2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Pengukuran konsentrasi debu jatuh dan TSP di lapangan dilakukan di tiga lokasi yaitu di daerah sekitar industri semen di Kec. Citeureup, di tempat
pengolahan kayu di Kec. Leuwiliang, dan tempat pembakaran batu kapur di Kabupaten Bogor Gambar 2. Pengukuran di lapangan berlangsung tanggal 28
Februari sampai 28 April 2014. Titik pengambilan contoh uji debu jatuh dan TSP dari industri semen ditentukan berdasarkan simulasi Gaussian Plume Model dan
dengan ketentuan yang berlaku dalam SNI 19-7119.6-2005 tentang penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien. Pengambilan
contoh uji dilakukan di lingkungan terbuka, sehingga sangat tergantung pada kondisi lingkungan seperti arah angin, kecepatan angin, dan vegetasi di wilayah
tersebut. Oleh karena itu lokasi pengambilan contoh uji untuk daerah sekitar industri semen ditentukan pula berdasarkan Adendum Analisis Dampak
Lingkungan Hidup ANDAL PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. Dalam dokumen tersebut tercatat bahwa pengukuran TSP 24 jam di Desa Citeureup
melewati baku mutu pada tahun 2006, 2007, dan 2010. Sehingga berdasarkan dokumen tersebut dan dengan pertimbangan hasil simulasi maka lokasi
pengambilan contoh uji dilakukan di Kec. Citeureup, Kabupaten Bogor. Lokasi pengambilan contoh uji pada tempat pengolahan kayu dan pembakaran batu kapur
tidak berdasarkan simulasi, melainkan mengikuti ketentuan dalam SNI 19-7119.6- 2005. Titik pengambilan contoh uji untuk industri pengolahan kayu dan
pembakaran batu kapur berada di jarak lima 5 hingga lima belas 15 meter dari pusat kegiatan industri.
Selain di lapangan, penelitian juga dilakukan di laboratorium yaitu Laboratorium Teknik Lingkungan yang berada di Departemen Teknik Sipil dan
Lingkungan Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Bidang Zoologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI di Cibinong, Kabupaten Bogor.
Pengukuran di laboratorium dilakukan dalam rentang waktu 28 Februari sampai 28 April 2014.
Gambar 2 Lokasi penelitian
2.1.1 Simulasi Konsentrasi Emisi dari Cerobong Gaussian Plume Model
Berdasarkan SNI 19-7119.6-2005 tentang lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien untuk sumber pencemar dari cerobong, lokasi
pengambilan contoh uji ditentukan berdasarkan suatu simulasi menggunakan permodelan untuk menentukan titik konsentasi pencemaran maksimal. Salah satu
model yang memungkinkan adalah berdasarkan difusi massa dari polutan pada arah sumbu y dan sumbu z seiring terbawanya elemen fluida searah dengan
kecepatan angin Prasanto 2008. Model Gaussian mensyaratkan bahwa tingkat emisi dari sumber konstan, kecepatan angin adalah konstan, baik menurut waktu
ataupun dengan ketinggian dan medan yang relatif datar, serta daerah terbuka El- Kilani dan Belal 2010. Gaussian Plume Model ditunjukkan seperti pada
Persamaan 1.
e
-
e
- -
e
-
1 Keterangan:
C : konsentrasi polutan hasil dispersi cerobong asap grm
3
x : lokasi searah angin dan arah gerak polutan m
y : lokasi tegak lurus horizontal dengan arah angin m
z : lokasi tegak lurus vertikal dengan arah angin m
Q : laju emisi polutan grdetik
y
: koefisien dispersi pada arah-y m
z
: koefisien dispersi pada arah-z m u
: kecepatan angin mdetik H
: tinggi efektif cerobong asap m Simulasi dilakukan menggunakan data emisi cerobong dari Pabrik Plant-3
PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk di Citeureup, Kabupaten Bogor. Berdasarkan simulasi yang dilakukan menggunakan Gaussian Plume Model
didapatkan konsentrasi emisi maksimal berada pada jarak 960 meter dari pabrik Gambar 3 dan searah dengan arah mata angin dominan pada tempat tersebut.
Gambar 3 Konsentrasi emisi dari cerobong berdasarkan jaraknya
2 4
6 8
10 12
500 1000
1500 2000
ko n
sen tr
asi p
e n
ce m
ar ยต
g m
3
jarak dari cerobong m
2.2 Prosedur Pengambilan Data
Pengambilan data yang dilakukan meliputi pengambilan contoh uji debu jatuh, pengambilan contoh uji TSP, dan pengambilan gambar optis debu jatuh
yang dihasilkan dari setiap industri. Prosedur pengambilan contoh uji debu jatuh disajikan pada Gambar 4. Alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan data
konsentrasi debu jatuh adalah filter Whatman 41 diameter 47 mm, dustfall canister, pinset, akuades, oven, dan neraca analitik. Prosedur pengambilan contoh
uji TSP disajikan pada Gambar 5 dan mengacu pada prosedur dalam SNI 19- 7119.3-2005 tentang Cara Uji Partikel Tersuspensi Total Menggunakan Peralatan
High Volume Air Sampler HVAS dengan metoda gravimetri. Alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan data konsentrasi TSP adalah filter Staplex
TFAGF 41, high volume air sampler HVAS, oven, neraca analitik, dan pinset.
Gambar 4 Skema pengukuran konsentrasi debu jatuh
Gambar 5 Skema pengukuran konsentrasi TSP
Filter dimasukkan dalam oven sebagai
stabilisation chamber selama 2-3 jam
Filter ditimbang dan dicatat sebagai berat
filter awal W1 Filter dipasang kedalam
filter holder pada high volumetric air sampler
HVAS
Membaca laju alir, suhu, dan tekanan barometer 3
kali selama pengukuran Pengambilan contoh uji
dilakukan selama 1 jam. Alat dioperasikan dan
dicatat laju alirnya Q1
Setelah 1 jam, filter dipindahkan dan
dimasukkan kembali kedalam oven
s s
Konsentrasi TSP dihitung dengan
persamaan: Filter ditimbang dan
dicatat sebagai berat akhir filter W2
Filter dimasukkan dalam oven sebagai
stabilisation chamber selama 2-3 jam
Filter ditimbang dan dicatat sebagai berat
awal filter W1 Filter dipasang pada alat
dustfall canister, dan diameter corong terluar
diukur A.
Filter diambil dari alat dan dimasukkan kedalam
oven selama 2-3 jam Setelah penempatan alat
selesai, sisi dalam alat dibilas dengan air murni.
Dustfall canister dipasang di lokasi contoh
uji pada waktu tertentu T
Filter ditimbang dan dicatat sebagai berat
akhir filter W2 Konsentrasi debu jatuh dihitung dengan
persamaan:
-