1
BAB I PENDAHULUAN
Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi
operasional.
1.I Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam adalah adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang didalam penggunaannya secara umum terbatas
pada gejala-gejala alam Carin dalam Daryanto, 2014: 160. Mata pelajaran IPA dipelajari di berbagai jenjang pendidikan dan salah satunya pada jenjang Sekolah
Dasar SD. Pada mata pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar dipelajari berbagai macam materi. Pada penelitian ini peneliti membahas Kompetensi Dasar KD 3.4
membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu materi yang diajarkan
kepada siswa berdasarkan KD tersebut adalah macam-macam energi. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha Herliani,
2003: 128. Benda bergerak artinya benda melakukan uasaha atau kerja, sehingga membutuhkan energi Sumantoro, 2009: 142. Bentuk energi ada bermacam-
macam yaitu energi gerak, energi listrik, energi panas, energi cahaya,energi bunyi, dan energi kimia. Dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari energi
karena energilah manusia dan seluruh mahluk di alam ini dapat hidup dan menjalankan proses kehidupannya Parulian, 2011: 113. Berdasarkan hasil
observasi kelas IV di SD Negeri Demangan Yogyakarta pada tanggal 25 Juli 2016 peneliti menemui guru lebih dominan menggunakan metode ceramah saat
mengajar IPA di dalam kelas. Sehingga siswa kurang aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti mengamati guru saat mengajar di dalam kelas
dari awal hingga akhir pembelajaran. Guru lebih banyak menerangkan materi pada siswa dan kurang membangkitkan semangat belajar siswa dengan melakukan
2
kegiatan yang mendorong siswa untuk aktif di dalam kelas. Guru menggunakan sumber belajar buku siswa dan Buku Siswa Elektronik BSE.
Potret pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Demangan Yogyakarta memperlihatkan pembelajaran di dalam kelas yang cenderung pasif. Situasi
pembelajaran IPA tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi guru dalam merancang dan menggunakan metode yang menarik dan mengaktifkan siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, dengan metode ceramah tingkat pemahaman siswa pun rendah, karena siswa hanya mendengarkan dan tidak
mempraktikannya secara langsung dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat diketahui ketika guru bertanya dan mengulang kembali materi pembelajaran yang
telah dijelaskan. Sebagian besar siswa hanya diam dan tidak bisa menjawab pertanyaan dengan tepat yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan santifik untuk membantu guru dalam proses
pembelajaran di kelas. Di dalam LKS terdapat berbagai macam kegiatan yang mendorong siswa untuk aktif belajar di kelas yang mencakup lima tahapan
dalam pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest siswa
sebelum dan susudah menggunakan LKS berbasis pendekatan saintifik. Saat melaksanakan uji coba produk lapangan terbatas peneliti memilih enam siswa
berdasarkan potensi akademik yang tinggi, sedang, dan rendah. Siswa diberi soal pretest dan keenam siswa mendapatkan nilai rerata sebesar 69,1 dan setelah
menggunakan LKS siswa mendapatkan nilai posttest rerata sebesar 89,1 siswa mengalami peningkatan rerata sebesar 29.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode yang dapat membantu siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan memahami materi yang disampaikan oleh
guru. Siswa SD sudah mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dengan cara yang beragam. Berdasarkan uraian di atas, penggunaan produk LKS IPA
berbasis pendekatan saintifik sangatlah diperlukan dalam membantu siswa SD memahami materi yang diberikan guru dalam pembelajaran yang sedang berada
pada tahapan operasional konkret. Penggunaan LKS berbasis pendekatan saintifik dalam pembelajaran sangatlah dibutuhkan karena dapat membantu siswa
3
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Selain itu, 5 tahapan dalam pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengomunikasikan membantu siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan dapat memecahkan masalahnya sendiri dengan mencari jawaban dari berbagai macam
sumber informasi dalam proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mbasi 2016 guru masih
membutuhkan contoh LKS menggunakan pendekatan saintifik. Oleh karena itu, pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik masih sangat dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan.Pengembangan LKS ini menggunakan pendekatan saintifik model penelitian dan pengembangan hasil modifikasi Borg dan Gall serta
sugiyono. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu pengembangan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik yang memodifikasi
tahapan pengembangan Dick Carey menjadi delapan tahapan yaitu 1 analisis kebutuhan, 2 merumuskan tujuan khusus, 3 mengembangkan instrumen, 4
mengembangkan strategi, 5 mengembangkan isi LKS, 6 evaluasi formatif, 7 revisi dan 8 evaluasi. Penelitianyang dilakukan oleh Irna 2016 masih banyak
guru yang membutuhkan contoh LKS berbasis kecerdasan ganda. Dalam penelitian ini guru menyatakan kesulitan kecerdasan ganda dimana guru harus
mempunyai LKS agar dapat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Bailaen 2016 Lembar Kerja Siswa menggunakan
pendekatan saintifik adalah hal baru seiring dengan digunakannya kurikulum 2013 dalam pendidikan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan agar dapat
membantu guru-guru yang sangat membutuhkan sebuah contoh Lembar Kerja Siswa dengan kualitas baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Lombo 2016 banyak guru yang membutuhkan contoh Lembar Kerja Siswa berbasis model Pembelajaran Berbasis
Masalah PBM. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa LKS berbasis model PBM mengacu kurikulum 2013. Selain itu,
penelitian yang dilakukan oleh Shalikhah 2016 melakukan pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA berbasis pendekatan saintifik untuk melatih
keterampilan proses sains siswa SD kelas IV. Latar belakang penelitian ini adalah kualitas pembelajaran sains di Indonesia masih rendah, masih banyak guru yang
4
menggunakan bahan ajar LKS bukan buatan sendiri, kebanyakan LKS yang beredar bersifat kognitif, masih banyak siswa yang kurang fokus pada saat
pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Afifah 2016 LKS merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman siswa dalam
melaksanakan kegiatan atau kerja, baik yang bersifat perorangan maupun kelompok. Hasil pretest dengan rata-rata 69 dan posttest dengan rata-rata 76,
sehingga dalam pembelajaran mengalami peningkatan 100. Dari hasil paparan penelitian relevan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan LKS dalam proses
pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru dan siswa untuk membantu kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan LKS IPA
berbasis pendekatan saintifik materi macam-macam energi. LKS yang dibuat peneliti berdasarkan empat karakteristik yaitu1 mengarahkan siswa aktif
melakukan berbagai kegiatan pembelajaran; 2 mengajak siswa untuk mencari sumber informasi yang beragam di sekolah, rumah, dan lingkungan masyarakat;
3 mengarahkan siswa untuk membangun konsepnya secara mandiri; dan 4 mengarahkan siswa untuk melaksanakan lima tahapan pendekatan saintifik yaitu
lain mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. LKS dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan siswa dan guru yang dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan kuesioner. Dari hasil data yang diperoleh peneliti, siswa membutuhkan LKS yang
terdiri dari berbagai macam kegiatan yang membangkitkan semangat belajar siswa, LKS dilengkapi dengan gambar yang menarik, dan mengarahkan siswa
untuk melakukan kegiatan dengan lima tahapan dalam pendekatan saintifik. LKS yang dikembangkan peneliti dengan merumuskan tujuan khusus berdasarkan
empat karakteristik LKS yaitu 1 memberikan panduan pembelajaran secara tertulis untuk melakukan kegiatan di dalam kelas, 2 memberikan panduan
pembelajaran secara tertulis untuk melakukan kegiatan di luar kelas, 3 memberikan panduan kegiatan secara tertulis untuk mencari berbagai informasi di
koran, majalah, internet, narasumber, dan sebagainya, 4 memberikan panduan kegiatan pembelajaran saintifik dengan lima langkah yaitu mengamati, menanya,
menalar, mencoba, mengomunikasikan, 5 bertanya lebih lanjut kepada guru atau teman tentang masalah yang ditemukan dalam pengamatan sebelumnya, 6
5
melakukan kegiatan praktikum dengan melakukan percobaan sendiri dalam pembelajaran IPA, 7 mewawancarai narasumber guru, teman, orangtua, dan
sebagainya untuk mendapatkan informasi yang lebih lanjut berkaitan pembelajaran IPA, 8 menggunakan buku-buku di perpustakaan untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut berkaitan dengan pembelajaran IPA, 9 menyampaikan hasil kerja saya di dalam kelompok, 10 menggunakan gambar,
poster, foto, grafik, atau menunjukkan hasil kerja. Berdasarkan permasalahan mengenai penggunaan LKS berbasis
pendekatan saintifik untuk materi macam-macam energi. Kebutuhan LKS dalam pembelajaran dan hasil penelitian mengenai pendekatan saintifik yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada paparan di atas. Peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan Research Development. Peneliti
melakukan penelitian dan pengembangan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV SD materi macam-macam energi. Pengembangan LKS
memperhatikan lima langkah dalam pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.Berdasarkan permasalahan
mengenai penggunaan LKS berbasis pendekatan saintifik untuk materi macam- macam energi penelitian ini dibatasi pada tahapan menghasilkan produk LKS
yang diujikan secara ilmiah kepada ahli dan revisi LKS setelah melakukan uji coba lapangan terbatas.
I.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana pengembangan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk
siswa kelas IV SD materi macam-macam energi? 1.2.2 Bagaimana kualitas produk LKS IPA berbasis pendekatan saintifik yang
dikembangkan untuk siswa kelas IV SD? I.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengembangkan produk LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV SD dengan materi macam-macam energi.
1.3.2 Mengetahui kualitas produk LKS IPA berbasis pendekatan saintifik materi macam-macam energi untuk siswa kelas IV SD.
6
I.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Untuk Mahasiswa
Mahasiswa memperoleh pengalaman dan wawasan baru dalam pengembangan produk LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa dalam
mempelajari materi macam-macam energi. Produk LKS yang dikembangkan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pendekatan saintifik
secara utuh yang dapat menunjang proses belajar mengajar siswa di kelas. 1.4.2 Untuk Guru
Guru menjadi lebih paham tentang pendekatan saintifik dan semakin menyadari pentingnya penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar di kelas.
Guru juga mendapatkan pengalaman dalam pengembangan produk LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk membantu kesulitan siswa dalam belajar dan
mengajak siswa untuk aktif di kelas dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan yang ada pada LKS.
1.4.3 Untuk Siswa Siswa mendapatkan pengalaman belajar dan pengetahuan dengan
menggunakan LKS berbasis pendekatan saintifik materi macam-macam energi. Siswa juga terbantu dalam mengatasi kesulitan dalam memahami materi dan
menjadi semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan.
1.4.4 Untuk Sekolah Sekolah mendapatkan wawasan baru mengenai produk LKS IPA berbasis
pendekatan saintifik. Dengan demikian, sekolah dapat mempertimbangkan dan merekomendasikan pengembangan LKS IPA yang membuat siswa lebih aktif dan
kreatif dalam kegiatan belajar. 1.4.5 Untuk Prodi PGSD
Prodi PGSD memiliki pengalaman penelitian dengan metode Research and Development yang melibatkan dosen, mahasiswa, guru, dan siswa di SD.
Dengan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik yang telah dikembangkan, divalidasi, revisi, dan diuji, prodi PGSD memiliki produk LKS IPA berbasis
pendekatan saintifik yang semakin bervariasi dan beragam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.5 Spesifikasi Produk Produk yang dikembangkan adalah LKS IPA berbasis pendekatan saintifik
untuk siswa kelas IV SD. Peneliti mengembangkan KD 3.4 yaitumembedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya
dalam kehidupan sehari-hari. Indikator yang dikembangkan adalah 3.4.1 menyebutkan bentuk-bentuk energi yang ada disekitar dan 3.4.3 . menjelaskan
manfaat bentuk-bentuk energi yang ada disekitar. Tujuan pembelajaran dari setiap indikator yaitu siswa menyebutkan minimal tiga bentuk energi melalui
kegiatan mengamati di dalam maupun di luar kelas, Siswa dapat membedakan bentuk-bentuk energi melalui kegiatan percobaan di dalam maupun di luar kelas,
serta siswa dapat menyebutkan manfaat bentuk energi untuk kehidupan sehari- hari minimal tiga manfaat melalui kegiatan percobaan. Kemudian peneliti
mengembangkan rencana kegiatan. Hal ini ditujukan untuk membuat desain prototipe IPA materi macam-macam energi.
LKS yang dibuat terdiri dari daftar isi, kata pengantar, petunjuk penggunaan LKS, isi LKS yang terdiri dari berbagai macam kegiatan IPA materi
macam-macam energi dengan menggunakan lima tahapan dalam pendekatan saintifik
yaitu mengamati,
menanya, menalar,
mencoba, dan
mengkomunikasikan. Dalam LKS juga terdapat 20 soal posttest. LKS yang dikembangkan berbentuk buku dengan ukuran 18 cm x 25cm. LKS dibuat dengan
meggunakan Microsoft Word. Kertas yang digunakan adalah ivory 230 gram untuk bagian cover dan kertas HVS 80 gram untuk bagian isi. Bahasa yang
digunakan sederhana, jelas, dan mudah dipahami oleh siswa. Tampilan LKS dibuat menarik dan sesuai dengan analisis kebutuhan siswa.
LKS berisi tentang empat karakteristik yang meliputi 1 mengarahkan siswauntuk aktif melakukan berbagai kegiatan pembelajaran, 2 mengajak siswa
untuk mencari sumber informasi yang beragam di sekolah, rumah, dan lingkungan masyarakat, 3 mengarahkan siswa untuk membangun konsepnya secara mandiri
dan 4 mengarahkan siswa untuk melaksanakan lima tahapan dalam pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan
8
1.6 Definisi Operasional 1.6.1 Belajar adalah suatu proses untuk menemukan suatu informasi barudengan
tujuan untuk menambah wawasan atau pengetahuan yang telah dimilikinya. 1.6.2 Pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan dalam belajar dan mengajar
yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses pembelajaran.
1.6.3 Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang alam dan fenomena-fenomena alam yang terjadi di lingkungan sekitar.
1.6.4 Pendekatan Saintifik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan siswa untuk melakukan lima tahapan dalam saintifik yaitu mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. 1.6.5 LKS adalah lembar kerja siswa yang berisi tentang materi, soal, petunjuk,
dan tugas yang ditujukan pada siswa dan dapat digunakan sebagai buku panduan dalam mengerjakan praktikum.
1.6.6 Materi macam-macam energi adalahmateri tentang berbagai macam energiyang terdiri dari energi panas, energi gerak, energi cahaya, energi
listrik,energi bunyi, dan energi kimia. 1.6.7 Siswa kelas IV SD adalah peserta didik yang sedang menempuh pendidikan
di kelas IV untuk belajar dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
1.6.8 Kualitas produk adalah keseluruhan ciri suatu produk untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
9
BAB II LANDASAN TEORI