7
b. Wawancara
Melakukan wawancara terkait dengan rencana Pengembangan Daya Tarik Wisata bersama PEMDA, perangkat desa dan masyarakat yang mengetahui
akan potensi serta kendala-kendala yang nantinya akan terjadi dalam rencana pengembangan daya tarik wisata di daerah ini.
c. Teknik observasi lapangan
Dengan melakukan observasi atau pengamatan secara langsung kondisi lapangan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan lokasi serta
tapak seperti; kebisingan, view, batas tapak, sosial dan budaya, peraturan
daerah, giologi dan hidrologi, vegetasi, sempadan, dan lain sebagainya.
1.4.4 Tahap Analisis Data
Data-data yang diperoleh akan diuraikan menjadi beberapa pokok permasalahan yang selanjutnya akan dilakukan pengelompokan dengan data-data yang saling
berkaitan. Sehingga pada tahap ini akan menghasilkan data berupa analisis tapak, fungsi, civitas, aktivitas, dan kapasitas.
1.4.5 Tahap Sintesis Data
Pada tahap ini dilakukan pengklasifikasian data yang berkaitan atau data yang memiliki spesifikasi yang sama dari data sebelumnya yang kemudian akan ditarik
sebuah simpulan dari pokok-pokok permasalahan tersebut. Pada tahap ini akan menghasilkan data berupa spesifikasi desain, programing, tema bangunan, konsep
perancangan, dan perencanaan serta desain skematik blok plan.
1.4.6 Tahap Desain
Berdasarkan produk yang dihasilkan pada tahap sintesis data maka selanjutnya akan didapat beberapa alternatif perancangan yang kemudian akan dipilih rancangan
atau desain terbaik yang akan dikembangkan hingga menghasilkan produk berupa site plan, lay out, denah, tampak, potongan, detail, gambar rencana serta tampilan
bangunan baik exterior maupun interior. Tahap ini akan dilakukan pada kegiatan
studi tugas akhir.
8
BAB II PEMAHAMAN TEORI
Bab ini membahas mengenai pemahaman terhadap waterfront, urban desgin¸
pariwisata, penyu, tata kelola pantai dan bangunan pelindung pantai serta tinjuan fasilitas sejenis yang meliputi Kawasan Pantai Sanur di Denpasar,
Turtle Conservation and Education Canter TCEC di Serangan, dan Kawasan Pantai Lebih
di Gianyar. Pada bagian akhir akan dipaparkan sebuah spesifikasi umum yang meliputi pengertian, fungsi, tujuan, fasilitas dan pelaku kegiatan atau civitas.
2.1 Pemahaman Waterfront
2.1.1 Pengertian Waterfront
Echols dalam Soesanti 2010:116 menyatakan waterfront merupakan daerah
tepi laut, bagian kota yang berbatasan dengan air atau daerah pelabuhan sedangkan Urban
waterfront menurut Wrenn dalam Soesanti 2010:116 merupakan suatu lingkungan perkotaan yang berada ditepi atau dekat dengan
wilayah perairan Dari kedua pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
waterfront merupakan suatu daerah atau area yang berada dekat atau berbatasan langsung dengan kawasan perairan yang mana area pertemuan tersebut
terdapat suatu aktivitas.