pada peubah-peubah tersebut lebih dipengaruhi oleh ragam non-aditifnya. Hasil ini sedikit berbeda dengan hasil penelitian Subhadrabandhu dan Nontaswatsri
1997 yang menyimpulkan bahwa umur berbunga dipengaruhi oleh gen aditif sedangkan tinggi letak bunga dan tinggi letak buah pertama dipengaruhi oleh gen
aditif dan non aditif. Menurut Indriyani 2002 dan Indriyani et al. 2002 jika ragam non-aditifnya tinggi maka tetua-tetuanya tidak dapat dipilih berdasarkan
fenotipenya karena penampilan keturunannya tidak dapat diduga, sehingga diperlukan pengujian keturunan hasil persilangan untuk mengetahui kombinasi
persilangan yang baik.
Tabel 16. Rekapitulasi Ragam Aditif dan Ragam Dominan serta Nilai Duga
Heritabilitas Arti Sempit untuk Karakter-karakter Generatif Peubah
s
2
Aditif s
2
Dominan H
2 ns
Tinggi Letak Bunga Pertama 39.04
27.92 0.51
Umur Berbunga Fertil Pertama 14.48
20.56 0.34
Tinggi Letak Buah Pertama 17.19
98.14 0.11
Umur Panen Buah Pertama 24.43
111.96 0.12
Nilai duga heritabilitas arti sempit untuk peubah-peubah karakter generatif dapat dilihat pada Tabel 16. Hasil perhitungan nilai duga heritabilitas arti sempit
menunjukkan bahwa hanya pada peubah tinggi letak bunga pertama yang mempunyai nilai duga heritabilitas arti sempit yang tergolong besar H
2 ns
=0.51. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Sujiprihati dan Sulistyo 2004 dan
menguatkan pernyataan bahwa peubah tinggi letak bunga pertama dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi. Pada peubah umur berbunga fertil pertama nilai duga
heritabilitas arti sempitnya tergolong sedang yaitu sebesar 0.34 dan pada peubah tinggi letak buah pertama dan umur panen buah pertama nilai duga heritabilitas
arti sempitnya tergolong kecil, masing- masing sebesar 0.11 dan 0.12. Tabel 17 memperlihatkan bahwa pada peubah tinggi letak bunga fertil
pertama persilangan IPB 1 x IPB 1, IPB 1 x Str 6-4, PB 000201 x PB 000174, IPB 6 x IPB 6, IPB 5 x IPB 5, IPB 10 x IPB 10 dan PB 000174 x
PB 000174 memiliki nilai duga DGK yang terendah, sedangkan pada peubah tinggi letak buah pertama persilangan IPB 1 x IPB 6, IPB 1 x IPB 5, IPB 1 x
Str 6-4, IPB 1 x IPB 10, IPB 6 x IPB 6, IPB 5 x IPB 5 dan PB 000174 x PB 000174 memiliki nilai duga DGK yang negatif tertinggi. Pada peubah umur
berbunga fertil pertama persilangan IPB 1 x IPB 6, IPB 1 x IPB 5, IPB 1 x IPB 10, PB 000201 x IPB 6, IPB 6 x IPB 10, IPB 5 x Str 6-4 dan PB 000174 x
PB 000174 memiliki nilai duga DGK yang terendah, sedangkan pada peubah umur panen buah pertama persilangan IPB 1 x IPB 6, IPB 1 x IPB 10, IPB 1 x
PB 000174, PB 000201 x PB 000174, IPB 6 x Str 6-4, IPB 6 x IPB 10 dan Str 6-4 x PB 000174 memiliki nilai duga DGK yang terendah. Berdasarkan uraian ini
persilangan IPB 1 x IPB 6, IPB 1 x IPB 10 dan PB 000714 x PB 000174 dapat dipilih untuk mendapatkan varietas pepaya hibrida yang berperawakan pendek
dan berumur genjah.
Tabel 17. Nilai Duga Daya Gabung Khusus 28 Nomor Persilangan untuk Karakter-
karakter Generatif Genotipe
Tinggi Letak Bunga Pertama
Umur Bunga Fertil Pertama
Tinggi Letak Buah Pertama
Umur Panen Buah Pertama
IPB 1 x IPB 1 4.67
11.02 25.60
48.60
IPB 1 x PB 201
14.46 15.17
13.22 37.96
IPB 1 x IPB 6
9.60
2.28 -3.39