Ciri-ciri Kecemasan Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia Kerja

keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang mengutamakan praktek dari pada teori. Hilmaniar 2012 menambahkan bahwa pelatihan merupakan upaya yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan yang dilakukan oleh tenaga professional kepelatihan dalam suatau waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas. Suryana 2006 mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko. Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keutungan diri sendiri, menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas, dan inovasi Bayu Suryana, 2010. Departemen Perindustrian 2010, menyatakan bahwa pelatihan pengenalan kewirausahaan adalah pelatihan yang dilakukan untuk melatih individu agar memiliki kompetensi kewirausahaan, sehingga mampu bertindak mendirikan usaha yang layak dengan memanfaatkan peluang yang ada dan mampu menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain.Wartanto 2010 menambahkan bahwa pelatihan bukan sekedar memberikan keterampilan untuk mencari pekerjaan tetapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini didukung oleh prorgam mengenai pelatihan kewirausahaan yang tertera pada implementasi amanat undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 26 ayat 5 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa ; “Kursus dan pelatihan merupakan usahan yang diberikan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, dan usaha mandiri ” Manullang dalam Hilmaniar, 2012 berpendapat bahwa dengan adanya pelatihan pengenalan kewirausahaan akan memunculkan calon-calon pelaku wirausaha yang mempunyai keahlian, keterampilan dan dapat menggunakan pikiranya secara kritis. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelatihan pengenalan kewirausahaan adalah pelatihan yang dilakukan untuk melatih individu agar memiliki kompetensi kewirausahaan, sehingga mampu bertindak mendirikan usaha yang layak dengan memanfaatkan peluang yang ada dan mampu menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

2. Tujuan dan Manfaat Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan

Menurut Adriany 2013, tujuan dari pelatihan pengenalan kewirausahaan adalah a. Mendorong minat para mahasiswa terhadap kegiatan kewirausahaan b. Menyiapkan mahasiswa agar memiliki potensi sebagai wirausaha c. Melatih mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan dan membentuk keterampilan dalam berwirausaha, sehingga dapat memiliki sikap percaya diri dan jiwa kewirausahaan serta keterampilan yang berguna dalam mengurangi kekhawatiran para mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja d. Melatih mahasiswa agar mampu mendirikan usaha dengan memanfaatkan peluang yang ada. e. Menghasilkan wirausaha baru yang mampu menciptakan lapangan kerja. Wartanto 2010 menambahkan bahwa terdapat beberapa manfaat dari adanya pelatihan pengenalan kewirausahaan sebagai berikut : a. Muncul para wirausahawan yang mampu menciptakan peluang kerja baru b. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran c. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuanya d. Mampu meberdayakan potensi lokal, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. e. Menghasilkan produk barang atau jasa yang kreatif dan inovatif

3. Materi Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan

Menurut Wartanto 2010, materi pelatihan dirancang dalam 5 modul dengan rincian sebagai berikut ;