d
Asas Rahasia, berarti setiap pemilih dijamin tidak akan diketahui oleh siapaun, siapa yang dipilihnya.
e
Asas Jujur, berarti bahwa dalam penyelenggaraan Pemilu, penyelenggara pelaksana, pemerintah dan partai politik peserta
Pemilu, pengawas, dan pemantau Pemilu termasuk pemilih, serta semua pihak yang terlibat secara langsung, harus bersikap dan
bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f
Asas Adil, berarti setiap pemilih dan partai politik peserta Pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak
manapun
2.2. BEMU
Tentang Organisasi Kemahasiswaan di USD Setelah reformasi tahun 1998, di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dibentuklah
student government pemerintahan mahasiswa.Student government muncul akibat ketertekanan lembaga kemahasiswaan oleh ketatnya
birokrasi kampus.Berawal dari hal itu maka mahasiswa menginginkan suatu sistem lembaga kemahasiswaan yang lebih maju, dinamis, dan
lebih mandiri.Maraknya student government menyebabkan terjadinya perubahan
yang cukup
mendasar dalam
struktur lembaga
kemahasiswaan di USD yang ditandai dengan berubahnya Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan PUOK menjadi Konstitusi
Organisasi Kemahasiswaan KOK. Jika di dalam PUOK terdapat Senat Mahasiswa Sema, kemudian di dalam KOK Sema berubah menjadi
dua lembaga mahasiswa, yaitu Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas BPMU yang berfungsi sebagai badan aspiratif dan kontrol
terhadap lembaga kemahasiswaan dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas BEMU yang berfungsi sebagai lembaga operasional
kemahasiswaan. BPMU dan BEMU berada di tingkat universitas, sedangkan di tingkat fakultas bernama BPM Fakultas BPMF dan
BEM Fakultas BEMF.Penerapan KOK itu pertama kali dilakukan pada tahun 2000, yaitu ketika pada tanggal 27-28 November digelar
pemilu yang memilih Presiden dan Wakil Presiden.Sampai saat ini BEm Universitas Sanata dharma masih aktif melakukan Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden setiap tahunnya.
2.3. Kriptografi
Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara menjaga agar data atau pesan tetap aman saat dikirimkan, dari pengirim ke
penerima tanpa mengalami gangguan dari pihak ketiga. Konsep kriptografi sendiri telah lama digunakan oleh manusia
misalnya pada peradaban Mesir dan Romawi walau masih sangat sederhana. Prinsip-prinsip yang mendasari kriptografi yaitui:
1. Confidelity kerahasiaan yaitu layanan agar isi pesan yang dikirimkan tetap rahasia dan tidak diketahui oleh pihak lain kecuali pihak
pengirim, pihak penerima pihak-pihak memiliki ijin. Umumnya hal ini dilakukan dengan cara membuat suatu algoritma matematis yang
mampu mengubah data hingga menjadi sulit untuk dibaca dan dipahami.
2. Data integritykeutuhan data yaitu layanan yang mampu mengenalimendeteksi adanya manipulasi penghapusan, pengubahan
atau penambahan data yang tidak sah oleh pihak lain. 3. Authentication keotentikan yaitu layanan yang berhubungan
dengan identifikasi. Baik otentikasi pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman data maupun otentikasi keaslian datainformasi.
4. Non-repudiation anti-penyangkalan yaitu layanan yang dapat mencegah suatu pihak untuk menyangkal aksi yang dilakukan
sebelumnya menyangkal bahwa pesan tersebut berasal dirinya. Algoritma kriptografi dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan
kunci yang dipakainya :
2.3.1.Algoritma Simetri
Algoritma ini sering disebut dengan algoritma klasik karena memakai kunci yang sama untuk kegiatan enkripsi maupun dekripsi.
Algoritma ini sudah ada sejak lebih dari 4000 tahun yang lalu. Bila mengirim pesan dengan menggunakan algoritma ini, si penerima
pesan harus diberitahu kunci dari pesan tersebut agar bisa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendekripsikan pesan yang terkirim. Keamanan dari pesan yang menggunakan algoritma ini tergantung pada kunci. Jika kunci tersebut
diketahui oleh orang lain maka orang tersebut akan dapat melakukan enkripsi dan dekripsi terhadap pesan. Algoritma yang memakai kunci
simetri di antaranya adalah : 1.
Data Encryption Standard DES, 2.
RC2, RC4, RC5, RC 6, 3.
International Data Encryption Algorithm IDEA, 4.
Advanced Encryption Standard AES, 5.
On Time Pad OTP, 6.
A5, dan lain sebagainya
2.3.2.Algoritma Asimetri
Algoritma asimetri sering juga disebut dengan algoritma kunci public, dengan arti kata kunci yang digunakan melakukan enkripsi dan
dekripsi berbeda. Pada algoritma asimetri kunci terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Kunci umum public key, kunci yang boleh semua orang tahu
dipublikasikan. 2.
Kunci rahasia private key, kunci yang dirahasiakan hanya boleh diketahui oleh satu orang.
Kunci-kunci tersebut berhubungan satu sama lain. Dengan kunci public orang dapat mengenkripsi pesan tetapi tidak bisa
mendekripsikannya. Hanya orang yang memiliki kunci rahasia yang dapat mendekripsikan pesan tersebut. Algoritma asimetri bisa
mengirimkan pesan dengan lebih aman daripada algoritma simetri. Algoritma yang memakai kunci public di antaranya adalah :
1. Digital Signature Algorithm DSA,
2. RSA,
3. Diffle-Hellman DH,
4. Elliptic Curve Cryptography ECC,
5. Kriptografi Quantum, dan lain sebagainya.
2.3.3.Fungsi Hash
Fungsi Hash sering disebut dengan funsi satu arah one-way function, message digest, fingerprint, fungsi kompresi dan message
authentication code MAC, merupakan suatu fungsi matematika yang mengambil masukan panjang variabel dan mengubahnya ke
dalam urutan biner dengan panjang yang tetap. Fungsi Hash biasanya diperlukan bila ingin membuat sidik jari dari suatu pesan. Sidik jari
pada pesan merupakan suatu tanda bahwa pesan tersebut benar-benar
berasal dari orang-orang yang diinginkan.
2.4. Advance Encryption Standard AES