Fraksinasi Sedimen Kondisi Wilayah Perairan

maka dikategorikan sebagai tercemar sedang. Konsentrasi Cu antara 190-400 mgkg maka perairan termasuk ke dalam kategori bahaya dan harus segera dilakukan pembersihan sedimen IADCCEDA, 1997.

2.5. Fraksinasi Sedimen

Ukuran partikel sedimen grain size merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsentrasi dan proses adsorpsi logam berat dalam sedimen. Fraksi sedimen halus memiliki area permukaan yang luas dan relatif tingginya gaya elektrostatis dari permukaan partikel tersebut Sudarso et al., 2005; Hutabarat dan Evans, 2006; Situmorang et al., 2010. Menurut Haryanto et al. 2005 konsentrasi logam berat tertinggi terdapat dalam sedimen yang berupa lumpur, tanah liat, pasir berlumpur dan campuran dari ketiganya dibandingkan dengan yang berupa pasir murni. Kondisi perairan yang tenang akan memudahkan pengendapan sedimen lumpur ke dasar perairan diikuti dengan pengendapan bahan organik. Kandungan bahan organik memiliki hubungan yang positif dengan konsentrasi logam berat dalam sedimen Parera, 2004. Faktor lainnya yang mempengaruhi pengendapan sedimen adalah mekanisme transport material sedimen yang akan menentukan variasi pengendapan yang terjadi Rachman, 2008. Menurut Seibold and Berger 1996 klasifikasi butiran sedimen berdasarkan ukuran terbagi atas batu stones, pasir sand, lanau silt, dan lempung clay. Sedimen terdiri atas batu jika butiran memiliki ukuran 2-256 mm, pasir 0.063-2 mm, lanau 0.004-0.0063 mm, dan lempung 0.004 mm. Ukuran partikel sedimen merupakan salah satu cara yang mudah untuk menentukan klasifikasi sedimen. Tabel 3 memperlihatkan klasifikasi fraksi sedimen berdasarkan ukuran. Tabel 3. Klasifikasi sedimen berdasarkan Wentworth Scale Wibisono, 2005 Fraksi sedimen Partikel Ukuran Butiran mm Batu Bongkahan 256 Kraka 64-256 Kerikil kasar 4-64 Kerikil halus 2-4 Pasir Pasir sangat kasar 1-2 Pasir kasar 0.5-1 Pasir medium 0.25-0.5 Pasir halus 0.125-0.25 Pasir sangat halus 0.063-0.125 Lanau Lanau kasar 0.031-0.063 Lanau medium 0.016-0.031 Lanau halus 0.008-0.016 Lanau sangat halus 0.004-0.008 Liat Liat kasar 0.002-0.004 Liat medium 0.001-0.002 Liat halus 0.0004-0.001 Liat sangat halus 0.0002-0.0004

2.6. Kondisi Wilayah Perairan

Jelengah terletak disebelah barat daya Sumbawa yang banyak dipengaruhi oleh Selat Alas dan Samudera Indonesia. Hamparan dataranya tidak rata, sebagian datar dan sebagian lainnya agak dalam. Beberapa bagian dataran tidak terendam air pada saat air surut. Perairan Jelenga dengan tipe substrat berpasir, pecahan karang dan berbatu pada daerah tubir. Tipe substrat pada zona atas pasang tinggi adalah pasir dan pecahan karang rubble sedangkan pada zona bawah substrat berpasir dan berbatu.

3. BAHAN DAN METODE

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2012 yang terdiri dari proses pengambilan sampel di wilayah perairan Jelengah, Sumbawa Barat di daerah intertidal perairan tersebut Gambar 2 dan analisis laboratorium. Identifikasi kadar kandungan tembaga dilakukan di PT. Australian Laboratory Services ALS Bogor, ekstraksi sampel air dan sedimen di Laboratorium Produktivitas Lingkungan MSP FPIK IPB, analisis kadar Cu terlarut di Laboratorium Kimia Terpadu FMIPA IPB dan analisis fraksi sedimen di Laboratorium Lingkungan BDP FPIK IPB. Gambar 2. Peta Stasiun Penelitian di Perairan Jelengah