Pengawasandi Pengawasandi Viterbi Rate � �

berbeda karena code rate dari masing-masing penyandi konvolusi berbeda. Perhitungan secara manual dilakukan dengan menghitung perbedaan bit code word dengan bit yang diterima untuk masing-masing waktu dan state. Nilai perbedaan bit tersebut kemudian dijumlahkan setiap menghitung bit selanjutnya dan mencatat jalur yang dilewati. Hasil dari penjumlahan tersebut akan menghasilkan empat nilai. Empat nilai tersebut kemudian dipilih nilai paling terkecil beserta jalur yang sebelumnya telah dicatat.

4.3.4.1. Pengawasandi

Viterbi Rate � � � Gambar 4.24 merupakan trellis diagram untuk rate � � � . Gambar 4.25 merupakan hasil perhitungan manual pengawsandian. Hasil perhitungan manual tersebut ditemukan satu jalur garis warna merah yang mirip dengan data uji dan memiliki jumlah perbedaan bit paling minimal yaitu dua. Jalur yang didapat kemudian masuk ke dalam proses penerjemahan menjadi data 8 bit kembali dan sesuai dengan data uji. Tabel 4.5 merupakan hasil dari penerjemahan jalur yang ditemukan. Gambar 4.26 merupakan hasil perhitungan menggunakan fungsi Main12.m. 11 00 00 00 11 11 10 10 01 01 11 01 10 00 00 11 10 11 01 10 00 11 10 11 01 10 00 11 10 11 01 10 00 11 10 11 01 10 00 11 10 11 01 10 00 11 10 11 01 10 01 01 01 01 01 01 00 00 00 00 00 00 00 10 01 11 Gambar 4.24 Trellis diagram untuk rate � � � 00 10 01 11 11 01 01 01 00 10 11 11 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 Pesan diterima Pesan penyandi Pesan asli 11 01 00 01 00 10 10 11 1 1 1 1 2 Gambar 4.25 Hasil perhitungan manual pengawasandi Viterbi rate � � � Rate Jalur bobot Rate 12 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 1 2 Hasil Terjemahan 1 1 1 1 Tabel 4.5 Hasil penerjemahan jalur Viterbi rate � � � Gambar 4.26 Hasil perhitungan fungsi Main12.m

4.3.4.2. Pengawasandi Viterbi Rate � �

� Gambar 4.27 merupakan trellis diagram untuk rate � � � . Gambar 4.28 merupakan hasil perhitungan manual pengawsandian. Hasil perhitungan manual tersebut ditemukan satu jalur garis warna merah yang mirip dengan data uji dan memiliki jumlah perbedaan bit paling minimal yaitu satu. Jalur yang didapat kemudian masuk ke dalam proses penerjemahan menjadi data 8 bit kembali dan sesuai dengan data uji. Tabel 4.6 merupakan hasil dari penerjemahan jalur yang ditemukan. Gambar 4.29 merupakan hasil perhitungan menggunakan fungsi Main13.m. 111 000 000 000 111 111 100 100 011 011 111 011 100 000 000 111 100 111 011 100 000 111 100 111 011 100 000 111 100 111 011 100 000 111 100 111 011 100 000 111 100 111 011 100 011 011 011 011 011 000 000 000 000 000 Gambar 4.27 Trellis diagram untuk rate � � � 3 1 2 3 2 1 1 2 3 2 1 2 1 3 1 3 3 1 3 2 1 1 2 2 3 1 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 1 2 1 1 3 111 010 000 011 000 100 100 111 Pesan penyandi Pesan asli 111 011 000 011 000 100 100 111 1 1 1 1 Pesan diterima 00 10 01 11 1 Gambar 4.28 Hasil perhitungan manual pengawasandi Viterbi rate � � � Rate Jalur bobot Rate 13 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 1 1 Hasil Terjemahan 1 1 1 1 Tabel 4.6 Hasil penerjemahan jalur Viterbi rate � � � Gambar 4.29 Hasil perhitungan fungsi Main13.m

4.3.4.3. Pengawasandi Viterbi Rate � �