Gambar 3.8 Diagaram blok Add-Compare Select [14].
Ketiga data akan masuk ke dalam proses Traceback. Konsep Traceback yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Register Path Metric akan menghitung Path Metric di setiap state hingga
data ke-n. 2.
Selanjutnya nilai Path Metric yang terdapat pada setiap state akan dibandingkan dan diambil nilai minimal.
3. Nilai minimal ini selanjutnya akan dikirimkan ke blok kontrol beserta
informasi nilai minimal yang dicapai pada state. 4.
Setelah seluruh isi register path storage terisi, pada register ke-n, bedasarkan informasi yang dikirim dari register Path Metric, blok kontrol
akan mengirimkan informasi state yang memiliki nilai Path Metric minimal.
5. State ini pada register ke-n akan menjadi titik awal Traceback.
6. Jika bernilai path storage bernilai ‘0’, maka state sebelumnya berasal dari
jalur state yang lebih tinggi, sedangkan jika bernilai ‘1’, maka state sebelumnya berasal dari jalur state yang lebih rendah.
7. Setelah identifikasi state asal diperoleh, nilai kode informasi adalah nilai
LSB dari konversi nilai state pada basis binernya.
3.2.5 Perancangan Input Data
Sumber data yang akan digunakan dalam pengujian program simulasi kode konvolusi adalah ECG database. ECG database diambil dari
Massachusetts Institute of Technology dan Bostons Beth Israel Hospital
MIT-BIH. ECG database terdiri dari beberapa file yaitu file dengan ekstensi hea, dat, dan atr. File ekstensi hea atau header dan ekstensi dat atau data
merupakan file dasar dari ECG database. File-file tersebut berisi tentang data sinyal dari rekaman ECG. Sedangkan file dengan ekstensi atr atau
atribut merupakan file biner yang berisi tentang lokasi dalam sinyal tersebut dan
penjelasan mengenai kejadian di lokasi tersebut. Gambar 3.9 menunjukkan contoh dari ECG database. File ECG yang akan dalam pengujian ini
sebelumnya harus dipotong dengan format 12 bit data yang sesuai sebagai masukan data untuk program simulasi
kode konvolusi. Gambar 3.10 menunjukkan file ECG yang telah dipotong sesuai dengn format yang
dibutuhkan.
Gambar 3.9 Contoh ECG database
Gambar 3.10 Contoh data ECG yang telah dipotong
3.2.6 Diagram
Use Case
Gambar 3.11 menujukan use case pengguna terhadap program simulasi kode konvolusi. Terdapat dua use case yang dapat dilakukan pengguna taitu
penyandian data ECG dan pengawasandian data ECG. Pada use case penyandian data ECG pengguna mampu melakukan penyandian data ECG
menggunakan metode kode konvolusi. Kemudian pada use case pengawasandian data ECG pengguna mampu mengawasandikan data ECG
yang telah disandikan sebelumnya dan mengembalikan data ECG ke bentuk awal.
Gambar 3.11 Diagram Use Case pengguna
3.2.7 Narasi
Use Case
Use case pada gambar 3.8 menunjukkan langkah kerja yang dapat dilakukan pengguna terhadap program simulasi kode konvolusi. Langkah
kerja tersebut meliputi aksi pengguna dan reaksi program terhadap reaksi pengguna yang dijelaskan dalam narasi use case.
Nama Use Case : Penyandian data ECG
Aktor : Pengguna
Kondiai awal : Pengguna berada pada tampilan utama
program simulasi kode konvolusi. Deskripsi
: Use case ini digunakan pengguna untuk memasukkan data ECG, data akan disandikan
menggunakan metode kode konvolusi.
Table 3.1 merupakan skenario dari penyandian data. Tabel ini akan menjelaskan aksi pengguna terhadap program dan reaksi yang diberikan
program kepada pengguna ketika menyandikan data ECG. Aksi Aktor
Reaksi Sistem 1.
Pengguna menekan tombol
Penyandian Data. 2.
Sistem menampilkan halaman Penyandian Data ECG.
3. Pengguna mencari dan memilih
file ECG database yang akan digunakan dan menekan tombol
Pratinjau Data ECG. 4.
Sistem membaca masukan file dan menampilkan grafik visualisasi ECG hasil
proses pembacaan. 5.
Pengguna menekan tombol Sandikan Data ECG untuk
melakukan proses penyandian
data.
6. Sistem melakukan proses penyandian data
menggunakan kode konvolusi
dan menampilkan hasil penyandian
pada halaman halaman Hasil Penyandian Data.
7. Pengguna menekan tombol
Simpan untuk menyimpan hasil penyandian.
8. Sistem memproses hasil penyandian untuk
dijadikan sebuah file Tabel 3.1 Skenario utama penyandian data
Nama Use Case : Pengawasandian data ECG
Aktor : Pengguna
Kondiai awal : Pengguna berada pada tampilan utama
program simulasi kode konvolusi. Deskripsi
: Use case ini digunakan pengguna untuk mengawasandikan data hasil penyandian
menggunakan metode kode konvolusi. Tabel 3.2 merupakan skenario dari pengawasandian data hasil
penyandian. Tabel ini akan menjelaskan aksi pengguna terhadap program dan reaksi yang diberikan program kepada pengguna ketika mengawasandikan
data sandi. Aksi Aktor
Reaksi Sistem 1.
Pengguna memilih tombol Pengawasandian Data pada tampilan
utama. 2.
Sistem menampilkan halaman Pengawasandian File ECG
3. Pengguna mencari dan memilih file
data hasil penyandian dan menekan tombol Pratinjau Data.
4. Sistem membaca masukan file dan
menampilkan grafik dari data sandi yang dibaca
5. Pengguna memilih tombol
Awasandikan Data
untuk mengawasandikan data.
6. Sistem mengawasandikan masukan
data. 7.
Pengguna memilih tombol Lihat Grafik BER
8. Sistem menampilkan Grafik BER.
Tabel 3.2 Skenario utama pengawasandian data
3.2.8 Diagram konteks