Pembangunan Aplikasi Bimbingan Dan Konseling Online Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi Kabupaten Ciamis

(1)

ii ABSTRACT

Junior high school 1 Parigi is an institution engegad in education. This school is a pioneering international school (RSBI) in order to the system which is used should change into significant direction and more modern and based on sophisticates information technology systems. One of the divisions that will use information technology which is based systems are more sophisticated is a dividion of guidance and counseling. At this time the school is still using conventional methods in the process of providing guidance and counseling services to students, the school where face to face with the students concerned. However, to process data records there are some who are already using computers. Disadvantages of this conventional method is the limited time guidance and counseling which is owned by a student, because the activities of guidance and counseling which is owned by a student, because the activities of guidance and counseling is done only at scholl and during school hours.

To simplify the process of guidance and counseling are better then needed a web-based applications that produce data and information more quickly and accurately. The method used in this study is data collection methods and data used are primary and secondary sources. System development method used is a prototype system and method of approach is a structured approach, while the application is built using programming language PHP with MySQL database.

The application which is designed is an online guidance and counseling application in junior high school 1 Parigi. Application are expected to be presented online in accordance with the objectives of the school to further advance the quality of the academic community and also the students in order to take advantage of technological sophistication to develop the skills and knowledge. Applications can be accessed by all citizens SMPN 1 Parigi, so they can establish a more harmonious family.


(2)

i ABSTRAK

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi merupakan sebuah institusi yang bergerak di bidang pendidikan. Sekolah ini merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sehingga sistem yang digunakan juga harus mengalami perubahan yang signifikan kearah yang lebih modern dan canggih yang berbasis kepada sistem teknologi informasi. Salah satu divisi yang akan menggunakan sistem berbasis teknologi informasi yang lebih canggih adalah divisi bimbingan dan konseling. Pada saat ini pihak sekolah masih menggunakan metode konvensional dalam proses pemberian layanan bimbingan dan konseling kepada para siswa, dimana pihak sekolah bertatap muka langsung dengan siswa yang bersangkutan. Akan tetapi untuk proses pencatatan datanya ada beberapa yang sudah menggunakan komputer. Kekurangan metode konvensional ini adalah terbatasnya waktu bimbingan dan konseling yang dimiliki oleh seorang siswa, karena kegiatan bimbingan dan konseling hanya dilakukan di sekolah dan pada saat jam sekolah.

Untuk mempermudah proses bimbingan dan konseling yang lebih baik maka dibutuhkan aplikasi berbasis web agar menghasilkan data dan informasi yang lebih cepat dan akurat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data dan yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototype dan metode pendekatan sistemnya adalah metode pendekatan terstruktur, sedangkan aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.

Aplikasi yang dirancang adalah aplikasi bimbingan dan konseling secara

online di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi. Aplikasi yang disajikan

secara online diharapkan sesuai dengan tujuan dari pihak sekolah untuk lebih memajukan kualitas civitas akademika dan juga para siswa guna bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan. Aplikasi dapat diakses oleh semua warga SMPN 1 Parigi, sehingga bisa lebih menjalin kekeluargaan yang lebih harmonis.


(3)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan era globalisasi yang begitu pesat, membuat seluruh aspek kehidupan terkena imbasnya. Begitupun dalam bidang pendidikan sangat terasa perubahan akibat pengaruh globalisasi tersebut. Dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi merupakan sebuah institusi yang bergerak di bidang pendidikan. Sekolah ini merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sehingga sistem yang digunakan juga harus mengalami perubahan yang signifikan kearah yang lebih modern dan canggih, tidak hanya dilakukan secara konvensional akan tetapi sudah berbasis kepada teknologi informasi. Semua divisi yang ada di sekolah diharapkan bisa menggunakan sistem yang berbasis teknologi informasi sebagai penunjang sistem yang ada sebelumnya, agar hasil yang didapat bisa semakin baik sehingga target bisa tercapai. Salah satu divisi yang akan menggunakan sebuah sistem yang berbasis teknologi informasi adalah divisi bimbingan dan konseling siswa, dimana akan dibuat sebuah aplikasi yang berbasis web (web based), sehingga proses bimbingan dan


(4)

konseling bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara konselor dan siswa yang ingin melakukan bimbingan dan konseling.

Bimbingan dan Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa) yang dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Pada saat ini, dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, maka proses atau kegiatan layanan bimbingan dan konseling tidak hanya bisa dilakukan dengan cara yang konvensional yakni bertatap muka langsung, tetapi bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Dengan adanya teknik yang baru ini, maka proses bimbingan dan konseling akan lebih menarik, interaktif dan tidak terbatas ruang dan waktu dengan tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bidang bimbingan dan konseling.

Pada saat ini pihak sekolah masih menggunakan metode konvensional dalam proses pemberian layanan bimbingan dan konseling kepada para siswa, dimana pihak sekolah bertatap muka langsung dengan siswa yang bersangkutan. Akan tetapi untuk proses pembuatan laporannya sudah menggunakan komputer. Kekurangan metode konvensional ini adalah terbatasnya waktu bimbingan dan konseling yang dimiliki oleh seorang siswa, karena kegiatan bimbingan dan konseling hanya dilakukan di sekolah dan pada saat jam sekolah.

Adapun teknik yang baru adalah dengan memanfaatkan fasilitas internet. Internet merupakan media untuk membawa informasi, sedangkan daya guna yang bisa dimanfaatkan adalah informasi yang ada di dalamnya.


(5)

Internet memungkinkan pemakai di seluruh dunia untuk menggunakan fasilitas yang ada secara bersamaan. Dengan adanya aplikasi bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan fasilitas internet ini, maka kegiatan bimbingan dan konseling bisa jadi lebih efektif dan efisien karena antara konselor dan siswa tidak harus bertatap muka langsung. Jadi bimbingan tidak hanya dilakukan pada jam sekolah saja, akan tetapi bisa dilakukan di luar jam sekolah, sehingga kesempatan untuk bertukar pikiran jadi semakin banyak.

Dari pemikiran itulah, penulis bermaksud membangun sebuah aplikasi berbasis web yang akan mempermudah pihak sekolah untuk memfasilitasi bimbingan dan konseling bagi para siswa secara lebih mudah dan fleksibel, sehubungan dengan tujuan di atas maka penulis memilih judul

Pembangunan Aplikasi Bimbingan dan Konseling Online Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi Kabupaten Ciamis”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dapat ditentukan identifikasi dan rumusan masalahnya, diantaranya yaitu :

a. Identifikasi Masalah

1. Pelayanan bimbingan dan konseling siswa masih dilakukan dengan metode konvensional.


(6)

3. Belum adanya pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan diluar jam sekolah

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pelayanan bimbingan dan konseling siswa yang sedang berjalan.

2. Bagaimana perancangan aplikasi bimbingan dan konseling

online pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi untuk

melengkai metode yang konvensional.

3. Bagaimana pengujian terhadap aplikasi bimbingan dan konseling online pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi.

4. Bagaimana implementasi dari aplikasi bimbingan dan konseling online pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah sebagai implementasi dari teori dan tugas yang didapatkan dalam perkuliahan dan untuk mengatasi permasalahan pemberian informasi dan bimbingan konseling siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi.

Adapun yang menjadi tujuan pembuatan aplikasi bimbingan dan konseling online di sekolah ini adalah sebagai berikut:


(7)

1. Memberikan fasilitas bimbingan konseling secara online, untuk bimbingan dan konseling online di luar jam pelajaran atau di luar jam sekolah.

2. Membangun sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk bimbingan dan konsultasi secara online.

1.4Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini diantaranya adalah : 1.4.1 Kegunaan Praktis

a. Bagi Pimpinan

Dalam melakukan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan tentang pemecahan masalah, motivasi dalam membangun suatu sistem yang lebih baik lagi demi terciptanya kemajuan dan kemudahan dalam kegiatan bimbingan dan konseling siswa, sehingga bisa mendukung kegiatan dan target dari pihak sekolah.

b. Bagi pengguna sistem

Dengan adanya sistem informasi bimbingan dan konseling secara online ini diharapkan proses interaksi atara para siswa dan guru yang bersangkutan menjadi semakin mudah dan fleksibel.

1.4.2.Kegunaan Akademis

a) Bagi dunia ilmu pengetahuan

Penelitian diharapkan berguna bagi bidang keilmuan yang sedang digeluti yaitu Sistem Informasi. Diharapkan temuan-temuan yang


(8)

diperoleh dapat menjadi bahan-bahan pembelajaran untuk suatu proses penelitian keilmuan. Dan dapat menambah pengetahuan nyata dilapangan, sehingga dapat mensosialisasikan didalam proses pembelajaran dilingkungan akademis itu sendiri.

b) Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

c) Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan baik teori maupun praktek di bidang bimbingan dan konseling siswa dan juga sistem informasi berbasis web yang berguna untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sehingga target dari pihak sekolah dan instansi yang terkait bisa tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Juga menjadi media pembelajaran penulis dalam belajar menganalisa dan melatih daya pikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di instansi, khususnya di SMP Negeri 1 Parigi.

1.5Batasan Masalah

Bimbingan dan Konseling Online merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa) yang dilaksanakan secara online dengan


(9)

memanfaatkan fasilitas internet. Adapun yang menjadi batasan masalah dari sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan bimbingan dan konseling secara online dapat dilakukan setiap hari sekolah, dengan ketentuan dimulai setelah jam sekolah berakhir yaitu jam 14.00 sampai jam 17.00. Sebelum waktu yang ditentukan anggota belum bisa login.

b. Pihak yang bisa mengakses aplikasi bimbingan dan konseling ini adalah seluruh siswa sekolah, konselor, wali kelas, guru pengampu dan kepala sekolah.

c. Untuk Kepala Sekolah hanya mempunyai hak akses untuk melihat Laporan.

d. Fasilitas yang ada dalam web ini diantaranya adalah proses pencatatan kasus siswa, pencatatan anekdot, pencatatan satuan layanan bimbingan dan konseling(SLBK), pencatatan nilai akhir dari setiap mata pelajaran,

chatting dan forum.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Parigi yang alamatnya di Jl.Raya Timur Parigi No 427 Kabupaten Ciamis. Adapun jadwal penelitian akan dilaksanakan mulai Bulan Maret - Juni 2011. Untuk Jadwal dan jenis kegiatan adalah sebagai berikut :


(10)

Tabel I.1 Jadwal Penelitian

Aktivitas

Tahun 2011

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Survey

Tempat

pengumpulan

Data

Membangun

Prototyping

Evaluasi

Prototype

Pengkodean

Sistem

Pengujian

Sistem

Evaluasi Sistem


(11)

9

Dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok pendekatan yaitu yang menekankan pada komponen atau elemennya dan yang menekankan pada prosedur.

Definisi sistem yang menekankan pada prosedur yang didefinisikan oleh Richard F. Neuschel adalah sebagai berikut:

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Jogiyanto (2005:1)

Definisi sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya adalah sebagai berikut :

Menurut Jogiyanto (2005:2) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sedangkan definisi sistem yang menekankan pada komponen menurut Davis (1985), yang dikutip oleh Al – Bahra bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analasis Sistem dan Desain Sistem Informasi adalah :

Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Al-Bahra (2005 : 3) 2.1.1 Karakteristik Sistem

Beberapa karakteristik dari sebuah sistem itu diantaranya adalah: a. Komponen Sistem


(12)

Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra system.

b. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem yang lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas ini memungkinkan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat besifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu sistem bisa menjadi masukan (input) bagi subsistem yang lain dengan melalui penghubung.

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah


(13)

energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem lain atau kepada supra system.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran

(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka

operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.


(14)

Sub Sistem

Sub Sistem

Sub Sistem Sub

Sistem

Interface

Boundary Boundary Lingkungan Luar

Input Pengolah Output

Boundary

Gambar II.1 Karakteristik Sistem

(Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto, 2005 : 6)

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sistem Abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

Sistem Fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia


(15)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu

(probabilistic system)

Sistem tertentu merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

Sistem tak tentu merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan diluarnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Sebelum menganalisis dan merencanakan perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu konsep dasar dari informasi. Menurut B.Davis (1985) yang dikutip oleh Al – Bahra, pengertian Informasi itu adalah :


(16)

Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.Al-Bahra (2005 : 8)

Pengertian lain dari informasi, yang didefinisikan oleh Jogiyanto dalam bukunya, adalah :

informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto (2005 : 8)

2.2.1 Siklus Informasi

Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi.

(Sumber : http://www.teknik-informatika.com) Gambar II.2 Silus Informasi


(17)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance).

a. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat Pada Waktunya (timely basis)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

c. Relevan (relevance).

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya


(18)

berbeda, misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan unuk akuntan.

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi dinikmati oleh lebih dari satu pihak sehingga sulit untuk menghubungkan suatu informasi dengan biaya untuk memperolehnya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksirkan keuntungannya dengan satuan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.3Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005,11) Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah:


(19)

a. Blok Masukan (input block)

Input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode – metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.

b. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan pengeluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membatu pengendalian sari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi

(humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan


(20)

e. Blok Basis Data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok Kendali (controls block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Pengertian Internet

Internet adalah suatu media informasi komputer global yang dapat dikatakan sebagai teknologi tercanggih abad ini. Secara etimologis internet berasal dari bahasa inggris, yaitu berasal dari kata inter yang berarti antar dan net yang berarti jaringan sehingga internet dapat diartikan antar jaringan. Internet merupakan suatu media informasi yang berjalan dalam suatu komputer, tapi tidak semua komputer yang ada bisa berhubungan, karena internet bisa dipakai kalau komputer sudah terhubung dengan jaringan.


(21)

2.5. Network (Jaringan)

Network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan

sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi alat komunikasi membentuk satu sistem. Dalam network, komputer yang satu dapat menggunakan data di komputer lain, dapat mencetak laporan di

printer komputer lain, dapat memberi berita ke komputer lain walaupun

berlainan area. Network merupakan cara yang sangat berguna untuk mengintegrasikan sistem informasi dan menyalurkan arus informasi dari satu area ke area lainnya.

2.5.1.Client Server

Client – server merupakan model hubungan sebuah jaringan

yang memungkinkan untuk mensentralisasi fungsi dari aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Budhi Irawan (2005 : 30)

Model hubungan ini menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersamaan memakai sumber daya pada file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, dan workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server.

2.6. Server

Secara global server dapat diartikan sebagai pusat, yang berguna untuk pengiriman atau penerimaan data serta mengatur pengiriman dan


(22)

penerimaan data diantara komputer – komputer yang tersambung. Atau dengan kata lain server menyediakan pelayanan terhadap client.

2.6.1.Web Server

Web server adalah sebuah bentuk server yang khusus digunakan

untuk menyimpan halaman website. Komputer dapat dikatakan sebagai web server jika komputer tersebut memiliki suatu program server yang disebut Personal Web Server (PWS). Dengan adanya PWS ini, maka halaman web yang ada didalam komputer server dapat dipanggil oleh komputer klien.

2.7.Sejarah PHP

Berawal dari kebutuhan masyarakat akan web yang dinamis dan tidak hanya tergantung sepenuhnya pada HTML yang bersifa statis, Rasmus Lerdorf pada tahun 1995 menciptakan sebuah tool menggunakan bahasa C agar bisa memonitor pengunjung yang dating ke situsnya. Rasmus melepas tool ini sebagai open source dan membuat para perancang web merasa tertarik untuk mengembangkannya, diantaranya adalah Andi Gustman dan Zeev Suraski.

Selanjutnya, 2 perancang web ini tidak bisa dilepaskan jasa-jasanya dari sejarah perkembangan PHP. Nama PHP (Personal Home Page) merupakan nama yang cukup membingungkan karena tidak menunjuk pada nama perangkat lunak yang spesifik. Oleh karena itu, setelah peluncuran PHP / FI (Personal Home Page / Forms Interpreter) yang telah mendukung


(23)

database MySQL, disepakati penggunaan nama PHP : Hypertext

Preprocessor mulai PHP versi 3.0.

2.8 CSS (Cascading Style Sheet)

Cascading Style Sheets atau CSS adalah suatu bahasa lembar gaya

yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markah. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh

World Wide Web Consortium (W3C).

CSS biasanya digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markah lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada stuktur isi.

CSS memungkinkan halaman yang sama untuk ditampilkan dengan cara yang berbeda untuk metode presentasi yang berbeda, seperti melalui layar, cetak, suara (sewaktu dibacakan oleh penjelajah web basis-suara atau pembaca layar), dan juga alat pembaca braille. Halaman HTML atau XML


(24)

yang sama juga dapat ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya tampilan atau skema warna dengan menggunakan CSS.

2.9 JavaScript

Javascript diperkenalkan pertama kali oleh Netscape pada tahun 1995.

Pada awalnya bahasa yang sekarang disebut JavaScript ini dulunya dinamai

LiveScript” yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser

Netscape Navigator 2 yang sangat populer pada saat itu. Kemudian sejalan dengan sedang giatnya kerjasama antara Netscape dan Sun (pengembang bahasa pemrograman “Java”) pada masa itu, maka Netscape memberikan

nama “JavaScript” kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 desember 1995.

Pada saat yang bersamaan Microsoft sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebut sebagai “Jscript” di

browser milik mereka yaitu Internet Explorer 3. JavaScript sendiri

merupakan modifikasi dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dari bahasa pemrograman C++.

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk halaman

web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pemrograman JavaScript, diantaranya JavaScript adalah “case sensitive”,


(25)

yang artinya JavaScript membedakan huruf besar dan huruf kecil, Jika Anda pernah belajar bahasa pemrograman seperti Turbo C atau C++, maka sama seperti bahasa pemrograman tersebut, dimana huruf T tidak sama dengan huruf t. Dalam bahasa pemrograman JavaScript juga, sebagai contoh fungsi perintah var tidak boleh ditulis Var dan juga tidak boleh ditulis VAR (huruf besar semua), yang benar adalah var (huruf kecil semua). Perintah lain adalah new Date tidak boleh ditulis new date (huruf kecil semua), dan banyak yang lainnya.

2.10 Software Pendukung

Software pendukung untuk membangun sebuah website diantaranya adalah :

2.10.1 Apache

Apache merupakan server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.


(26)

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.

2.10.2 MySQL

MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang software dan konsultan database bernama MYSQL AB yang berada di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX DataKonsult AB, dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client.

Awalnya Michael "Monty" Widenius, pengembang satu-satunya di TcX memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mula-mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu, namun SQL dirasa kurang sesuai, karena terlalu lambat dalam pemrosesan query.

Akhirnya Monty menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang sedang merilis versi kedua dari mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri mesin SQL yang memiliki antarmuka mirip dengan SQL, tetapi dengan kemampuan yang lebih sesuai sehingga lahirlah MySQL. Tentang pengambilan nama


(27)

MySQL, sampai saat ini masih belum jelas asal usulnya. Ada yang berpendapat nama My diambil dari huruf depan dan belakang Monty, tetapi versi lain mengatakan nama itu diambil dari putri Monty yang kebetulan juga bernama My.

2.10.3. Editor

Untuk membangun sebuah website dibutuhkan sebuah editor untuk mendesain website yang akan dibangun. Editor yang dipakai untuk membangun aplikasi ini adalah macromedia dreamweaver. 2.10.3.1.Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web.


(28)

Gambar II.3 Interface Dreamweaver (Sumber : www.guidesandtutorials.com)

Komponen dreamweaver dibagi menjadi beberapa bagian : 1.Menu utama

Menu utama ditampilkan di bagian atas layer dreamweaver.Digunakan untuk mengakses semua fasilitas yang ada di Dreamweaver. Berikut penjelasan masing – masing dari menu utama dalam dreamweaver :

a. File

Digunakan untuk operasi dasar aplikasi ,seperti membuka


(29)

b. Edit

Terdiri dari submenu yang berhubungan dengan proses editing file.

c. View

Digunakan untuk mengatur tampilan layer dreamweaver.

d. Modify

Digunakan untuk mengubah properties dari objek yang sedang aktif dan melakukan convert tabel ke layer dan sebaliknya.

e. Text

Digunakan untuk mengatur tampilan text.

f. Commands

Terdiri dari beberapa perintah yang berhubungan dengan source

-formating dan HTML-cleaning.

g. Site

Menu ini berhubungan dengan manajemen file dan situs. h. Window

Digunakan untuk pengaturan tampilan windows properties.

i. Help

Menu ini menu bantuan mengenai penggunaan dreamweaver 2.Insert bar

Insert Bar Terletak di bawah menu utama. Insert bar berisi

sejumlah objek atau komponen web yang dapat disertakan di halaman web .Terdiri dari berbagai kategori,yaitu:


(30)

a. Common

Berisi komponen-komponen HTML yang sering dipakai.

b. Layout

Berisi pengaturan tampilan standar,expanded,atau layout.

c. Forms

Menambahkan elemen form ke dalam halaman d. Text

Berisi pengaturan (formatting) text. e. HTML

HTML digunakan untuk menambahkan elemen-elemen HTML.

f. Application

Digunakan untuk menambahkan elemen-elemen dalam website

dinamis. g. Flash element

Digunakan untuk menambahkan elemen flash ke dalam situs.

h. Favorites

Digunakan untuk menambahkan elemen-elemen atau objek-objek atas keinginan kita.

3.Layar dokumen utama

Layar dokumen utama merupakan tempat untuk mendesign tampilan situs.Kita dapat menambahkan elemen HTML dan elemen lainnya ke layar dokumen utama ini. Tampilannya dapat diatur menjadi 3 mode tampilan,yaitu design-view, code-view, split-view.


(31)

Kita dapat memilihnya menggunakan tombol yang ada di atas layer dokumen utama.

4.Properties panel

Panel properties merupakan bagian paling penting untuk setiap elemen halaman.Terletak di bawah layer dokumen utama.Panel ini dapat dimunculkan atau disembunyikan melalui menu Windows Properties. Panel properties merupakan panel yang dinamis dan dan tampilannya menyesuaikan dengan elemen yang sedang aktif atau dipilih.

5.Panel pendukung

Panel pendukung berada di sebelah kanan layer dokumen utama.Berfungsi sebagai alat bantu dalam proses pembuatan situs web.Panel pendukung antara lain :

a. Panel CSS

Digunakan untuk pengaturan CSS style halaman web. b. Panel Application

Digunakan untuk mengatur dan mendefinisikan

server-side-scripting yang digunakan.

c. Panel Tag

Digunakan untuk mengatur dan menambahkan beberapa event


(32)

d. Panel Files

Digunakan untuk mengatur file baik file yang ada di komputer lokal maupun komputer server.

2.10.4. Browser

Browser adalah program aplikasi yang menterjemahkan kode HTML dan merepresentasikan halaman web site. Aplikasi inilah yang paling sering digunakan setiap hari untuk melakukan

browsing di dunia maya. Contoh browser yaitu, internet explorer,

Mozilla firefox, Opera, Google Chrome.

Gambar II.4 Browser Chrome (Sumber : http://3.bp.blogspot.com/)


(33)

2.11. Pengertian Bimbingan

Bimbingan membantu setiap individu untuk lebih mengenal sebagian informasi tentang dirinya. Bimbingan adalah suatu proses layanan dan pendidikan yang diberikan oleh seorang laki-laki atau perempuan yang berguna untuk menentukan dan mengarahkan pertumbuhan anak muda dalam kehidupan mempunyai pengalaman dalam memberikan sumbangan kecuali bagi masyarakat.

Membimbing juga digunakan untuk dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan yang diperlukan dalam menentukan rencana, pilihan dan interprestasi agar dapat menyesuaikan diri dengan baik pada usia individu – individu dalam mengatur kegiatan, mengembangkan kehidupannya serta dapat menanggung sendiri.

Membimbing juga dapat menyediakan kesempatan – kesempatan bagi para staf layanan ahli agar dapat mengembangkan kemampuan dan kesanggupan dalam mengembangkan ide demokrasi sehingga dapat meningkatkan realitas pribadi individu dan juga dapat meningkatkan realitas belajar.

Membimbing merupakan suatu proses yang diberikan kepada individu untuk membuat suatu pilihan – pilihan dan penyesuaian yang bijaksana dalam prinsip berdemokrasi sehingga individu berhak memiliki jalan hidupnya sendiri tanpa mencampuri urusan orang lain dan juga kemampuan tidak diwariskan sebaliknya dikembalikan dalam kepribadiannya.


(34)

2.12. Pengertian Konseling

Secara etimologis istilah konseling berasal dari bahasa latin yaitu

Consilium yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan

“memahami” atau “menerima” sedangkan dalam bangsa anglo-sayon istilah konseling berasal dari sellan yang berarti “menyerahkan” atau

“menyampaikan”.

Konseling merupakan suatu proses interaksi yang terjadi antara dua orang indivdu yaitu konselor dan klien saling berhubungan untuk tatap muka membahas tentang permasalahan yang ada dalam individu sehingga individu tidak dapat mengatasi permasalahannya sendiri jadi permasalahannya dibantu oleh orang yang profesional agar dapat menyelesaikan hambatan, perkembangan yang optimal, serta kemampuan pribadi yang dimilikinya didalamnya pertemuan langsung dengan individu gunanya untuk memberikan bantuan untuk menyesuaikan dirinya agar lebih efektif dilingkungannya dan data membantu membuat interprestasi tentang fakta – fakta yang telah dibuatnya.

2.13. Pengertian Bimbingan Konseling

Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang


(35)

ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.


(36)

34 3.1 Objek Penelitian

SMP Negeri 1 Parigi merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Ciamis. Sekolah ini merupakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, sehingga sistem yang harus digunakan juga harus mengalami perubahan yang signifikan kearah yang lebih modern dan canggih, tidak hanya dilakukan secara konvensional akan tetapi sudah berbasis kepada sistem teknologi informasi yang terkomputerisasi.

3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Parigi

Membicarakan sejarah berdirinya SMP Negeri 1 Parigi, kita tidak bisa melupakan perjuangan panjang para tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat kecamatan Parigi. Perjuangan panjang diawali pada tahun 1950.

Tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat saat itu menyadari dan melihat kenyataan bahwa sebagian besar orang tua tidak mampu melanjutkan pendidikan putranya ke sekolah lanjutan. Pada saat itu Sekolah Guru B (SGB) dan SMP baru ada di Ciamis. dan ada SMP Negeri di Banjar.

Atas dukungan bersama masyarakat, PGRI Cabang Ciamis Selatan (meliputi Kewedanaan Pangandaran dan Cijulang) berdirilah “SMP Kesatuan PGRI Nomor 7” yang menempati dua buah gedung


(37)

milik bapak Pruwitatisna(Alm), bertempat di daerah blok Pasar Parigi lama. Siswa pertama sebanyak 15 orang berasal dari Banjarsari, Pangandaran, Parigi dan Cijulang. Kepala Sekolah pada saat itu Bapak R. Utang Wiradireja (Alm) dengan dua orang guru yaitu bapak G. Sukaryawinata (Alm) dan bapak H.O. Suharno (Alm).

Pada tahun 1953 SMP PGRI Parigi (tanpa nama “Kesatuan”) melalui ujian yang sangat ketat di SMP Negeri Banjar menghasilkan lulusan pertama dari 15 peserta ujian yang lulus hanya 3 orang yaitu Rukman Achmad Marzuki, Tatang Hasli Pagih, dan Rawi bin Sanukri. Pada tahun 1953 Kepala Sekolahnya adalah bapak Siswopranoto dan para pembantunya terdiri dari tenaga tetap dan tenaga bantuan dari SD baik dari Parigi maupun dari Cijulang.

Setelah lulus Sekolah Guru A (SGA) tahun 1956, Rukman Achmad Marzuki, dan Tatang Hasli Pagih kembali ke SMP PGRI Parigi sebagai pengajar. Bulan Januari 1957 Kepala Sekolah yaitu bapak Siswopranoto melanjutkan sekolah ke Bandung, sehingga kepala sekolahnya digantikan oleh bapak Rukman Achmad Marzuki.

Pada tahun 1958 SMP PGRI Parigi pindah ke lokasi baru yaitu tempat berdirinya SMP Negeri 1 Parigi pada saat ini. Upaya ingin mendirikan SMP Negeri terus dijalankan namun karena saat itu SMP Negeri baru diijinkan didirikan di tingkat Kewadanaan, berdirilah SMP Negeri tahun 1959 di Pangandaran dan tahun 1960 di Cijulang.


(38)

Pada tahun 1960 berdiri SMP Negeri Cijulang di Pasir Sumbul Cijulang. Atas kesepakatan Inspeksi SMP di Bandung, SMP PGRI Parigi diliquidasi kemudian semua siswa dan peralatan dipindahkan ke SMP Negeri Cijulang, sekolah baru namun mempunyai siswa lengkap dari kelas 1 sampai kelas 3.

Keinginan masyarakat Kecamatan Parigi untuk memiliki SMP Negeri tidak pernah padam. Pada tahun 1963 oleh Inspektur SMP di Bandung diijinkan mendirikan SMP Negeri Filian Parigi, Tahun Ajaran 1963/1964 dibukalah pendaftaran SMP Negeri Filial Parigi, Alhamdulillah mendapatkan siswa cukup untuk 3 kelas. Ijin mendirikan sekolah filial disertai persyaratan sanggup secara swadaya menyediakan tanah, bangunan dan peralatan.

Bulan Juli 1963 berdirilah SMP Negeri Filial Parigi, bertempat di SD Negeri Karangbenda I dengan pimpinan Filial bapak Rukman Achmad Marzuki. Hal yang menguntungkan pada saat berdirinya SMP Negeri Filial Parigi, semua kepala desa di kecamatan Parigi mempunyai putra di SMP Negeri Filial Parigi, termasuk bapak Camat Parigi saat itu (bapak Sahrudin, Alm) punya putra di SMP. Secara gotong royong dibuatlah bangunan SMP Negeri Parigi di lokasi sekarang ini. Tiap desa dijatah membuat bangunan satu lokal kelas. Berdirilah 6 lokal sesuai dengan jumlah desa pada saat itu. Untuk peralatan bangku, lemari dan lain-lain diadakanlah pacuan kuda di Cialit/Karangjaladri. Berkat partisipiasi dan bantuan masyarakat


(39)

kecamatan Parigi berdirilah gedung permanen terdiri dari 5 ruang belajar lengkap dengan peralatannya, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru dan 1 ruang Tata Usaha.

Melihat kesungguhan masyarakat Kecamatan Parigi dalam melengkapi semua persyaratan diijinkannya Filial SMP Negeri Parigi, yaitu tanah, bangunan dan perlengkapan belajar, menarik perhatian Inspeksi SMP Provinsi Jawa Barat. Maka dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 90/SK/B/III/1965 tanggal 19 Januari 1965 berdirilah SMP Nagara Parigi, dengan Kepala Sekolahnya Sdr. Rukman Achmad Marzuki.

3.1.2 Visi Misi a. Visi Sekolah

Unggul Dalam Prestasi, Meningkat Dalam Kualitas, Lingkungan yang Nyaman disertai Iman dan Taqwa

b. Misi Sekolah

1. Meningkatkan perolehan nilai akademis 2. Meningkatkan prestasi dibidang non akademis

3. Tercapainya standar kompetensi lulusan yang bertaraf Nasional

4. Terwujudnya seperangkat kurikulum yang bertaraf Nasional 5. Tercapainya mutu SDM tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan yang bertaraf Nasional

6. Terpenuhinya Fasilitas pokok sekolah yang bertaraf Nasional 7. Terwujudnya model manajemen berbasis sekolah secara penuh


(40)

8. Tercapainya standar biaya siswa sekolah yang sesuai dengan standar Nasional

9. Terwujudnya model sistem penilaian dengan standar Nasional 10. Menumbuhkan penghayatan terhadap agama yang dianut dan

juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi dari Bagian Bimbingan Konseling Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi adalah :

Gambar III.1 Struktur Organisasi Divisi Bimbingan dan Konseling (Sumber : Dokumen Program Umum BK)

KONSELOR

WALI KELAS GURU

PENGAMPU

S I S W A KEPALA SEKOLAH


(41)

3.1.4 Deskripsi Kerja

Deskripksi kerja merupakan tugas – tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap komponen yang ada di Sekolah. Berikut ini deskripsi kerja dari komponen yang ada di Bagian Bimbingan dan Konseling :

a. Kepala Sekolah

Tugas dari Kepala Sekolah yaitu :

1. Kepala sekolah adalah sebagai pimpinan yang membentuk dan mengawasi sistem dan tata tertib yang ada pada sekolah bersangkutan.

2. Mengesahkan suatu kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan sekolah dan berkenaan dengan sekolah tersebut. 3. Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator,

manager, administrator, supervisor serta pemimpin.

4. Mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, dan melakukan evaluasi kegiatan.

5. Melakukan pengawasan, menentukan kebijakan, mengadakan rapat dan mengambil keputusan.

6. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

b.Wali Kelas

Tugas Wali Kelas yaitu membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :


(42)

1. Pengelolaan kelas

2. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi : a. Denah tempat duduk siswa

b. Papan absensi siswa c. Daftar pelajaran kelas d. Daftar piket kelas e. Buku absensi siswa

f. Buku kegiatan pembelajaran g. Tata tertib siswa

3. Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa. 4. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa.

5. Pembuatan catatan khusus tentang siswa. 6. Pencatatan mutasi siswa.

7. Pengisian buku laporan dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

c. Konselor

Tugas Konselor adalah :

1. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan konseling 2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah

– masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar. 3. Memberikan bimbingan dan layanan kepada siswa agar lebih


(43)

4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.

5. Mengadakan penilaian bimbingan konseling.

6. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan konseling. 7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar. 8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut BK. 9. Menyusun laporan pelaksanaan BK..

d. Guru Pengampu

Tugas Guru Pengampu yaitu membantu memberikan informasi tentang siswa yang meliputi :

1. Daftar nilai siswa 2. Laporan observasi 3. Catatan anekdot e. Siswa

Tugas seorang siswa secara umum yaitu : 1. Belajar dengan baik.

2. Mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya. 3. Disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Metode yang digunakan pada


(44)

penelitian ini adalah metode pengumpulan data, yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian meliputi perencanaan dan kajian seperti observasi, wawancara dan analisis data.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh keterangan serta menganalisis data sehingga data tersebut dapat memberikan gambaran mengenai objek yang sedang diteliti.

3.2.2.1Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis secara langsung melalui objek penelitian, yaitu dengan cara observasi, wawancara, mengamati dan mencatat.

a. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan melakukan penelitian secara langsung datang ke SMP Negeri 1 Parigi, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati dan mendapatkan data dan informasi terhadap kegiatan-kegiatan yang akan diteliti. Misalnya mengamati seorang anak yang sedang konsultasi di ruang BK.


(45)

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung antara peneliti (pengumpulan data) dengan responden (sumber data), dalam hal ini wawancara dilakukan dengan responden yang berhubungan langsung dengan proses bimbingan konseling. Misalnya tanya jawab mengenai proses bimbingan dan konseling.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian, dengan kata lain penulis memperoleh data dengan mempelajari data-data dan catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

A.Studi Pustaka

Melakukan pengumpulan dan pencarian data dari buku yang menunjang terhadap penulisan skripsi ini. Buku yang digunakan yaitu buku yang berkaitan dengan Sistem Informasi, Jaringan Komputer dan PHP. b. Analisis Dokumen

Membaca dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengna pembahasan yang diteliti, kemudian menganalisa pernyataan dan teori


(46)

yang dikemukakan untuk dijadikan acuan peneliti, serta beberapa website yang erat kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini antara lain, metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototype dan metode pendekatan sistemnya adalah metode pendekatan terstruktur modern.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang penulis gunakan adalah metode pendekatan sistem dengan metode pendekatan terstruktur modern. Pada pendekatan sistem ini terdapat alat bantu juga seperti Flowmap, Diagram Kontek, Data

Flow Diagram (DFD), kamus data, normalisasi, tabel relasi dan Entiyi Relationship Diagram (ERD).

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Ada beberapa metode pengembangan system diantaranya adalah, Prototyping, Waterfall dan RAD Model. Dalam Penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan system prototyping. Prototyping dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembang sistem dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan sistem (perangkat lunak) yang akan dibuat,


(47)

mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, kemudian melakukan perancangan kilat. Metode ini digunakan karena client berperan aktif dalam membantu pengembang pada proses pengembangan sistem dan ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan client, proses pengembangan system bisa diulang tanpa harus menunggu programnya selesai. Metode prototype dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar III.2 Prototype

(Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak, Roger. S. Pressman, Ph. D 2002 : 4)

Tahapan-tahapan yang dilakukan didalam membangun sistem menggunkan metode prototype sebagai berikut :


(48)

1. Pengumpulan kebutuhan (Survei)

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)

3. Evaluasi prototype

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping

yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2, 3.

4. Pengkodean Sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Pengujian Sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus ditest dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan white box atau black box.


(49)

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika sesuai, maka langkah 7 dilakukan, jika tidak ulangi langkah 4 dan 5.

7. Implementasi Sistem

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, diagram alir data

(data flow diagram), kamus data dan perancangan basis data.

1) Flow Map

Flowmap atau bagan alir dokumen merupakan bagan

alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya.

Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam alir sistem yang menggambarkan struktur prosedur dalam sistem.


(50)

2) Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3) Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang digunakan

untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan. Aturan pembuatan DFD yang digunakan dalam pendekatan system pembuatan program ini yaitu menggunakan aturan Yourdon / De Marco.

a. Kesatuan Luar / Terminator (External Entity)

Kesatuan luar merupakan kesatuan luar di luar lingkungan luar sistem yang akan memberikan input

atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar dapat berupa organisasi, orang atau sekumpulan orang yang berinteraksi dengan sistem. External


(51)

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang didapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data disimbolkan ke dalam simbol garis dengan tanda panah.

c. Proses (Process)

Menunjukkan apa saja yang dilakukan. Setiap proses harus mempunyai minimal satu data input

dan menghasilkan minimal satu output. Proses disimbolkan ke dalam simbol lingkaran.

d. Simpanan Data (Data Store)

Menunjukkan kumpulan data yang dibutuhkan oleh sistem pada waktu tertentu. Simpanan disimbolkan ke dalam simbol dua garis.

4) Kamus Data

Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) kamus Data adalah sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tegas dan teliti, sehingga pemakai dan analisis system akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input, output,


(52)

dan komponen penyimpan dan bahkan kalkulasi

inter-mediate. Elemen-elemen dalam kamus data :

1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data.

2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda. 3. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir

dan ke mana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di kamus data agar mudah mencari arus data di DAD.

4. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item - item data apa saja. Contoh :

Nama Arus Data : Data gaji Alias : Slip gaji


(53)

Arus Data : bag.keuangan-P1, P1-karyawan StrukturData : nip, nama_karyawan, nama_department,

tunj_kes, tunj_anak, tunj_pasutri, potongan, tot_gaji

5) Perancangan Basis Data

Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak „user’, dimana masing-masing „user’(baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi, „user’ lain juga dapat menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan. 1. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk di modifikasi. Langkah – langkah pembentukan Normalisasi yaitu :

a) Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, data tidak lengkap atau terdapat duplikasi.


(54)

Bentuk normal satu, yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomic, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

c) Bentuk normal dua (Second normal form) / 2 NF Bentuk normal dua, yaitu bila semua atribut non-key

memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key.

d) Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3 NF Bentuk normal ketiga, yaitu bila semua atribut

non-key memiliki ketergantungan fungsional terhadap

primary key dan salih independent / saling tidak

bergantung terhadap sesama atribut non-key.

e) Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Bentuk boyce code, yaitu disaat setiap determinan

adalah satu candidate key.

Contoh Kasus : a. Bentuk Unnormal

NIA Nama Kursus NIP Dosen

5103100101 Ali AutoCad 320001123 Ir.X

5103100102 Sita AutoCad 320001123 Ir.X


(55)

5103100103 Adi Oracle 320021010 Ir.Z

b. Bentuk Normal pertama

NIA Nama Kursus NIP Pengajar

5103100101 Ali AutoCad 320001123 Ir.X

5103100102 Sita AutoCad 320001123 Ir.X

5103100102 Sita 3DMax 320011133 Ir.Y

5103100103 Adi Oracle 320021010 Ir.Z

c. Bentuk Normal kedua Anggota {NIA*, Nama}

Pengajar {NIP*, nama_pengajar, kursus , NIA**} d. Normal Ketiga

Anggota {NIA*, Nama}

Pengajar {NIP*, nama_pengajar, kode_kursus **} Jenis Kursus {kode_kursus*, Kursus}


(56)

2. Relasi Tabel

Relasi table menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang terdapat didalam table yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada keyfield dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi

foreign key pada tabel kedua.

(Sumber : www.senikomputer.com)

3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu

model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara abstrak.

Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu : Gambar III.3 Relasi Tabel


(57)

a. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entitiini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut

atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan

karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain

c. Hubungan Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) : 1. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan


(58)

entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

3.2.4 Pengujian Software

Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 551) mengemukakan bahwa metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software.

Pengujian blackbox memungkinkan pengembang software

untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Ujicoba blackbox bukan merupakan alternatif dari ujicoba

whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk

menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox.

Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface


(59)

4. Kesalahan performa

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada saat awal proses pengujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Karena pengujian

black-box memperhatikan struktur control, maka perhatian

berfokus pada domain informasi. Alasan menggunakan pengujian black box karena dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Dimana pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.


(60)

58 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Kegiatan analisis merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, kesempatan, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga menjadi baik dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan serta perkembangan teknologi.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan penjelasan mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam kegiatan bimbingan & konseling.

Dalam analisis dokumen akan menjelaskan hal-hal berikut : a. Nama dokumen : untuk menjelaskan nama dokumen tersebut. b. Fungsi : untuk menjelaskan kegunaan informasi yang digunakan. c. Sumber : asal dokumen.

d. Distribusi : menjelaskan ke proses apa atau ke bagian mana informasi itu mengalir.

e. Rangkap : Jumlah salinan dokumen.

f. Bentuk : dokumen yang digunakan dalam sistem informasi

Berikut adalah nama-nama dokumen yang digunakan dalam sistem Bimbingan Konseling :


(61)

1. Kartu Bimbingan

a. Nama dokumen : Kartu Bimbingan

b. Fungsi : untuk mencatat keluhan peserta didik dan saran serta penilaian konselor

c. Sumber : Konselor

d. Distribusi : dari konselor ke peserta didik e. Rangkap : satu.

f. Bentuk : Dokumen.

2. Satuan Layanan Bimbingan Konseling

a. Nama dokumen : Satuan Layanan Bimbingan Konseling

b. Fungsi : untuk mencatat data bimbingan dan mencatat perkembangan siswa

c. Sumber : Konselor

d. Distribusi : dari konselor ke kepala sekolah e. Rangkap : satu.

f. Bentuk : Dokumen. 3. Laporan Kegiatan Pelayanan

a. Nama dokumen : Laporan kegiatan pelayanan

b. Fungsi : untuk mencatat kegiatan bimbingan peserta didik. c. Sumber : Konselor

d. Distribusi : dari konselor ke wali kelas e. Rangkap : satu.


(62)

f. Bentuk : Dokumen. 4. Daftar Nilai siswa

a. Nama dokumen : Daftar nilai siswa b. Fungsi : Catatan nilai siswa

c. Sumber : Guru Pengampu

d. Distribusi : dari Guru Pengampu ke Wali Kelas dan Konselor e. Rangkap : satu.

f. Bentuk : Dokumen. 5. Rekap nilai

a. Nama dokumen : Rekap

b. Fungsi : Rekap nilai dari semua mata pelajaran c. Sumber : Wali Kelas

d. Distribusi : dari Wali Kelas ke Konselor e. Rangkap : satu.

f. Bentuk : Dokumen 6. Catatan Anekdot

a. Nama dokumen : catatan anekdot

b. Fungsi : catatan kejadian yang dialami siswa baik dikelas ataupun diluar kelas.

c. Sumber : Guru Pengampu

d. Distribusi : dari Guru Pengampu ke Wali Kelas dan Konselor e. Rangkap : satu.


(63)

7. Catatan Kasus

a. Nama dokumen : Catatan Kasus b. Fungsi : mencatat kasus – kasus siswa c. Sumber : Konselor

d. Distribusi : dari konselor ke wali kelas e. Rangkap : satu.

f. Bentuk : Dokumen. 8. Buku Pribadi Siswa

a. Nama dokumen : Buku pribadi siswa b. Fungsi : catatan kepribadian siswa. c. Sumber : Konselor

d. Distribusi : wali kelas dan siswa e. Rangkap : satu.

f. Bentuk : Dokumen.

9. Laporan Akhir Bimbingan & Konseling Siswa

a. Nama dokumen : Laporan Akhir Bimbingan & Konseling Siswa b. Fungsi : catatan semua data bimbingan dan konseling.

c. Sumber : Konselor

d. Distribusi : Kepala Sekolah e. Rangkap : Dua


(64)

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Prosedur yang berjalan ini merupakan kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang terkait antara satu dengan yang lainnya untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Prosedur-prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Prosedur Bimbingan siswa

a. Siswa datang ke ruang BK untuk melakukan bimbingan dengan membawa kartu bimbingan dan menyerahkannya kepada konselor

b. Siswa konsultasi kepada konselor kemudian konselor mencatat keluhan siswa.

c. Konselor melakukan penilaian dan mencatatnya di satuan layanan bimbingan dan konseling dan Kartu Bimbingan.

d. Setelah siswa selesai konsultasi, konselor menyerahkan kartu bimbingan yang sudah diisi kepada siswa.

e. Satuan layanan bimbingan konseling ditandatangani oleh konselor.

f. Satuan layanan bimbingan konseling yang sudah ditandatangani oleh konselor kemudian divalidasi oleh kepala sekolah.

g. Satuan layanan bimbingan konseling diarsipkan oleh konselor h. Konselor menginput data kegiatan pelayanan dan


(65)

i. Konselor mencetak Laporan Kegiatan pelayanan j. Laporan Kegiatan Pelayanan divalidasi oleh konselor.

k. Konselor menyerahkan laporan kegiatan pelayanan valid kepada wali kelas.

2. Prosedur Pembuatan Laporan Perkembangan Siswa

a. Guru Pengampu menyerahkan Daftar nilai siswa dan catatan anekdot kepada Wali kelas

b. Wali Kelas Merekap Nilai Siswa

c. Kemudian wali kelas menyerahkan Rekap Nilai dan catatan anekdot kepada konselor.

d. Konselor mengisi catatan kasus.

e. Rekap Nilai, catatan anekdot, catatan kasus, diarsipkan ke arsip bimbingan dan konseling siswa.

f. Konselor mengisi buku pribadi siswa dengan data dari arsip bimbingan dan konseling.

g. Buku pribadi yang sudah diisi diserahkan kepada wali kelas, h. kemudian wali kelas mencatat data bimbingan&konseling siswa i. Wali kelas menyerahkan buku pribadi siswa kepada Siswa. j. Konselor menginput data akhir bimbingan&konseling siswa

dengan menggunakan data dari arsip bimbingan dan konseling dan menyimpannya di file Laporan Akhir bimbingan & konseling siswa.


(66)

k. Laporan Akhir Bimbingan&konseling siswa dicetak sebanyak 2 rangkap.

l. Laporan Akhir Bimbingan&Konseling siswa divalidasi oleh konselor.

m. Konselor mengarsipkan 1 rangkap Laporan Akhir Bimbingan&Konseling siswa valid.

n. Konselor menyerahkan 1 Rangkap Laporan Akhir Bimbingan&Konseling siswa valid kepada kepala sekolah. 4.1.2.1Flowmap

Flowmap atau bagan alir dokumen merupakan bagan alir

yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya. Dibawah ini adalah flowmap

bimbingan & konseling di SMPN 1 Parigi meliputi prosedur bimbingan&konseling siswa dan prosedur pembuatan laporan akhir bimbingan&konseling siswa.


(67)

PROSES BIMBINGAN & KONSELING SISWA

KONSELOR KEPALA SEKOLAH WALI KELAS

SISWA

Kartu Bimbingan Kartu Bimbingan

Mencatat keluhan siswa

Kartu Bimbingan yang sudah diisi

Mencatat penilaian di SLBK&kartu bimbingan SLBK Karu bimbingan yang sudah diisi

Menandatangani SLBK

SLBK yang sudah ditandatangani SLBK valid Laporan Kegiatan Pelayanan Validasi Laporan Kegiatan Pelayanan Laporan Kegiatan Pelayanan Valid Kartu Bimbingan

yang sudah diisi

SLBK yang sudah ditandatangani Validasi SLBK SLBK valid Laporan Kegiatan pelayanan valid Input data kegiatan

pelayanan File kegiatan Pelayanan Cetak Laporan Kegiatan Pelayanan A1 SLBK valid

Gambar IV.1 Flowmap Prosedur Bimbingan dan Konseling Siswa Keterangan :

SLBK : Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling A1 : Arsip satuan layanan bimbingan dan konseling


(68)

PROSES PEMBUATAN LAPORAN AKHIR BIMBINGAN & KONSELING SISWA

KONSELOR GURU

PENGAMPU WALI KELAS

KEPALA SEKOLAH SISWA Mengisi Catatan Kasus Mengisi Buku Pribadi Siswa Buku Pribadi Siswa Buku Pribadi Siswa Catatan Anekdot Rekap Nilai Catatan Kasus Buku Pribadi Siswa

Input Data Akhir Bimbingan &

konseling

File Data Akhir Bimbingan& Konseling Cetak Laporan Akhir Bimbingan& Konseling siswa Validasi Laporan Akhir Bimbingan & Konseling siswa Laporan Akhir Bimbingan& konseling siswa Valid Catatan Anekdot

Daftar Nilai Siswa

Catatan Anekdot Daftar Nilai Siswa

Catatan Anekdot Rekap nilai Data Bimbingan& KOnseling Data Bimbingan& KOnseling Mencatat data bimbingan & konseling siswa

Buku Pribadi Siswa Catatan Bimbingan& Konseling siswa A5 A3 A4 Merekap Nilai Catatan Anekdot Rekap Nilai Daftar nilai siswa

A2 Laporan Akhir Bimbingan & Konseling siswa valid Laporan Akhir Bimbingan & konseling siswa

Gambar IV.2 Flowmap Prosedur Pembuatan Laporan Perkembangan Siswa Keterangan :

A2 : Arsip Daftar Nilai A4 : Arsip Laporan Akhir Bimbingan&Konseling Siswa


(69)

4.1.2.2Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks menggambarkan hubungan aliran-aliran data ke dalam dan keluaran sistem atau entitas-entitas yang terletak diluar sistem (output) atau menerima dari sistem tersebut (input). Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkaran proses yang mewakili proses dari semua sistem tersebut.


(70)

Siswa

Bimbingan & Konseling

Wali Kelas

Kartu bimbingan

Kartu bimbingan yang sudah diisi, Buku pribadi siswa

Laporan Kegiatan Pelayanan valid, Buku Pribadi Siswa, daftar nilai siswa, catatan anekdot

Kepala Sekolah

SLBK yang sudah ditandatangani, Laporan Akhir Bimbingan&Konseling Siswa valid

SLBK valid Guru

Pengampu

Daftar Nilai Siswa, Catatan Anekdot

Rekap Nilai Siswa, Catatan anekdot

Gambar IV.3 Diagram Konteks yang berjalan

4.1.2.3Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang digunakan

untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.


(71)

SISWA WALI KELAS GURU PENGAMPU KEPALA SEKOLAH 1.0 Proses Bimbingan & Konseling Siswa 2.0 Proses Pembuatan Laporan Akhir Bimbingan& Konseling siswa Kartu Bimbingan

Kartu Bimbingan yang sudah diisi

F. Data Akhir Bimbingan & Konseling Siswa

SLBK yang sudah ditandatangani

F. Kegiatan Pelayanan Laporan kegiatan pelayanan valid

Catatan Anekdot, Daftar Nilai Siswa Data bimbingan &

Konseling B u ku P ri ba di si sw a , da ft a r ni lai si swa

Data Kegiatan Pelayanan

F.SLBK SLBK valid F. Bimbingan& Konseling F. Laporan Perkembangan Siswa

Daftar nilai siswa, catatan kasus, catatan anekdot Laporan Perkembangan Siswa Valid

Laporan Akhir Bimbingan&Konseling Siswa valid

Data Bimbingan&Konseling

File Data Akhir Bimbingan&Konseling siswa

File Kegiatan Pelayanan SLBK valid Re kap ni lai F. Catatan Perkembangan siswa Catatan Perkembangan Siswa F.Daftar Nilai Da fta r N ilai si sw a


(72)

1.1 Mencatat Keluhan Siswa 1.2 Mencatat peniaian di SLBK 1.3 Menandatangani SLBK 1.4 Validasi SLBK 1.5 Input Data kegiatan pelayanan 1.6 Cetak Laporan kegiatan pelayanan 1.7 Validasi Laporan kegiatan pelayanan SISWA WALI KELAS F.SLBK F. Kegiatan Pelayanan Kartu Bimbingan

Kartu Bimbingan yang sudah diisi

Kartu Bimbingan yang sudah diisi S L B K SLBK SLBK valid S L B K v a lid

Data Kegiatan Pelayanan File Kegiatan Pelayanan

L a p o ra n k e g ia ta n p e la y a n a n Laporan Kegiatan Pelayanan Valid


(73)

2.4 Mengisi Buku Pribadi Siswa 2.6 Cetak Laporan Akhir Bimbingan & konseling Siswa 2.7 Validasi Laporan Akhir

Bimbingan & konseling Siswa GURU MATA PELAJARAN KEPALA SEKOLAH F. Bimbingan& konseling F.Data Akhir Bimbingan& Konseling F.Laporan Akhir Bimbingan& Konseling Siswa

Daftar Nilai siswa,Catatan anekdot

Data Bimbingan&Konseling Rekap Nilai, Catatan anekdot,

Catatan Kasus Data Bimbingan&Konseling D ata Ak hi r Bim bi ng an & kons el ing S is w a WALI KELAS Bu ku Pr ibad i Si sw a

Data Akhir Bimbingan & konseling Siswa

La por an Akh ir Bi m bi nga n & kon sel ing Si s w a

Laporan Akhir Bimbingan&konseling

Siswa valid Laporan Akhir Bimbingan & konseling Siswa valid

2.3 Input data Akhir Bimbingan& Konseling Siswa 2.2 Mengisi Catatan Kasus 2.1 Merekap Nilai

Rekap nilai, Catatan Anekdot

F. Daftar nilai Daftar Nilai Siswa

2.5 Mencatat Data

Bimbingan& Konseling siswa

F. Catatan Bimbingan& Konseling siswa Catatan Bimbingan& Konseling siswa Buk u Pr ib adi Si s w a

Gambar IV.6 DFD Level 2 Proses 2 Sistem yang Berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan

Berdasarkan analisis diatas dapat terlihat proses bimbingan dan konseling yang sekarang berjalan d SMPN 1 Parigi masih menggunakan metode konvensional. Evaluasi dari sistem berjalan ini adalah :

Tabel IV.1 Evaluasi Sistem yang Berjalan

Permasalahan Solusi

Pelayanan bimbingan dan

konseling siswa masih dilakukan

Pelayanan bimbingan dan konseling siswa bisa dilakukan secara online.


(1)

PEMBANGUNAN

APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING ONLINE

PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 PARIGI

KABUPATEN CIAMIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata Satu

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

HANI IRMAYANTI

1.05.07.023

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2011


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta

Bunafit Nugroho. 2004. PHP & mySQL dengan Editor Dreamweaver MX. Andi. Yogyakarta

Fathansyah. 2007. Basis Data. Informatika. Bandung

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta

Madcoms. 2008. Teknik Mudah Membangun Website dengan HTML, PHP & MySQL. Andi. Yogyakarta

Roger. S. Pressman, Ph. D. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta

Sumber Internet :

http://www.docstoc.com/ Dasar dan Pengertian Bimbingan Konseling/ 03 Maret 2011

http://kangfa.blogspot.com/Definisi CSS/ 11 April 2011 http://wong168.wordpress.com//Javascript/ 11 April 2011 http://id.wikipedia.org/ Apache HTTP Server/ 11 April 2011 http://dendieisme.blogspot.com/About MySQL/ 11 April 2011

http://fikih89.blogspot.com/Komponen Dreamweaver / 11 April 2011

http://Boxstoria.Blogspot.Com/ Komputer Sebagai Sarana Kerja Bimbingan/ 11 April 2011


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

PEMBANGUNAN APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING ONLINE

PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 PARIGI KABUPATEN CIAMIS dengan baik.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Jenjang Strata Satu Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan skripsi ini, namun berkat kerja keras, do’a, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik ditinjau dari kalimat maupun materinya. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Walaupun demikian usaha yang maksimal telah dilakukan dalam penyelesaian skripsi ini agar dapat memenuhi harapan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca sehingga kritik dan saran demi perbaikan sangat diharapkan.

Dengan selesainya penyusunan Skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dan membimbing serta


(4)

iv

memberikan motivasi yang sangat besar bagi penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr.Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. H. Dadang Munandar, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

4. Tono Hartono, S.Si., MT selaku Dosen Wali kelas MI-01 angkatan 2007 dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan skripsi ini. 5. Diana Efendi, ST., MT selaku Dosen Penguji 1 terima kasih atas

masukan-masukannya.

6. R. Fenny S, S.Si., M.STAT selaku Dosen Penguji 2 terima kasih atas kritik dan sarannya.

7. Didi Jaswadi, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi yang telah mengijinkan penulis melaksanakan penelitian di Sekolah yang beliau pimpin.

8. Ayahanda, Ibunda, Adinda dan keluarga besar tercinta yang telah memberikan banyak Do’a dan semangat untuk penulis dan sebagai


(5)

v

alasan terkuat bagi penulis untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tepat waktu.

9. Untuk orang terkasih yang senantiasa memberikan motivasi dan bantuan, Elan Suherlan terima kasih buat semuanya.

10. Untuk sahabat-sahabatku Maharani, Resa Wulandari, Annisa, Yuli, Vera, Eka, Ratna, Anggi, Tanti, Bodi, Jadul, Cono, Iyan, Godeg serta temen-temen MI-01 2007 terima kasih atas dukungannya dan

hiburannya disaat saya “down”.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah memberikan motivasi, inspirasi, semangat dan do’a dengan tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan skripsi ini.

Akhirnya penulis hanya dapat menyampaikan do’a semoga kebaikan yang telah diberikan dari semua pihak mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT. Amiiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juni 2011


(6)

RIWAYAT HIDUP

NAMA : HANI IRMAYANTI TEMPAT LAHIR : BANJAR

TANGGAL LAHIR : 16 AGUSTUS 1989

ALAMAT :DESA KARANGJALADRI DUSUN BUNIAYU RT 10/03 NO.71 KECAMATAN PARIGI KABUPATEN CIAMIS 46393

NO. HP : 085723523519

EMAIL : hani_dnd@yahoo.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD : SDN 1 CILIANG (1995 - 2001) SMP : SMPN 1 PARIGI (2001 - 2004) SMA : SMAN 2 CIAMIS (2004 - 2007)

UNIVERSITAS : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (2007 - 2011)


Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung

1 7 165

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAJELIS Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Pembinaan Karakter Siswa Sekolah Menengah Pertama Majelis Tafsir Al-Quran (Smp Mta) Gemolong Islamic Boarding Scho

0 2 18

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus pada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jumantono).

0 0 15

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP KONSEP DAN PRAKSIS ASESMEN PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN BREBES.

37 223 245

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KOMISARIAT 1 KABUPATEN CIAMIS.

0 0 240

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

KOMPETENSI SOSIAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

0 2 194

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN dan KONSELING Di SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 MLATI.

0 0 21

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200