SKI IX MTs BUKU SISWA 2013 A

(1)

PANDUAN BUKU SISWA

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

KELAS IX


(2)

Daftar Isi

Kata Pengantar ...iii

Daftar isi...iv

Pendahuluan ...viii

Petunjuk Penggunaan Siswa...ix

Kompetensi Inti dan Rumusan Kompetensi Sejarah Kebudayaan Islam Kelas IX...x

Pemetaan Kompetensi Dasar ...xiii

Bab 1 Indahnya Islam Nusantara...1 1. Kompetensi Inti ... ... 2. Kompetensi Dasar ... 3. Tujuan Pembelajaran ... 4. Peta Konsep... 5. Kegiatan ...

a. Pengamatanku... b. Pertanyaanku... c. Wawasanku... d. Aktifitasku... e. Analisaku... f. Ceritaku ... g. Refleksi Pemahamanku... h. Refleksi prilakuku... i. Rencana Aksiku... 6. Ibrah... 7. Mutiara Hikmah... 8. Rangkuman... 9. Uji Kompetensi... Bab 2 Semangatnya Para Tokoh Kerajaan Islam Nusantara...

1. Kompetensi Inti ... ... 2. Kompetensi Dasar ... 3. Tujuan Pembelajaran ... 4. Peta Konsep... 5. Kegiatan ... a. Pengamatanku... b. Pertanyaanku... c. Wawasanku... d. Aktifitasku...


(3)

e. Analisaku... f. Ceritaku ... g. Refleksi Pemahamanku... h. Refleksi prilakuku... i. Rencana Aksiku... 6. Ibrah... 7. Mutiara Hikmah... 8. Rangkuman... 9. Uji Kompetensi... Bab 3 Tulusnya Para Penyebar Islam di Nusantara... 1. Kompetensi Inti... 2. Kompetensi Dasar ... 3. Tujuan Pembelajaran ... 4. Peta Konsep... 5. Kegiatan ... a. Pengamatanku... b. Pertanyaanku... c. Wawasanku... d. Aktifitasku... e. Analisaku... f. Ceritaku ... g. Refleksi Pemahamanku... h. Refleksi prilakuku... i. Rencana Aksiku... 6. Ibrah... 7. Mutiara Hikmah... 8. Rangkuman... 9. Uji Kompetensi... Bab 4 Menariknya Islam Nusantara... 1. Kompetensi Inti... ... 2. Kompetensi Dasar ... 3. Tujuan Pembelajaran ... 4. Peta Konsep... 5. Kegiatan ... a. Pengamatanku... b. Pertanyaanku... c. Wawasanku... d. Aktifitasku... e. Analisaku... f. Ceritaku ...


(4)

g. Refleksi Pemahamanku... h. Refleksi prilakuku... i. Rencana Aksiku... 6. Ibrah... 7. Mutiara Hikmah... 8. Rangkuman... 9. Uji Kompetensi... Bab 5 Penghargaanku Pada Tradisi dan Upacara Adat Kesukuan

Nusantara ... 1. Kompetensi Inti ... 2. Kompetensi Dasar ... 3. Tujuan Pembelajaran ... 4. Peta Konsep... 5. Kegiatan ... a. Pengamatanku... b. Pertanyaanku... c. Wawasanku... d. Aktifitasku... e. Analisaku... f. Ceritaku ... g. Refleksi Pemahamanku... h. Refleksi prilakuku... i. Rencana Aksiku... 6. Ibrah... 7. Mutiara Hikmah... 8. Rangkuman... 9. Uji Kompetensi... Daftar Pustaka ... Glosarium ...


(5)

Pendahuluan

Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya dengan pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa. Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah telah melakukan penyesuaian beberapa mata pelajaran yang antara lain adalah mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan standar kompetensi (SK) sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD). Sebagai gantinya, Kurikulum 2013 telah menyusun kompetensi inti (KI). Kompetensi Inti adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik melalui pembelajaran Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran integratif dan pendekatan belajar aktif.

Kompetensi Inti memuat kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar. Perubahan perilaku dalam pengamalan ajaran agama dan budi pekerti menjadi perhatian utama.

Tujuan penyusunan Buku Pegangan Siswa ini adalah memberikan panduan bagi Siswa dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Dalam buku ini terdapat lima hal penting yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mengkomunikasikan, menghubungkan antar fenomena, refleksi dan rencana aksi).

Dengan demikian tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai secara optimal dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.


(6)

Petunjuk Penggunaan Buku

Untuk mengoptimalkan penggunaan buku ini, perhatikan pentahapan berikut. 1. Pertama, bacalah bagian pendahuluan untuk memahami konsep utuh

Indahnya Islam Nusantara, serta memahami kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam kerangka Kurikulum 2013.

2. Setiap bab berisi: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok, Proses Pembelajaran, Penilaian.

3. Pada subbab tertentu, penomoran Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar tidak berurutan. Hal itu menyesuaikan dengan tahap pencapaian Kompetensi Dasar.

4. Guru perlu mendorong peserta didik untuk memperhatikan kolom-kolom yang terdapat dalam Buku Teks Pelajaran sehingga menjadi fokus perhatian peserta didik. Kolom-kolom tersebut adalah sebagai berikut.

a. Pengamatanku : untuk menyadarkan diri peserta didik. b. Pertanyaanku : untuk melatih kemampuan bertanya.

c. Wawasanku : untuk menguatkan peserta didik agar dapat mewujudkan pengetahuan dalam perilaku.

d. Aktifitasku : untuk menggali kemampuan berkomunikasi. e. Ceritaku : untuk menggali kemampuan bercerita.

f. Analisaku : untuk menggali kemampuan menganalisa dan menghubungkan dengan kehidupannya.

g. Refleksi Pemahamanku

: untuk mengetahui pemahaman materi. h. Refleksi prilakuku : untuk mengetahui perubahan perilaku. i. Rencana Aksiku : untuk memperkaya informasi.

j. Uji Kompetensi : untuk mengukur penguasaan materi yang dibahas.

5. Dalam pelaksanaannya, peserta didik sangat mungkin melakukan pengembangan yang disesuaikan dengan potensi, sumber belajar, dan lingkungan.


(7)

Kompetensi Inti (KI),

Rumusan Kompetensi Dasar (KD) Sejarah Kebudayaan Islam KELAS IX SEMESTER GANJIL

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1. Menghargai nilai-nilai perjuangan Walisongo dalam mensyiarkan Islam.

1.2. Menghargai usaha dakwah yang dilakukan Abdul Rauf Singkel, Muhammad Arsyad al-Banjari, KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asyári dalam beramar ma’ruf nahi munkar.

1.3. Berkomitmen untuk selalu tekun, gigih dalam belajar dan mensyiarkan Islam sebagaimana yang dilakukan oleh para penyebar agama Islam di Indonesia.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1. Menghargai sikap arif dan bijaksana sebagaimana sikap yang dimiliki para penyebar agama Islam di Indonesia.

2.2. Menghargai keteladanan semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia . 2.3. Menghargai keteladanan

semangat perjuangan para penyebar agama Islam yang ikhlas dan tidak kenal lelah serta penuh kesabaran.

2.4. Menghargai terhadap peninggalan para penyebar agama Islam dengan tidak menodai perjuangan mereka ke arah anarkhis (kekerasan).

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1. Memahami sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

3.2. Memahami bukti masuknya Islam di nusantara abad ke 7, 11 dan 13. 3.3. Memahami factor penyebab

mudahnya perkembangan Islam di Nusantara.


(8)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.4. Memahami sejarah kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. 3.5. Memahami para tokoh dan

perannya dalam perkembangan Islam di Indonesia (Walisongo, Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asyári) 3.6. Memahami peran para tokoh

dalam perkembangan Islam di Indonesia (Walisongo, Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asyári)

3.7. Menerapkan semangat perjuangan walisongo dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia

3.8. Memahami semangat perjuangan Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asyáridalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

4. Mengolah, menyaji dan menalar

dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.

4.1. Menceritakan alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia.

4.2. Menceritakan perjuangan walisongo dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

4.3. Menceritakan kisah perjuangan walisongo dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

4.4. Menceritakan biografi Abdurrauf Singkel, Muhammad Arsyad Al Banjari, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asyári dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.


(9)

KELAS IX SEMESTER GENAP

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1. Menghargai tradisi dan budaya Islam merupakan bagian dari hasil kebudayaan umat Islam di Indonesia.

1.2. Berkomitmen ikut melestarikan tradisi dan adat budaya yang Islami.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1. Menghargai tradisi dan upacara adat kesukuan di Nusantara.

2.2. Menghargai tradisi dan upacara adat kesukuan Nusantara (Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, Madura).

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1 Memahami bentuk tradisi, adat dan seni budaya lokal sebagai bagian dari tradisi Islam (Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, Madura). 3.2 Menerapkan seni budaya lokal sebagai bagian dari tradisi Islam (Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, Madura).

4. Mengolah, menyaji dan menalar

dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.

4.1 Menunjukkan contoh bentuk tradisi, adat dan seni budaya lokal di Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, dan Madura.

4.2 Mensimulasikan bentuk tradisi, adat dan seni budaya lokal di Jawa, Sunda, Melayu, Bugis, Minang, Madura.


(10)

Pemetaan Kompetensi Inti (KI), Dan Kompetensi Dasar (KD) Sejarah Kebudayaan Islam Kelas IX

BAB KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD)

1 KI – 1

KI – 3 KI – 4

1.3 , 3.1 , 3.2 , 3.3 , 4.3

2 KI – 2

KI – 3 2.2 , 3.4

3

KI – 1 KI – 2 KI – 3 KI – 4

1.1, 1.2, 2.1, 2.3, 2.4, 3.5, 3.6, 3.7, 3.8, 4.2, 4.3, 4.4

4 KI – 1KI – 2 KI – 3 KI – 4

1.2 ; 2.4 ; 3.2 ; 4.1

5

KI – 1 KI – 2 KI – 3 KI – 4


(11)

SE

JA

RA

H

K

EB

U

DA

YA

AN

I

SL

AM

KE

LA

S

IX

SE

JA

RA

H

K

EB

U

DA

YA

AN

I

SL

AM

KE

LA

S

IX

BAB 1

INDAHNYA ISLAM NUSANTARA

BAB 1

INDAHNYA ISLAM NUSANTARA

BAB 2

SEMANGATNYA PARA TOKOH

KERAJAAN ISLAM NUSANTARA

BAB 2

SEMANGATNYA PARA TOKOH

KERAJAAN ISLAM NUSANTARA

BAB 3

TULUSNYA PARA PENYEBAR ISLAM NUSANTARA

BAB 3

TULUSNYA PARA PENYEBAR ISLAM NUSANTARA

BAB 4

MENARIKNYA ISLAM NUSANTARA

BAB 4

MENARIKNYA ISLAM NUSANTARA

BAB 5

PENGHARGAANKU PADA TRADISI

DAN UPACARA ADAT KESUKUAN NUSANARA

BAB 5

PENGHARGAANKU PADA TRADISI


(12)

1. Kompetensi Inti

2. Kompetensi Dasar

BAB I

INDAHNYA ISLAM NUSANTARA

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI-4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar:

1.3.Berkomitmen untuk selalu tekun, gigih dalam belajar dan mensyiarkan Islam sebagaimana yang dilakukan oleh para penyebar agama Islam di Indonesia.

3.1.Memahami sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

3.2.Memahami bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13. 3.3. Memahami penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara

4.1.Menalar alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia.


(13)

3. Tujuan Pembelajaran

4. Peta Konsep

Peserta didik mampu:

1. Menjelaskan proses masuknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran.

3. Menjelaskan bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 7, 11 dan 13. 4. Menjelaskan penyebab mudah berkembangnya Islam di Nusantara. 5. Menjelaskan alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di

Indonesia.

6. Berkomitmen untuk selalu tekun, gigih dalam belajar dan mensyiarkan Islam sebagaimana yang dilakukan oleh para penyebar agama Islam di Indonesia.

In

da

hn

ya

Is

la

m

N

us

an

ta

ra

Sejarah Masuknya Islam Nusantara

Bukti Adanya Islam Nusantara

Penyebab Mudah berkembangnya Islam Nusantara

Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia


(14)

A.

Sejarah dan Bukti Masuknya Islam Nusantara

Secara umum pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mengkomunikasikan, hubungan antar fenomena, refleksi dan rencana aksi).

Amati gambar ini, kemudian berikan tanggapanmu!

Pengamatanku

a.

5.

Kegiatan memahami Indahnya Islam di Nusantara

Gbr. Marcopolo

Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki

Gbr. C. Snouck Hurgronje Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki

Sumberhttp://infogresik.info/

Gbr. Makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya


(15)

Setelah kalian membaca dan mengamati gambar di atas, ada beberapa pertanyaan yang perlu kalian renungkan sebagai berikut. Daftarlah sejumlah pertanyaan dengan menggunakan mengapa, bagaimana, bagaimana jika, dll.

No .

Tentang Pertanyaan

1 Mengapa Mengapa jalur perdagangan menjadi ramai di Nusantara?

2 Bagaimana cara 3 Bagaimana pengaruh 4

5

Untuk memperluas wawasan kalian tentang Indahnya Islam di Nusantara baca dan pahami terlebih dahulu:

A. Sejarah dan Bukti Masuknya Islam Nusantara 1. Sejarah Islam di Nusantara

Agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M, menimbulkan suatu energi penggerak yang luar biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan gerakan raksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Dalam kajian ilmu sejarah, tentang masuknya Islam di Indonesia masih bisa diperdebatkan. Oleh karena itu perlu ada penjelasan lebih dahulu tentang pengertian “masuk” antara lain, dalam arti:

a. sentuhan (ada hubungan dan ada pemukiman Muslim). b. sudah berkembang adanya komunitas masyarakat Islam. c. sudah berdiri kerajaan Islam.

Selain itu juga masing-masing pendapat penggunakan berbagai sumber, baik dari arkeologi, beberapa tulisan dari sumber barat, dan timur.

2. Bukti adanya Islam di Nusantara

Beberapa Pendapat Tentang Awal Masuknya Islam di Indonesia.

Pertanyaanku

b.

Wawasanku

c.


(16)

a. Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:

1. Seminar masuknya Islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al Mas’udi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.

2. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.

3. Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.

4. Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes

to Malaysia

mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah masuk ke Malaya.

5. Prof.S. Muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnya berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun

687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia. b. Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:

Satu-satunya sumber pada abad ini adalah ditemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082).

c. Islam Masuk Ke Indonesia

Pada Abad Ke-13:

1. Catatan perjalanan marcopolo,

menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M.

Gbr. Makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya

Sumberhttp://infogresik.info/

Gbr. Marcopolo


(17)

2. Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan sudah adanya beberapa kerajaaan Islam di kawasan Indonesia.

Menggali Informasi

Kegiatan

a. Berkelompoklah 4-5 siswa dengan tertib!

b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman!

No. Masalah Hasil Diskusi

1. Apa bukti masuknya Islam di Nusantara pada abad 7, 11 dan 13?

2. Mengapa kita perlu memahami sejarah Islam Nusantara?

3. Apa tujuan dan manfaat mempelajari sejarah Islam Nusantara?

4. Sebutkan bukti masuknya Islam di Nusantara!

5. Bagaimana proses masuknya Islam di Nusantara?

6. Bagaimana pengaruh ramainya jalur pelayaran dan perdagangan terhadap perkembangan Islam di Nusantara?

c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja!

Aktifitasku

d.

Gbr. C. Snouck Hurgronje Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki


(18)

d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!

e. Pemberian penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya.

1. Coba bandingkan kepercayaan masyarakat Nusantara sebelum dengan sesudah datangnya Islam!

2. Siapakah Marcopolo dan C. Snouck Hurgronje itu?

3. Apa yang menjadikan tertariknya para pedagang di Nusantara?

4. Bagaimana pengaruh ramainya pelabuhan terhadap Islam di Nusantara? 5. Bagaimana cara merubah kepercayaan dan budaya Nusantara yang belum

Islami pada waktu itu?

Kegiatan

a. Carilah kisah/ fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan sejarah dan bukti adanya Islam di Nusantara.

b. Ceritakan secara berantai di depan kelas! (semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas!

c. Sementara kelompok lain bercerita kelompok yang lain menilai dengan panduan berikut!

No. Hal yang dinilai Skor

1. Ketepatan isi fenomena 2. Kepercayaan diri penampil

3 Keruntutan penyampaian

4 Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati 5. Kreativitas menyajikan

1. Sudahkah kita memahami tujuan dan manfaat mempelajari sejarah Islam Nusantara?

2. Sudahkah kita menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki kepedulian dalam mengembangkan Islam di Nusantara?

3. Sudahkah kita menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki kepedulian dalam mengembangkan Islam di Nusantara?

Analisaku

e.

Ceritaku

f.

Refleksi Pemahamanku

g.


(19)

Kalian sudah belajar banyak tentang sejarah Islam Nusantara Bacalah dengan saksama pernyataan berikut!

Pilihlah SY jika kalian Sangat Yakin, Y= Yakin, KY= Kurang Yakin

No. Pernyataan SY Y KY

1. Saya yakin bahwa penyeban mudah

berkembangnya Islam di Nusantara merupakan pertolongan Allah swt

2. Saya yakin bahwa dengan mengembangkan Islam di Nusantara akan menjadi agama yang religius 3. Saya yakin bahwa dengan pemahaman keislaman

yang utuh akan menjadikan kita dihargai orang lain

Perhatikan kasus berikut! Tuliskan komentarmu terhadap kasus tersebut!

No. Kasus Komentar

1. Teman yang terbiasa berkomitmen tinggi terhadap agamanya akan banyak memiliki teman

2. Teman yang terbiasa mengamalkan ajaran agamanya akan menjadi pribadi yang berwibawa

3. Teman yang terbiasa mensyiarkan Islam akan menjadikan agamanya dihargai orang lain

4. Teman yang terbiasa berprilaku Islami akan dihargai agama lain

Orang hebat adalah orang yang dapat melakukan apa yang dia ketahui.

Sekarang saatnya kalian merancang kegiatan untuk dapat berlatih mempraktikkan apa yang kalian pelajari tentang penyebaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Buatlah rencana tindakan untuk meningkatkan dirimu.

Rencana perilaku (dimulai dari sekarang) yang akan kalian lakukan.

Refleksi Perilakuku

h.

Rencana Aksiku

i.

Andai Aku

Arkeolog

Muslim !!!


(20)

(21)

No .

Rencana Perilaku yang akan saya lakukan

Peran Hasil

melakukan 1. Di lingkungan rumah Membiasakan budaya

Islam di sekitar rumah 2. Di lingkungan madrasah Mencerminkan siswa

madrasah

3. Di masyarakat Mencerminkan

muslim yang taat

4. Untuk negara Memelihara budaya

bangsa yang Islami

5. Untuk agama Membiasakan budaya

yang religius

6. Ibrah

Dengan menggunakan pendekatan yang tepat dalam menyebarkan Islam di Nusantara, di antaranya melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, tasyawuf, kesenian, menjadikan mudah dalam berinteraksi, berasimilasi dan menyebarkan agama Islam di Nusantara.

7. Mutiara Hikmah

Orang bodoh dikalahkan oleh orang pandai. Orang pandai dikalahkan oleh orang cerdik.

Orang cerdik dikalahkan oleh orang licik. Orang licik dikalahkan oleh orang nekad. Orang nekad dikalahkan oleh orang gila. Dan semua orang itu, dikalahkan oleh orang yang

beruntung.


(22)

Masuknya Islam di Indonesia masih bisa diperdebatkan. Pengertian “masuk” antara lain dalam arti:

a. sentuhan (ada hubungan dan ada pemukiman Muslim). b. sudah berkembang adanya komunitas masyarakat Islam. c. sudah berdiri kerajaan Islam.

Bukti masuknya Islam di Indonesi abad ke 7,11 dan 13

1. a. Seminar masuknya Islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al Mas’udi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.

b. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China. Dll.

2. Catatan perjalanan Marcopolo ( 1292 M ) dan beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan sudah adanya beberapa kerajaaan Islam di kawasan Indonesia

3. Berita Ibnu Batutah

Di Sumatra ditemukan batu nisan Sultan Malik al-Saleh yang bertulis Ramadhan 676 Hijriah (1297M). Malik al-Saleh adalah pengajar Tasawuf juga Raja di

Untuk menambah luasnya pemahaman tentang pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara ini:

1. Coba bandingkan dari lima pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara, manakah yang paling efektif ala dulu! Berilah alasan! 2. Coba bandingkan juga dari lima pendekatan yang digunakan dalam

menyebarkan Islam di Nusantara, manakah yang paling efektif untuk masa sekarang! Berilah alasan!

3. Coba beri alternatif, selain dari lima pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara yang kalian anggap paling efektif untuk menyebarkan Islam di masa sekarang! Berilah alasan!

Tugas Portopolio

8.Rangkuman


(23)

Buatlah alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia dan hasilnya tempel di mading kelas!

B. Penyebab Mudah berkembangnya Islam

N

sa

Secara umum pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mengkomunikasikan, hubungan antar fenomena, refleksi dan rencana aksi).

Amati gambar ini, kemudian berikan tanggapanmu!

Setelah kalian membaca dan mengamati gambar di atas, ada beberapa pertanyaan yang perlu kalian renungkan sebagai berikut. Daftarlah sejumlah pertanyaan dengan menggunakan mengapa, bagaimana, bagaimana jika, dll.

No .

Tentang Pertanyaan

1 Mengapa Mengapa jalur perdagangan, pendidikan dan pengajaran, perkawinan, tasawuf dan kesenian dianggap efektif dalam mensyiarkan Islam di Nusantara?

2 Bagaimana cara 3 Bagaimana pengaruh 4

5

Pertanyaanku

b.

Wawasanku

c.

Pengamatanku

a.

Gbr Akad Nikah/Ilustrasi .Sumber: Teguh Indra/Republika

Gbr. Wayang

Sumber: http://wayangwayangan.hostei.com Gbr. Syeikh Hamzah al-Fansuri Sumberhttp://karyagungkami90.blogspot.com Gbr : Pelaut muslim dari Arab


(24)

Untuk memperluas wawasan kalian tentang Indahnya Islam di Nusantara baca dan pahami terlebih dahulu:

1. Cara berkembangnya Islam di Nusantara

Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur kesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masuk dan berkembang di Indonesia. Secara umum Islam masuk ke Indonesia dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Perdagangan

Masuknya Islam ke Indonesia melalui perdagangan terjadi pada tahap awal, yaitu sejalan dengan ramainya lalu lintas perdagangan laut pada awal abad ke 7 M - 16 M. Pada masa itu, pedagang muslim yang berdagang ke Indonesia semakin banyak sehingga membentuk pemukiman yang disebut

Pekojan. Dari tempat inilah mereka berinteraksi dan berasimilasi dengan masyarakat asli seraya menyebarkan agama Islam.

2. Sosial (perkawinan)

Para pedagang Islam yang datang ke Indonesia banyak yang menikah dengan wanita pribumi. Sebelum perkawinan berlangsung, para wanita pribumi yang beragama Islam di minta mengucapkan kalimah syahadat sebagai tanda menerima Islam sebagai

agamanya. Dengan proses inilah kelompok mereka makin besar dan menjadikan berkembang dari komunitas kecil menjadi kerajaan-kerajaan Islam.

3. Pendidikan dan Pengajaran

Penyebaran Islam melalui pendidikan dan pengajaran dilakukan melalui pesantren-pesantren, terutama oleh para kyai. Beberapa pesantren terkenal diantaranya adalah :

1. Pesantren Ampel Denta milik Sunan Ampel

2. Pesantren Sunan Giri yang kebanyakan muridnya berasal dari Maluku.

Disamping mengajar di pesantren-pesantren, para kyai juga menjadi penasehat raja atau bangsawan.

4. Tasawuf

Penyebaran Islam di Nusantara yang tidak kalah pentingnya adalah melalui tasawuf. Tasawuf adalah ajaran atau cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan memudahkan dalam mengerti dan menerima ajaran Islam. Ajaran tasawuf ini banyak didapati dalam


(25)

cerita-cerita babad dan hikayat masyarakat setempat. Diantara tokoh penyebar tasawuf yang terkenal adalah :

1. Hamzah Fansyri 2. Syamsudin

3. Syekh Abdul Shamad 4. Nuruddin Ar Raniri 5. Kesenian

Penyebaran agama Islam di Indonesia terlihat pula dalam kesenian Islam, misalnya peninggalan seni :

1. bangunan 2. pahat 3. musik 4. sastra

Hasil seni tersebut dapat dilihat pada bangunan masjid-masjid kuno di Demak, Cirebon, Banten dan Aceh.

Gbr. Wayang


(26)

Menggali Informasi

Kegiatan

a. Berkelompoklah 4-5 siswa dengan tertib!

b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman!

No. Masalah Hasil Diskusi

1. Apa saja jalur dakwah yang ditempuh dalam menyebarkan Islam di Nusantara! perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur kesenian dan pendidikan?

2. Mengapa kita perlu memahami 5 jalur dakwah yang ditempuh dalam menyebarkan Islam di Nusantara?

3. Apa tujuan dan manfaat mempelajari memahami 5 jalur dakwah yang ditempuh dalam menyebarkan Islam di Nusantara? 4. Sebutkan para penyebar Islam melalui jalur

pendidikan dan tasawuf!

5. Bagaimana cara ahli tasawuf dalam menyebarkan Islam di Nusantara?

6. Bagaimana pengaruh pendekatan jalur kesenian terhadap perkembangan Islam di Nusantara?

c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja!

d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!

e. Pemberian penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya.

1. Coba bandingkan manakah yang paling efektif dari kelima pendekatan atau jalur yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara! 2. Bagaimana pengaruh lima alur itu terhadap perkembangan Islam di

Nusantara?

3. Apa yang dilakukan Sunan Ampel dalam mensyiarkan Islam di Nusantara?

Aktifitasku

d.

Analisaku

e.


(27)

4. Bagaimana cara Sunan Giri dalam menyebarkan Islam di Nusantara? 5. Bagaimana cara Sunan Giri dalam merubah kepercayaan dan budaya

Nusantara yang belum Islami pada waktu itu?

Kegiatan

a. Carilah kisah/ fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan ajaran tasawuf dalam cerita-cerita babad dan hikayat masyarakat setempat.

b. Ceritakan secara berantai di depan kelas! (semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas!

c. Sementara kelompok lain bercerita kelompok yang lain menilai dengan panduan berikut!

No. Hal yang dinilai Skor

1. Ketepatan isi fenomena 2. Kepercayaan diri penampil

3 Keruntutan penyampaian

4 Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati 5. Kreativitas menyajikan

1. Sudahkah kita memahami tujuan dan manfaat mempelajari cara berkembangnya Islam di Nusantara?

2. Sudahkah kita menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki kepedulian dalam menggali cara berkembangnya Islam di Nusantara?

3. Sudahkah kita menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki kepedulian dalam mengembangkan Islam di Nusantara?

Kalian sudah belajar banyak tentang sejarah Islam Nusantara Bacalah dengan saksama pernyataan berikut!

Pilihlah SY jika kalian Sangat Yakin, Y= Yakin, KY= Kurang Yakin

No. Pernyataan SY Y KY

1. Saya yakin bahwa penyeban mudah

berkembangnya Islam di Nusantara merupakan pertolongan Allah swt

2. Saya yakin bahwa dengan mengembangkan Islam di Nusantara akan menjadi agama yang religius 3. Saya yakin bahwa dengan pemahaman keislaman

yang utuh akan menjadikan kita dihargai orang lain

Ceritaku

f.

Refleksi Pemahamanku

g.


(28)

(29)

Perhatikan kasus berikut! Tuliskan komentarmu terhadap kasus tersebut!

No. Kasus Komentar

1. Teman yang terbiasa berkomitmen tinggi terhadap agamanya akan banyak memiliki teman

2. Teman yang terbiasa mengamalkan ajaran agamanya akan menjadi pribadi yang berwibawa

3. Teman yang terbiasa mensyiarkan Islam akan menjadikan agamanya dihargai orang lain

4. Teman yang terbiasa berprilaku Islami akan dihargai agama lain

Orang hebat adalah orang yang dapat melakukan apa yang dia ketahui.

Sekarang saatnya kalian merancang kegiatan untuk dapat berlatih mempraktikkan apa yang kalian pelajari tentang penyebaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Buatlah rencana tindakan untuk meningkatkan dirimu.

Rencana perilaku (dimulai dari sekarang) yang akan kalian lakukan.

No. Rencana Perilaku yang akan saya lakukan

Peran Hasil melakukan 1. Di lingkungan rumah Rajin shalat

berjamaáh 2. Di lingkungan madrasah Menjadi

pengurus kelas

3. Di masyarakat Bergabung

sebagai nggota remaja masjid

4. Untuk negara Peduli terhadap

program

Refleksi Perilakuku

h.

Rencana Aksiku

i.

Akulah penerus

Sunan Ampel masa

depan !!!

Akulah penerus

Sunan Ampel masa

kini !!!


(30)

pemerintah

5. Untuk agama Senang terhadap

Ulama’ Tugas Portopolio

Buatlah peta perjalanan dakwah sunan Giri dan hasilnya tempel di mading kelas!

Proses masuknya Islam di Nusantara melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, Tasyawuf, dan Kesenian.

Faktor yang menyebabkan Islam mudah berkembang di Indonesia:

1. Syarat untuk masuk Islam sangat mudah dan sederhana yaitu dengan mengucap kalimah syahadat

2. Islam tidak mengajarkan kelas sosial dalam masyarakat (kasta)

4. Islam disebarkan melalui jalan damai, yaitu melalui interaksi sosial perdagangan, dengan sarana kesenian, dan belajar di pesantren.

4. Sifat bangsa Indonesia yang ramah dan mudah bergaul dengan bangsa lain.

6. Ibrah

Dengan menggunakan pendekatan yang tepat dalam menyebarkan Islam di Nusantara, di antaranya melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, tasyawuf, kesenian, menjadikan mudah dalam berinteraksi, berasimilasi dan menyebarkan agama Islam di Nusantara.

7. Mutiara Hikmah

"Janganlah melihat kepada sesiapa yang berkata, lihatlah kepada apa yang dikatakan"

Perkataan Saidina Ali r.a


(31)

Untuk menambah luasnya pemahaman tentang pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara ini:

1. Coba bandingkan dari lima pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara, manakah yang paling efektif ala dulu! Berilah alasan! ………... ………... ………... 2. Coba bandingkan juga dari lima pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara, manakah yang paling efektif untuk masa sekarang! Berilah alasan!

………... ………... ………... 3. Coba beri alternatif, selain dari lima pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara yang kalian anggap paling efektif untuk menyebarkan Islam di masa sekarang! Berilah alasan!

………... ………... ………...

ara

C. Alur Perjalanan para pedagang Arab di Indonesia

Secara umum pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mengkomunikasikan, hubungan antar fenomena, refleksi dan rencana aksi).

Amati gambar ini, kemudian berikan tanggapanmu!

POSTED BY HAFIZUL HAMDI POSTED ON SENIN, APRIL 08, 2013

Pengamatanku

a.


(32)

Gbr. Kondisi Pelabuhan Samudera Pasai

Sumberhttp://ajiraksa.blogspot.com

Gbr.Jalur Perdagagan

Sumber: Desra88.blogspot.com

Setelah kalian membaca dan mengamati gambar di atas, ada beberapa pertanyaan yang perlu kalian renungkan sebagai berikut. Daftarlah sejumlah pertanyaan dengan menggunakan mengapa, bagaimana, bagaimana jika, dll.

No

. Tentang Pertanyaan

1 Mengapa Mengapa para pedagang sangat tertarik untuk datang ke Nusantara?

2 Bagaimana cara 3 Bagaimana pengaruh 4

5

Pertanyaanku

b.


(33)

Untuk memperluas wawasan kalian tentang Indahnya Islam di Nusantara baca dan pahami terlebih dahulu:

1. Alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia Sejak awal masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia Tenggara. Wilayah barat nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi titik perhatian karena hasil bumi yang dijual menarik bagi para pedagang, dan menadi daerah lintasan penting antara Cina, dan India.

Sementara itu, pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku di pasarkan di awa dan Sumatera untuk kemudian dijual kepada para pedagang asing. Sehingga pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatera dan awa antara abad ke 1 dan ke-7 M sering disinggahi para pedagang asing seperti Lamuri (Aceh), Barus dan Palembang di Sumetera, Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.

Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari Timur Tengah. Mereka tidak hanya membeli dan menjaahkan barang dagangan tetapi ada juga yang berupaya menyebarkan agama Islam. Dengan demikian agama Islam telah ada di Indonesia ini bersamaan dengan kehadiran para pedagang Arab. Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis (lambang-lambang budaya) merasuk dan punya pengaruh di Arab, Persia, India dan China. Melalui perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab, Persia, India dan China punya andil melancarkan perkembangan Islam di kawasan Indonesia.

a. Gujarat (India)

Pedagang Islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antara lain :

1. Ukiran batu nisan gaya Gujarat. 2. Adat istiadat dan budaya India Islam. b. Persia

Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain :

1. Gelar “Syah” bagi raja-raja di Indonesia.

2. Pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syeh Siti Jenar). 3. Pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen). c. Arab

Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara lain:

1. Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan Islam di lingkungannya, sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka.

Wawasanku

c.


(34)

2. Munculnya nama “kampung Arab” dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan Islam.


(35)

d. China

Para pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan), mengenalkan Islam di pantai dan pedalaman Jawa dan Sumatera, dengan bukti antar lain:

1. Gedung Batu di Semarang (masjid gaya China). 2. Beberapa makam China muslim.

3. Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China.

Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan sosial yang penuh toleransi.

Proses awal penyebaran Islam di Indonesia melalui Perdagangan dan Perkawinan. Dengan menunggu angin muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi sosial yang menghantarkan Islam berkembang (masyarakat Islam). Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat ‘bawah’ dari rakyat lapisan bawah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat.

Gerakan dakwah pada saat itu juga melalui dua jalur yaitu:

a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan Sinkretisasi/lambang-lambang budaya).

b. Pendidikan pesantren (ngasu ilmu/perigi/sumur), melalui lembaga/sistem pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid.

Dari dua gerakan dakwah tersebut, perkembangan Islam secara relitas Islam sangat diminati dan cepat berkembang di Indonesia. Meskipun demikian, Semangat dalam memahami dan menerapkan keberagaman Islam bervariasi menurut kemampuan masyarakat dalam mencernanya.

Menggali Informasi

Kegiatan

a. Berkelompoklah 4-5 siswa dengan tertib!

b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman!

No. Masalah Hasil Diskusi

1. Apa bukti adanya pedagang Islam dari Gujarat dalam menyebarkan Islam di Nusantara?

2. Mengapa kita perlu memahami alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia?

3. Apa tujuan dan manfaat mempelajari alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia?

4. Sebutkan bukti adanya pedagang Islam dari Persia dalam menyebarkan Islam di

Aktifitasku

d.


(36)

Nusantara?

5. Bagaimana pedagang China dalam menyebarkan Islam di Nusantara?

6. Bagaimana pengaruh pedagang India terhadap perkembangan Islam di Nusantara?

2. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja!

3. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!

4. Pemberian penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya.

1. Coba bandingkan peran para pedagang bangsa Arab, Persia, India dan China dalam mensyiarkan Islam di Nusantara!

2. Bagaimana perkembangan Islam di Nusantara setelah para pedagang juga sambil berdakwah ?

3. Bagaimana cara efektif yang telah dilakukan pada awal penyebaran Islam di Indonesia melalui Perdagangan dan Perkawinan sambil menunggu angin muson (6 bulan)?

4. Apa kelebihan jalur perdagangan dengan jalur penyebaran Islam yang lain dalam menyebarkan Islam di Nusantara?

5. Bagaimana cara efektif pedagang Arab pada awal penyebaran Islam dalam menyebarkan Islam di Nusantara?

Kegiatan

a. Carilah kisah/ fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia.

b. Ceritakan secara berantai di depan kelas! (semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas!

c. Sementara kelompok lain bercerita kelompok yang lain menilai dengan panduan berikut!

No. Hal yang dinilai Skor

1. Ketepatan isi fenomena 2. Kepercayaan diri penampil

3 Keruntutan penyampaian

4 Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati 5. Kreativitas menyajikan

Analisaku

e.

Ceritaku

f.


(37)

1. Sudahkah kita memahami alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia?

2. Sudahkah kita menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki kepedulian dalam mensyiarkan Islam di Nusantara?

3. Sudahkah kita menjadi bagian dari orang-orang yang memiliki kepedulian dalam mengembangkan Islam di Nusantara?

Kalian sudah belajar banyak tentang alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia.

Bacalah dengan saksama pernyataan berikut! Pilihlah SY jika kalian Sangat Yakin, Y= Yakin, KY= Kurang Yakin

No. Pernyataan SY Y KY

1. Saya yakin bahwa penyebab mudah

berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari ikhtiar dan tawakkal kita kepada Allah swt 2. Saya yakin bahwa dengan mengembangkan Islam

di Nusantara menjadikan bangsa kita menjadi agamis

3. Saya yakin bahwa dengan pemahaman keislaman yang utuh akan menjadikan kita lebih optimis dalam menjalani hidup

Perhatikan kasus berikut! Tuliskan komentarmu terhadap kasus tersebut!

No. Kasus Komentar

1. Teman yang terbiasa berkomitmen tinggi terhadap agamanya akan di segani kawan maupun lawannya. 2. Teman yang memiliki pemahaman

agama yang dalam menjadikan pribadi yang arif dan bijaksana. 3. Teman yang terbiasa mengamalkan

ajaran agamanya akan menjadikan pribadi yang istiqomah

4. Teman yang terbiasa berprilaku Islami akan dihargai agama lain

Refleksi Pemahamanku

g.

Refleksi Perilakuku


(38)

(39)

Orang hebat adalah orang yang dapat melakukan apa yang dia ketahui.

Sekarang saatnya kalian merancang kegiatan untuk dapat berlatih mempraktikkan apa yang kalian pelajari tentang alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Buatlah rencana tindakan untuk meningkatkan dirimu.

Rencana perilaku (dimulai dari sekarang) yang akan kalian lakukan.

No. Rencana Perilaku yang akan saya lakukan

Peran Hasil

melakukan

1. Di lingkungan rumah Tekun dalam

membantu orang tua 2. Di lingkungan madrasah Rajin belajar,

melatih jiwa

interpreneurship

3. Di masyarakat Memberi manfaat

bagi orang lain

4. Untuk negara Mencintai produk

dalam negeri

5. Untuk agama Selalu peduli

mensyiar Islam Tugas Portopolio

Buatlah alur perjalanan para pedagang Arab dalam berdakwah di Indonesia dan hasilnya tempel di mading kelas!

Rencana Aksiku

i.

Andai aku jadi

Pedagang yang peduli dalam

dakwah !!!

6. Ibrah

Islam memiliki gaya tarik yang kuat dan hebat dalam memberikan pengaruh terhadap masyarakat yang belum mengenal Islam kemudian masuk Islam karena potensi dasar ajaran yang ada didalamnya serta penyebaranya yang selalu dilakukan dengan cara yang damai.


(40)

Bangsa Arab, Persia, India dan China memiliki andil besar dalam mensyiarkan dan mengembangkan Islam di Nusantara.

a. Gujarat (India)

Pedagang Islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antara lain :

1. Ukiran batu nisan gaya Gujarat. 2. Adat istiadat dan budaya India Islam. b. Persia

Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain : 1. Gelar “Syah” bagi raja-raja di Indonesia.

2. Pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syeh Siti Jenar). 3. Pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen). c. Arab

Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara lain:

1. Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan Islam di lingkungannya, sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka.

2. Munculnya nama “kampung Arab” dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan Islam.

d. China

Para pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan), mengenalkan Islam di pantai dan pedalaman Jawa dan Sumatera, dengan bukti antar lain:

1. Gedung Batu di Semarang (masjid gaya China). 2. Beberapa makam China muslim.

3. Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China.

7. Mutiara Hikmah

10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? 11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan

Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (Ash Shaff 10-11)

“Peniaga yang dapat dipercaya dan amanah, akan bersama para Nabi, orang-orang yang dapat dipercayai dan orang-orang yang mati

syahid” (Riwayat Al-Imam At-Tarmizi).


(41)

Untuk menambah luasnya pemahaman tentang pendekatan yang digunakan dalam menyebarkan Islam di Nusantara ini:

1. Coba identifikasi ke empat alur perjalanan dakwah di Indonesia! Berilah buktinya!

2. Coba bandingkan dari ke empat alur perjalanan dakwah para pedagang Arab, persia, China dan India yang paling besar pengaruhnya dalam menyebarkan Islam di Indonesia!

3. Coba beri alternatif, selain dari empat alur perjalanan dakwah para pedagang Arab, persia, China dan India yang dianggap paling tepat dan besar pengaruhnya dalam menyebarkan Islam di Indonesia pada saat ini!


(42)

1. Kompetensi Inti

2. Kompetensi Dasar

Semangatnya Para Tokoh

Kerajaan Islam Nusantara

Bab 2

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

K I-2

: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata KI-4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar:

2.2. Menghargai keteladanan semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia.

3.4. Memahami sejarah kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Maluku


(43)

3. Tujuan Pembelajaran

4. Peta Konsep

Peserta didik mampu:

1. Meneladani semangat para tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Indonesia.

2. Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Maluku

M

EN

EL

U

SU

RI

K

ER

AJ

AA

N

IS

LA

M

N

U

SA

N

TA

RA

KERAJAAN ISLAM DI JAWA

KERAJAAN ISLAM DI SUMATERA

KERAJAAN ISLAM DI SULAWESI

KERAJAAN ISLAM DI MALUKU


(44)

Secara umum pembelajaran pada kegiatan inti dilakukan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mencoba/menggali data, menalar, mengkomunikasikan, hubungan antar fenomena, refleksi dan rencana aksi).

Amati gambar berikut dan apa pemahaman yang kalian peroleh!

Dok. Masjidil Haram

5. Kegiatan Menelusuri Kerajaan Islam

Nusantara

Pengamatanku

a.


(45)

Gbr. Istana peninggalan Islam Sumberhttp://mastugino.blogspot.com

Gbr. Sultan Hasanuddin Sumber:http//:id.wikipedia.org

Setelah kalian membaca dan mengamati gambar di atas, ada beberapa pertanyaan yang perlu kalian renungkan sebagai berikut. Daftarlah sejumlah pertanyaan dengan menggunakan mengapa, bagaimana cara, bagaimana pengaruh, dll.

No .

Tentang Pertanyaan

1 Mengapa Mengapa kerajaan Islam mudah berkembang di Nusantara?

2 Bagaimana cara 3 Bagaimana pengaruh 4

5

Untuk memperluas wawasan kalian tentang kerajaan Islam di Nusantara, baca dan pahami terlebih dahulu:

Kerajaan Islam di Indonesia diperkirakan kejayaannya berlangsung antara abad ke-13 sampai dengan abad ke-16. Timbulnya kerajaan-kerajaan

Pertanyaanku

b.

Wawasanku


(46)

tersebut didorong oleh maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab, India, Persia, Tiongkok, dll. Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat pemerintahannya, yaitu di Sumatera, Jawa, Maluku, dan Sulawesi.

1. Kerajaan Islam di Jawa

a. Kesultanan Demak (1500 -

1550)

Kesultanan Demak atau Kesultanan Demak Bintara adalah kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah

pada tahun 1478. Kesultanan ini sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) vazal

dari kerajaan Majapahit, dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di

pulau Jawa dan Indonesia

pada umumnya. Kesultanan Demak tidak berumur

panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan

Kesultanan Demak beralih ke Kesultanan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir. Salah satu peninggalan bersejarah Kesultanan Demak ialah

Mesjid Agung Demak, yang diperkirakan didirikan oleh para Walisongo. Lokasi ibukota Kesultanan Demak, yang pada masa itu masih dapat dilayari dari laut dan dinamakan Bintara, saat ini telah menjadi kota

Demak di Jawa Tengah. 1. Cikal-bakal Demak

Pada saat kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah-wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit. Pada masa itu arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati, yaitu Raden Patah dan

Ki Ageng Pengging. Sementara Raden Patah mendapat dukungan dari

Walisongo, Ki Ageng Pengging mendapat dukungan dari Syech Siti Jenar.

2. Demak di bawah Pati Unus

Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan

Nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kesultanan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Dengan adanya

Portugis di Malaka, kehancuran pelabuhan-pelabuhan Nusantara tinggal menunggu waktu.

3. Demak di bawah Sultan Trenggono

Sultan Trenggono berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah Sultan Trenggono, Demak mulai

Gbr. Masjid Demak


(47)

menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa

dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan Trenggono. Sultan Trenggono meninggal pada tahun

1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto.

4. Peran Wali Songo

Pada zaman Kesultanan Demak, majelis ulama Wali Songo

memiliki peran penting, bahkan ikut mendirikan kerajaan tersebut. Majelis ini bersidang secara rutin selama periode tertentu dan ikut menentukan kebijakan politik Demak.

5. Kemunduran Demak

Suksesi ke tangan Sunan Prawoto tidak berlangsung mulus. Ia ditentang oleh adik Sultan Trenggono, yaitu Pangeran Suksesi ke tangan Sunan Prawoto tidak berlangsung mulus Sekar Seda Lepen. Pangeran Sekar Seda Lepen akhirnya terbunuh. Pada tahun 1561 Sunan Prawoto beserta keluarganya "dihabisi" oleh suruhan Arya Penangsang, putera Pangeran Sekar Seda Lepen. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak. Suruhan Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri adipati Jepara, dan hal ini menyebabkan banyak adipati memusuhi Arya Penangsang.

Arya Penangsang akhirnya berhasil dibunuh dalam peperangan oleh pasukan Joko Tingkir, menantu Sunan Prawoto. Joko Tingkir memindahkan istana Demak ke Pajang, dan di sana ia mendirikan

Kesultanan Pajang.

b. Kesultanan Banten (1524 - 1813)

Kesultanan Banten berawal ketika Kesultanan Demak memperluas pengaruhnya ke daerah barat. Pada tahun 1524/1525, Sunan Gunung Jati

bersama pasukan Demak merebut pelabuhan Banten dari kerajaan Sunda, dan mendirikan Kesultanan

Banten yang berafiliasi ke Demak. Menurut sumber Portugis, sebelumnya Banten merupakan salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda selain pelabuhan Pontang,

Cigede, Tamgara

(Tangerang), Sunda Kalapa

dan Cimanuk.

1. Sejarah

Anak dari Sunan Gunung Jati (Hasanudin) menikah dengan seorang putri dari Sultan

Lukisan litograf Masjid Agung Banten pada kurun 1882-1889.


(48)

Trenggono dan melahirkan dua orang anak. Anak yang pertama bernama Maulana Yusuf. Sedangkan anak kedua menikah dengan anak dari Ratu Kali Nyamat dan menjadi Penguasa Jepara.

Terjadi perebutan kekuasaan setelah Maulana Yusuf wafat (1570). Pangeran Jepara merasa berkuasa atas Kerajaan Banten daripada anak Maulana Yusuf yang bernama Maulana Muhammad karena Maulana Muhammad masih terlalu muda. Akhirnya Kerajaan Jepara menyerang Kerajaan Banten. Perang ini dimenangkan oleh Kerajaan Banten karena dibantu oleh para ulama.

2. Puncak kejayaan

Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Abu Fatah Abdulfatah atau lebih dikenal dengan nama

Sultan Ageng Tirtayasa. Saat itu Pelabuhan Banten telah menjadi pelabuhan internasional sehingga perekonomian Banten maju pesat. Wilayah kekuasaannya meliputi sisa kerajaan Sunda yang tidak direbut kesultanan Mataram dan serta wilayah yang sekarang menjadi provinsi Lampung. Piagam Bojong menunjukkan bahwa tahun 1500 hingga 1800 Masehi Lampung dikuasai oleh kesultanan Banten.

3. Masa kekuasaan Sultan Haji

Pada jaman pemerintahan Sultan Haji, tepatnya pada 12 Maret 1682, wilayah Lampung diserahkan kepada VOC. seperti tertera dalam surat Sultan Haji kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yang sedang berlabuh di Banten. Surat itu kemudian dikuatkan dengan surat perjanjian tanggal 22 Agustus 1682 yang membuat VOC memperoleh hak monopoli perdagangan lada di Lampung.

4. Penghapusan kesultanan

Kesultanan Banten dihapuskan tahun 1813 oleh pemerintah kolonial Inggris. Pada tahun itu, Sultan Muhamad Syafiuddin dilucuti dan dipaksa turun takhta oleh Thomas Stamford Raffles. Tragedi ini menjadi klimaks dari penghancuran Surasowan oleh Gubernur-Jenderal

Belanda, Herman William Daendels tahun 1808. 5. Nama-nama Kesultanan Banten

a. Sunan Gunung Jati

b. Sultan Maulana Hasanudin1552 - 1570

c. Maulana Yusuf1570 - 1580

d. Maulana Muhammad1585 - 1590

e. Sultan Abdul Mufahir Mahmud Abdul Kadir 1605 - 1640

(dianugerahi gelar tersebut pada tahun 1048 H (1638) oleh Syarif Zaid, Syarif Makkah saat itu.)

f. Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad1640 - 1650

g. Sultan Ageng Tirtayasa1651-1680

h. Sultan Abdul Kahar (Sultan Haji) 1683 - 1687


(49)

j. Abul Mahasin Zainul Abidin (1690-1733)

k. Muhammad Syifa Zainul Ar / Sultan Arifin (1750-1752) l. Muhammad Wasi Zainifin (1733-1750)

m.Syarifuddin Artu Wakilul Alimin (1752-1753) n. Muhammad Arif Zainul Asyikin (1753-1773) o. Abul Mafakir Muhammad Aliyuddin (1773-1799) p. Muhyiddin Zainush Sholihin (1799-1801)

q. Muhammad Ishaq Zainul Muttaqin (1801-1802) r. Wakil Pangeran Natawijaya (1802-1803)

s. Aliyuddin II (1803-1808)

t. Wakil Pangeran Suramanggala (1808-1809) u. Muhammad Syafiuddin (1809-1813)

v. Muhammad Rafiuddin (1813-1820) c. Kesultanan Mataram (1586 - 1755)

Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Jawa yang didirikan oleh Sutawijaya, keturunan dari Ki Ageng Pemanahan yang mendapat hadiah sebidang tanah dari raja Pajang, Hadiwijaya, atas jasanya. Kerajaan Mataram pada masa keemasannya dapat menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya termasuk Madura serta meninggalkan beberapa jejak sejarah yang dapat dilihat hingga kini, seperti wilayah Matraman di Jakarta dan sistem persawahan di Karawang.

1. Masa awal

Sutawijaya naik tahta setelah ia merebut wilayah

Pajang sepeninggal

Hadiwijaya dengan gelar Panembahan Senopati. Pada saat itu wilayahnya hanya di sekitar Jawa Tengah

saat ini, mewarisi wilayah Kerajaan Pajang. Pusat pemerintahan berada di Mentaok, wilayah

yang terletak kira-kira di timur Kota Yogyakarta dan selatan Bandar Udara Adisucipto sekarang. Lokasi keraton (tempat kedudukan raja) pada masa awal terletak di Banguntapan, kemudian dipindah ke

Kotagede. Sesudah ia meninggal (dimakamkan di Kotagede) kekuasaan diteruskan putranya Mas Jolang yang setelah naik tahta bergelar Prabu Hanyokrowati.

Pemerintahan Prabu Hanyokrowati tidak berlangsung lama karena beliau wafat karena kecelakaan saat sedang berburu di hutan Krapyak. Karena itu ia juga disebut Susuhunan Seda Krapyak atau Panembahan Seda Krapyak yang artinya Raja (yang) wafat (di) Krapyak. Setelah itu tahta beralih sebentar ke tangan putra keempat Mas Jolang yang bergelar Adipati Martoputro. Ternyata Adipati Martoputro menderita

Gbr.Kesultanan Mataram


(50)

penyakit syaraf sehingga tahta beralih ke putra sulung Mas Jolang yang bernama Mas Rangsang.

2. Sultan Agung

Sesudah naik tahta Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo atau lebih dikenal dengan sebutan Sultan Agung. Pada masanya Mataram berekspansi untuk mencari pengaruh di Jawa. Wilayah Mataram mencakup Pulau Jawa dan Madura (kira-kira gabungan Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur sekarang). Ia memindahkan lokasi kraton ke Kerta (Jw. "kertå", maka muncul sebutan pula "Mataram Kerta"). Akibat terjadi gesekan dalam penguasaan perdagangan antara Mataram dengan VOC yang berpusat di Batavia, Mataram lalu berkoalisi dengan Kesultanan Banten dan

Kesultanan Cirebon dan terlibat dalam beberapa peperangan antara Mataram melawan VOC. Setelah wafat (dimakamkan di Imogiri), ia digantikan oleh putranya yang bergelar Amangkurat (Amangkurat I).

3. Terpecahnya Mataram

Amangkurat I memindahkan lokasi keraton ke Pleret (1647), tidak jauh dari Kerta. Selain itu, ia tidak lagi menggunakan gelar sultan, melainkan "sunan" (dari "Susuhunan" atau "Yang Dipertuan"). Pemerintahan Amangkurat I kurang stabil karena banyak ketidakpuasan dan pemberontakan. Pada masanya, terjadi pemberontakan besar yang dipimpin oleh Trunajaya dan memaksa Amangkurat bersekutu dengan VOC. Ia wafat di Tegalarum (1677) ketika mengungsi sehingga dijuluki Sunan Tegalarum. Penggantinya, Amangkurat II (Amangkurat Amral), sangat patuh pada VOC sehingga kalangan istana banyak yang tidak puas dan pemberontakan terus terjadi. Pada masanya, kraton dipindahkan lagi ke Kartasura (1680), sekitar 5km sebelah barat Pajang karena kraton yang lama dianggap telah tercemar.

Pengganti Amangkurat II berturut-turut adalah Amangkurat III (1703-1708), Pakubuwana I (1704-1719), Amangkurat IV (1719-1726), Pakubuwana II (1726-1749). VOC tidak menyukai Amangkurat III karena menentang VOC sehingga VOC mengangkat Pakubuwana I (Puger) sebagai raja. Akibatnya Mataram memiliki dua raja dan ini menyebabkan perpecahan internal. Amangkurat III memberontak dan menjadi "king in exile" hingga tertangkap di Batavia lalu dibuang ke

Ceylon.

Kekacauan politik baru dapat diselesaikan pada masa Pakubuwana III setelah pembagian wilayah Mataram menjadi dua yaitu

Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta tanggal 13 Februari 1755. Pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Giyanti (nama diambil dari lokasi penandatanganan, di sebelah timur kota Karanganyar, Jawa Tengah). Berakhirlah era Mataram sebagai satu kesatuan politik dan wilayah. Walaupun demikian sebagian masyarakat Jawa beranggapan bahwa Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta adalah "ahli waris" dari Kesultanan Mataram.

4. Peristiwa Penting

1558 : Ki Ageng Pemanahan dihadiahi wilayah Mataram


(51)

mengalahkan Arya Penangsang.

1577 : Ki Ageng Pemanahan membangun istananya di Pasargede atau Kotagede.

1584 : Ki Ageng Pemanahan meninggal. Sultan Pajang mengangkat Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan sebagai penguasa baru di Mataram, bergelar "Ngabehi Loring Pasar" (karena rumahnya di utara pasar).

1587 : Pasukan Kesultanan Pajang yang akan menyerbu Mataram porak-poranda diterjang badai letusan

Gunung Merapi. Sutawijaya dan pasukannya selamat.

1588 : Mataram menjadi kerajaan dengan Sutawijaya

sebagai Sultan, bergelar "Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama" artinya Panglima Perang dan Ulama

Pengatur Kehidupan Beragama.

1601 : Panembahan Senopati wafat dan digantikan putranya, Mas Jolang yang bergelar Panembahan Hanyakrawati dan kemudian dikenal sebagai "Panembahan Seda ing Krapyak" karena wafat saat berburu (jawa: krapyak).

1613 : Mas Jolang wafat, kemudian digantikan oleh putranya Pangeran Aryo Martoputro. Karena sering sakit, kemudian digantikan oleh kakaknya Raden Mas Rangsang. Gelar pertama yang digunakan adalah Panembahan Hanyakrakusuma atau "Prabu Pandita Hanyakrakusuma". Setelah Menaklukkan Madura beliau menggunakan gelar "Susuhunan Hanyakrakusuma". Terakhir setelah 1640-an beliau menggunakan gelar bergelar "Sultan Agung Senapati Ingalaga Abdurrahman"

1645 : Sultan Agung wafat dan digantikan putranya Susuhunan Amangkurat I.

1645 - 1677 : Pertentangan dan perpecahan dalam keluarga kerajaan Mataram, yang dimanfaatkan oleh VOC.

1677 : Trunajaya merangsek menuju Ibukota Pleret. Susuhunan Amangkurat I mangkat. Putra Mahkota dilantik menjadi Susuhunan Amangkurat II di pengasingan. Pangeran Puger yang diserahi tanggung jawab atas ibukota Pleret mulai memerintah dengan gelar Susuhunan Ing Ngalaga.


(52)

2. Kerajaan Islam di Sumatera, Malaka dan Aceh

Dalam catatan sejarah, ada kerajaan Islam di Sumatera, Malaka dan Aceh, antara lain:

a. Kesultanan Samudera Pasai

Kesultanan Samudera Pasai, juga dikenal dengan Samudera, Pasai, atau Samudera Darussalam, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir timur Laut Aceh. Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe, Aceh Utara

sekarang. Kerajaan ini merupakan keraaan Islam pertama di Indonesia. Penguasa kerajaan Samudera Pasai terdiri atas dua dinasti, yaitu Dinasti Meurah Khair

dan Meurah Silu

sebagaimana dalam

penjelasan berikut.

1. Dinasti Meurah Khair

Pendiri dan raja pertama kerajaan Samudera Pasai adalah Murah Khair yang bergelar Maharaja Mahmud Syah. Pengganti beliau adalah Maharaja Mansyur Syah. Kemudian dilanjutkan oleh Maharaja Giyasuddin Syah. Raja kerajaan Samudera Pasai berikutnya adalah Meurah Noe yang bergelar Maharaja Nuruddin, beliau juga dikenal dengan Tengku Samudera atau Sultan Nazimuddin al Kamil, beliau tidak dikaruniai keturunan sehingga ketika ia wafat, kerajaan samudra pasai mengalami kekacauan karena perebutan kekuasaan.

2. Dinasti Meurah Silu

Dinasti ini didirikan oleh Meurah Silu yang bergelar Malik al-Saleh. Ia merupakan keturunan Raja Perlak yang mendirikan kedua dinasti di Kerajaan Samudera Pasai.

a. Nama-nama raja yang memerintah pada Kerajaan Samudera Pasai, antara lain:


(53)

Pada masa Malik as Saleh sistem pemerintahan kerajaan dan angkatan perang laut telah terstruktur rapi, serta mengalami kemakmuran terutama setelah pelabuhan Pasai dibuka. Menjadikan hubungan kerajaan Samudera Pasai dan Perlak berjalan harmonis. Terbukti Meurah Silu menikah dengan puteri raja Perlak yang bernama Ganggang Sari. Kondisi demikian semakin memperkuat pengaruh kerajaan Samudera Pasai di Pantai Timur Aceh dan berkembang menjadi kerajaan perdagangan yang kuat di Selat Malaka.

2. Muhammad Malik Zahir (1297-1326M) 3. Mahmud Zahir (1326-1345M)

4. Mansur Malik Zahir (1345-1346M) 5. Achmad Malik Zahir

(1346-1383M) 6. Zainal Abidin (1383-1403M)

Masa pemerintahannya meliputi daerah Kedah di Semenanjung Malaya, beliau juga aktif dalam menyebarkan Islam ke pulau Jawa dan Sulawesi dengan mengrim ahli dakwah seperti Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak.

Gbr. Makam Malik as Saleh Gbr. Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai


(54)

Samudera Pasai merupakan kota dagang yang mengandalkan lada sebagai komoditi andalannya dan pada umumnya masyarakat Pasai telah menanam padi di ladang yang dipanen dua kali dalam setahun bahkan memiliki sapi perah yang mengasilkan keju. Selain itu letak Pasai sangat strategis di selat Malaka yang menyebabkan pelabuhan Samudera Pasai dikunjungi banyak pedagang.

Perkembangan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam yang besar ditunjang dengan diberlakukannya hukum atau syariát Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Gbr. Uang Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai


(55)

b. Kesultanan Malaka (abad ke-14 - abad ke-17)

Kesultanan Malaka (1402-1511) adalah sebuah kesultanan yang didirikan oleh Parameswara, seorang putera Sriwijaya yang melarikan diri dari perebutan Palembang oleh Majapahit.

Pada 1402, dia mendirikan sebuah ibu kota baru, Melaka yang terletak pada penyempitan Selat Malaka. Pada 1414, dia berganti menjadi seorang Muslim dan menjadi Sultan Malaka.

Kesultanan ini berkembang pesat menjadi sebuah entrepot dan menjadi pelabuhan terpenting di Asia Tenggara pada abad ke-15 dan awal

16. Kegemilangan yang dicapai oleh Kerajaan Melaka adalah daripada


(56)

beberapa faktor yang penting. Antaranya, Parameswara telah mengambil kesempatan untuk menjalinkan hubungan baik dengan negara Cina ketika Laksamana Yin Ching mengunjungi Melaka pada tahun 1402. Malah, salah seorang daripada sultan Melaka telah menikahi seorang putri dari negara Cina yang bernama Putri Hang Li Po. Hubungan erat antara Melaka dengan Cina telah memberi banyak manfaat kepada Melaka. Melaka mendapat perlindungan dari negara Tiongkok yang merupakan sebuah kuasa besar di dunia untuk mengelakkan serangan Siam.

Malaka diserang pasukan Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque pada 10 Agustus1511 dan berhasil direbut pada 24 Agustus 1511. Sultan Mahmud Syah melarikan diri ke Bintan dan mendirikan ibukota baru di sana. Pada tahun 1526 Portugis membumihanguskan Bintan, dan Sultan kemudian melarikan diri ke Kampar, tempat dia wafat dua tahun kemudian. Putranya Muzaffar Syah kemudian menjadi sultan

Perak, sedangkan putranya yang lain Alauddin Riayat Syah II mendirikan kerajaan baru yaitu Johor. Berikut nama-nama raja-raja Malaka, antara lain:

1. Parameswara (1402-1424)

2. Sultan Muhammad Syah (1424-1444) 3. Sultan Muzaffar Syah (1444-1459) 4. Sultan Mansur Syah (1459-1477)

5. Sultan Alauddin Riayat Syah (1477-1488) 6. Sultan Mahmud Syah (1488-1528)

c. Kesultanan Aceh (abad ke-16 - 1903)

Kesultanan Aceh Darussalam berdiri menjelang keruntuhan dari

Samudera Pasai yang pada tahun 1360 ditaklukkan oleh Majapahit hingga kemundurannya di abad ke-14. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau

Sumatera dengan ibu kota Kutaraja (Banda Aceh) dengan sultan pertamnya adalah Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada pada Ahad, 1 Jumadil awal 913H atau pada tanggal 8 September 1507. Dalam sejarahnya yang panjang itu (1496 - 1903), Aceh telah mengukir masa lampaunya dengan begitu megah dan menakjubkan, terutama karena kemampuannya dalam mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, komitmennya dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, hingga kemampuannya dalam menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.

1. Sejarah Awal mula

Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496. Diawal-awal masa pemerintahannya wilayah Kesultanan Aceh berkembang hingga mencakup Daya, Deli, Pedir, Pasai, dan Aru. Pada tahun 1528, Ali Mughayat Syah digantikan oleh putera sulungnya yang bernama Salahuddin, yang kemudian berkuasa hingga tahun 1537. Kemudian Salahuddin digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar yang berkuasa hingga tahun 1568.


(57)

2. Masa kejayaan

Kesultanan Aceh mengalami masa keemasan pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636). Pada masa kepemimpinannya, Aceh telah berhasil memukul mundur kekuatan Portugis dari selat Malaka. Kejadian ini dilukiskan dalam La Grand Encyclopedie bahwa pada tahun 1582, bangsa Aceh sudah meluaskan pengaruhnya atas pulau-pulau Sunda (Sumatera, Jawa dan Borneo) serta atas

sebagian tanah

Semenanjung Melayu. Selain itu Aceh juga melakukan hubungan diplomatik dengan semua bangsa yang melayari Lautan Hindia. Pada tahun 1586, kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka dengan armada yang terdiri dari 500 buah kapal perang dan 60.000 tentara laut. Serangan ini dalam upaya memperluas dominasi Aceh atas Selat Malaka dan semenanjung Melayu. Walaupun Aceh telah berhasil mengepung Melaka dari segala penjuru, namun penyerangan ini gagal dikarenakan adanya persekongkolan antara Portugis dengan kesultanan Pahang.

Dalam lapangan pembinaan kesusasteraan dan ilmu agama, Aceh telah melahirkan beberapa ulama ternama, yang karangan mereka menjadi rujukan utama dalam bidang masing-masing, seperti Hamzah Fansuri dalam bukunya Tabyan Fi Ma'rifati al-U Adyan, Syamsuddin al-Sumatrani dalam bukunya Mi'raj al-Muhakikin al-Iman, Nuruddin ar-Raniry dalam bukunya Sirat al-Mustaqim, dan Syekh Abdul Rauf Singkili dalam bukunya Mi'raj al-Tulabb Fi Fashil.

3. Kemunduran

Kemunduran Kesultanan Aceh bermula sejak kemangkatan Sultan Iskandar Tsani pada tahun 1641. Kemunduran Aceh disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah makin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatera dan Selat Malaka, ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Deli dan Bengkulu kedalam pangkuan penjajahan Belanda. Faktor penting lainnya ialah adanya perebutan kekuasaan diantara pewaris tahta kesultanan.

Traktat London yang ditandatangani pada 1824 telah memberi kekuasaan kepada Belanda untuk menguasai segala kawasan British/Inggris di Sumatra sementara Belanda akan menyerahkan segala kekuasaan perdagangan mereka di India dan juga berjanji tidak akan menandingi British/Inggris untuk menguasai Singapura.

Pada akhir Nopember 1871, lahirlah apa yang disebut dengan

Traktat Sumatera, dimana disebutkan dengan jelas "Inggris wajib Gbr. Masjid Raya

Baiturrahman


(1)

27

Ibrah atau pelajaran yang dapat kita ambil dari kekhalifahan Abu Jakfar Al Mansur adalah ....

a. pelan dan santai dalam bersikap b. cepat dan tegas dalam bertindak c. reaktif dalam menghadapi lawan

d. senantiasa memprioritaskan keluarganya

28

Bentuk keterkaitan dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa kepemimpinan Harun Arrasyid dengan sekarang adalah …. a. positif thingking terhadap lawan

b. berpikiran ke depan dan berprestasi c. negatif thinking terhadap budaya barat d. merasa bangga dengan potensi orang lain

29

Diantara usaha yang dilakukan oleh khalifah Abdullah Al Makmun dalam memajukan Daulah Bani Abbasiyah adalah ....

a. mengangkat administrator handal b. membangun banyak pertokoan c. menertibkan pemerintahan d. menggali harta qorun

30

Pendiri sekaligus penguasa yang terkenal pada dinasti al-Ayyubiyah adalah ….

a. Nuruddin Zanki b. Asaduddin Syirkuh

c. Najmuddin Al Ayyubi d. Shalahuddin al Ayyubi

Bentuk perkembangan kebudayaan/peradaban Islam dibidang sosial pada masa Shalahuddin Al Ayyubi adalah ….

a. mengganti pegawai-pegawai yang korup b. membuat benteng keamanan

c. membentuk majelis dzikir d. mendirikan dinas sosial

32

Di antara ilmuwan muslim bidang ilmu Al Qur’an dan Hadits yang memiliki peran penting dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah adalah ….

a. Abu Abdullah Muhammad b. Abu Abdullah Al Quda’i c. Abdul Latif Al Bagdadi


(2)

b. pendidikan anak usia dini c. pusat kajian keislaman d. madrasah-madrasah

35

Diantara bentuk ketegasan Shalahuddin Al Ayyubi dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih adalah membangun ….

a. sarana rekreatif keluarga b. mentalitas para pejabat c. lembaga pendidikan agama d. pusat kajian budaya Islam 36

Bukti masuknya Islam di Nusantara abad ke 13 adalah …. a. terbentuknya kerajaan Islam di Kalimantan

b. berdirinya kerajaan Islam di Sulawesi c. adanya kerajaan Islam di Jawa

d. catatan perjalanan marcopolo

37

Penyebab mudah diterima dan cepat berkembangnya Islam di Indonesia adalah ….

a. kegigihan ulama’ dalam membangun pesantren b. seringnya pementasan para seniman

c. Islam agama sederhana dan damai d. adanya dukungan pemerintah

38 Di bawah ini termasuk pendiri kerajaan Samudera Pasai adalah …. a. Meurah Doulima

b. Meurah Mouda c. Meurah Khair d. Mourah Noer 39

Pendiri kerajaan Demak dan termasuk raja terkenal adalah …. a. Sultan Alauddin

b. Raden Rahmat c. Raden Patah d. Raden Paku

40

Persamaan peran antara Abdurrauf Singkili dengan Muhammad Arsyad Al Banjari adalah ….

a. ulama yang tegas terhadap kekuarganya b. ilmuwan yang kaya dan dermawan c. ulama yang kreatif dan produktif d. berdakwah ke Asia Tenggara


(3)

41

Keteladanan yang dapat diambil dari Abdurrauf Singkili bagi generasi Islam di masa sekarang adalah ….

a. menguasai berbagai disiplin ilmu b. mensyiarkan Islam melalui kesenian c. memprakarsai berdirinya ormas Islam d. menempuh pendidikan di timur-barat

42

Keteladanan yang dapat dipetik dari Muhammad Arsyad Al Banjari bagi seorang pelajar adalah ….

a. belajar dari kesuksesan orang lain b. mensyiarkan Islam lewat internet c. semangat dalam menuntut ilmu d. suka membeli dan membaca buku

43

Kesesuaian antara asal tradisi dengan contoh kesenian dan adat istiadatnya adalah ….

a. Sunda: tari pergaulan b. Madura: menata konde c. Jawa: wayang

d. Bugis: sekaten

44

Contoh adat dan tradisi Islam di Madura yang dapat dijadikan sebagai media dakwah adalah ….

a. wayang b. Qosidah c. tari pergaulan d. menata busana

45

Kesesuaian antara nama walisongo dengan kesenian dan adat istiadat yang di ciptakan adalah ….

a. Sunan Gunung Jati: nasyid kontemporer b. Sunan Bonang: qosidah modern

c. Sunan Giri: tari pergaulan d. Sunan Kalijaga: wayang

46

Diantara peran Sunan Ampel dalam menyebarkan Islam di Jawa adalah ....

a. menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar b. membina masyarakat pedesaan dan nelayan

c. mendirikan pesantren Ampel Denta d. memperluas area pertanian


(4)

c. tidak berzina d. tidak berjudi

49

Persamaan antara seni qosidah dengan Javin adalah .... a. rebana sebagai pengiringnya

b. gitar jadi peralatan utamanya c. seni yang berasal dari Jawa d. seni yang bukan religius

50

Cerita pewayangan yang dikemas oleh para wali songo sehingga menjadi seni yang bernafaskan Islam adalah ….

a. wahyu purbaningtyas b. kalimah sahadatain c. babat alas kedaton d. jamus kalimosodo


(5)

GLOSARIUM Apresiasi : Penghargaan

Adat : Aturan atau perbuatan yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala.

Arkeolog Orang yang mempelajari tentang hasil kebudayaan manusia pada masa lalu.

Deskripsi : Penggambaran suatu obejek secara jelas dan rinci.

Ekspresi : Pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb.

Event : Kejadian' yang cukup penting Entrepreneurshi

p

: Jiwa kewirausahaan yang dibangun bertujuan untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Fanatik : Sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang

menganut sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan atau apapun saja dengan cara berlebihan (membabi buta) sehingga berakibat kurang baik, bahkan cenderung menimbulkan perseteruan dan konflik serius. Filosofi : Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi

mengenai hakikat segala yang ada, sebab, akal, dan hukumnya.

Identifikasi : Pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu.

Klasifikasi : Penggolongan sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Kesenian : Perihal tentang keahlian membuat karya yang bermutu

dilihat dari segi kehalusannya dan keindahannya.

Pentadbiran : Pertimbangan seksama intelektual atas akibat (hasil) dari sebuah urusan, kemudian diikuti dengan implementasi jika akibat tersebut adalah baik-tepat atau penolakan jika hasil diperkirakan akan buruk

Profan : Biasa

Qanun : Undang-undang

Resistensi : Menunjukan pada posisi sebuah sikap untuk berperilaku bertahan (kebal), berusaha melawan, menentang atau upaya oposisi pada umumnya sikap ini tidak berdasarkan


(6)

para Raja-Raja di Kerajaan Melayu. DAFTAR PUSTAKA

A.Syalabi, 2000. Sejarah dan Kebudayaan Islam III, Al-Husna Zikra, Jakarta Al Usairy, Ahmad, Sejarah Islam : Sejak Zaman Nabi Hingga Abad XX, Akbar

media sarana, 2003

Ade Armando dkk, 2004. Ensiklopedi Islam untuk pelajar, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta

Badri Yatim. 2005. Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Depag, 1998. Sejarah Kebudayaan Islam I-IIA, Dirjen Binbagais, Jakarta Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya. Semarang: Karya Putra. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar

Baru van Hoeve.

Drs. Murodi, dkk, 1997. Sejarah Kebudayaan Islam 1-2, PT. Toha Putra, Semarang

Drs. Murodi, dkk, 2003. Sejarah Kebudayaan Islam 1-2, PT. Toha Putra, Semarang

H. Darsono-T. Ibrahim, 2009. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1-2, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo

Husain Ahmad Amin, 2000. Seratus Tokoh dalam Sejarah Islam. Remaja Rosda Karya, Bandung

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001, cet. 4

Ismai’l R. Al Faruqi, Lois Lamya Al Faruqi, 2003. Atlas Budaya Islam, Mizan Mundzirin Yusuf, 2006. Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, Pustaka,

Yogyakarta

Mahrus Asád,dkk, 2009. Ayo Mengenal Sejarah Kebudayaan Islam 1-2, Erlangga PT. Intermasa, 1993. Ensiklopedi Islam, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta Prof. Dr. H. Abdul Aziz Dahlan, 2004. Ensiklopedi tematis dunia Islam

(pemikiran dan peradaban), PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta

Peter Salim dan Yenny Salim. 1995 Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern Englis Press

Ustadz Abu Isa Abdulloh bin Salam, Ringkasan Syarah Arba’in AnNawawi -Syaikh Shalih Alu -Syaikh Hafizhohulloh’': Yogyakarta, 2004