Bidang Prasarana Fisik Program Pokok Tema

KKN-PPM XIII │Desa Berangbang 11 6 Cat Emco 0,5 kg 1 Kaleng 31.000 31.000 7 Cat Emco 0,2 kg 1 Buah 18.000 18.000 8 Amplas Roll Fuji Mounth 1 Meter 9.000 9.000 9 Kuas 3 Buah 6.000 18.000 10 Tiner 5 Buah 9.000 45.000 11 Cutting Stiker 10 Buah 5.000 50.000 12 Sabun Cair 10 Lembar 9.000 90.000 TOTAL 1.091.000

B. Bidang Peningkatan Produksi

3.1.1.2 Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos a. Deskripsi Kegiatan Adapun bentuk kegiatan ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap persiapan dan kegiatan utama. Adapun tahapan persiapan dalam kegiatan ini adalah menyiapkan surat-surat terkait perijinan, Untuk kelancaran pelatihan ini maka perlu dilakukan pendekatan dan permohonan ijin kepada perangkat desa di Desa Berangbang. Kegiatan utama yaitu memberikan pelatihan kepada masyarakat di Desa Berangbang dalam memanfaatkan sampah organik dan sampah rumah tangga untuk menjadikan pupuk kompos. Pembuatan kompos dari sisa-sisa sampah rumah tangga yang tidak dipakai sering kali ibu-ibu rumah tangga membuang sampah begitu saja ketempat-tempat tanah kosong yang ada di sekitar rumah masyarakat karena masyarakat di Desa Berangbang selama ini tidak tahu bahwa sampah yang sering di buang begitu saja bisa di manfaatkan sebagai kompos untuk tanaman disekitar rumah agar tidak membeli kompos dan bisa juga bisa untuk di perjual belikan kepada stand-stand tanaman yang ada di sekitaran kota negara. Supaya bisa menambah penghasilan masyarakat di Desa Berangbang. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah : a. Meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat yang berada di Desa Berangbang mengenai pembuatan kompos organik sisa-sisa sampah rumah tangga. b. Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sampah sisa-sisa sampah rumah tangga bisa dimanfaatkan sebagai kompos agar tidak dibuang sembarangan. c. Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat yang berada di Desa Berangbang mengenai cara mempersiapkan dan pembuatan kompos organik. KKN-PPM XIII │Desa Berangbang 12 d. Memberitahukan pada masyarakat dalam pembuatan kompos bisa meningkatkan penghasilan ekonomi keluarga. b. Pihak yang terlibat Sasaran dari kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos ini adalah kelompok ibu-ibu PKK di banjar Tangimeyeh. Adapun pihak yang terlibat dalam pelatihan ini adalah mahasiswa KKN XIII Universitas Udayana dan staff desa Berangbang. c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos dapat dilihat pada tabel yang berada dibawah ini. d. Hasil Program Dalam kegiatan penyuluhan ini ditambah dengan pemberian pelatihan pemanfaatan sampah organik, hasil utama yang terlihat adalah masyarakat mendapatkan informasi terbaru mengenai pemanfaatan sampah organik. Sehingga secara tidak langsung masyarakat dapat menerapkannya di rumahnya. Hall ini ditambah dengan adanya pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah organik menjadi kompos diharapkan masyarakat dapat secara langsung mengolah sampah organik menjadi kompos. Disisi lain dengan kehidupan masyarakat yang sebagian besar menjadi petani, dengan adanya kompos alami ini membuat masyarakat lebih kreatif dan lebih hemat dalam hal pemanfaatan kompos dari sampah organik sebagai penyubur tanamannya. No Tanggal Kegiatan Waktu Lokasi 1 13 Agustus 2016 Penjelasan, briefing dan pembagian tugas 14.00-17.00 Posko KKN Desa Berangbang 3 15 Agustus 2016 Surat menyurat ke kepala desa 08.00-09.00 Kantor Desa Berangbang 4 15 Agustus 2016 Mengedarkan undangan penyuluhan mengenai pembuatan kompos kepada masyarakat di banjar Tangimeyeh. 09.00 – 11.00 Banjar Tangimeyeh 5 21 Agustus 2016 Pemberian informasi atau materi mengenai pembuatan kompos. 12.00-14.00 Balai Banjar Tangimeyeh 6 21 Agustus 2016 Dokumentasi 12.00-14.00 Balai Banjar Tangimeyeh KKN-PPM XIII │Desa Berangbang 13 Kegiatan ini dihadiri oleh 100 warga desa Berangbang. Kegiatan berlangsung dengan antusias warga yang cukup tinggi. Sehingga kemungkinan besar warga untuk menerapkan pengolahan sampah organik ini cukup besar. Ditambah dengan adanya demo pembuatannya yang membuat warga menjadi tau secara detail tentang pemanfaatan sampah organik menjadi kompos. e. Kendala Pelaksanaan Dalam kegiatan pelatihan ini, kendala yang dihadapi adalah masalah waktu, sehingga waktu disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masyarakat. Akan tetapi secara keseluruhan kegiatan penlatihan pembuatan kompos ini tidak mengalami kendala yang begitu berarti dan antusias masyarakat sangat tinggi sehingga kegiatan penyuluhan dan pelatihan sampah organik dapat berjalan sesuai dengan rencana dan masyarakat mampu menerapkan dilingkungannya serta mendapatkan informasi baru. f. Simpulan dan Saran Simpulan dari diadakannya kegiatan ini adalah masyarakat dapat mengetahui cara mengelola sampah yang baik dan benar. Dengan adanya pengolahan sampah yang benar akan mengurangi pencemaran lingkungan dan memberdayakan kelompok wanita untuk mengaplikasikan secara langsung cara pembuatan kompos dilingkungan masing-masing. Saran yang harus dipertimbangkan adalah seharusnya kegiatan pelatihan ini harus rata dilakukan pada semua lingkungan di Desa Berangbang. Sehingga nantinya seluruh masyarakat Berangbang dapat mengolah limbah rumah tangga dan menciptakan desa Berangbang yang bersih dan asri. g. Anggaran Biaya No. Nama Barang Rincian Harga Satuan Jumlah 1 Kue 100 Rp. 500 Rp. 500 2 Air mineral 2 dus Rp. 14.000 Rp. 28.000 3 Permen 1 bungkus Rp. 5000 Rp. 5000 4 Gula merah 0,5 kg Rp. 8000 Rp. 4000 5 EM4 1 botol Rp. 20.000 Rp. 20.000 6 Pipa ½ 1 buah Rp. 14.000 Rp. 14.000 7 Pipa 1 12 1 buah Rp. 19.000 Rp. 19.000 8 Tong sampah plastik 1 buah Rp. 85.000 Rp. 85.000 Total Rp. 229.000 KKN-PPM XIII │Desa Berangbang 14 3.1.1.3 Pengembangan dan Pembuatan TOGA Tanaman Obat Keluarga a. Deksripsi Kegiatan Adapun bentuk kegiatan ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap persiapan dan kegiatan utama. Adapun tahapan persiapan dalam kegiatan ini adalah menyiapkan surat-surat terkait perijinan, Untuk kelancaran penyuluhan pengembangan dan pembuatan tanaman TOGA kepada anak-anak SD di Desa Berangbang, Kegiatan utama yaitu memberikan pengenalan tentang tanaman TOGA dan manfaatnya tentang kesehatan Pengenalan tanaman TOGA merupakan acara yang diadakan oleh mahasiswa KKN UNUD tepatnya di Desa Berangbang yang bertujuan untuk mengenalkan tanaman-tanaman obat keluarga TOGA kepada siswa SD di desa Berangbang, khususnya anak-anak. TOGA Tanaman Obat Keluarga adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat, seperti seledri, kumis kucing, saga, jahe merah,kunyit putih, sirih merah,dsb. Tanaman ini biasanya ditanam di taman obat, yaitu sebidang tanah, baik halaman rumah, kebun, ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman obat guna memenuhi keperluan keluarga,siswa SD oleh karena itu dengan adanya program bantu ini mahasiswa bisa menanam di pekarangan sekolah di Desa Berangbang akan obat-obatan. Di desa Berangbang, taman obat berada di kebun sekolah. Taman obat tersebut ditanami macam-macam tumbuhan seperti kumis kucing, saga,jahe merah, kunyit,sirih merah dsb. Untuk mengembangkan taman obat tersebut, mahasiswa KKn UNUD menyerahkan 20 bibit TOGA kepada kepala sekolah untuk dibudidayakan. Peran TOGA dalam kehidupan sangatlah penting sebab TOGA memberikan banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan. Selain itu, penanaman TOGA dalam pekarangan rumah juga sangat efektif, karena jika ada anggota keluarga yang sakit tidak perlu terlalu repot repot membeli obat-obatan yang malah dapat menimbulkan efek samping. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah A. Meningkatkan pengetahuan siswa SD tentang tanaman toga. B. Dapat meningkatkan kesadaran dari sejak dini mengenal manfaat tanaman toga C. Memberikan pengetahuan cara membudidayakan tanaman toga kepada siswa SD b. Pihak yang terlibat