Latar Belakang Stem gitar bass menggunakan harmonic product spectrum

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Musik dapat juga disebut sebagai media seni. Pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi seninya melalui bunyi-bunyian atau suara, oleh karena itulah pengertian musik sangat universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta menikmatinya. Musik termasuk seni manusia yang paling tua. Bahkan bisa dikatakan, tidak ada sejarah peradaban manusia dilalui tanpa musik [1]. Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi suara adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang harmoni. Alat musik yang digunakan juga bervariasi, salah satunya alat musik petik yaitu gitar bass. Alat musik gitar bass terdiri dari 2 jenis, yaitu gitar bass akustik dan gitar bass elektrik. Pada bahasan kali ini, yang akan dibahas penulis adalah gitar bass elektrik. Gitar bass elektrik biasa disebut bass elektrik atau bass saja. Bass adalah alat musik berdawai yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya, bass menggunakan beberapa pickup untuk mengubah bunyi atau getaran dari senar gitar bass menjadi arus listrik yang akan dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan loudspeaker. Penampilannya mirip dengan gitar listrik tetapi gitar bass memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar gitar listrik memiliki enam senar [2]. Dalam memainkan alat musik gitar bass, semua senar pada gitar bass tersebut seharusnya menghasilkan nada yang akurat atau tidak fals, untuk itu, tuning perlu dilakukan pada senar-senar gitar bass tersebut. Tuning pada senar gitar bass, untuk menghasilkan nada yang akurat, adalah salah satu pekerjaan yang cukup sulit, terutama bagi para pemain gitar bass pemula. Melakukan tuning pada gitar bass membutuhkan pendengaran yang cukup akurat untuk dapat menyatakan akurasi dari suatu nada. Salah satu solusi untuk permasalahan ini adalah dengan menggunakan stem tuner gitar bass elektrik. Dengan perangkat ini, seorang pemain bass bisa melakukan tuning hanya dengan melihat indikator akurasi pada alat tersebut. Nada dari gitar bass tersebut merupakan bunyi yang teratur dan mempunyai frekuensi yang tertentu. Frekuensi yang dimiliki oleh senar gitar bass, berbeda dengan senar lainnya karena frekuensi dipengaruhi oleh panjang senar dan diameter senar. Perbedaan frekuensi yang dihasilkan oleh senar, dapat diolah dengan digital signal processing. Berkaitan dengan hal tersebut, dari beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan yaitu implementasi algortima Fast Fourier Transform FFT untuk pengolahan sinyal digital pada tuning gitar dengan open string, yang prinsip kerjanya adalah untuk mengetahui nilai tingkat akurasi FFT pada tuning gitar listrik dan bukan listrik. Selain itu, pengujian dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem melakukan pencocokan nada gitar. Pada penelitian ini, masukan adalah suara gitar yang dipetik secara open string atau tanpa kunci, sedangkan keluaran adalah nilai frekuensi senar gitar dan pencocokan nada gitar. Perancangan perangkat lunak ini menggunakan program Matlab R2008b, dari penelitian yang telah dilakukan, FFT mampu mendapatkan tingkat akurasi tuning gitar terbaik yaitu sebesar 99,43 [3]. Berdasarkan latar belakang di atas, dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis ingin membuat tuner pada gitar bass elektrik. Metode yang digunakan dan instrumen musik yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu dengan menggunakan metode Harmonic Product Spectrum HPS, FFT, spektrum frekuensi, dan menentukan frekuensi dengan menggunakan look up table untuk proses akhir penentuan nada gitar bass elektrik yang dilakukan tuning. Pada umumnya gitar bass memiliki frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan gitar biasa, jadi dua penelitian ini menggunakan frekuensi standar yang berbeda. Meskipun di penelitian sebelumnya juga menggunakan FFT, tetapi di penelitian kali ini, penulis menambahkan metode lain seperti HPS yang digunakan untuk mengetahui frekuensi standar dari nada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut. Alasan menggunakan HPS karena suatu nada memiliki tingkatan nada atau biasa disebut harmonik. Harmonik merupakan harmonisasi dari nada standar atau harmonik pertama, sehingga setiap kelipatan dari nada standar pertama merupakan harmonisasi nada dari nada standar, yang membedakan dari nada standar dengan nada harmonik terdapat pada besar nilai frekuensi, jadi dengan metode HPS dapat membedakan nada standar dengan nada harmonik, sehingga hasil akhir yang diharapkan mampu mendapatkan tingkat akurasi tuning bass terbaik. Dalam sistem tuning ini, nada standar uji G 1 st string, D 2 nd string, A 3 rd string, E 4 th string yang telah melalui proses perekaman diproses terlebih dahulu agar menghasilkan spektrum frekuensi untuk menentukan frekuensi keluaran dalam look up table. Prosesnya akan melalui tahap perekaman, kemudian preprocessing yang terdiri dari normalisasi, frame blocking, dan windowing. Kemudian menghitung FFT untuk mendapatkan spektrum frekuensi dan kemudian dilakukan proses pengkalian hasil FFT dengan metode HPS untuk mendapatkan hasil sinyal yang bersih dari harmonisasi. Nilai frekuensi yang dilihat dari hasil plot HPS digunakan sebagai penentuan frekuensi keluaran.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian