Kemudian disusul subsektor Industri Logam dan bahan galian yang mengalami rata- rata peningkatan yang cukup besar yakni sebesar 49. Subsektor Industri Agro dan
Hasil Hutan, serta subsektor Industri Tekstil, Kulit dan Aneka kendati kedua sub sektor tersebut juga mengalami peningkatan, tetapi peningkatannya hanya terjadi rata-
rata sebesar 4 . Secara absolut dapat dilihat bahwa investasi pada industri kimia bergerak sangat
pesat dimana pengeluaran investasi tersebut sejak tahun 2001 selalu tertanam sekitar diatas 30 Milyar Rupiah yang mengindikasikan juga bahwa subsektor Industri Kimia
memegang peranan penting dalam sektor industri dan perekonomian di Kabupaten Garut. Nilai investasi pada subsektor Tekstil, Kulit, dan Aneka juga menelan biaya
investasi yang cukup besar dengan rata-rata investasi diatas Rp. 10 Milyar. Penurunan nilai investasi hanya terjadi pada tahun 2001 dimana pada tahun tersebut nilai
investasi yang ditanamkan hanya sebesar Rp. 7.4 Milyar. Sementara dilihat secara common size atau persentase masing-masing subsektor
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Posisi Investasi pada Sektor Industri di Kabupaten Garut
Common Size
No Sub-Sektor
2000 2001
2002 2003
2004 2005
1 Industri Agro dan Hasil Hutan 26
11 12
13 13
13 2 Industri Tekstil, Kulit, dan Aneka
46 14
19 19
19 20
3 Industri Logam dan Bahan Galian 7
12 11
12 12
11 4 Industri Kimia
21 63
58 57
57 56
Jumlah 100
100 100
100 100
100
Sumber : Data Diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara komposisi, rata-rata investasi pada sektor Industri di Kabupaten Garut didominasi oleh subsektor Industri Kimia dengan
rata-rata porsi investasinya sebesar 52 dari keseluruhan investasi di sektor Industri. Kemudian disusul subsektor Industri Tekstil, Kulit, dan Aneka dengan rata-rata
porsinya terhadap seluruh sektor industri sebesar 22. Porsi terendah dicapai oleh industri logam dan bahan galian dengan porsi sebesar 11.
4.2 Kondisi PAD Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Garut
Berikut data Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Garut selama periode tahun 2000-2005 :
Laporan Akhir Penelitian LITMUD UNPAD Tahun Anggaran 2007 Laporan Akhir Penelitian LITMUD UNPAD Tahun Anggaran 2007
8
Tabel 4.3 Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Garut
Dalam Jutaan Rupiah
Jenis Pendapatan 2000
2001 2002
2003 2004
2005
Pajak Daerah 1,299.88
2,381.33 3,473.62
3,994.77 4,936.62 6,354.55
Retribusi Daerah 7,412.82
15,379.09 21,163.63
25,695.12 30,610.57 40,613.19
Bagian Laba BUMD 253.85
453.01 464.12
770.96 992.46 1,141.33
Penerimaan Lain-lain 383.23
1,964.81 5,266.45
4,241.25 4,006.34 2,214.24
Jumlah 9,349.78
20,178.24 30,367.82
34,702.10 40,545.98 50,323.31
Sumber : Garut Dalam Angka
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa Rata-rata Pendapatan Asli daerah Kabupaten Garut mengalami pertumbuhan rata-rata selama 6 tahun periode penelitian sebesar 44
dengan rata-rata pertumbuhan terbesar berasal dari penerimaan lain-lain sebesar 102, kemudian disusul penerimaan dari Retribusi Daerah dengan rata-rata peningkatan sebesar
44. Adapun Pajak Daerah dan Laba BUMD masing-masing tumbuh rata-rata 39 dan 38.
Akan tetapi secara absolut dapat dilihat bahwa penerimaan dari Retribusi daerah selalu mendominasi PAD Kabupaten Garut, kemudian disusul Pajak Daerah dan
Penerimaan Lain-lain. Tingginya angka Retribusi Daerah dan Pajak Daerah menandakan bahwa aktivitas perkekonomian di Garut, baik industri manufaktur maupun pertanian
memberikan kontribusi terhadap PAD. Karena Retribusi dan Pajak lebih banyak dipungut terhadap aktivitas dan mobilitas perekonomian.
Adapun untuk melihat secara komposisi, sumbangan berbagai subsektor terhadap keseluruhan PAD Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 4.4 Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Garut
Common Size
Jenis Pendapatan 2000
2001 2002
2003 2004
2005
Pajak Daerah 14
12 11
12 12
13 Retribusi Daerah
79 76
70 74
75 81
Bagian Laba BUMD 3
2 2
2 2
2 Penerimaan Lain-lain
4 10
17 12
10 4
Jumlah 100
100 100
100 100
100
Sumber : Data Diolah
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa secara komposisi, kontribusi penerimaan dari Retribusi Daerah sangat mendominasi keseluruhan PAD Kabupaten Garut
dengan angka rata-rata kontribusi sebesar 76. Setelah itu, kemudian disusul oleh
Laporan Akhir Penelitian LITMUD UNPAD Tahun Anggaran 2007 Laporan Akhir Penelitian LITMUD UNPAD Tahun Anggaran 2007
9
Pajak Daerah dengan kontribusi atau porsinya sebesar 12 dari total PAD. Kenmudian masing-masing disusul penerimaan lain-lain dan bagian laba BUMD
yang memberikan kontribusi masing-masing sebesar 10 dan 2. Besarnya persentase penerimaan dari Retribusi Daerah dan Pajak Daerah juga
mengindikasikan pola penerimaan yang diperoleh sudah tepat dimana penerimaan dari retribusi daerah yang besar menunjukkan tingkat aktivitas perekonomian
termasuk industri yang cukup tinggi, dikarenakan juga retribusi dikenakan atas setiap jasa yang ditawarkan pemerintah kepada masyarakat. Umumnya semakin tinggi
frekuensi retribusi menunjukkan aktivitas perekonomian masyarakat termasuk sektor industri berjalan cukup tinggi.
4.3 Pengaruh Investasi pada Sektor Industri terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Garut