Sejak kapan Islam ada di Nusantara?

4 Apa bukti adanya Islam di Nusantara pada abad 7, 11 dan 13? 5 Mengapa jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara?

6 Apa yang menyebabkan jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara? 7 Sebutkan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara!

8 Bagaimana cara menyebarkan Islam di Nusantara?

9 Bagaimana pengaruhnya teradap Islam di Nusantara, jika kita termasuk orang yang tidak mau memahami dan melestarikan Islam di Nusantara? dst ...

Catatan:

1. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.

2. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan.

3. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas. 4. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta

melakukan kegiatan selanjutnya.

Gbr.Jalur Perdagagan yang strategis Sumber: Desra88.blogspot.com

Pertanyaanku

b


(32)

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di “wawasanku”

2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelaah “wawasanku”

3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan “wawasanku”

4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan penjelasan singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa peserta didik dapatkan.

Catatan:

Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang di tiap kelompoknya.

2. Guru membaginya dengan cara menyebutkan angka, Caranya:

a. Peserta didik berhitung secara berurutan dan masing-masing menghafalkan nomornya.

b. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang sama.

c. Begitu seterus sesuaikan dengan jumlah peserta didik dalam satu kelas d. Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah siswa.

3. Guru membagikan lembar diskusi kepada tiap kelompok.

4. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain: a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.

b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan mengkaji “wawasanku” atau melihat sumber lain

c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa disediakan oleh guru atau dari peserta didik).

d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.

e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

5. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan Format penilaian “Unjuk kerja”.

6. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

7. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing.

8. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain.

1. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana yang paling baik hasil diskusinya.

2. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik. 3. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan

menghargai semua usaha peserta didik.

Wawasanku

c

c

Aktifitasku

d


(33)

1. Guru meminta peserta didik tetap bersama kelompoknya. 2. Guru membagi pertanyaan-pertanyaan ke tiap kelompok. 3. Tiap kelompok mendapat tugas satu pertanyaan.

4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mendiskusikannya 5. Tiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas (guru bisa

mengembangkan dengan kertas ukuran besar)

6. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara singkat.

1. Guru meminta peserta didik mencari kisah/ fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia. 2. Sebelum masing-masing kelompok bercerita di depan kelas, tiap

kelompok mempersiapkan bersama dengan kelompoknya. (semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas.

3. Guru meminta peserta didik menceritakan secara berantai di depan kelas dengan memperhatikan panduan penilaian.

4. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau menyampaikan ceritanya.

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

Analisaku

e

e

Ceritaku

f

f

Refleksi Pemahamanku

g


(34)

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan memberikan komentar terhadap kasus yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus” atau “hebat” atau kata-kata yangmemotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

Setelah kegiatan refleksi, Guru memberikan tugas terstruktur tentang rencana perilaku yang akan dilakukan oleh peserta didik di lingkungan rumah, madrasah, masyarakat, negara, dan agama. Serta mencatat kendala dan dampaknya.

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik dan guru merangkum dan menyimpulkan cara berdiskusi yang baik.

2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi (nilai-nilai karakter)

3. Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman pembelajaran saat itu (nilai yang ditanamkan: Peduli, gigih, berani, percaya diri, optimis dan cinta budaya Islam).

F. Penilaian

1. Pengamatan Sikap

a. Format Penilaian Individu

N o

Nama Siswa

Aktifitas

Skor Kerjasam

a Keaktifan Partisipasi Inisiatif 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 3

Refleksi Perilakuku

h

h


(35)

b. Rubrik penilaian:

No Indikator Penilaian Skor

1 Kerjasama

Belum memperlihatkan kerjasamanya 1 Mulai memperlihatkan kerjasamanya 2

Mulai berkembang kerjasamanya 3

Mulai membudayakan kerjasamanya 4

2 Keaktifan

Belum memperlihatkan keaktifannya 1 Mulai memperlihatkan keaktifannya 2

Mulai berkembang keaktifannya 3

Mulai membudayakan keaktifannya 4

3 Partisipasi

Belum memperlihatkan Partisipasinya 1 Mulai memperlihatkan partisipasinya 2

Mulai berkembang partisipasinya 3

Mulai partisipasinya 4

4 Inisiatif

belum memperlihatkan Inisiatifnya 1 mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2

mulai berkembang Inisiatifnya 3

mulai membudayakan Inisiatifnya 4

Total 16

c. Pedoman Pen-skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x 100


(36)

2.Format Penilaian “Aktifitasku” a. Format Penilaian Kelompok

No. Nama siswa

Aspek yang

dinilai Skor

Maks. Nilai

Ketuntasan TindakLanjut

1 2 3 T TT R P

1 2 3

b. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

N

o Indikator Penilaian Skor

1 Kejelasan dan kedalaman informasi.

Memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna

30

Memberikan penjelasan dan kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna

20

Memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang lengkap

10

2 Keaktifan dalam diskusi

Berperan sangat aktif dalam diskusi 30

Berperan aktif dalam diskusi 20

Kurang aktif dalam diskusi 10

3 Kejelasan dan kerapian presentasi.

Mempresentasikan dengan sangat

jelas dan rapi 40

Mempresentasikan dengan jelas dan

rapi, 30

Mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang rapi

20

Mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi

10

c. Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100 Jumlah Skor maksimal

3. Penilaian “Cerïtaku”” 1) Format penilaian

No .

Hal yang dinilai Skor

1. Ketepatan isi fenomena/kisah 4

2. Kepercayaan diri penampil 4

3 Keruntutan penyampaian 4

4 Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati

4


(37)

Total 20 b. Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100 Jumlah Skor maksimal

4. Penilaian “Rencana Aksiku” Skor penilaian sebagai berikut:

a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.

b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90. c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang

ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.

Untuk menambah luasnya pemahaman tentang pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara ini:

1. Coba bandingkan dari lima pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara, manakah yang paling efektif ala dulu! Berilah alasan!

Jawaban: Kreativitas guru

2. Coba bandingkan juga dari lima pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara, manakah yang paling efektif untuk masa sekarang! Berilah alasan!

Jawaban: Kreativitas guru

3. Coba beri alternatif, selain dari lima pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara yang kalian anggap paling efektif untuk menyebarkan Islam di masa sekarang! Berilah alasan!

Jawaban: Kreativitas guru

Uji Kompetensi


(38)

1. Tugas Portopolio

Buatlah alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia dan hasilnya tempel di mading kelas!

Latihan Soal

Untuk menguji pemahaman siswa tentang isi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dan benar !

1. Di bawah ini yang bukan termasuk waktu masuknya Islam di Indonesia yang debatable adalah ....

a. abad ke 7 M b. abad ke 11 M c. abad ke 13 M d. abad ke 15 M 2. Yang bukan termasuk pembawa agama Islam ke Indonesia adalah ….

a. pedagang b. sufi c. mubaligh d. kolonial 3. Penerima ajaran Islam di Indonesia terbagi menjadi dua golongan yaitu ....

a. elite dan alit c. majikan dan buruh

b. pengusaha dan pekerja d. kyat dan santri

4. Kelompok penerima ajaran Islam di Indonesia yang bukan termasuk golongan elite adalah....

a. raja b. penguasa c. bangsawan d. Kiyai

5. Dibawah ini yang bukan termasuk jalur masuknya Islam di Indonesia adalah ….

a.perdagangan c. pertempuran

b.perkawinan d. pendidikan

6. Dibawah ini yang tidak termasuk penyebab agama Islam dapat berkembang cepat di Indonesia adalah ….

a. syarat masuk Islam mudah c. penyebarannya dengan damai b. pemberian para pedagang d. Islam tidak mengenal kasta 7. Sistem kasta dikenal dalam agama ….

a. Katolik b. Hindu c. Kristen d. Islam

8. Pedagang Muslim yang datang ke Indonesia kemudian tinggal di pemukiman yang disebut ....

a. embong arab b. kauman c. santriwan d. pekojan 9. Kerajaan Islam yang pertama di Indonesia adalah kerajaan…

a. Banten b. Mataram c. Malaka d. Samudera Pasai

10. Menurut catatan sejarah Cina tentang masuknya Islam ke Indonesia berasal dari masa dinasti ….

a. Han b. Ming c. Tang d. Qing

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar !

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sejarah masuknya Islam di Nusantara masih debatable !

2. Sebutkan 2 bukti sejarah masuknya Islam di Nusantara abad ke 7 ! 3. Sebutkan 2 bukti sejarah masuknya Islam di Nusantara abad ke 11 ! 4. Sebutkan 2 bukti sejarah masuknya Islam di Nusantara abad ke 13 ! 5. Coba bandingkan diantara pendekatan yang paling efektif tentang proses

masuknya Islam di Nusantara melalui jalur perdagangan, sosial (perkawinan), serta pendidikan dan pengajaran.


(39)

Kunci Jawaban I. a. Pilihan ganda

1 D 6 B

2 D 7 B

3 A 8 D

4 D 9 D

5 C 1

0

C

b. Pedoman pen-skoran

Jumlah jawaban benar x 1 = nilai (maksimal 10 x 1=10)

II. Uraian

a. Kunci jawaban

1. Maksud dari sejarah masuknya Islam di Nusantara masih debatable adalah sejarah masuknya Islam di Nusantara masih dapat diperdebatkan, 2. mengingat banyaknya bukti yang ada sangat berfariasi, ada yang

perpendapat abad ke 7, 11, dan 13.

2. Bukti masuknya Islam abad ke 7, antara lain: a. cataan sejarah kerajaan Cina

b. berita Chou Ku-Fei c. berita Jepang

3. Bukti masuknya Islam abad ke 11, antara lain: satu-satunya bukti pada abad ini, ditemukannya makam panjang di Leran Gresik, yaitu Makam Fatimah binti Maimoon

4. Bukti masuknya Islam abad ke 13, antara lain: a. cataan perjalanan Marcopolo

b. berita Ibnu Batutah

5. Pendekatan yang paling efektif tentang proses masuknya Islam di Nusantara adalah melalui jalur perdagangan, mengingat saat itu Indonesia memiliki pelabuhan internasional dan ramai.


(40)

b. Pedoman pen-skoran

No. Soal Rubrik Penilaian Sko r

Skor Maks.

1

Menuliskan tentang sejarah masuknya Islam di Nusantara sangat lengkap dan sempurna 4

4

Menuliskan tentang sejarah masuknya Islam di Nusantara lengkap 3 Menuliskan tentang sejarah masuknya Islam di Nusantara tidak lengkap 2

2

Menuliskan bukti masuknya Islam abad ke 7 dengan sangat lengkap dan sempurna 4

4

Menuliskan bukti masuknya Islam abad ke 7 dengan

lengkap 3

Menuliskan bukti masuknya Islam abad ke 7 tidak

lengkap 2

3

Menuliskan bukti masuknya Islam abad ke 11 dengan sangat lengkap dan sempurna 4

4

Menuliskan bukti masuknya Islam abad ke 11 dengan

lengkap 3

Menuliskan bukti masuknya Islam abad ke 11 dengan tidak lengkap 2

4

Menuliskan bukti masuknya Islam abad ke 13 dengan sangat lengkap dan sempurna 4

4

Menuliskan bukti masuknya Islam abad ke 13 dengan

lengkap 3

Menuliskan bukti masuknya Islam abad ke 13 dengan tidak lengkap 2

5

Menuliskan pendekatan yang paling efektif

dengan sangat lengkap dan sempurna 4

4 Menuliskan pendekatan yang paling efektif

dengan lengkap

3 Menuliskan pendekatan yang paling efektif dengan tidak lengkap

2


(41)

G. Pengayaan

Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang Indahnya Islam Nusantara (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).

H. Remedial

Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi tentang “Indahnya Islam Nusantara”. Guru akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

I. Interaksi Guru Dengan Orang Tua

Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Uji Kompetensi”” dalam buku teks kepada orang tuanya. Cara lainnya dapat juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun memalui telepon, SMS center tentang perkembangan perilaku anaknya.

Nilai Akhir Peserta Didik sebagai berikut

a. Jumlah nilai rata- rata pada kolom “Uji kompetensi (UK) dan tugas (TG) x 50%

b. Jumlah nilai rata-rata pada kolom Aktifitasku (AK) dan Pengamatan (PM) x 50%.

a = ( (UK x 60%) + (TG x 30%) ) x 50% b = (AK + PB) x 50%


(42)

Semangatnya Para Tokoh Kerajaan Islam

Nusantara

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI-4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar:

2.2. Menghargai keteladanan semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia.

3.4. Memahami sejarah kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Maluku.

BAB


(43)

C. Indikator

Indikator:

1. Mengidentifikasi kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Maluku.

2. Mengklasifikasi kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Maluku. 3. Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan

Maluku.

4. Menghargai keteladanan semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, menalar, dan merefleksi, peserta didik diharapkan mampu:

1. Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Jawa. 2. Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Sumatera. 3. Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Sulawesi. 4. Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Maluku.

5. Meneladani semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia.

E. Materi Pokok

1. Sejarah kerajaan Islam di Jawa. 2. Sejarah kerajaan Islam di Sumatera. 3. Sejarah kerajaan Islam di Sulawesi. 4. Sejarah kerajaan Islam di Maluku.

F. Proses Pembelajaran

Secara umum pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mengkomunikasikan, hubungkan antar fenomna, refleksi dan rencana aksi).

Pertemuan ke IV: Semangatnya Para Tokoh Kerajaan Islam Nusantara

1. Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Jawa. 2. Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Sumatera. 3. Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Sulawesi. 4. Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Maluku.


(44)

Persiapan

1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4. Guru mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa gambar atau menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.

5. Untuk menguasai kompetensi ini, salah satu model pembelajaran yang cocok di antaranya:

a. Model Examples Non Examples (Contoh non contoh)

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/In Focus/ LCD

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar

4. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya 6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang ingin dicapai 7. Kesimpulan

b. Model Jigsaw (Model Tim Ahli)

1. Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim

2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda 3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan

4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka

5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh

6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi 7. Guru memberi evaluasi


(45)

 Pelaksanaan

Kegiatan memahami Semangatnya Para Tokoh Kerajaan Islam Nusantara, antara lain:

1. Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan Semangatnya Para Tokoh Kerajaan Islam Nusantara.

2. Guru meminta peserta didik mengangkat tangan sebelum mengeluarkan pendapatnya.

3. Peserta didik mengemukakan hasil pengamatan gambarnya dan peserta lain mendengarkan.

4. Guru mengajarkan bagaimana menghargai orang berbicara.

5. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukaan peserta didik tentang hasil pengamatannya.

Gbr. 1

Gbr. 2

Gbr. 3

Pengamatanku

a

a

1. Istana peninggalan kerajaan Aceh dan Banten

2. Istana peninggalan kerajaan Gowa dan Jogyakarta

3. Istana peninggalan kerajaan Ternate dan Tidore

4. Apresiasi pemerintah terhadap jasa Sultan Hasanuddin


(46)

Gbr. 4

Guru memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan setelah mendengarkan pendapat temanya dan penguatan dari guru serta

menghubungkannya dengan Semangatnya Para Tokoh Kerajaan Islam Nusantara. Beberapa contoh yang bisa menjadi acuan pertanyaan.

N

o Pertanyaan

1 Apa yang menarik dari kerajaan Islam Nusantara?

2 Bagaimana sejarah singkat berdirinya kerajaan Islam di Nusantara? 3 Mengapa kerajaan Islam mudah berkembang di Nusantara?

4 Bagaimana cara pembawa Islam di Nusantara mendirikan kerajaanIslam?

5 Bagaimana pengaruh kerajaan Islam terhadap perkembangan Islam diNusantara 6 Apa bidang kemajuan yang telah dicapai kerajaan Islam di Nusantara? 7 Sebutkan para penguasa kerajaan Islam di Nusantara yang terkenal! 8 Mengapa kerajaan Islam di Nusantara mengalami kemunduran? dst ...

Catatan:

a. Guru harus bisa mendorong peserta didik untuk kritis dan memiliki pertanyaan-pertanyaan sebanyak mungkin dan tidak perlu mengomentarinya.

b. Peserta didik mengungkapkan pertanyaan-pertanyaannya lewat lisan. c. Guru bisa meminta salah satu peserta didik untuk menulis semua

pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis atau bisa ditulis di kertas. d. Setelah terkumpul pertanyaan-pertanyaan tersebut. Guru meminta

melakukan kegiatan selanjutnya.

Pertanyaanku

b


(47)

1. Guru meminta peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di “wawasanku”

2. Peserta didik diberi waktu membaca dan menelangah “wawasanku”

3. Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan “wawasanku”

4. Jika ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya, guru bisa memberikan penjelasan singkat atau memberikan sumber-sumber bacaan yang bisa peserta didik dapatkan.

Catatan:

Jika ada pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam, guru bisa menjadikan pertanyaan tersebut menjadi tugas mandiri.

1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang di tiap kelompoknya.

2. Guru membaginya dengan cara menyebutkan angka, Caranya

a. Peserta didik berhitung secara berurutan dan masing-masing menghafalkan nomornya.

b. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang sama.

c. Begitu seterus sesuaikan dengan jumlah peserta didik dalam satu kelas d. Guru bisa mengembangkannya berdasarkan jumlah siswa.

3. Guru membagikan lembar diskusi kepada tiap kelompok.

4. Guru menjelaskan pengantar tentang tata cara berdiskusi, antara lain a. Setiap kelompok harus memilih ketua dan sekretaris.

b. Setiap kelompok mendiskusikannya dengan mengkaji “wawasanku” atau melihat sumber lain

c. Setiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas dengan rapi (bisa disediakan oleh guru atau dari peserta didik).

d. Setiap kelompok meletakkan hasil kerjanya di atas mejanya.

e. Setiap kelompok bergeser kelompok lain untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

Wawasanku

c

c

Aktifitasku

d


(48)

5. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Gunakan Format penilaian “Unjuk kerja”.

6. Setelah selesai diskusi, tiap kelompok berputar untuk mengamati hasil diskusi kelompok lain.

7. Setelah selesai, tiap kelompok kembali ke tempatnya masing-masing. 8. Guru meminta tiap kelompok memberikan komentar tentang persamaan

dan perbedaan hasil diskusi antara kelompoknya dengan kelompok lain. 9. Guru meminta pendapat dari peserta didik secara jujur, kelompok mana

yang paling baik hasil diskusinya.

10. Guru tidak perlu mengomentari tentang hasil penilaian peserta didik. 11. Guru mengakhiri kegiatan diskusi dengan memberikan semangat dan

menghargai semua usaha peserta didik.

1. Guru meminta peserta didik tetap bersama kelompoknya. 2. Guru membagi pertanyaan-pertanyaan ke tiap kelompok. 3. Tiap kelompok mendapat tugas satu pertanyaan.

4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mendiskusikannya 5. Tiap kelompok mencatat hasil diskusinya di kertas (guru bisa

mengembangkan dengan kertas ukuran besar)

6. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya secara singkat.

1. Guru meminta peserta didik mencari kisah/ fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan semangatnya Para Tokoh Kerajaan Islam Nusantara.

2. Sebelum masing-masing kelompok bercerita di depan kelas, tiap kelompok mempersiapkan bersama dengan kelompoknya. (semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas.

3. Guru meminta peserta didik menceritakan secara berantai di depan kelas dengan memperhatikan panduan penilaian.

4. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau menyampaikan ceritanya.

Analisaku

e

e

Ceritaku

f


(49)

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata 4. “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yangmemotivasi peserta didik mau

mengungkapkan pendapatnya.

1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta didik diminta melakukan refleksi dengan memberikan komentar terhadap kasus yang ada.

2. Guru meminta sebagian peserta didik menyampaikan hasil refleksinya. Diusahakan memilih peserta didik yang tidak terbiasa menyampaikan pendapatnya atau komentarnya.

3. Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu mengomentari untuk membenarkan atau menyalahkan, cukup dengan kata “ bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik mau mengungkapkan pendapatnya.

Setelah kegiatan refleksi, Guru memberikan tugas terstruktur tentang rencana perilaku yang akan dilakukan oleh peserta didik di lingkungan rumah, madrasah, masyarakat, negara, dan agama. Serta mencatat kendala dan dampaknya.

Kegiatan Penutup

1. Peserta didik dan guru merangkum dan menyimpulkan cara berdiskusi yang baik.

2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi (nilai-nilai karakter)

3. Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman pembelajaran saat itu (nilai yang ditanamkan: Peduli, gigih, berani, percaya diri, optimis dan cinta ilmu pengetahuan).

Refleksi Pemahamanku

g

g

Refleksi Perilakuku

h

h


(50)

b. Rubrik penilaian:

No Indikator Penilaian Skor

1 Kerjasama

Belum memperlihatkan kerjasamanya 1 Mulai memperlihatkan kerjasamanya 2

Mulai berkembang kerjasamanya 3

Mulai membudayakan kerjasamanya 4

2 Keaktifan

Belum memperlihatkan keaktifannya 1 Mulai memperlihatkan keaktifannya 2

Mulai berkembang keaktifannya 3

Mulai membudayakan keaktifannya 4

3 Partisipasi

Belum memperlihatkan Partisipasinya 1 Mulai memperlihatkan partisipasinya 2 Mulai berkembang partisipasinya 3

Mulai partisipasinya 4

4 Inisiatif

belum memperlihatkan Inisiatifnya 1 mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2

mulai berkembang Inisiatifnya 3

mulai membudayakan Inisiatifnya 4

Total 16

c. Pedoman Pen-skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x 100 Jumlah Skor maksimal (16)

1. Format Penilaian “Aktifitasku” a. Format Penilaian Kelompok

No.

Nama siswa

Aspek yang

dinilai Skor

Maks. Nilai

Ketuntasan

Tindak Lanjut

1 2 3 T TT R P

1 2 3


(51)

b. Aspek dan rubrik penilaian kelompok: N

o

Indikator Penilaian Skor

1 Kejelasan dan kedalaman informasi.

Memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna

30

Memberikan penjelasan dan kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna

20

Memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang

lengkap 10

2 Keaktifan dalam diskusi

berperan sangat aktif dalam diskusi 30 berperan aktif dalam diskusi 20

kurang aktif dalam diskusi 10

3 Kejelasan dan kerapian presentasi.

mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi

40

mempresentasikan dengan jelas dan rapi,

30

mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang rapi

20

mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi

10

c. Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100 Jumlah Skor maksimal 2. Penilaian “Cerïtaku”

a. Format penilaian No

. Hal yang dinilai Skor

1. Ketepatan isi fenomena/kisah 4

2. Kepercayaan diri penampil 4

3 Keruntutan penyampaian 4

4 Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati

4

5. Kreativitas menyajikan 4


(52)

b. Pedoman Pen-Skoran

Nilai = Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh x100 Jumlah Skor maksimal

3. Penilaian “Rencana Aksiku” Skor penilaian sebagai berikut:

a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.

b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90. c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang

ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.

Untuk menambah pemahaman kalian, coba jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

Coba bandingkan pendekatan yang digunakan dalam mensyiarkan Islam di Demak, Samudera Pasai, Gowa dan Tallo dan Ternate dan Tidore!

No Kerajaan Islam Pendekatan yang digunakan

1 Di Demak

2 Di Samudera Pasai

3 Gowa dan Tallo

4 Ternate dan Tidore

2. Tugas Portopolio

Buatlah peta prestasi raja-raja terkenal di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Maluku di karton dan hasilnya tempel di mading kelas!

Latihan Soal

Untuk menguji pemahaman kalian tentang isi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dan benar !

1. Di bawah ini yang termasuk kerajaan Islam di Jawa adalah ....

a. Singasari b. Sriwijaya c. Majapahit d. Demak 2. Kerajaan Islam di Jawa yang paling lama berkuasanya adalah ….

a. Demak b. Mataram c. Pajang d. Banten

3. Kerajaan Islam di Jawa yang kemajuannya lebih menonjol adalah ....

a. Banten b. Pajang c. Mataram d. Demak

4. Di bawah ini yang termasuk kerajaan Islam di Sumatera adalah ....

a. Samudera Pasai b. Demak c. Buton d. Ternate dan Tidore 5. Kerajaan Islam di Sumatera yang paling lama berkuasanya adalah ….

a. Aceh Darussalam c. Samudera Pasai

Uji Kompetensi


(53)

b. Perlak d. Johor

6. Kerajaan Islam di Sumatera yang kemajuannya lebih menonjol adalah ....

a. Samudera Pasai c. Aceh Darussalam

b. Johor d. Perlak

7. Di bawah ini yang termasuk kerajaan Islam di Sulawesi adalah ....

a. Ternate b. Mataram c. Gowa d. Tidore

8. Kerajaan Islam di Sulawesi yang paling lama berkuasanya adalah ….

a. Ternate b. Bone c. Gowa d. Tallo

9. Kerajaan Islam di Sulawesi yang kemajuannya lebih menonjol adalah ....

a. Aceh Darussalam c. Perlak

b. Gowa dan Tallo d. Ternate dan Tidore 10.Di bawah ini yang termasuk kerajaan Islam di Maluku adalah ....

a. Samudera Pasai b. Demak c. Buton d. Ternate dan Tidore

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar !

1. Sebutkan 3 bukti perkembangan Islam pada kerajaan Islam di Jawa ! 2. Sebutkan 3 bukti perkembangan Islam pada kerajaan Islam di Sumatera ! 3. Sebutkan 2 bukti perkembangan Islam pada kerajaan Islam di Sulawesi ! 4. Sebutkan 2 bukti perkembangan Islam pada kerajaan Islam di Maluku ! 5. Coba bandingkan pendekatan yang digunakan dalam mensyiarkan Islam di 4

kerajaan (Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Maluku) !

No Kerajaan Islam Pendekatan yang digunakan

1 Di Jawa 2 Di Sumatera 3 Di Sulawesi 4 Di Maluku

Kunci Jawaban 1. a. Pilihan ganda

1 D 6 A

2 B 7 C

3 A 8 A

4 A 9 B

5 A 1

0 D

b. Pedoman pen-skoran

Jumlah jawaban benar x 1 = nilai (maksimal 10 x 1=10) II. a. Essay

1. Tiga bukti perkembangan Islam pada kerajaan Islam di Jawa, antara lain: a. adannya kerajaan Demak b. Banten c. Mataram

Perkembangan tiga kerajaan tersebut tidak terlepas dari peran serta Walisongo

2. Tiga bukti perkembangan Islam pada kerajaan Islam di Sumatera, antara lain:

a. adanya kerajaan Samudera Pasai, b. Aceh Darussalam, c. Malaka

3. Dua bukti perkembangan Islam pada kerajaan Islam di Sulawesi, antara lain:

a. adanya kerajaan Gowa b. Tallo

4. Dua bukti perkembangan Islam pada kerajaan Islam di Maluku, antara lain:


(1)

29. Adanya budaya lokal menuntut apresisasi kita dalam menggalinya.

Berikut ini yang merupakan tradisi adat nusantara yang ada di Pulau Jawa yaitu...

A. Zapin B. Sekaten

C. Pakarena Burakne D. Slabadan

B

30. Tradisi Islam yang ada di Nusantara merupakan akulturasi antara ajaran Islam dan adat yang ada di Nusantara. Dalam hal ini tradisi Islam di Nusantara berperan sebagai ….

A. ajaran agama B. materi dakwah C. metode dakwah D. budaya agama

C

31. Contoh adat istiadat yang bernafaskan Islam yang dilaksanakan di daerah Minang adalah ....

A. upacara menata jambang B. upacara merias wajah C. upacara kelahiran anak D. upacara khitanan

D

32. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai generasi muda untuk peduli terhadap terhadap tradisi dan upacara adat kesukuan Nusantara.

Diantara bentuk apresiasi terhadap tradisi dan upacara adat kesukuan Nusantara adalah ....

A. mengucilkan masyarakat yang tidak mau melaksanakan tradisi lokal

B. melestarikan budaya lokal sebagai sarana berdakwah

C. mengajak semua masyarakat untuk melaksanakan salah satu tradisi lokal

D. melarang masyarakat melaksanakan tradisi lokal

B

33. Wayang adalah salah satu budaya Jawa hasil akulturasi dengan budaya India. Cerita-cerita pewayangan diambil dari kitab Ramayana dan Barathayuda. Setelah terjadi akulturasi dengan Islam tokoh-tokoh dan cerita pewayangan diganti dengan cerita bernuansa Islam.

Berikut termasuk cerita pewayangan yang bernafaskan Islam adalah....

A. Baratayuda B. Petruk gareng

C. Babat alas wonomarto D. Wahyu purboningtyas


(2)

34. Sentuhan budaya lokal dengan agama Islam yang berlangsung telah melahirkan sebuah bentuk seni baru yang berfungsi baik sebagai ekspresi keagamaan maupun ekspresi budaya. Berikut ini kesesuaian antara asal tradisi dan contoh kesenian dan adat istiadatnya adalah....

A. Madura : sandur B. Bugis: sekaten C. Sunda: menata konde D. Jawa: tari pergaulan


(3)

Daftar Pustaka

A.Syalabi, 2000. Sejarah dan Kebudayaan Islam III, Al-Husna Zikra, Jakarta Al Usairy, Ahmad, Sejarah Islam : Sejak Zaman Nabi Hingga Abad XX, Akbar

media sarana, 2003

Ade Armando dkk, 2004. Ensiklopedi Islam untuk pelajar, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta

Badri Yatim. 2005. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Depag, 1998. Sejarah Kebudayaan Islam I-IIA, Dirjen Binbagais, Jakarta Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya. Semarang: Karya Putra. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar

Baru van Hoeve.

Drs. Murodi, dkk, 1997. Sejarah Kebudayaan Islam 1-2, PT. Toha Putra, Semarang

Drs. Murodi, dkk, 2003. Sejarah Kebudayaan Islam 1-2, PT. Toha Putra, Semarang

H. Darsono-T. Ibrahim, 2009. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1-2, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo

Husain Ahmad Amin, 2000. Seratus Tokoh dalam Sejarah Islam. Remaja Rosda Karya, Bandung

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001, cet. 4

Ismai’l R. Al Faruqi, Lois Lamya Al Faruqi, 2003. Atlas Budaya Islam, Mizan Mundzirin Yusuf, 2006. Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, Pustaka,

Yogyakarta

Mahrus Asád,dkk, 2009. Ayo Mengenal Sejarah Kebudayaan Islam 1-2, Erlangga PT. Intermasa, 1993. Ensiklopedi Islam, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta Prof. Dr. H. Abdul Aziz Dahlan, 2004. Ensiklopedi tematis dunia Islam

(pemikiran dan peradaban), PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta

Peter Salim dan Yenny Salim. 1995 Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern Englis Press

Ustadz Abu Isa Abdulloh bin Salam, Ringkasan Syarah Arba’in AnNawawi -Syaikh Shalih Alu -Syaikh Hafizhohulloh’': Yogyakarta, 2004

Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.


(4)

Ikhtisar

Buku Panduan Guru Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 9 Madrasah Tsanawiyah (MTS) berisi tentang bagaimana kita mengajar dan memberikan penilaian kepada peserta didik. Di dalam masing-masing bab dijelaskan tentang Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Tujuan Pembelajaran, Proses Pembelajaran, Penilaian, Pengayaan, Remedial dan Interaksi Guru dan Orang Tua.


(5)

Glosarium

Apresiasi : Penghargaan

Adat : Aturan atau perbuatan yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala.

Deskripsi : Penggambaran suatu obejek secara jelas dan rinci.

Ekspresi : Pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb.

Event : Kejadian' yang cukup penting

Entrepreneurship : Jiwa kewirausahaan yang dibangun bertujuan untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Fanatik : Sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang

menganut sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan

atau apapun saja dengan cara berlebihan (membabi buta) sehingga berakibat kurang baik, bahkan cenderung menimbulkan perseteruan dan konflik serius.

Filosofi : Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, akal, dan hukumnya. Identifikasi : Pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau

sesuatu.

Klasifikasi : Penggolongan sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Kesenian : Perihal tentang keahlian membuat karya yang bermutu

dilihat dari segi kehalusannya dan keindahannya.

Pentadbiran : Pertimbangan seksama intelektual atas akibat (hasil) dari sebuah urusan, kemudian diikuti dengan implementasi jika akibat tersebut adalah baik-tepat atau penolakan jika hasil diperkirakan akan buruk

Profan : Biasa

Qanun : Undang-undang

Resistensi : Menunjukan pada posisi sebuah sikap untuk berperilaku bertahan (kebal), berusaha melawan, menentang atau upaya oposisi pada umumnya sikap ini tidak berdasarkan atau merujuk pada paham yang jelas.

Religiusitas : Kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati diatas manusia

Ritus : Tatacara keagamaan, upacara agama, seremoni, adat Sinkretis : Suatu proses perpaduan dari beberapa paham-paham atau

aliran-aliran agama atau kepercayaan.

Sakral : Suci

Tradisi : Adat kebiasaan turun menurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat.


(6)

Tengku : Gelar kebangsawanan Melayu yang otomatis melekat pada seorang laki-laki keturunan dari Sultan-sultan dan para Raja-Raja di Kerajaan Melayu.