o Fokus pada perkembangan, adaptasi, dan aplikasi solusi yang dimiliki peserta didik dalam memenuhi tuntutan fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses,
analisis dan evaluasi dari peserta didik. o Meliputi evaluasi diri peserta didik; jurnal peserta didik; refleksi guru saaat
berinteraksi dengan berbagai individu peserta didik fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses, analisis dan evaluasi dari peserta didik.
2. Bersifat Mendidik berimplikasi bahwa penilaian harus mempunyi kontribusi positif
pada pembelajaran peserta didik o Menyatu dengan perkembangan proses tehnologi baik dalam bentuk tes formatif,
sumatif, maupun diaknostik o Punya kontribusi langsung dalam pembelajaran jangka panjang.Memfokuskan pada
perbaikan hasil kerja peserta didik dan bukan sekadar ceklist atau analisis angka saja.
o Mendorong peserta didik mau ambil risiko risk takerdalam memenuhi parameter dan mengolah data
o Meningkatkan jiwa kompetitif diantara peserta didik.
3. Eksplisit berarti penilaian harus jelas dan bersifat terbuka, diketahui peserta didik, guru,
orangtua, sekolah o Peserta didik harus tahu kriteria penilaian yang dijabarkan secara jelas sebelum
memulai aktivitas internal marking scheme. o Kriteria harus mencerminkan outcomes dan berfokus pada pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik, memberdayakan peserta didik dengan cara meningkatkan kesadaran peserta didik serta memungkinkan peserta didik
merefleksikan bagaimana peserta didik belajar. o Peserta didik perlu diberi kesempatan mempertanyakan dan mendiskusikan
penilaian dengan guru sebagaimana peserta didik memecahkan masalah.
4. Adil mempunyai implikasi bahwa penilaian harus adil bagi semua peserta didik, tidak
bersifat diskriminatif, dan tidak didasarkan pada landasan yang tidak relevan pada pencapaian tujan pembelajaran.
Model Kurikulum Bertaraf Internasional - 2007
103
o Penilaian berdasar kriteria yang akurat dan sudah diketahui semua pihak dan endukung terciptanya tujuan yang diraih individu peserta didik, tanpa membedakan
kondisinya. o Peserta didik dari asal dan budaya yang berbeda pun mempunyai kesempatan yang
sama o Komprehensif
o Penilaian atas kemajuan peserta didik berdasarkan berbagai jenis dan sumber bukti o Guru harus menyimpan dokumentasi penilaian peserta didik
c. Kriteria Penilaian
Penilaian dalam Sains didasarkan pada enam kriteria 1. Wawasan Global
dalam arti: a Peserta didik dapat menjelaskan dan men-diskusikan
aplikasi sains dan peng-gunaannya dalam menyelesaikan masalah, baik masalah lokal maupun masalah global; b Peserta didik dapat menjelaskan dan mendiskusikan
keuntungan dan kekurangan sains dan aplikasinya; c Mendiskusikan interaksi sains dengan faktor sosial, ekonomi, politik, lingkungan, kebudayaan, dan etik
2. Ketrampilan Berkomunikasi: a Peserta didik mampu menggunakan istilah-istilah
sains; b Peserta didik mampu menjelaskan sains menggunakan cara yang bermacam- macam; c Peserta didik mampu menghargai hasil orang lain
3. Pengetahuan dan Pemahaman :
a Peserta didik mampu memahami dan menyebutkan
kembali topik-topik sains yang diajarkan; b Peserta didik mampu menganalisis data, baik melalui eksperimen maupun data dari suatu sumber
4. Inkuiri Ilmiah :
a Peserta didik mampu merumuskan suatu masalah atau hipotesis untuk suatu eksperimen; b Peserta didik mampu mendesain dan mengevaluasi suatu
eksperimen. 5. Pemrosesan Data
: a Peserta didik mampu mengumpulkan data; b Peserta didik
mampu mempresentasikan data dalam berbagai macam bentuk; c Peserta didik mampu menganalisis dan membuat suatu kesimpulan dari suatu eksperimen.
6. Sikap dan Tingkah Laku :
a Peserta didik mampu melakukan eksperimen dengan baik dan benar; b Peserta didik mampu bekerja sama dengan peserta didik lainnya
Model Kurikulum Bertaraf Internasional - 2007
104
a. Tehnik penilaian 1. Penilaian unjuk kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan
untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktik di laboratorium.
Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Untuk mata
pelajaran IPA, penilaian semacam ini dapat dilakukan melalui kegiatan seperti pengujianpenelitian, melakukan percobaan-percobaan, dan lain-lain. Dalam
penilaian kinerja perlu dipertimbangkan hal-hal berikut: Identifikasi langkah-langkah kinerja yang diharapkan sesuai dengan tuntutan
kompetensi Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
Upayakan kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak agar dapat diamati.
Kemampuan yang dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang diamati. Penilaian kemampuan kinerja dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana
yaitu menggunakan: daftar cek checklist. Pada penilaian ini peserta didik mendapat nilai apabila
kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya bisa memilih dua pilihan absolut yaitu teramati
atau tidak teramati, jika tidak dapat diamati maka peserta didik tidak memperoleh nilai tidak ada nilai tengah;
skala rentang rating scale. Pada penilaian ini memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai
secara kontinu dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Penilaian sebaiknya dilakukan lebih dari satu penilai untuk menghindari subjektivitas.
Model Kurikulum Bertaraf Internasional - 2007
105
2. Penilaian sikap