5.4.2 Kapasitas penangkapan bagan tancap
Tingkat kapasitas penangkapan alat tangkap bagan tancap pada kuartal I sampai dengan IV dihitung berdasarkan dua pendekatan output yaitu single-output
dan multi-output. Pendekatan single output adalah analisis kapasitas penangkapan berdasarkan total hasil tangkapan bagan tancap, sedangkan multi-output adalah
analisis kapasitas penangkapan berdasarkan tiga jenis ikan pelagis dominan hasil tangkapan bagan tancap yaitu selar, tembang, dan teri.
1 Kapasitas penangkapan bagan tancap dengan single-output
Berdasarkan hasil analisis DEA single-output alat tangkap bagan tancap, terlihat bahwa kisaran nilai kapasitas penangkapan CU antara 0,900-1,000
Gambar 50. Sebanyak 4 bagan tancap dari 18 bagan tancap sampel memiliki tingkat kapasitas penangkapan optimal dengan nilai CU sebesar 1, sedangkan 14
kapal lainnya tidak optimal, kisaran nilai CU antara 0,900-0,999.
14
4 2
4 6
8 10
12 14
16
0.900-0.999 Efisien
Rata-rata total nilai CU Ju
m la
h b
ag an
u n
it
Gambar 50 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU unit
penangkapan bagan tancap dengan pendekatan single-output Berdasarkan hasil analisis DEA juga diperoleh hasil pengukuran kapasitas
penangkapan menurut kuartal, yaitu kuartal I bulan Januari hingga Maret, kuartal II bulan April hingga Juni, kuartal III bulan Juli hingga September, dan
kuartal IV bulan Oktober hingga Desember seperti terlihat pada Gambar 51. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kapasitas pemanfaatan bagan tancap
tertinggi terjadi pada kuartal IV dengan nilai rata-rata CU sebesar 0,994, dimana rata-rata input optimal target yang digunakan adalah sekitar 99,4 dari rata-rata
aktual observasi selama kapal beroperasi. Selanjutnya kuartal I hingga III dengan nilai rata-rata CU masing-masing sebesar 0,993.
0.993 0.993
0.993 0.994
0.993 0.993
0.993 0.993
0.994 0.994
0.994 0.994
0.994 0.995
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan R
at a-
ra ta
n ila
iC U
Gambar 51 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU bagan tancap menurut kuartal dengan pendekatan single-output
Sebaran tingkat kapasitas penangkapan alat tangkap bagan tancap menurut kuartal penangkapan dengan pendekatan single-output, dapat dilihat pada Gambar
52. Pada kuartal I hingga IV, kapasitas penangkapan yang telah optimal CU=1 masing-masing sebanyak 4 kapal, dan 14 kapal lainnya di tiap kuartal tidak
optimal CU1.
14 14
14 14
4 4
4 4
2 4
6 8
10 12
14 16
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan Ju
m la
h ba
ga n
u n
it
CU : 0.900-0.999 CU : Efisien
Gambar 52 Sebaran nilai kapasitas penangkapan CU unit penangkapan bagan tancap menurut kuartal dengan pendekatan single-output
Tingkat penggunaan input variabel VIU alat tangkap bagan tancap dengan perhitungan single-output dapat dilihat pada Gambar 53 dan Tabel 31.
Tingkat VIU mulai dari kuartal I hingga III menunjukkan bahwa hanya rata-rata
nilai VIU ABK yang telah mencapai angka 1 atau tingkat kapasitas optimal efisien. Sedangkan rata-rata nilai VIU BBM, HOP, dan ABT masih dibawah 1,
artinya belum optimal.
0.88 0.9
0.92 0.94
0.96 0.98
1 1.02
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan R
at a-
ra ta
n ila
i V
IU
ABK BBM
HOP ABT
Gambar 53 Sebaran nilai VIU unit penangkapan bagan tancap menurut kuartal dengan pendekatan single-output
Secara detail kapasitas berlebih dari input bagan tancap, diperoleh dengan cara mengurangkan nilai optimum target dengan nilai observasi aktual, tersaji
pada Tabel 31. Terlihat bahwa untuk nilai kapasitas berlebih paling tinggi pada setiap kuartal maupun total adalah variable input bahan bakar minyak BBM,
sedangkan terendah setiap kuartal maupun secara total adalah variable input hari operasi penangkapan HOP.
Proyeksi perbaikan masing-masing input bagan tancap dengan pendekatan single-output
dapat dilihat pada Gambar 54. Adapun potensi perbaikan efisiensi secara total dengan mengurangi VIU bahan bakar minyak BBM sebesar 47,37,
VIU hari operasi penangkapan HOP sebesar 15,79, dan VIU alat bantu penangkapan ABT sebesar 36,84.
Tabel 31 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan potensi perbaikan bagan tancap untuk single-output
Kuartal No
. Uraian
Satuan Total
I II
III IV
1. Kapasitas berlebih
a. Bahan bakar minyak
BBM Rata-rata
-128,571 -128,571
-128,571 -128,571
-128,571 b.
Hari operasi penangkapan HOP
Rata-rata -42,857
-42,857 -42,857
-42,857 -42,857
c. Alat bantu
penangkapan ABT Rata-rata
-100,000 -100,000
-100,000 -100,000
-100,000 2
Tingkat VIU a.
Anak buah kapal ABK
Rata-rata 1,000
1,000 1,000
1,000 1,000
b. Bahan bakar minyak
BBM Rata-rata
0,929 0,929
0,929 0,929
0,929 c.
Hari operasi penangkapan HOP
Rata-rata 0,976
0,976 0,976
0,976 0,976
d. Alat bantu
penangkapan ABT Rata-rata
0,944 0,944
0,944 0,944
0,944 3.
Potensi perbaikan a.
Bahan bakar minyak BBM
Rata-rata -47,368
-47,368 -47,368
-47,368 -47,368
b. Hari operasi
penangkapan HOP Rata-rata
-15,790 -15,790
-15,790 -15,790
-15,790 c.
Alat bantu penangkapan ABT
Rata-rata -36,842
-36,842 -36,842
-36,842 -36,842
47.37
15.79 36.84
BBM HOP
ABT
Gambar 54 Komposisi proyeksi perbaikan masing-masing input bagan tancap dengan pendekatan single-output
2 Kapasitas penangkapan bagan tancap dengan multi-output
Berdasarkan hasil analisis DEA multi-output alat tangkap bagan tancap, terlihat bahwa kisaran nilai kapasitas penangkapan CU antara 0,900-1,000
Gambar 55. Sebanyak 14 bagan tancap dari 18 bagan tancap sampel memiliki
tingkat kapasitas penangkapan optimal dengan nilai CU sebesar 1, sedangkan 4 kapal lainnya tidak optimal, kisaran nilai CU antara 0,900-0,999.
4 14
2 4
6 8
10 12
14 16
0.900-0.999 Efisien
Rata-rata total CU J
u m
la h
b a
g a
n u
n it
Gambar 55 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU unit
penangkapan bagan tancap dengan pendekatan multi-output Berdasarkan hasil analisis DEA juga diperoleh hasil pengukuran kapasitas
penangkapan menurut kuartal, yaitu kuartal I bulan Januari hingga Maret, kuartal II bulan April hingga Juni, kuartal III bulan Juli hingga September, dan
kuartal IV bulan Oktober hingga Desember seperti terlihat pada Gambar 56. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kapasitas pemanfaatan bagan tancap
tertinggi terjadi pada kuartal IV dengan nilai rata-rata CU sebesar 0,993, dimana rata-rata input optimal target yang digunakan adalah sekitar 99,3 dari rata-rata
aktual observasi selama kapal beroperasi. Selanjutnya kuartal I hingga III dengan nilai rata-rata CU masing-masing sebesar 0,992.
0.992 0.992
0.992 0.993
0.992 0.992
0.992 0.992
0.992 0.993
0.993 0.993
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan R
at a-
ra ta
ni la
iC U
Gambar 56 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU bagan tancap menurut kuartal dengan pendekatan multi-output
Sebaran tingkat kapasitas penangkapan alat tangkap bagan tancap menurut kuartal penangkapan dengan pendekatan multi-output, dapat dilihat pada Gambar
57. Pada kuartal I hingga IV, kapasitas penangkapan yang telah optimal CU=1 masing-masing sebanyak 14 kapal, dan 4 kapal lainnya di tiap kuartal tidak
optimal CU1.
4 4
4 14
14 14
2 4
6 8
10 12
14 16
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal penangkapan
J u
m la
h b
ag a
n u
n it
0.900-0.999 4 Efisien 14
Gambar 57 Sebaran nilai kapasitas penangkapan CU unit penangkapan bagan tancap menurut kuartal dengan pendekatan multi-output
Tingkat penggunaan input variabel VIU alat tangkap bagan tancap dengan perhitungan multi-output dapat dilihat pada Gambar 58 dan Tabel 32.
Tingkat VIU mulai dari kuartal I hingga III menunjukkan bahwa hanya rata-rata nilai VIU yang telah mencapai angka 1 atau tingkat kapasitas optimal efisien.
Sedangkan rata-rata nilai VIU BBM, HOP, dan ABT masih dibawah 1, artinya belum optimal.
0.93 0.94
0.95 0.96
0.97 0.98
0.99 1
1.01
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan R
at a-
ra ta
n ila
iV IU
ABK BBM
HOP ABT
Gambar 58 Sebaran nilai VIU unit penangkapan bagan tancap menurut kuartal dengan pendekatan multi-output
Secara detail kapasitas berlebih dari input bagan tancap, diperoleh dengan cara mengurangkan nilai optimum target dengan nilai observasi aktual, tersaji
pada Tabel 32. Terlihat bahwa untuk nilai kapasitas berlebih paling tinggi pada setiap kuartal maupun total adalah variable input bahan bakar minyak BBM,
sedangkan terendah setiap kuartal maupun secara total adalah fixed input panjang bagan P dan lebar bagan L.
Tabel 32 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan potensi perbaikan bagan tancap untuk multi-output
Kuartal No.
Uraian Satuan
Total I
II III
IV 1.
Kapasitas berlebih a.
Panjang bagan P Rata-rata
-5,000 -5,000
-5,000 -5,000
-5,000 b.
Lebar bagan L Rata-rata
-5,000 -5,000
-5,000 -5,000
-5,000 c.
Tinggi bagan T Rata-rata
-21,765 -21,765
-21,765 -21,765
-21,765 d.
Bahan bakar minyak BBM
Rata-rata -72,813
-73,236 -72,884
-72,767 -72,367
e. Hari operasi
penangkapan HOP Rata-rata
-24,271 -24,412
-24,295 -24,255
-24 ,21 f.
Alat bantu penangkapan ABT
Rata-rata -56,635
-56,967 -56,683
-56,600 -56,283
2 Tingkat VIU
a. Anak buah kapal
ABK Rata-rata
1,000 1,000
1,000 1,000
1,000 b.
Bahan bakar minyak BBM
Rata-rata 0,959
0,959 0,959
0,960 0,960
c. Hari operasi
penangkapan HOP Rata-rata
0,986 0,986
0,986 0,986
0,987 d.
Alat bantu penangkapan ABT
Rata-rata 0,968
0,968 0,968
0,968 0,969
3. Potensi perbaikan
a. Panjang bagan P
Rata-rata -2,696
-2,683 -2,694
-2,697 -2,709
b. Lebar bagan L
Rata-rata -2,696
-2,683 -2,694
-2,697 -2,709
c. Tinggi bagan T
Rata-rata -1,734
-11,678 -11,725
-11,740 -11,794
d. Bahan bakar minyak
BBM Rata-rata
-39,256 -39,294
-39,264 -39,251
-39,216 e.
Hari operasi penangkapan HOP
Rata-rata -13,085
-13,098 -13,088
-13,083 -13,071
f. Alat bantu
penangkapan ABT Rata-rata
-30,533 -30,565
-30,536 -30,531
-30,500
Proyeksi perbaikan masing-masing input bagan tancap dengan pendekatan multi-output
dapat dilihat pada Gambar 59. Adapun potensi perbaikan efisiensi secara total dengan mengurangi fixed input yang terdiri dari panjang bagan P
dan lebar bagan L masing-masing sebesar 2,70, tinggi bagan T sebesar 11,73. Mengurangi VIU bahan bakar minyak BBM sebesar 39,26, VIU
hari operasi penangkapan HOP sebesar 13,0, dan VIU alat bantu
penangkapan ABT sebesar 30,53,
2.70 2.70
11.73
39.26 13.08
30.53
P L
T BBM
HOP ABT
Gambar 59 Komposisi proyeksi perbaikan masing-masing input bagan tancap dengan pendekatan multi-output
5.4.3 Output potensial maksimum