Hasil penetapan ekstingsi molar
Levofloxacin   dapat   dideteksi   menggunakan detektor   ultraviolet   pada   sistem   KCKT
dikarenakan   nilai   rata-rata   dari   hasil   penetapan ekstingsi   molar
  levofloxacin adalah  33.002,8 M
-1
cm
-1
lebih besar dari 10.000 M
-1
cm
-1
.
1. Penetapan Kondisi analisis Tabel 2.Hasil optimasi kondisi KCKT
OPTIMASI KONDISI KCKT Kolom
ODSC
18
Phenomenex,   panjang 250mm, diameter   dalam  2,6  mm,
dan ukuran partikel 10
Fasa gerak Natrium   dihidrogen   fosfat   0,025
M, pH2,5 : asetonitril 85,5: 14,5 vv
Kecepatan alir 1,2 mlmenit
Volume injeksi 10µl
Standar internal
10µgml Ciprofloxacin
Deteksi UV 295 nm
2. Efisiensi Ekstraksi
Hasil     dari   tabel   3   yang   didapat     berdasarkan persyaratan masuk kedalam rentang   recovery
80-120 Harahap, 2006, dan   hasil koefisien variasi   KV   masuk   ke   dalam   rentang   untuk
cairan biologis adalah 15 Harahap, 2006.
Tabel 3
luas Area tinggi
puncak Levofloxacin
Levofloxac in
Replika si
Konsentrasi μgml
Repli kasi
Konsentrasi μgml
1,15 23
1,15 23
1 93,43
88,92 1
93,57 90,72
2 111,79
89,68 2
116,2 7
92,64 3
115,30 89,51
3 118,7
3 92,35
X 106,84
89,37 X
109,5 2
91,90 KV
10,9 0,45
KV 12,66
1,13
3. Validasi   metode   penetapan   kadar   levofloxacin secara KCKT
a. Selektivitas Selektivitas   dari  suatu  metode,   dapat  dilihat   dari
nilai   resolusidaya   pisah   antara   internal   standar ciprofloxacin dengan levofloxacin sebagai sampel
yang memiliki nilai resolusi yang baik yaitu  ≥ 1,5. Hasil   selektivitas   dapat   dilihat   pada   gambar
berikut:
Minutes 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 V
o lt
s 0.000
0.005 0.010
0.015 0.020
0.025 0.030
0.035
1 1
.1 3
3 1
5 2
8 2
5 .0
1 2
.6 1
7 4
6 6
7 3
6 1
.7
Detector A - 2 295nm devani 500ppm 85.5Dapar-14.5ACN 1.2mLmenit 11-03-2008-001
Retenti on T i me Name
Area Resolution
Gambar 2. Selektivitas
b. Keterulangan
Dilakukan   uji   keterulangan   menggunakan sampel   levofloxacin   konsentrasi     1,15µgml
dengan  konsentrasi  standar  internal  10µgml, dilakukan   pengulangan   sebanyak   6  replikasi.
Uji  ini  dikatakan  memenuhi  persyaratan  jika nilai dari  luas area. waktu retensi berdasarkan
cairan   hayati     KV      15   Harahap,   2006. Hasil   analisis   yang   didapat   berdasarkan   luas
area   adalah   1,3
sedangkan   berdasarkan waktu   retensi   0,66  sehingga   hasil   uji
keterulangan   ini   dikatakan   memenuhi persyaratan berdasarkan parameter  validasi.
Minutes 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
V o
lts 0.000
0.001 0.002
0.003 0.004
0.005 0.006
0.007
9 .7
4 2
4 7
1 7
2 .0
1 9
1 8
.3 8
1 .9
7 5
1 7
6 8
7 2
1 .7
4 6
2 3
5 .4
4
Gambar 3. Keterulangan
c. Linearitas
Hasil uji linearitas pada gambar 4, diperoleh dari kurva kalibrasi diperoleh dengan 5 variasi
konsentrasi   1,15;   2,8;   5,75;   11,5;   dan   23 gml   dengan   penambahan   standar   internal
levofloxacin   10   µgml     dan   hasil   dari persamaan regresi linear yang diperoleh adalah
r=0.999,
persamaan tersebut
Y=0.143x+0.121.   Hasil   tersebut   memenuhi persyaratan uji linearitas pada cairan biologis
dengan r  0.99.
5
Minutes 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
V ol
ts 0.000
0.005 0.010
0.015 0.020
0.025 0.030
4 .7
5 8
4 4
5 1
.0 2
9 .3
5 6
.0 2
1 4
7 .0
1 4
2 .2
4 9
.8 2
5 7
6 4
4 13
.0 2
8 6
3 .4
1 1
1. 58
2 25
8 9
9 1
.6 3
7 20
3 .4
7
Gambar 4 . Kromatogram linearitas
d. LOD dan LOQ
Hasil   koefisen   korelasi   r     terbaik   yang diperoleh dari kurva baku levofloxacin dapat
digunakan untuk pengujian  limit of detection LOD. Nilai LOD dari rasio luas area adalah
0,0220μgml dan nilai LOD berdasarkan tinggi puncak adalah 0,1679 μgml.
Hasil  pengujian  limit  of  Quantitation  LOQ didapatkan   berdasarkan   kurva   kalibrasi
levofloxacin dari persamaan yang mempunyai koefisien korelasi yang paling baik dari kurva
kalibrasi.   Hasil   LOQ   didapatkan   dari   kurva kalibrasi   rasio   luas   area   kromatogram.   Nilai
LOQ dari rasio luas area kromatogram adalah 0,0733μgml   dan   nilai   LOQ   pada   tinggi
puncak adalah 0,5598μgml.
e. Akurasi dan presisi