akan diproses berdasarkan algoritma HPS, dan dengan cara dikalikan nilai hasil spektrum yang ada, hasilnya akan membentuk puncak yang jelas pada frekuensi fundamental, artinya
untuk mendapatkan hasil sinyal yang bebas dari harmonik. Berdasarkan persamaan 2.5, HPS merupakan suatu metode yang berfungsi untuk melihat frekuensi standar yang terdapat
pada sinyal masukan. Puncak dalam spektrum merupakan kelipatan harmonik dari frekuensi fundamental, oleh karena itu, dikompresi dengan bilangan bulat dan menambahkan hasil
frekuensi terkompresi dari spektrum akan memberikan puncak tertinggi pada semua harmonik. Hasil akhir dari Harmonic Product Spectrum ini diteruskan ke dalam proses
penentuan frekuensi.
3.4.7. Penentuan Frekuensi
Diagram alir penentuan frekuensi ditunjukkan pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12. Diagram Alir Penentuan Frekuensi
Dengan hasil perkalian spektrum frekuensi menggunakan HPS, sudah bisa menentukan hasil keluaran nilai frekuensi pada nada masukan. Hasil dari perkalian frekuensi
yang didapatkan dijadikan hasil untuk menentukan range nada yang mana dari hasil frekuensi yang didapatkan dalam proses penentuan frekuensi ini, dari frekuensi tersebut,
hasil keluaran dapat diketahui apakah masih kurang, sudah pas, atau sudah lebih dari nada standar pada masing-masing senar gitar bass yang sedang dilakukan tuning.
START
Masukan: Hasil Perkalian Spektrum Frekuensi
Menggunakan Harmonic Product Spectrum
Menentukan Nilai Frekuensi END
Keluaran: Nilai Frekuensi
C C
Output di GUI “Frekuensi Hz”
3.4.8. Look Up Table
Dalam perancangan tuner gitar bass elektrik ini, menggunakan look up table pada proses penentuan nadanya, untuk menentukan frekuensi pada look up table, penulis memakai
frekuensi yang sudah ditentukan pada nada standar gitar bass elektrik sesuai standar internasional yang terdapat pada Tabel 2.1. Pengambilan nada gitar bass dilakukan melalui
tahap perekaman. Setalah proses perekaman maka akan melalui preprocessing yang terdiri dari proses normalisasi, frame blocking, dan windowing. Setelah itu, menghitung dengan
FFT dan penentuan spektrum setelah itu dilakukan proses HPS, sehingga didapatkan plot Harmonic Product Spectrum. Prosesnya ditunjukkan pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13. Diagram Alir Proses Penentuan Frekuensi Akhir untuk Look Up Table START
Keluaran Fekuensi Masukan: Suara Gitar Bass
Perekaman
Preprocessing
FFT dan Spektrum Frekuensi
Harmonic Product Spectrum
Penentuan Frekuensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.4.9. Penentuan Teks Nada Standar
Diagram alir penentuan teks nada standar ditunjukkan pada Gambar 3.14.
Tidak Tidak
Tidak
Ya Ya
Ya
Tidak Tidak
Ya Ya
Ya
Tidak Tidak
Ya Ya
Ya
Gambar 3.14. Diagram Alir Proses Penentuan Teks Nada Standar START
Masukan: Nilai Frekuensi
Senar 1 Senar 2
Senar 3
frek98
END D
frek73 D
frek73 E
F
G H
Senar 4
Kurang Pas
Lebih
Kurang Pas
Lebih frek=98
frek98
frek=73 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tidak Tidak
Ya Ya
Ya
Tidak Tidak
Ya Ya
Ya
Gambar 3.14. Lanjutan Diagram Alir Proses Penentuan Teks Nada Standar
Data masukan berupa frekuensi dari masing-masing senar gitar bass yang terdapat setelah melewati beberapa proses yang ada di atas. Setelah mendapatkan frekuensi tersebut,
maka akan dibandingkan dengan frekuensi masukan pada look up table yang sudah diatur sesuai frekuensi standar gitar bass yang terdapat pada Tabel 2.1. Jika frekuensi yang didapat
sesuai dengan frekuensi standarnya, maka di situlah akan mendapatkan nada standar pada senar yang dilakukan tuning. Singkatnya yaitu setelah mengetahui nilai frekuensinya, maka
hasil keluaran teks nada standar dari masing-masing senar gitar bass yang dilakukan tuning tersebut dapat diketahui. Penentuan hasilnya dengan menggunakan look up table terlihat
pada Gambar 3.13, dari frekuensi akhir yang didapatkan, maka range frekuensi look up table dapat ditentukan untuk nada standar pada masing-masing senar gitar bass.
E
frek55
G
frek41
H F
Lebih Pas
Kurang
Kurang Pas
Lebih frek=55
frek55
frek=41 frek41
3.4.10. Keluaran Teks