Sistem informasi simpan pinjam pada Koperasi KSU Tandangsari Tanjungsari

(1)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah yang maha esa, yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dengan usaha dan kemampuan yang ada dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KSU TANDANGSARI TANJUNGSARI”.

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar diploma III pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Manajemen Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, mengingat terbatasnya kemampuan serta ilmu yang dimiliki oleh penulis masih kurang, maka banyak liku – liku kesulitan yang dialami, namun terdorong oleh kewajiban serta hasrat ingin menjadi anggota masyarakat yang maju, berilmu dan berguna maka pada akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dan oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan bagi penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Pada kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, MSc. Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(2)

vi

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.M.sc Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Syahrul Mauludin, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Manajemen Informatika.

4. Ibu Marliana Budhiningtias, M.Si selaku Dosen Wali MI – 17 dan seluruh Dosen Manajemen Informatika UNIKOM.

5. Bapak Bella Hardiyana, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Teman – teman seperjuangan yang selalu saling mendukung demi mencapai kesuksesan bersama.

7. Mamah dan Bapak, serta kakak dan adik – adik yang telah memberikan doa dan dukungan yang tidak ternilai.

Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih bagi semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelesaian laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi penulis khususnya dan kita semua pada umumnya.

Bandung, 2013


(3)

vii

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR KEASLIAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3Maksud dan Tujuan ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian... 4

1.4Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Praktis... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5

1.5Batasan Masalah ... 6


(4)

viii

2.1.1 Elemen Sistem ... 10

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 11

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 13

2.2Konsep Dasar Informasi ... 15

2.2.1 Definisi Informasi ... 16

2.2.2 Siklus Informasi ... 16

2.2.3 Kualitas Informasi ... 18

2.3Konsep Dasar Sistem Informasi ... 19

2.3.1 Definisi Sistem Informasi ... 19

2.3.2 Kegiatan Sistem Informasi... 20

2.3.3 Komponen Sistem Informasi ... 20

2.4Pengertian Koperasi... 21

2.4.1 Pembentukan Koperasi ... 22

2.4.2 Fungsi dan Peran Koperasi ... 22

2.4.3 Prinsip – prinsip Koperasi ... 23

2.4.4 Pinjaman ... 23

2.4.5 Simpanan ... 23

2.5Netbeans IDE ... 24


(5)

ix

3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi KSU Tandangsari Tanjungsari ... 26

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 27

3.1.2.1Visi Perusahaan... 27

3.1.2.2Misi Perusahaan ... 28

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 29

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 29

3.2Metode Penelitian ... 31

3.2.1 Desain Penelitian ... 31

3.2.2 Jenis dan Metode Penelitian... 31

3.2.2.1Sumber Data Primer ... 31

3.2.2.2Sumber Data Sekunder ... 32

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 33

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem... 33

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem ... 33

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 36

3.2.4 Pengujian Software... 40

BAB IV ANALISIS SISTEM 4.1Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 42

4.1.1 Analisis Dokumen ... 42


(6)

x

4.1.2.3Data Flow Diagram yang Sedang Berjalan ... 55

4.1.2.3.1 DFD level 2 Proses 4 ... 57

4.1.2.3.2 DFD level 2 Proses 6 ... 57

4.1.2.3.3 DFD level 2 Proses 7 ... 58

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 59

4.2Perancangan Sistem ... 59

4.2.1 Tujuan Pembuatan Perancangan Sistem ... 59

4.2.2 Gambaran Sistem yang Diusulkan ... 60

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 60

4.2.3.1Flowmap yang Diusulkan ... 62

4.2.3.2Diagram Konteks yang Diusulkan yang Diusulkan ... 67

4.2.3.3Data Flow Diagram yang Diusulkan ... 68

4.2.3.3.1 DFD level 2 Proses 1 ... 70

4.2.3.3.2 DFD level 2 Proses 2 ... 71

4.2.3.3.3 DFD level 2 Proses 3 ... 71

4.2.3.3.4 DFD level 2 Proses 4 ... 72

4.2.3.3.5 DFD level 2 Proses 5 ... 73

4.2.3.3.6 DFD level 2 Proses 6 ... 74

4.2.3.4Kamus data ... 75

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 78


(7)

xi

4.2.4.4Struktur File ... 83

4.2.4.5Kodefikasi... 87

4.2.5 Perancangan Antar muka ... 89

4.2.5.1Struktur Menu ... 90

4.2.5.2Perancangan Input ... 90

4.2.5.3Perancangan Output ... 94

4.2.6 Perancangan Arsitektur... 97

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 98

5.1.1 Batasan Implementasi ... 98

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 99

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras... 99

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 99

5.1.5 Implementasi Antar muka ... 103

5.1.6 Implementasi Installasi Program ... 105

5.1.7 Penggunaan Program ... 109

5.2 Pengujian ... 131

5.2.1 Rencana Pengujian ... 132

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 132


(8)

xii

6.2 Saran ... 138

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN


(9)

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. GrahaIlmu. Yogyakarta.

Andi Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Apilkasinya Gava Media.

Yogyakarta.

Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta,

Yogyakarta.

Kadir, Abdul, 2008, Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Penerbit

Andi Offset.

Pressman, Roger S., 2002, RekayasaPerangkatLunak: PendekatanPraktisijilidDua,

Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.

Sonny sumarsono. 2003. ManajemenKoperasi. Garahilmu.Yogyakarta.

Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Jawa Barat: Kantor Wilayah Departemen Koperasi.

http://fhenyfhen.blogspot.com/2011/02/sejarah-netbeans.html. 27 april 2013

http://kamii_jogyakarta.tripod.com/software/ms_MySQL.htm 27 april 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi 30 april 2013


(10)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Berkembangnya teknologi informasi saat ini berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan di dunia pada umumnya dan Indonesia khususnya. Sejalan dengan hal tersebut penggunaan teknologi informasi yang mencakup berbagai bidang baik bidang ekonomi, sosial, politik dan keamanan ikut mengalami perkembangan yang sedemikian canggih. Penggunaan teknologi yang dapat memberikan kecepatan, kemudahan, ketepatan waktu sangat diperlukan. Seperti halnya penggunaan sistem informasi, berbagai perusahaan swasta dan departemen pemerintahan banyak yang menggunakan sistem informasi untuk membantu dalam mempermudah tugas dan fungsi yang dikerjakannya. Keuntungan menggunkan sistem informasi berbasis computer salah satunya adalah kecepatan dan keakuratan dalam memproses data. Sehingga di era pemerintahan ini diperlukan adanya sistem yang mampu mengakomodir kebutuhan akan pelayanan yang cepat, efektif dan efisien.

Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandangsari adalah suatu wadah yang dijalankan oleh masyarakat di kecamatan Tanjungsari, dan salah satu kegiatannya bergerak dalam simpan pinjam. Selain itu, kegiatan di koperasi ini berupa usaha peternakan sapi perah/susu segar, usaha sarana produksi pertanian, waserda atau penjualan sembako, dan tabungan hari tua.


(11)

Koperasi merupakan suatu badan usaha yang memilki peranan yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan potensi ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan demokrasi, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang melaju dengan pesat, koperasi pun semakin berkembang mengikuti arus teknologi.

Dilihat dari sistem yang sedang berjalan pada koperasi KSU Tandangsari khususnya dalam bidang simpan pinjam masih belum efektif karena masih dijumpai masalah – masalah seperti sulitnya mengelola data, baik berupa data anggota, data pinjaman dan data angsuran yang masih di simpan dalam bentuk buku besar. Pada prosesnya data tersebut terkadang hilang dan rusak, sering terjadi kesalahan pencatatan penjumlahan baik pinjaman maupun setoran, adanya keterlambatan dalam pembuatan laporan. Itu semua karena sistem yang masih menggunakan pencatatan dalam buku besar.

Oleh karena itu, untuk mempermudah sistem simpan pinjam pada koperasi KSU Tandangsari dibuatlah sebuah aplikasi sistem simpan pinjam dengan menggunakan program yang sederhana agar informasi yang diberikan dapat memberikan hasil yang efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil judul yang sesuai dengan kebutuhan akan pengolahan data informasi dalam koperasi tersebut. Maka penyusun mengusulkan “Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi KSU Tandangsari Tanjungsari”.


(12)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membuat identifikasi dan rumusan masalah sebagai berikut.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Dari hasil menganalisa dan meneliti yang penulis kerjakan tersebut masih terdapatnya aktivitas-aktivitas yang masih menggunakan alat manual, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Proses pengelolaan data yang masih ditulis tangan dan dituangkan dalam buku besar sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.

2. Masih terjadi kesalahan perhitungan penjumlahan baik simpanan maupun setoran dalam pembuatan laporan.

3. Pembuatan laporan simpan pinjam yang ditulis dalam buku besar kemudian dibuatkan dalam ms. Excel yang mengharuskan merekap data satu persatu yang memerlukan waktu cukup lama sehingga sering terjadi keterlambatan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengelolaan sistem informasi simpan pinjam yang sedang berjalan pada koperasi KSU Tandangsari.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi simpan pinjam pada koperasi KSU Tandangsari.


(13)

3. Bagaimana Implementasi sistem informasi simpan pinjam pada koperasi KSU Tandangsari.

4. Bagaimana pengujian sistem informasi simpan pinjam pada koperasi KSU Tandangsari.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Suatu karya ilmiah pastinya memiliki maksud dan tujuan dalam penelitiannya, adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini.

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitain ini adalah untuk membangun sistem informasi simpan pinjam pada koperasi KSU Tandangsari guna membantu dalam pengelolaan data – data khususnya data simpan pinjam.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang dapat diperoleh dengan dilakukannya penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem simpan pinjam yang sedang berjalan pada koperasi KSU Tandangsari.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi simpan pinjam pada koperasi KSU Tandangsari.

3. Untuk melakukan implementasi sistem informasi simpan pinjam pada koperasi KSU Tandangsari.

4. Untuk melakukan pengujian sistem informasi simpan pinjam pada KSU Tandangsari.


(14)

1.4. Kegunaan Penelitian

Penulis berharap dalam penyusunan penelitian ini berguna bagi berbagai pihak, diantaranya :

1.4.1. Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dalam penelitian ini yaitu ditujukan pada : a. Bagi Koperasi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pemikiran dalam upaya meningkatkan koperasi dalam proses simpan pinjam dan pertimbangan bagi kemajuan koperasi.

b. Bagi anggota

Dapat merasakan keefektifan waktu dalam pelayanan kebutuhan – kebutuhan setiap anggotanya.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Selain dari kegunaan praktis ada juga kegunaan akademis yaitu : a. Bagi Pengembangan Ilmu

Dapat memberikan tambahan ilmu khususnya dalam ilmu manajemen Informatika dalam bidang simpan pinjam.

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan maupun referensi dalam pembuatan tugas akhir dengan kajian yang sama.


(15)

c. Bagi Penulis

Dapat memberikan wawasan dan meningkatkan pengetahuan baik teori maupun dalam prakteknya, serta dapat mengaplikasikan teori tersebut dalam dunia pekerjaan.

1.5. Batasan Masalah

Pembuatan sistem informasi dibatasi pada masalah – masalah sebagai berikut : 1. Pembayaran angsuran hanya menerima pembayaran langsung.

2. Calon anggota yang boleh mendaftar sebagai anggota Koperasi merupakan karyawan atau pengelola sapi perah di Koperasi KSU Tandangsari.

3. Anggota yang boleh melakukan peminjaman harus sudah melunasi sumbangan pokok dan tidak lebih dari Rp. 50.000.000.

4. Sumbangan yang ada dikoperasi ini meliputi sumbangan pokok sebesar Rp. 15.000 yang dibayar pertama kali ketika karyawan mendaftar jadi anggota koperasi, dan simpanan wajib besarnya ditentukan ketika RAT. 5. Tidak membahas mengenai laba rugi perusahaan.


(16)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada koperasi KSU Tandangsari yang beralamat di komplek Pasar Tanjungsari No.50 Desa Jatisari kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

Tabal 1.1 jadwal penelitian

No

Aktifitas

Tahun 2013

Februari Maret April Mei Juni

1 Pengumpulan data

a. Observasi

b. Wawancara

2 Perancangan Sistem

a. Perancangan Input

b. Perancangan Output


(17)

4 Pengkodean Sistem

5 Pengujian Sistem

6 Evaluasi Sistem

7 Implementasi Sistem


(18)

9 2.1. Pengertian Sistem

Definisi sistem terbagi menjadi dua sudut pandang, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Sistem yang menekankan pada prosedurnya adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan dan berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya adalah kumpulan dari komponen-komponen atau elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

”Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.” Menurut McLeod dalam Al -barha bin ladjamudin (2005 : 8).

Lain halnya menurut Andri Kristanto (2008 : 1 ) adalah Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaiakan suatu sasaran tertentu.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa mencapai suatu sasaran diperlukan suatu komponen – komponen atau elemen – elemen yang mendukung sehingga sasaran dapat tercapai.


(19)

2.1.1. Element Sistem

Sistem informasi terdiri dari elemen – elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.

a. Orang

Orang atau personil yang dimaksudkan yaitu operator komputer, analisis sistem, programer, personil data entry dan manajer sistem informasi.

b. Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada jenis prosedur yang dibutuhkan, yaiutu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.

c. Perangkat keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas computer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data dan terminal masukan/keluaran.

d. Perangkat Lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam tiga jenis utama:

1. Sistem perangkat umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer. 2. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.


(20)

3. Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

e. Basis data

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adnya media penyimpanan secara fisik, seperti diskette, harddisk, magnetic tape dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film dan lain sebagainya.

f. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungknkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.

g. Komunikasi Data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.


(21)

2.1.2. Karakteristik Sistem

Dalam sebuah sistem mempunyai karakteristik yang tidak terpisahkan antara satu karakteristik dengan karakteristik yang lain. Beberapa karakteristik tersebut antara lain :

1. Komponen (Components)

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dimana setiap komponen akan membentuk satu kesatuan yang saling bekerja sama. Komponen sistem dapat berupa suatu yang merupakan bagian dari setim yang lebih besar.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain / lingkungan luar, dengan batasan ini kita dapat mengetahui ruang lingkup sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Apapun yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data-data antara subsistem dimana keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi


(22)

masukan (input) untuk subsistem yang lain, sehingga antara satu subsistem dengan subsistem lainnya dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan ini dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/informasi yang dibutuhkan.

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi sebuah informasi.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem.


(23)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, terbagi menjadi :

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.

2. Sistem buatan manusia dan Tuhan

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan manusia.

3. Sistem barjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.


(24)

4. Sistem sederhana dan Kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti perusahaan.

5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sustem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem secara pisik dan abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang abstrak seperti organisasi.

8. Sistem, subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan super sistem adalah sistem yang lebih besar.


(25)

9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya atau tidak.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.1. Definisi Informasi

Menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 13) Informasi dapat didefinisikan ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”. Menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 14) Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran, data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke informasi lain.Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang tepat, pada waktunya,dan dala bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor- kantor menyimpan data-data atau catatan yang sebenernya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi dengan data.


(26)

2.2.2. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle).

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem,


(27)

2.2.3. Kualitas Informasi

Adapun kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu :

Gambar 2.2 Kualitas Informasi

[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]

1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (Time Lines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.


(28)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian atas kegiatan kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemakainya.

2.3.1. Definisi Sistem Informasi

Menurut al-bahra bil ladjamudin (2005:13) sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu laporan-paloran yang diperlukan.

Dari pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu.


(29)

2.3.2. Kegiatan Sistem Informasi

Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk proses.

2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses informasi.

5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.3.3. Komponen Sistem Informasi Komponen sistem informasi terdiri dari :

1. Perangkat keras (hardware), terdiri dari komputer, printer, jaringan. 2. Perangkat lunak (software).

3. Data, merupakan komponen dasar informasi. 4. Manusia (user).


(30)

2.4. Pengertian Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Sedangkan menurut Sonny Sumarsono (2003 : 1) Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang ebranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keuar sebagai anggota, dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya.

Berdasarkan penegrtian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu : a. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi; b. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjaid anggota

koperasi yang memilki lingkup lebih luas.

Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memilki hak suara yang sma dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi ( biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU ) biasanya dihitung berdasrakan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota.


(31)

2.4.1. Pembentukan Koperasi

Menurut Undang – undang No. 25 tahun 1992 pasal 6 dijelaskan bahwa pembentukan koperasi sebagai berikut.

1. Koperasi Primer dibuntuk sekurang – kurangnya 20 (dua puluh) orang.

2. Koperasi Sekunder dibentuk sekurang – kurangnya 3 (tiga) Koperasi.

2.4.2. Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang – undang No. 25 tahun 1992 pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran Koperasi sebagai berikut.

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat;

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya;

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi; dan

e. Mengembangkan kreativitas dsn membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar.


(32)

2.4.3. Prinsip – prinsip koperasi

Penting bagi koperasi dalam melakukan pengelolaan usaha senatiasa memperhatikan prinsip – prinsip dasar koperasi, yakni :

1. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. 2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi.

3. Pembagian SHU diatur atas dasar jasa anggota kepada koperasi. 4. Pembatasan bunga atas modal.

5. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. 6. Pengelolaan usaha bersifat anggota.

7. Swadaya, swkerta, dan swasembada.

2.4.4. Pinjaman

Menurut PP No. 9 tahun 1995 : pinajamn adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat disamakan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman – pinjaman antara KSP/USP dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjaman untuk melunasi hutang – hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan yang ditentukan sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak.


(33)

2.4.5. Simpanan

Istilah simpanan mempunyai konotasi pengertian milik penyimpan, yang berarti modal pinjaman. Dengan demikian maka simpanan adalah milik anggota koperasi, sehingga pada hakekatnya koperasi tidak memiliki modal sendiri. Pengertian simpanan pada umumnya hanya dipergunakan untuk modal pinjaman, seperti ketentuan UU 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU 7 tahun 1992 tentang Perbankan dengan rumusan : simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Tabungan dan/atau bentuk /ainnya yang dipersamakan dengan itu (Pasal1 butir 5). Dunia usaha tidak pernah bisa memahami bahwa simpanan koperasi berarti modal sendiri. Sehubungan dengan itu, UU No. 25 tentang perkoperasian (Pasal 55) menetapkan bahwa simpanan anggota, simpanan pokok dan simpanan wajib, merupakan modal yang menanggung resiko. Jika koperasi mengalami kerugian atau dibubarkan karena sebab tertentu, simpanan tersebut akan dipergunakan untuk menutup kerugian atau menyelesaikan kewajiban lainnya.

Dengan ketentuan seperti itu, maka simpanan koperasi diartikan sebagai modal sendiri atau dapat disamakan dengan saham perusahaan. Meskipun pengertian tersebut merupakan contradiction in terminis karena simpanan koperasi yang berarti milik penyimpan tetapi ditentukan menanggung resiko sebagai modal sendiri koperasi.


(34)

2.5. Netbeans IDE

Dalam pembuatan program koperasi ini, kami menggunakan Netbeans IDE sebagai software aplikasinya dimana didalamnya terdapat bahasa Java. Kami memulai pembuatan coding dengan membuat berbagai macam form sesuai kebutuhan yang dibuat pada netbeans dan kemudian di koneksikan dengan

database dan jasperreport sebagai untuk pembuatan laporan.

NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan

Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas Swing. Swing sebuah teknologi

Java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat bejalan di berbagai macam platforms seperti Windows, Linux, Mac OS X and Solaris.

Suatu IDE adalah lingkup pemrograman yang diintegrasikan kedalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan pembangun Graphic User Interface

(GUI), suatu text atau kode editor, suatu compiler atau interpreter dan suatu

debugger.

2.6. phpMyAdmin MYSQL

phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP. phpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelola basis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi (relations), indeks, pengguna (users), perijinan (permissions), dan lain-lain).

Dalam prakteknya penulis membuat database pada phpMyAdmin yang merupakan paket bawaan yang ada di xampp. Penulis membuat tabel-tabel sesuai kebutuhan dan dibuatkan relasinya sesuai tabel tersebut.


(35)

26 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian bertempat di koperasi KSU Tandangsari Tanjungsari yang meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan deskripsi tugas.

3.1.1. Sejarah Singkat Koperasi KSU Tandangsari

Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandangsari didirikan pada tahun 1970, pada awalnya berbentuk Koperasi Serba Usaha Desa (KSUD) dan Koperasi Pertanian (KOPERTA) yang berkedudukan di wilayah usaha desa (WILUD). Wilayahnya meliputi 15 desa di kecamatan tanjungsari, Kabupaten Sumedang. KSU dan KOPERTA Tanjungsari melakukan amalgasi menjadi Badan Usaha Unit Daerah (BUUD) Tanjungsari, Sumedang ketika Inpers no.4 tahun 1973 dikeluarkan. Kemudian, inpers no.4 tahun 1973 ini diperbaharui dengan Inpres no.2 tahun 1978, BUUD diubah kembali menjadi Koperasi Unit Desa (KUD) Tanjungsari, dengan Badan Hukum pertama No.7251/BH/DK-10/21, pada tanggal 20 Januari 1981.

Penyempurnaan Inpres No.2 tahun 1978 menjadi inpers no.4 tahun 1984 mengubah Badan Hukum Koperasi ini menjadi No.7251/BH/KWK-10/13 pada tanggal 27 februari 1989. Dengan lahirnya UU No.25 tahun 1992, Pengkoperasian lembaga KUD Tanjungsari mengikuti UU tersebut. Kemudian, sebagai dampak


(36)

dari pada pelaksanaan UU no.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan peraturan daerah kabupaten sumedang yang mengatur tentang pembagian (pemekaran) wilayah kecamatan, maka kecamatan Tanjungsari dibagi menjadi tiga kecamatan. Perkembangan keanggotaan dan kegiatan usaha peternakan sapi perah ternyata sudah terlewati batas wilayah kerja dan kecamatan. Oleh karena itu, dipelukan adanya perubahan dalam kelembagaan yang disesuaikan dengan perkembangan yang ada, sehingga gerak organisasi bisa menjadi lebih luas.

Berdasarkan keputusan rapat anggota tanggal 2 maret 2002 KUD Tanjungsari berubah nama menjadi KSU Tandangsari yang disahkan dengan SK Bupati Sumedang no.027 tahun 2002 pada tanggal 25 maret 2002 dengan badan hukum No.7251/BH/PAD/DK.10.13/III/2002.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai koperasi yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggota masyarakatnya tentu mempunyai visi dan misi untuk kemajuan koperasi itu sendiri.

3.1.2.1. Visi Perusahaan

Visi dari koperasi KSU Tandangsari adalah dengan semangat berkoperasi membangun Kabupaten Sumedang sebagaisentra agribisnis peternakan sapi perah andalan.


(37)

3.1.2.2. Misi Perusahaan

Misi dari Koperasi KSU Tandangsari sendiri adalah sebagai berikut :

1. Perluasan sebaran usaha peternakan sapi perah kepada daerah-daerah yang

potensial di wilayah Kabupaten Sumedang.

2. Pemeliharaan dan mempertahankan pendet sapi perah yang lahir.

3. Pemuliaan turunan dan rekayasa genetika untuk mendapatkan bibit unggul.

4. Penguatan kelembagaan kelompok tani ternak dan koperasi.

5. Pelayanan kepada anggota dalam pemenuhan kebutuhan sarana produksi.

6. kesehatan hewan, inseminasi buatan, pemasaran produksi.

7. Kerjasama dalam mitra usaha dalam fasilitas permodalan dan pengembangan

usaha.

8. dalam membangun usaha-usaha peternakan dan pertanian pada umumnya

secara terintegrasi dan berkeseimbangan.

9. Pengolahan susu segar menjadi produk siap pakai (susu pasteurisasi, keju,

dll).

10.Meningkatkan populasi sapi perah.

11.Pembinaan kepada peternak dalam hal penerapan teknologi budidaya,


(38)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Dibawah ini merupakan gambar struktur organisasi di unit simpan pinjam Koperasi KSU Tandangsari.

Gambar 3.1. : Struktur Organisasi Koperasi KSU Tandangsari ( Sumber : Pengurus Koperasi KSU Tandangsari )

3.1.4. Deskripsi Tugas

Adapun tugas – tugas yang mesti dilaksanakan oleh para pengurus koperasi KSU Tandangsari diantaranya :

1. Ketua

a. Melaksanakan ketentuan – ketentuan dar hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT).

b. Membuat kebijakan agar koperasi berjalan sesuai dengan ketentuan.

c. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan kepada anggota dan pengawas.


(39)

2. Juru Buku

a. Mencatat dan membukukan segala aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh koperasi dan membuat laporan kepada pengurus dan anggota.

b. Megarsipkan atau mengagendakan seluruh kejadian baik keputusan maupun peristiwa yang terjadi di dalam organisasi koperasi.

c. Membuat laporan baik pembukuan maupun yang lainnya yang dapat diketahui dan dipahami oleh anggota maupun pihak lainnya.

3. Pembantu Ketua

a. Membantu ketua dalam kepengurusan.

b. Melakukan survey terhadap anggunan yang dijaminkan oleh anggota koperasi.

c. Melayani keluhan dan penjelasan terhdap anggota.

4. Kasir simpanan

a. Mencatat pembayaran simpanan anggota.

b. Membantu ketua dalam melaksanakan tugas tugasnya.

5. Kasir Pinjaman

a. Mencatat data pinjaman.

b. Mencatat setoran anggota setiap bulannya.


(40)

3.2. Metode Penelitian

Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisa data yang diperlukan. Guna menjawab persoalan yang dihadapi. Metode penelitian yang akan digunakan dalam desain penelitian adalah metode penelitian dskriptif.

3.2.1. Desain penelitian

Pada umumnya dalam melakukan penelitian perlu adanya perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Data deskriptif umumnya dikumpulkan melalui teknik atau metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara, dimana metode tersebut dapat membuat gambaran secara sistematis, dan akurat mengenai fakta dan sifat – sifat pada suatu objek.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data

primer dan data sekunder, berikut penjelasannya :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Segala informasi yang didapat dan diperoleh penulis langsung dari sumber utamanya yaitu individu atau sekelompok bagian dari objek penelitian. Seperti wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti.


(41)

1. Wawancara

Dalam tahap ini penulis melakukan wawancara langsung dengan kepala bagian unit simpan pinjam, menanyakan tentang prosedur pendaftaraan anggota baru, prosedur pengajuan peminjaman, dan prosedur pembayaran angsuran yang dilakukan oleh anggota koperasi KSU Tandangsari.

2. Observasi

Adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada sekertaris dan Bagian Kasir Simpanan dan Pinjaman serta juru buku. Melihat prosedur anggota koperasi yang melakukan pembayaran angsuran di Koperasi KSU Tandangsari.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan dioleh oleh pihak lain. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder

adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber – sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi. Sumber data sekunder juga diperoleh dari dokumen yang di dapat dari perusahaan berupa potocopy buku anggota, form angsuran, form tanda terima jaminan.


(42)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam tahapan ini penulis menggunakan metode pendekatan sistem terstruktur dan pengembangan sistem dengan metode prototype. Adapun penjelasannya sebagai berikut.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan sistem terstruktur. Metode pendekatan sistem secara terstruktur menggambarkan sistem melalui aliran dokumen yang berada pada kegiatan proses bisnis pada bagian simpan pinjam di Koperasi KSU Tandangsari, dimulai dari dokumen tersebut digunakan sebagai input kemudian diproses menjadi dokumen lain berupa informasi akhir yang dibutuhkan. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat – alat (tools) dan teknik – teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian di kopersi KSU Tandangsri khususnya di unit simpn pinjam adalah mengunakan metode

prototype.

Alasan mengapa penulis menggunakan metode prototype adalah terdiri dari tahapan – tahapan dalam menyelesaikan masalah dan apabila dalam tahap tertentu tidak sesuai bisa kembali lagi ke tahap sebelumnya sehingga cukup efektif dalam


(43)

menentukan kebutuhan. Adapun tahapan prototype yang dibangun oleh penulis adalah sebagai berikut.

Gambar 3.2 Gambar Prototype

( Sumber : http://ali.misri07.alumni.ipb.ac.id/model-pengembangan-perangkat-lunak-prototyping/)

1. Pengumpulan kebutuhan

Penulis mengumpulkan data serta dokumen yang dibutuhkan untuk di identifikasi dan sebagai rancangan garis besarnya sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping penulis membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada tempat penelitian (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh kedua pihak antara penulis dan bagian unit simpan pinjam apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika sudah sesuai maka langkah selanjutnya


(44)

dapat dilakukan. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati penulis menterjemahkan nya kedalam bahasa pemograman yang digunakan yaitu dengan bahasa pemograman java.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan metode

Black Box.

6. Evaluasi Sistem

Bagian unit simpan pinjam mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan, jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

perangkat lunak yang telah diuji dan diterima bagian unit simpan pinjam siap untuk digunakan.


(45)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Pada langkah ini perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (Flowmap), diagran konteks (conteks diagram), diagram arus data (data Flow Diangram) dan Kamus Data (data Doctionary).

1. Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)

Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari simbol – simbol untuk menggambarkan secara urut dari arus data dan dokumen baik yang diperlukan maupun yang dihasilkan. Flowmap atau juga dapat disebut block chart atau flowchart berfungsi untuk memodelkan masukan dan keluaran proses maupun transaksi dengan simbol – simbol tertentu. Pembuatannya harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi.

2. Diagram Konteks (Conteks Diagram)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Maka ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.

Diagram konteks berisi gambaran umum atau secara garis besar sistem yang akan dibuat. Bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberi data ke sistem maka akan dihasilkan kembali oleh sistem. Jadi, yang dibutuhkan adalah :


(46)

1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem; 2. Data apa saja yang diberikannya ke sistem;

3. Kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan; dan

4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem. Kata Siapa di atas dilambangkan dengan kotak persegi disebut dengan terminator, dan kata apa di atas dilambangkan dengan aliran data disebut dengan data flow dan kata sistem dilambangkan dengan lingkaran disebut dengan procces.

Karakteristik diagram kontek adalah :

1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem kita melakukan komunikasi yang disebut juga sebagai terminator.

2. Data masuk, data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.

3. Data keluar, data yang dihasilkan sistem kita dan diberikan ke dunia luar. 4. Penyimpanan data (data store) yang digunakan secara bersama antara

sistem kita dengan terminator.

5. Batasan antara sistem kita dan lingkungan (rest of the world).

3. DFD (Data Flow Diagram)

Model ini menggambarkan suatu sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, yang merupakan sebagai perangkat analis, dan mampu memodelkan sistem dari sudut pandang dan fungsi. Data Flow Diagram (DFD) didefinisikan sebagai suatu bentuk network dari suatu sistem dimana dalam. DFD didefinisikan ini


(47)

digambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterkaitan antara bagian-bagian yang ada. Ada empat komponen dalam DFD yang terdiri dari sejumlah komponen sederhana yaitu :

1. Proses (Process) 2. Aliran (Flows)

3. Penyimpanan (Strore) 4. Terminator

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model data logic dari sistem yang tidak tergantung pada hardware, software dan struktur data maupun organisasinya, sedangkan hal yang mendasar dalam menyusun atau merancang suatu model data adalah bagaimana mengorganisasikan kedalam suatu sistem logika yang terbaik dan jelas jika struktur logic dirancang sembarangan, hal ini akan berarti pengeluaran ongkos yang tinggi dan membutuhkan waktu yang lama lagi.

4. Kamus Data

Kamus data atau disebut juga dengan istilah data dictionary dari suatu sistem informasi. Kamus data mengidentifikasikan :

1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran. 3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan aliran baru.


(48)

5. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan yang menjadikan titik perhatian dalam ERD.

5. Perancangan Basis data

Perancangan basisdata dalam penulisan ini terdiri dari :

a. Normalisasi

Merupakan proses yang menggunakan pendekatan formal untuk menelaah dan kemudian mengelompokkan data item ke bentuk yang lebih baik. Ada beberapa bentuk normalisasi antara lain :

Normalisasi I

Bentuk normal I sebagai relasi yang tidak mengandung group ulang (repeating group).

Normalisasi II

Sebuah relasi dalam bentuk normal II, jika relasi tersebut dalam bentuk normal I serta seluruh atribut (bukan primary key) tergantung secara fungsional sepenuhnya pada primary key (tidak hanya tergantung pada sebagian primary key).

Normalisasi III

Suatu relasi dalam normal III, jika relasi tersebut sudah dalam bentuk normal II dan setiap atribut tidak tergantung secara transitif pada primary key.


(49)

Normalisasi IV

Suatu relasi disebut dalam normal IV, jika relasi tersebut sudah dalam bentuk normal III dan seluruh atribut yang bukan primary key tidak tergantung bernilai banyak (multivalued dependencies).

b. Tabel Relasi

Didalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah fields yang memiliki nilai untuk setiap baris. Fields ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari kunci primer di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci asing (foreign key). Dan semua field bisa menjadi kunci asing. Yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer

pada tabel lain.

3.2.4. Pengujian Software

Pada penelitian ini dalam sistem informasi simpan pinjam untuk pengujian software penulis menggunakan pengujian dengan black box. Karena Pengujian

Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran


(50)

dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian Blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.


(51)

42 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis sistem merupakan kegiatan menguraikan suatu sistem informasi yang utuh dan nyata kedalam komponen yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan kea rah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan.

Sistem informasi simpan pinjam pada koperasi KSU Tandangsari saat ini dirasakan belum memenuhi standar pengembangan teknologi di masa kini. Sistem yang ada masih dilakukan menggunkan Ms.Excel dan dalam bentuk pembukuan, sehingga dalam mengelola datanya sedikit memakan waktu yang berakibat dalam penyajian laporan menjadi terlambat. Untuk alur data sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini pada koperasi KSU Tandangsari akan diuraikan menggunkan

Flowmap, Diagram Konteks, dan DFD (Data Flow Diagram).

4.1.1. Analisis Dokumen

Yang dimaksud dengan analisis dokumen adalah merupakan kegiatan menganalisis atau mempelajari dokumen – dokumen yang ada pada sebuah sistem. Berikut adalah dokumen – dokumen yang ada pada prosedur simpan pinjam.


(52)

1. Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran

Sumber : Sekertaris

Tujuan : Calon Anggota Koperasi

Bentuk : Dokumen

Fungsi : Sebagai inputan data anggota

Frekuensi : Setiap ada anggota baru yang mendaftar

Isi : Nama, Alamat, Tempat dan Tanggal Lahir, Pekerjaan, Jenis kelamin

2. Nama Dokumen : Buku Anggota

Sumber : Sekertaris

Tujuan : Anggota Koperasi

Bentuk : Dokumen

Fungsi : Sebagai buku transaksi simpan pinjam anggota Frekuensi : Setiap ada anggota baru yang mendaftar

Isi : No_Anggota, Nama, alamat, Simpanan Wajib, Simpanan Pokok, Titip, Tanggal/bulan, Bunga, Bunga bulan lalu, Angsuran_Pokok, Sisa Jumlah pokok, jumlah.

3. Nama Dokumen : Formulir Pengajuan Peminjaman

Sumber : Pimpinan

Tujuan : Anggota yang akan mengajukan peminjaman

Bentuk : Dokumen


(53)

Frekuensi : Setiap anggota yang akan melakukan peminjaman Isi : No_Anggota, Nama_anggota, Besar_pinjaman,

lama_pinjaman, tgl_pinjaman

4. Nama Dokumen : Formulir tanda terima Jaminan

Sumber : Anggota koperasi

Tujuan : Pimpinan

Bentuk : Dokumen

Fungsi : Sebagai bukti tanda terima jaminan dari Anggota Frekuensi : Setiap ada anggota yang menyerahkan jaminan Isi : No_Anggota, Nama, Alamat, Jenis Anggunan,

Tanggal, Penerima

5. Nama Dokumen : Formulir angsuran

Sumber : Anggota

Tujuan : kasir pinjaman

Bentuk : Dokumen

Fungsi : Sebagai bukti tanda terima angsuran dari Anggota Frekuensi : Anggota yang melakukan angsuran peminjaman Isi : No_Anggota, Nama, Alamat, besar pinjam,

Pinjaman, sisa pinjaman bulan lalu, sisa pinjaman, angsuran ke, besar angusran, angsuran pokok, bunga, bunga bulan lalu, denda, Tanggal, Penyetor


(54)

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Hasil dari Analisis Prosedur yang sedang berjalan salah satunya adalah penggambaran bagan alir dokumen ( Dokumen Flow Map ). Bagan alir dokumen bertujuan untuk mengetahui aliran dokumen yang saat ini digunakan dalam sistem yang sedang berjalan.

Prosedur yang sedang berjalan di unit simpan pinjam , penulis menjabarkan melalui event list sebagai berikut :

1. Pemohon mengisi formulir pendaftaran yang sduah tersedia di bagian sekertaris.

2. Pemohon menyerahkan ke bagian sekertaris.

3. Sekertaris mencatat data anggota dan dicatat juga dibuku besar simpan pinjam anggota.

4. Sekertaris membuat dan menyerahkan buku simpanan anggota kepada anggota.

5. Anggota sudah bisa melakukan simpanan setiap bulan nya ke bagian pegawai simpanan.

6. Sebelum pegawai bagian kasir simpanan mencatat simpanan anggota, pegawai mengecek dt_anggota, mencatat simpanan di buku besar simpan pinjam dan ke buku simpan pinjam anggota.

7. Anggota mengajukan peminjaman dan mengisi formulir pengajuan peminjaman ke pimpinan.


(55)

8. Jika peminjaman dibawah 4 juta, anggota bisa langsung melakukan peminjaman dan bagian pegawai kasir pinjaman akan mencatat kedalam buku besar simpan pinjam dan buku simpan pinjam anggota.

9. Jiks diatas 4 juta ,anggota harus menyerahkan jaminan berupa sertifikat (Tanah dan Rumah), akta jual beli, akta hibah, dan BPKB mobil atau motor.

10.Setelah itu pimpinan akan menyetujui peminjaman, dan anggota sudah bisa melakukan peminjaman pada bagian kasir pinjaman

11.Apabila anggota sudah melakukan peminjaman, maka anggota harus melakukan pembayaran angsuran setiap bulannya.

12.Anggota mengisi formulir angsuran.

13.Kemudian bagian pegawai kasir pinjaman akan mencatat kedalam buku besar simpan pinjam dan buku simpan pinjam anggota dan dibuatkan bukti angsuran.

14.Setelah itu dari buku besar simpan pinjam direkap dan diarsipkan untuk membuat laporan guna diberikan keketua koperasi.


(56)

Berikut ini merupakan perhitungan bunga pinjaman pada unit simpan pinjam di koperasi KSU Tandangsari.

Besar pinjaman + ( besar pinjaman x bunga 1,5 % ) Lama pinjaman

Adapun syarat – syarat menjadi anggota, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan pinjaman koperasi adalah :

Untuk menjadi Anggota :

a. Bertempat tinggal di Kabupaten Sumedang dan karyawan pengelola sapi perah.

b. Telah membayar simpanan pokok sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar Koperasi KSU Tandangsari.

c. Anggota dinyatakan tidak aktif setelah tidak melakukan simpanan selama 3 bulan tanpa keterangan.

d. Mematuhi syarat dan ketetapan yang berlaku.

Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib bagi anggota ditetapkan sebagai berikut :

a. Keputusan menyimpan, simpanan pokok dan simpanan wajib berdasarkan hasil RAT ( Rapat Anggota Tahunan ).

b. Besarnya simpanan pokok ditetapkan sebesar Rp. 15.000,- tiap anggota dibayar pada waktu pertama menjadi anggota koperasi.

c. Besarnya simpanan wajib ditentukan berdasarkan hasil RAT.

d. Simpanan wajib dan simpanan pokok tidak dapat diambil kembali oleh anggota sesuai keteentuan yang telah ditetapkan pada RAT.


(57)

Syarat – syarat melakukan simpanan dan penarikan simpanan : 1. Buku anggota.

2. Telah melunasi simpanan pokok. 3. Melunasi simpanan wajib. 4. Simpanan sukarela.

5. Untuk melakukan penarikan simpanan, saldo anggota tidak boleh nol. 6. Anggota tidak bisa melakukan penarikan simpanan apabiila memiliki

pinjaman yang belum lunas.

Sedangkan untuk melakukan peminjaman yaitu : a. Sudah menjadi anggota koperasi.

b. Sudah melakukan simpanan pokok sebesar Rp. 15.000,-.

c. Besarnya pinjaman maksimal 50 juta dengan persyaratan yang telah ditentukan.

d. Tidak bisa melakukan peminjaman pada rentang waktu tamggal 25-akhir bulan atau pada saat tutup buku.

Syarat – syarat pengajuan pinjaman : 1. Buku anggota.

2. Fotocopy ktp/domisili yang masih berlaku. 3. Fotocopy kartu keluarga (kk).

4. Pengantar dari kelompok (peternak). 5. Struk bayaran susu terakhir(peternak). 6. Foto 3x4 satu lembar.


(58)

Besarnya angsuran ditentukan berdasarkan besarnya pinjaman anggota dikali bunga. Denda bagi anggota yang melakukan keterlambatan angsuran dibayarkan pada saat melakukan angsuran pada waktu itu juga. Bunga yang ada pada koperasi merupakan bunga tetap artinya bunga tersebut berlaku setiap bulannya.

4.1.2.1. Flowmap yang sedang Berjalan

Flowmap merupakan alat bantu dalam menelusuri arus dokumen yang digunakan dalam sistem yang menggambarkan aliran dokumen didalam sebuah organisasi. Secara rinci bagan alir ini menunjukkan awal dokumen berasal, prosesnya dan tujuan digunakannya dokumen tersebut. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukuan prosedor pengawasan sebuah sistem. Penulis mencoba menggambarkan pergerakan proses pengelolaan simpan pinjam bentuk


(59)

Berikut merupakan Flowmap pendaftaran Sistem Informasi simpan pinjam yang sedang berjalan.

A

B

Keterangan :

A : Arsip data anggota pada buku besar B : Arsip Laporan Anggota Sekertaris

Gambar 4.1


(60)

Berikut merupakan Flowmap simpanan Sistem Informasi simpan pinjam yang sedang berjalan.

A

C

Keterangan :

A : Arsip anggota pada buku besar B : Arsip Laporan Simpan Pinjam

Gambar 4.2


(61)

Berikut merupakan Flowmap pengambilan simpanan Sistem Informasi simpan pinjam yang sedang berjalan.

A

A

C

Keterangan :

A : Arsip anggota pada buku besar B : Arsip Laporan Simpan Pinjam

Gambar 4.3

Flowmap pengambilan simpanan anggota sistem informasi simpan pinjam yang berjalan


(62)

Berikut merupakan Flowmap Pinjaman Sistem Informasi simpan pinjam yang sedang berjalan.

D

A

E

Keterangan :

A : Arsip anggota pada buku besar D : Arsip Tanda terima jaminan E : Arsip laporan pinjaman

Gambar 4.4


(63)

Berikut merupakan Flowmap angsuran pinjaman Sistem Informasi simpan pinjam yang sedang berjalan.

A

C

Keterangan :

A : Arsip anggota pada buku besar B : Arsip Laporan Simpan Pinjam

Gambar 4.5


(64)

4.1.2.2. Diagram Kontek yang sedang Berjalan

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks yang akan dibuat menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang dihasilkan.

Berikut gambar diagram konteks sistem informasi simpan pinjam yang sedang berjalan

Gambar 4.6

Diagram Konteks system informasi simpan pinjam yang sedang berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram ( DFD ) yang sedang berjalan

DFD (Data Flow Diagram) merupakan diagram alir yang dipresentasikan dengan lambang – lambang tertentu. Dengan adanya DFD maka penulisan suatu program\ akan menjadi lebih mudah dalam pelaksanaannya. Penulisan DFD ini bertujuan untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan.


(65)

Berikut merupakan Data Flow Diagram sistem informasi simpan pinjam yang sedang berjalan.

Gambar 4.7


(66)

4.1.2.3.1. Data Flow Diagram level 2 proses 4

Data Flow Diagram level 2 proses 4 yang sedang berjalan

Gambar 4.8

Data Flow Diagram level 2 proses 4 sistem informasi informasi Simpan Pinjam yang sedang berjalan

4.1.2.3.2. Data Flow Diagram level 2 proses 6

Data Flow Diagram level 2 proses 6 yang sedang berjalan

Gambar 4.9

Data Flow Diagram level 2 proses 3 sistem informasi Simpan Pinjam yang sedang berjalan


(67)

4.1.2.3.3. Data Flow Diagram level 2 proses 7

Data Flow Diagram level 2 proses 7 yang sedang berjalan

Gambar 4.10

Data Flow Diagram level 2 proses 7 sistem informasi Simpan Pinjam yang sedang berjalan


(68)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Perubahan sistem pengolahan data simpan pinjam yang manual kesistem pengolahan data yang komputerisasi membawa dampak yang positif. Proses yang dilakukan pada sistem lama terutama dalam pencarian data dan pembuatan laporan sangat menjemukan dan kurang efisien. Sistem mengharuskan dilakukannya proses pengumpulan semua data yang ada sebelum dilakukannya pencarian data. Selain menghabiskan waktu dan tenaga, data yang dicaripun belum tentu akurat karena sifat manusia yang kurang teliti.

Sistem baru yang diusulkan menggunakan pendekatan Visual sehingga user

dapat menggunakan Aplikasi yang dibuat, setelah sistem baru ini diterapkan, beberapa proses seperti pencarian data dan proses pembuatan laporan lebih cepat dan akurat. Proses – proses di atas dapat dilakukan tanpa memakan waktu, tempat, dan tenaga yang banyak.

4.2. Perancangan sistem

Perancangan sistem ini dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan proses implementasi sistem yang diinginkan, dan untuk menggambarkan secara jelas proses-proses yang diinginkan oleh pengguna. Sesuai dengan metode pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan secara terstruktur, maka model yang digunakan untuk menggambarkan seluruh proses beserta objeknya adalah dengan menggunakan Flowmap, diagram konteks, DFD, kamus data, normalisasi data, dantabel relasi.


(69)

4.2.1. Tujuan Pembuatan Perancangan Sistem

Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh, maka dirancanglah Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Menggunakan program java yang merupakan salah satu solusi untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem yang sedang berjalan di Koperasi KSU Tandangsari saat ini. Dengan dirancangnya sistem berdasarkan kebutuhan informasi dari masing-masing pihak maka diharapkan sistem informasi ini dapat berguna dan membantu dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan dengan cepat danmudah dalam pengaksesannya.

4.2.2. Gambaran umum sistem yang diusulkan

Sistem informasi yang diusulkan memiliki beberapa keunggulan dan perbedaan dari sistem yang sedang berjalan. Sistem yang diusulkan telah terkomputerisasi, lebih mudah digunakan, integritas data terjaga, tidak akan memakan waktu yang lama dalam menginput dan mengolah data anggota, simpanan, pengambilan simpanan, pinjaman.

4.2.3. Perancangan prosedur yang diusulkan

Perancangan prosedur dari sistem informasi pengelolaan simpan pinjam pada

Koperasi Tandangsari akan dituangkan dalam bentuk Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data. Dimana dalam prosedur yang diusulkan dapat terlihat perbedaan dalam penyimpanan dan pengolahan transaksi simpan pinjamnya dibandingkan dengan pengolahan transaksi simpan pinjam yang sedang berjalan saat ini. Apabila sistem yang sedang berjalan saat ini,


(70)

penghitungan transaksinya masih menggunakan cara manual dalam dan penyimpanan data-datanya masih menggunakan Microsoft Excel, sedangkan pada sistem yang diusulkan dalam penghitungan transaksinya sudah menggunakan cara yang terkomputerisasi dan sudah menggunakan database untuk penyimpanan data-datanya sehingga mempunyai cadangan data selain dari data-data yang diarsipkan dan meminimalisir kemungkinan kehilangan data-data. Prosedur simpan pinjam yang penulis usulkanadalah :

1. Calon anggota mengisi formulir pendaftaran pada Bagian Unit Simpan Pinjam.

2. Calon Anggota Menyerahkan Formulir keanggotaan yang sudah diisi kepada bagian Unit Simpan Pinjam.

3. Bagian Unit Simpan Pinjam menginput data anggota baru.

4. Bagian Unit Simpan Pinjam membuat dan menyerahkan buku simpanan anggota kepada anggota.

5. Anggota sudah bisa melakukan simpanan setiap bulan nya ke bagian kasir simpanan.

6. Bagian kasir simpanan menginput simpanan anggota, dan mencatat ke buku simpan pinjam anggota.

7. Anggota mengajukan peminjaman dan mengisi formulir pengajuan peminjaman ke pimpinan.

8. Jika peminjaman dibawah 4 juta, anggota bisa langsung melakukan peminjaman, dan bagian kasir akan menginput pinjaman anggota dan mencatat ke buku simpan pinjam anggota.


(71)

9. Jika diatas 4 juta ,anggota harus menyerahkan jaminan berupa sertifikat, akta jual beli, akta hibah, dan BPKB mobil atau motor.

10. Setelah itu pimpinan akan menyetujui peminjaman, dan anggota sudah bisa melakukan peminjaman pada bagian kasir Peminjaman.

11. Bagian kasir akan menginput data jaminan anggota beserta pinjaman anggota. 12. Apabila anggota sudah melakukan peminjaman, maka anggota harus

melakukan pembayaran angsuran setiap bulannya. 13. Anggota mengisi formulir angsuran.

14. Kemudian bagian kasir pinjaman akan menginput data angsuran dan mencatat ke buku simpan pinjam anggota dan dibuatkan bukti angsuran.

15. Setelah itu secara periodik perbulan dibuatkan laporan guna diberikan keketua koperasi.

4.2.3.1. Flowmap

Flowmap merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses

diantara unit kerja yang berbeda – beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran fisik, entitas – entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi yang diusulkan.


(72)

Berikut merupakan Flowmap pendaftaran anggota yang diusulkan

Pendaftaran Anggota

Juru Buku Pimpinan

Anggota Kasir simpanan

Formulir Formulir Mengisi formulir Formulir terisi Formulir terisi Buku Anggota Buku Anggota Laporan Anggota Laporan Anggota Validasi Laporan Laporan Anggota Valid Input data Anggota Database koperasi Cetak buku anggota Cetak Laporan Anggota

Gambar 4.11 Flowmap Pendaftaran Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan


(73)

Berikut merupakan Flowmap Simpanan anggota yang diusulkan


(74)

Berikut merupakan Flowmap pengambilan Simpanan anggota yang diusulkan Pengambilan Simpanan

Juru Buku Pimpinan

Kasir Simpanan Anggota

Buku Anggota Buku Anggota

Bukti pengambilan simpanan Bukti pengambilan simpanan Laporan pengambilan simpanan Laporan Pengambilan Simpanan Validasi laporan pengambilan simpanan Laporan pengambilan simpanan valid Database Koperasi Catat data pengambilan simpanan Cetak bukti pengambilan simpanan Cetak laporan pengambilan simpanan

Gambar 4.13 Flowmap pengambilan simpanan Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan


(75)

Berikut merupakan Flowmap Pijaman anggota yang diusulkan

D


(76)

Berikut merupakan Flowmapangsuran pinjaman anggota yang diusulkan

Angsuran Pinjaman

Juru Buku Pimpinan

Kasir Pinjaman Anggota Formulir Angsuran Formulir Angsuran Isi formulir angsuran Formulir Angsuran terisi Formulir Angsuran terisi Buku Anggota Catat Angsuran Database Koperasi Cetak Bukti Angsuran Buku Anggota Buku Anggota Cetak laporan angsuran Laporan angsuran Laporan angsuran Validasi laporan angsuran Laporan angsuran valid Buku Anggota Catat angsuran pada buku anggota Bukti angsuran Bukti angsuran

Gambar 4.15 Flowmap Angsuran Pinjaman Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah lingkup suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup ini ditentukan dari besarnya pengaruh data yang diterima dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh entitas-entitas luar, dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.


(77)

Berikut merupakan diagram konteks Simpanan anggota yang diusulkan

Gambar 4.16 Diagram Konteks Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan

4.2.3.3. Data Flow Diagram yang diusulkan

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai user yang kurang menguasai dalam bidang komputer untuk mengisi sistem yang akan dikerjakan.


(78)

Adapun Data Flow Diagram sistem simpan pinjam yang diusulkan adalah sebagai berikut

Gambar 4.17 Data Flow Diagram level 1 Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan

Pada sistem simpan pinjam Yang Di usulkan pada Koperasi KSU Tandangsari Tanjungsari ini terdiri dari beberapa proses pengolahan. Adapun yang pertama yaitu proses pengolaan Pendaftaran Anggota atau penginputan data anggota,


(79)

proses kedua pembuatan/cetak buku anggota, proses ketiga pengolahan data simpanan, ke empat pengolahan data pinjaman, ke lima pengolahan data pengambilan simpanan, ke enam pengolahan data angsuran dan ke tujuh pembuatan laporan.

4.2.3.3.1. DFD level 2 proses 1 yang diusulkan

Penggambaran DFD level 2 yang merupakan penjabaran dari konteks diagram, hanya pada diagram ini sudah menjurus kepada suatu proses dan merupakan gabungan secara keseluruhan yang melibatkan semua kesatuan luar secara lengkap. Dibawah ini merupakan DFD level 2 proses 1 yang menjelaskan tentang pendaftaraan anggota.

Gambar 4.18 DFD level 2 proses 1 Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan


(80)

4.2.3.3.2. DFD level 2 proses 2 yang diusulkan

Pada gambar dibawah ini merupakan turunan dari DFD level 1 proses 2.

Gambar 4.19 DFD level 2 proses 2 Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan

4.2.3.3.3. DFD level 2 proses 3 yang diusulkan

Pada gambar dibawah ini merupakan DFD level 2 proses 3 yang menjelaskan tentang simpanan anggota.

Anggota

3.1Cari Simpanan

Anggota

File Simpanan

3.2 Input data pengambilan simpanan Data

buku anggota

Data Simpanan

Data Buku Anggota

Data simpanan Data pengambilan simpanan 3.3 Update data simpanan Data pengambilan simpanan

3.4 Cetak bukti pengambilan

simpanan

File Ambil Simpanan Data Pengambilan simpanan

Gambar 4.20 DFD level 2 proses 3 Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan


(81)

4.2.3.3.4. DFD level 2 proses 4 yang diusulkan

Pada DFD level 2 proses 4 ini merupakan proses penjabaran dari DFD level 1 proses 6 tentang data pinjaman.

Gambar 4.21 DFD level 2 proses 4 Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan


(82)

4.2.3.3.5. DFD level 2 proses 5 yang diusulkan

Gambar 4.22 DFD level 2 proses 5 Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan


(83)

4.2.3.3.6. DFD level 2 proses 6 yang diusulkan

Gambar 4.23 DFD level 2 proses 6 Sistem informasi simpan pinjam yang diusulkan


(84)

4.2.3.4. Kamus Data

1. Nama Arus Data : Data Anggota Alias :

Aliran Data : Anggota-P1.1, P1.1 – File Anggota,File Anggota- P1.2,P.12-P1.3,P1.3-File Anggota, P1.2-P1.4

Struktur Data : No_Anggota, Nama Anggota, Nama_Panggilan, Alamat_KTP, Alamat_tinggal, Tempat_lahir, tanggal_lahir, jeniskelamin, pekerjaan, telp, tanggal, status, SP, Saldo_simpanan.

2. Nama Arus Data : Data Buku Anggota

Alias :

Aliran Data : P1.4 – Anggota , Anggota- P2.1,P2.2-Anggota, Anggota- P3.1, P3.4 –Anggota, Anggota-P4.1,P4.3 Anggota, Anggota –P5.1.

Struktur Data : No_Anggota, Nama Anggota, Nama_Panggilan, Alamat_KTP, Alamat_tinggal, Tempat_lahir, tanggal_lahir, jeniskelamin, pekerjaan, telp, tanggal, status, SP, Saldo_simpanan, jml_angsuran, SW, sukarela, jumlah_penarikan, Jenis Anggunan.


(85)

3. Nama Arus Data : Data Simpanan

Alias : Aliran Data : P2.1- File Simpanan, File Simpanan-P2.2 Struktur Data : No_simpanan, tgl_simpanan, SW, Sukarela, No_Anggota,

Nama anggota, Nama_Panggilan, Alamat_KTP, Alamat_tinggal, Tempat_lahir, tanggal_lahir, jeniskelamin, pekerjaan, telp.

4. Nama Arus Data : Data Pengambilan Simpanan

Alias :

Aliran Data : P3.2- P3.3, P3.3- File Simpanan, P3.2-File Ambil Simpanan.

Struktur Data : No_penarikan, tgl, jumlah_penarikan, No_Anggota,Nama anggota, Nama_Panggilan, Alamat_KTP, Alamat_tinggal, Tempat_lahir, tanggal_lahir, jeniskelamin, pekerjaan, telp.

5. Nama Arus Data : Data Peretujuan Pinjaman Alias : Data pinjaman

Aliran Data : Anggota-P4.1 ,P4.1 – File Pinjaman, P4.1-P4.2, File

Pinjaman – P4.2, File Pinjaman – P5.1, P5.1-P5.2.

Struktur Data : No_Pinjam, Tanggal, Status Besar Pinjaman, Lama, Bunga, Besar_angsuran, No Anggota, Nama anggota, Nama_Panggilan, Alamat_KTP, Alamat_tinggal, Tempat_lahir, tanggal_lahir, jeniskelamin, pekerjaan, telp.


(1)

Yang Diharapkan Menampilkan form menu utama

Pengamatan Dapat masuk ke tampilan form menu utama Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Username dan password yang dimasukan salah (data tidak

valid)

Yang Diharapkan Tidak dapat masuk ke tampilan form menu utama

Pengamatan Tidak dapat masuk ke form menu utama dan muncul pesan Login gagal

Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

2. Pengujian Input data anggota

Tabel 5.10 Kasus dan Hasil Pengujian Input data Anggota Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Menginput data anggota baru

Yang Diharapkan Data anggota dapat tersimpan jika no anggota belum terdaftar

Pengamatan Data anggota tersimpan Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak


(2)

133

3. Pengujian Input data simpanan

Tabel 5.11 Kasus dan Hasil Pengujian Input data simpanan Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Menginput data simpanan anggota yang sudah terdaftar sebagai anggota

Yang Diharapkan Data simpanan bisa tersimpan Pengamatan Data simpanan tersimpan Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

4. Pengujian Input data pinjaman

Tabel 5.12 Kasus dan Hasil Pengujian Input data pinjaman Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Menginputkan besar pinjaman anggota yang sudah sudah

tidak memiliki angsuran Yang Diharapkan Data pinjaman bisa tersimpan Pengamatan Data pinjaman tersimpan Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Menginputkan besar pinjaman anggota yang masih memiliki angsuran yang belum lunas Yang Diharapkan Data pinjaman tidak bisa tersimpan


(3)

Pengamatan Data pinjaman tidak tersimpan Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

5. Pengujian Input data angsuran

Tabel 5.13 Kasus dan Hasil Pengujian Input data angsuran Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Menginputkan besar angsuran anggota yang memiliki Pinjaman

Yang Diharapkan Data angsuran bisa tersimpan Pengamatan Data angsuran tersimpan

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Menginputkan no anggota yang tidak memiliki pinjaman

Yang Diharapkan Data angsuran tidak bisa tersimpan Pengamatan Data angsuran tidak tersimpan Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

6. Pengujian Input data penarikan simpanan

Tabel 5.14 Kasus dan Hasil Pengujian Input data penarikan simpanan Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Menginput besar penarikan simpanan anggota yang sudah terdaftar


(4)

135

Yang Diharapkan Data penarikan simpanan bisa tersimpan Pengamatan Data penarikan tersimpan

Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan memasukan besar penarikan 0 dan melebihi simpanan anggota yang sudah terdaftar

Yang Diharapkan Data penarikan tidak dapat disimpan dan muncul pesan data saldo tidak boleh 0 dan tidak cukup Pengamatan Data penarikan simpanan tidak tersimpan Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3. Kesimpulan dan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil dari pengujian sample di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak yang dirancang secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(5)

136

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Sistem Informasi Koperasi KSU Tandangsari dirancang menggunakan

pendekatan terstruktur, sehingga perancangan sistem yang baru selain dapat mengatasi masalah yang ada dan dapat membuat data menjadi terintegrasi sehingga informasi yang dihasilkan lebih efektif dan efisien.

2. Dalam pengimplementasian sistem ini ada difokuskan pada pengelolaan data anggota, data simpanan anggota, data pinjaman anggota pada Koperasi KSU Tandangsari.

3. Pengujian sistem ini menggunakan metode pengujian black box. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak yang dirancang secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

4. Dengan adanya sistem informasi simpan pinjam, masalah pencatatan dan pencarian data jadi lebih cepat dan efektif.

5. Dengan adanya sistem informasi simpan pinjam, kesalahan perhitungan dalam pembuatan laporan bisa terhindari. Karena data yang tersimpan teratur. 6. Dengan adanya sistem informasi simpan pinjam, pembuatan laporan tidak

memerlukan waktu yang lama, karena bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di sistem informasi ini.


(6)

137

6.2. Saran

Dan saran untuk pengembangan sistem yang telah dibuat adalah sebagai berikut : 1. Keamanan file harus lebih diperhatikan supaya tidak terjadi kerusakan dan

hilangnya data, untuk menghindari hal tersebut maka disarankan adanya pem-backup-an data.

2. Adanya pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibuat agar sistem tetap terjaga dengan baik dengan cara melakukan perbaikan apabila aplikasi program tersebut terdapat kesalahan atau terjadi error.

3. Untuk pengembangan selanjutnya, disarankan untuk memperbaharui perangkat lunak yang ada, dan lebih dikembangkan untuk bisa mengetahui untung rugi nya perusahaan.