Bahasa Aksara Jawa PENUTUP

Jawa, huruf-huruf ini kehilangan representasi suara aslinya dan berubah fungsi. Sejumlah tanda baca mengubah vokal layaknya harakat pada abjad Arab, menambahkan konsonan akhir, dan menandakan ejaan asing. Beberapa tanda baca dapat digunakan bersama- sama, namun tidak semua kombinasi diperbolehkan. Terdapat tanda-tanda yang setara dengan koma, titik, titik dua, serta kutip, dan terdapat pula tanda membuka puisitembang, mengawali surat, dll. Aksara Jawa memiliki digitnya sendiri yang terdiri dari angka 0-9. Tujuh diantaranya memiliki bentuk yang mirip dengan aksara. Sejumlah tanda baca dapat digunakan untuk membedakan angka yang muncul dalam teks.

2.3 Jenis jenis huruf Aksara Jawa

Sebuah huruf dasar tanpa tanda baca disebut sebagai sebuah aksara yang merepresentasikan suku kata dengan vokal a atau ɔ tergantung dari posisinya. Namun vokal juga tergantung dari dialek pembicara; dimana dialek Jawa Barat cenderung menggunakan a sementara dialek Jawa Timur lebih cenderung menggunakan ɔ. Aturan baku penentuan vokal aksara dideskripsikan dalam Wewaton Sriwedari sebagai berikut:  Sebuah aksara dibaca dengan vokal ɔ apabila aksara sebelumnya mengandung sandhangan swara.  Sebuah aksara dibaca dengan vokal a apabila aksara setelahnya mengandung sandhangan swara.  Aksara pertama sebuah kata umumnya dibaca dengan vokal ɔ, kecuali dua huruf setelahnya merupakan aksara dasar. Jika demikian, aksara tersebut dibaca dengan vokala. Aksara Nglegéna Ha Na Ca Ra Ka da ta Sa wa la Pa dha ja ya nya ma ga ba tha nga  Huruf ha juga dapat dibaca sebagai a. Gambar 2.1 Aksara Nglegena

2.3.1 Murda

Aksara murda atau aksara gedé digunakan seperti halnya huruf kapital dalam tulisan latin, kecuali untuk menandakan awal suatu kalimat. Murda digunakan pada huruf pertama suatu nama, umumnya nama tempat atau orang yang dihormati. Tidak semua aksara mempunyai bentukmurda, dan apabila huruf pertama suatu nama tidak memiliki bentuk murda, huruf kedua yang menggunakan murda. Apabila huruf kedua juga tidak memiliki bentuk murda, maka huruf ketiga yang menggunakan murda, begitu seterusnya. Nama yang sangat dihormati dapat ditulis seluruhnya dengan murda apabila memungkinkan. Perlu diperhatikan bahwa huruf ca murda tidak lazim digunakan. Bentuk pastinya tidak diketahui karena umumnya hanya bentuk pasangannya yang dipakai. Aksara Murda Na Ca Ka Ta Sa Pa Nya ga Ba Gambar 2.2 Aksara Murda

2.3.2 Aksara Swara

Vokal murni umumnya ditulis dengan huruf ha yang dapat merepresentasikan konsonan kosong dengan tanda baca yang sesuai. Selain cara tersebut, terdapat juga huruf yang merepresentasikan vokal murni bernama aksara swara yang digunakan untuk menandakan sebuah nama, seperti halnya huruf murda. Sebagai contoh, kata sifat ayu ditulis dengan huruf ha. Namun untuk menulis seseorang yang bernama Ayu,