PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT. SERBA MULIA MOTOR BULULAWANG

(1)

i

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT. SERBA MULIA MOTOR BULULAWANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

NAMA : DEKY ZAKARIA NIM : 07.610.166

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

ii

SKRIPSI

Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pt.

Serba Mulia Motor Bululawang

Oleh:

NAMA : DEKY ZAKARIA NIM : 07610166

Diterima dan disahkan

Pada tanggal ……….

Pembimbing I Pembimbing II

(Dra. Aniek Rumijati, MM) (Dra. Hj.Triningsih Sri Supriati, M.P)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Manajemen


(3)

iii

Surat Pernyataan

Yang bertanda dibawah ini Nama ; Deky zakariya NIM ; 07610166 Jurusan ; Manajemen

Fakultas ; Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhamadiyah Malang Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa;

1.Tugas akhir dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawa PT Serba MulIA Motor Bululawang” Adalah hasil hasil karya saya,dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah di ajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi,dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan orang lain,baik sebagian ataupun keseluruhan,kecualidikutip dalam naskah inidisebutkan dalam sumber kutpan atau atar pustaka .

2.Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dilakukan unsur unsur PLAGIASI saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan gelar GELAR AKEDEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3.Tugas akhir inii dapat di jadikan pustakayang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernytaan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang ,23 Maret 2015 Yang Menyertakan,


(4)

iv

ABSTRAK

Judul : Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT.Serba Mulia Motor Bululawang

Nama : Deky Zakariya Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Email : dekyzakariya@gmail.com

Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mendeskripsikan motivasi kerja karyawan, semangat kerja karyawan, motivasi kerja yang meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan terhadap semangat kerja karyawan dan untuk mengetahui diantara prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan, manakah yang dominan pengaruhnya terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis rentang skala dan regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Motivasi kerja karyawan yang meliputi yang meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan dan semaangat kerja masuk dalam kategori tinggi. Motivasi kerja yang meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang. Pengembangan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.

Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu selalu memberikan dukungan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuan kerja yang dimiliki, harus memberikan suatu bentuk penghargaan kepada karyawan apabila mampu menyelesiakan tugas sesuai target yang telah ditetapkan, Perusahaan memberikan bonus atau uang tunai apabila karyawan mampu mencapai target yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang telah ditetapkan.


(5)

v

ABSTRACT

Title : Effect of Employee Morale Motivation Against PT.Serba Honor Motor Bululawang

Name : Deky Zakariya Faculty : Ekonomi Dan Bisnis Email : dekyzakariya@gmail.com

The purpose of this study is, to describe employee motivation, employee morale, employee motivation which include achievement, recognition, work itself, responsibility and development on employee morale and to determine among achievement, recognition, work itself , responsibility and development, which one is the dominant influence on employee morale Majesty Multipurpose Motor Bululawang. Analysis tool used in this research is by using the scale analysis and multiple linear regression.

Based on the results of research and discussion that has been done, it can be concluded as follows: employee motivation which include which include achievement, recognition, work itself, responsibility and development and morale in the high category. Work motivation which include achievement, recognition, work it self, responsibility and influence the development of employee morale Multipurpose Motor Bululawang Honor. The development has a greater influence on employee morale Multipurpose Motor Bululawang Honor.

Suggestions can be submitted in this research that always gives support to employees to improve work ability owned, must provide a form of appreciation to their employees if able finished appropriate task set targets, the Company provides a cash bonus or if the employee is able to achieve the targets that have been determined in accordance with the provisions or regulations that have been set.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT.Serba Mulia Motor Bululawang” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memberi sebaik mungkin namun demikian, penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. H. Marsudi, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Aniek Rumijati, M.M, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah sudi meluangkan waktuya untuk mengoreksi serta memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat guna penyusunan skripsi ini.


(7)

vii

4. Dra. Hj.Triningsih Sri Supriati, M.P, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini baik materiil maupun spirituil.

Akhirnya segala amal baik yang telah mereka berikan kepada penulis semoga mendapat balasan dari Allah SWT. dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, Agustus 2014


(8)

viii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Batasan Masalah... 5

E. Kegunaan Penelitian... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 6

B.Landasan Teori ... 8

1. Pengertian Motivasi ... 8

2. Tujuan Motivasi ... 8

3. Teori-Teori Motivasi ... 9

4. Jenis-jenis Motivasi ... 12

5. Faktor –Faktor Motivasi ... 12

6. Pengertian Semangat Kerja ... 16

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja ... 17

8. Hubungan Motivasi Dengan Semangat Kerja Karyawan ... 18

C. Kerangka berpikir... 20

D. Hipotesis ... 20

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 22

B. Jenis Penelitian ... 22

C. Data Dan Sumber Data... 22

D. Populasi dan Sampel ... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ... 23

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 24

G. Uji Instrumen ... 38


(9)

ix

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 34

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 34

2. Lokasi Perusahaan ... 35

3. Tujuan Perusahaan ... 36

4. Struktur Organisasi Perusahaan ... 38

5. Jam Kerja Karyawan ... 39

6. Sistem Penggajian... 40

7. Aktivitas PT. Sinar Mulia Motor Bululawang... 41

8. Daerah Pemasaran ... 41

9. Kebijakan Harga ... 42

10. Penjualan ... 42

B. Gambaran Karakteristik Responden ... 42

1. Jenis Kelamin Responden ... 42

2. Lama Bekerja Responden ... 43

3. Tingkat Usia Responden ... 44

4. Tingkat Pendidikan Responden` ... 45

5. Jumlah Tanggungan Keluarga... 46

C. Uji Instrumen ... 46

1. Uji Validitas ... 46

2. Uji Reliabilitas ... 51

D. Hasil Analisis Data ... 51

1. Hasil Analisis Rentang Skala ... 51

2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 58

3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA


(10)

x

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Model Hipotesis Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja ... 20

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Sinar Mulia Motor Bululawang... 38

Gambar 4.2 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji F (Simultan) ... 63


(11)

xi

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Tingkat Turn Over Karyawan Pada PT.Serba Mulia Motor Bululawang ... 4

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 7

Tabel 3.1 Penilaian Variabel Berdasarkan Hasil dari Rentang Skala ... 31

Tabel 4.1 Jam Kerja Karyawan ... 39

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 43

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 45

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga ... 46

Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Prestasi (X1) ... 47

Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Pengakuan (X2) ... 48

Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Pekerjaan itu sendiri (X3) ... 48

Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel Tanggung Jawab (X4) ... 49

Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Pengembangan (X5) ... 49

Tabel 4.12 Uji Validitas Variabel Semangat Kerja Karyawan (Y) ... 50

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas ... 51

Tabel 4.14 Prestasi (X1) ... 52

Tabel 4.15 Pengakuan (X2) ... 53

Tabel 4.16 Pengakuan (X3) ... 54

Tabel 4.17 Pengakuan (X4) ... 55


(12)

xii

Tabel 4.19 Variabel Kinerja Karyawan (Y) ... 57

Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 58


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Angket Penelitian 2. Skor Hasil Penelitian 3. Hasil Distribusi Frekuensi 4. Hasil Uji Validitas

5. Hasil Reability

6. Hasil Analisis Regresi


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi II, Rineka Cipta.

Hendra, 2006, Pengaruh Faktor Motivator dan Faktor Hygiene Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Call Centre Pada PT. Telkom Surabaya, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.

Hasibuan, Malayu, SP. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.

Martoyo, Susilo, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Manullang, M . 2002. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Nitisemito, Alex. S. 2005. Manajemen Personalia.Ghalia Indonesia. Jakarta

Sugiono, 2002, Metodologi Penelitian Administrasi, Edisi Ketiga, Penerbit Alfabeta, Bandung. Suhartini, 2008, Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan pada Koperasi

Panca Hidayah Tulungagung, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang Widayat, 2004,Riset Bisnis, Edisi 1, Malang: CV. Cahaya Press.


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi sangat di pengaruhi oleh tingkat kemampuan dan pengetahuan dari anggota organisasi serta sarana yang tersedia. Demikian juga pada suatu organisasi perusahaan, walaupun telah ditetapkan berbagai peraturan yang mengatur tentang sistem, metode dan prosedur kerja serta dilengkapi dengan sarana yang memadai namun tanpa dukungan karyawan yang berkualitas tingi semua akan menjadi sia-sia. Karyawan perusahaan hendaknya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan memusatkan segala perhatian dan pikiran serta mengarahkan segala daya dan tenaganya untuk menyelenggarakan kegiataan perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, hendaknya setiap karyawan mempunyai kemauan, kemampuan dan pengetahuan yang memadai serta loyalitas yang tinggi kepada organisasi.

Usaha nyata dalam meningkatkan semangat untuk bekerja secara maksimal di perusahaan yaitu dengan memberikan motivasi kerja. Pada sisi yang lain penggunaan tenaga kerja yang efektif merupakan kunci keberhasilan perusahaan, untuk itu dibutuhkan kebijakan dalam menggunakan tenaga kerja agar mau bekerja lebih produktif sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Salah satu faktor agar semangat kerja meningkat diperlukan pimpinan yang dapat memberikan motivasi atau dorongan kepada karyawan. Seorang manajer mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan manajemen dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada pengetahuan manager mengenai hakekat motivasi serta kemampuan teknik menciptakan situasi, sehingga


(16)

2

menumbuhkan dorongan bagi karyawan untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki organisasi dan memberikan jaminan dalam upaya untuk meningkatkan semangat para karyawan dalam bekerja di perusahaan.

Pentingnya pemberian atas motivasi kepada karyawan akan mempengaruhi tingkat semangat kerja dalam bekerja di perusahaan dan pada akhirnya dapat memiliki keinginan untuk bekerja dengan baik di perusahaan. Kondisi tersebut dapat membuktikan bahwa terdapat keterkaitan antara pemenuhan motivasi kerja karyawan dengan semangat para karyawan dalam bekerja di perusahaan. Bentuk keterkaitan tersebut yaitu apabila motivasi diberikan secara benar maka karyawan akan lebih bersemangat dalam bekerja untuk mencapai sasaran perusahaan yang baik, namun apabila karyawan memandang motivasi yang diberikan perusahaan tidak sesuai maka motivasi akan menurun sehingga menyebabkan rendahnya semangat kerja karyawan.

Demikan juga yang terjadi pada PT. Serba Mulia Bululawang, motivasi menjadi permasalahaan yang penting dalam memberikan semangat kerja karyawan. Para karyawan perusahaan bukan hanya sebagai pekerja atau pelaksana namun sebagai karyawan harus mampu melaksanakan tugas pekerjaannya dengan baik. Untuk itu di perlukan motivasi kerja bagi para karyawan agar bekerja lebih baik dan lebih bersemangat demi keberhasilaan organisasi. Motivasi yang dimaksud adalah suatu dorongan atau pengaruh yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja dengan giat agar mencapai hasil yang optimal serta dapat meningkatkan semangat kerjanya. Dengan semangat kerja yang tinggi, karyawan dapat bekerja lebih baik, dan dapat memenuhi tuntutan organisasi. Mengingat pentingya motivasi dalam upaya peningkatan semangat kerja karyawan, maka perlu dilakukan pemberian motivasi yang tepat yang dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Oleh karena itu perlu kiranya untuk membahas lebih lanjut tentang pengaruh variabel motivasi yang meliputi keberhasilan pekerjaan atau prestasi,


(17)

3

pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan untuk meningkatkan semangat karyawan.

Bentuk-bentuk motivasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan yaitu dengan memenuhi hak-hak para karyawan dengan baik sehingga para karyawan memiliki keinginan yang kuat untuk tetap bekerja diperusahaan. Bentuk motivasi yang diberikan oleh perusahaan yaitu dengan memberikan imbalan yang berupa upah atau gaji yang berpatokan pada upah minimum regional sehingga dapat memberikan dorongan terkait dengan upaya untuk meningkatkan semangat kerja karyawan. Selain itu para karyawan juga selalu bekerja sesuai dengan standrt kerja yang ditetapkan oleh perusahaan karena adanya upaya pengembangan yang dilakukan pimpinan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan sehingga dapat memberikan jaminan untuk bekerja dengan baik diperusahaan.

Beberapa upaya perusahaan tersebut mampu meningkatkan semangat kerja para karyawan diperusahaan, yang ditunjukkan dengan rendahnya absensi kerja karyawan, para karyawan selalu bekerja sesuai dengan ketentuan perusahaan dan para karyawan rata-rata tidak memiliki keinginan untuk pindah kerja ketempat yang lain. Beberapa indikasi tersebut menunjukkan tingginya semangat para karyawan dalam bekerja diperusahaan. Kondisi ini dibuktikan dengan rendahnya tingkat perputaran tenaga kerja yang terdapat diperusahaan, yang ditunjukkan dengan data sebagai berikut:


(18)

4

Tabel 1.1

Tingkat Turn Over Karyawan Pada PT.Serba Mulia Motor Bululawang Triwulan Jumlah

Karyawan

Jumlah Karyawan Masuk

Jumlah Karyawan keluar

% Turn Over Karyawan

I 33 4 - 12,12%

II 37 3 - 9,09%

III 40 - 7 12,12%

IV 33 3 1 6,06%

Sumber: PT.Serba Mulia Motor Bululawang

Berdasarkan tingkat turnover karyawan menunjukkan bahwa pada tahun 2013 tingkat karyawan yang keluar lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang masuk. Kondisi ini mengindikasikan bahwa karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi dalam bekerja diperusahaan. Berdasarkan kenyataan tersebut maka jelaslah bahwa pemberian motivasi terhadap karyawan sangat penting karena kemajuan perusahaan sangat tergantung dari semangat kerja para karyawan dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Berdasarkan pertimbangan diatas maka penulis mengambil judul skripsi: Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT.Serba Mulia Motor Bululawang”

B. Perumusan Masalah

Dari permasalahan tersebut di atas maka disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah motivasi kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang?

2. Bagaimanakah semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang?

3. Apakah motivasi kerja yang meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.


(19)

5

4. Diantara prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan, manakah yang dominan pengaruhnya terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian,yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan motivasi kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang. 2. Untuk mengetahui semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.

3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja yang meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.

4. Untuk mengetahui diantara prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan, manakah yang dominan pengaruhnya terhadap semangat kerja karyawan Serba Mulia Motor Bululawang.

D. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu teori yang digunakan yaitu motivasi menggunakan Fredeick Herzberg’s khususnya untuk variabel motivator.

E. Kegunaan Penelitian

1. Digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Serba Mulia Motor Bululawanguntuk menentukan rencana di masa yang akan datang untuk meningkatkan semangat kerja karyawan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yaitu sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan khususnya tentang motivasi dan semangat kerja karyawan.


(20)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian Hendra (2006) dengan judul yang diteliti adalah: Pengaruh Faktor Motivator dan Faktor Hygiene Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Call Centre Pada PT. Telkom Surabaya. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji t. Hasil analisis dapat diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,740, dengan demikian berarti bahwa kepuasan kerja karyawan bagian call centre pada PT. Telkom Surabaya dipengaruhi sekitar 74% oleh faktor motivator dan faktor hygiene sedangkan sisanya sekitar 26% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Dari hasil koefisien regresi terbukti bahwa faktor hygiene mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kepuasan kerja karyawan bagian call centre pada PT. Telkom Surabaya apabila dibandingkan dengan faktor motivator.

Selanjutnya dari hasil penelitian Suhartini (2008), dengan judul penelitian yaitu pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan pada Koperasi Panca Hidayah Tulungagung. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa motivator dan hygiene secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada Koperasi Panca Hidayah Tulungagung. Dari hasil koefisien regresi terbukti bahwa faktor motivator mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap semangat kerja para karyawan pada Koperasi Panca Hidayah Tulungagung apabila dibandingkan dengan faktor hygiene. Adapun persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang secara lengkap dapat disajikan pada tabel 2.1.


(21)

7

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

Nama Judul Alat Analisis Hasil

Hendra (2006)

Pengaruh Faktor Motivator dan Faktor Hygiene Terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Call Centre Pada

PT. Telkom

Surabaya

 Analisis rentang skala

 Regresi Linier Berganda

Hasil analisis dapat diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,740, dengan demikian berarti bahwa kepuasan kerja karyawan bagian call centre pada PT. Telkom Surabaya dipengaruhi sekitar 74% oleh faktor motivator dan faktor hygiene sedangkan sisanya sekitar 26% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Dari hasil koefisien regresi terbukti bahwa faktor hygiene mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kepuasan kerja karyawan bagian call centre pada PT. Telkom Surabaya apabila dibandingkan dengan faktor motivator Suhartini (2008) Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan pada Koperasi Panca Hidayah Tulungagung

 Analisis rentang skala

 Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa motivator dan hygiene secara

bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada Koperasi Panca Hidayah Tulungagung. Dari hasil koefisien regresi terbukti bahwa faktor motivator mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap semangat kerja para karyawan pada Koperasi Panca Hidayah Tulungagung apabila dibandingkan dengan faktor hygiene


(22)

8

B. Landasan Teori 1. Pengertian Motivasi

Sudarmono dan Sudita (2000) mengemukakan bahwa motivasi merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang mengerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu, Menurut Martoyo (2001) motivasi adalah kondisi mental yang mendorong dilakukan sesuatu tindakan (action atau activies ) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberikan kepuasan atau mengurangi ketidak keseimbangan. Sedangkan menurut reksohadiprojo (1992) Motivasi adalaah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Motivasi adalah unsur yang dapat menggerakkan seorang karyawan untuk berubah tingkah lakunya agar lebih baik bsesuai dengan tuntutan perusahaan.

2. Tujuan Motivasi

Berdasarkan pendapat Hasibuan (2002), terdapat beberapa tujuan motivasi,yaitu a. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan

b. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan c. Meningkatkan produktivas kerja karyawan

d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan

e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan f. Mengidentifikasikan pengadaan karyawan

g. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik h. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan


(23)

9

i. Meningkatkan tingkat kesejahteran karyawan

j. Mempertinggi efisiensi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya k. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

Dari salah satu tujuan motivasi tersebut adalah untuk mendorong gairah dan semangat kerja karyawan. Jadi apabila ada peningkatan motivasi bagi karyawan, maka akan mendorong semangat karyawan.

3.Teori-Teori Motivasi a. Teori Maslow

Teori dapat digambarkan sebagaimana dan dikutip oleh Manullang (2003), yaitu: 1) Physiological needs, kebutuhan badainah, meliputi sandangdan pangan.

2) Safety needs, kebutuhaan dan keamanan, meliputi baik kebutuhan akan keamanan jiwa maupun kebutuhan akan keaman harta.

3) Sosial needs, kebutuhan sosial meliputi kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain, kebutuhan akan perasaan yang di hormati, kebutuhan akan perasaan maju atau preseptasi akan kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation).

4) Esteem needs,kebutuhan akan penghargaan berupa kebutuhan akan harga diri dan pandangan baik dari orang lain terhadap kita.

5) Self actualization needs, kebutuhaan akan penghargaan kepuasan diri yaitu kebutuhan untuk mewujudkan diri yaitu kebutuhan mengenai nilai dan kepuasan yang di dapat dari pekerjaan.


(24)

10

b. Teori David Mc Celland

Mc Celland dalam Manullang (2003) menyebutkan ada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan prestasi (need for achiement), kebutuhan untuk bekerja sama (needs for affiliation) dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power).

Teori ini mempunyai ciri-ciri sebagi berikut:

1. Mereka menentukan tujuan tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,tetapi tujuan itu cukup untuk merupakan tantangan untuk dapat dikerjakan dengan lebih baik.

2. Mereka menentukan tujuan seperti itu, karena mereka secara pribadi dapat mengetahui bahwa hasilnya dapat dikuasai bila mereka kerjakan sendiri.

3. Mereka senang pada pekerjaanya itu dan merasa sangat perkepentingan dengan dengan keberhasilannya sendiri .

4. Mereka lebih suka bekerja di dalam pekerjan yang dapat memberikan gambaran bagaimana keadaan pekerjanya.

c. Teori dua faktor Frederick Herzberg’s

Teori Fredeick Herzberg’s yang dikutip Susilo Martoyo teori ini mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasaan dalam bekerja. Kedua faktor tersebut adalah;

1) Motivator, meliputi: a. Prestasi (achievement) b. Pengakuan / penghargaan c. Pekerjaan itu sendiri d. Tanggung jawab e. Pengembangan


(25)

11

2. Faktor Hygiene ,meliputi: a. Gaji

b. Kondisi kerja

c. Kebijaksaan perusahaan d. Hubungan antar pekerja e. Kualitas supervisi d. Teori Mc Gregor

Teori ini berdasarkan pada asumsi mengenai sifat manusia yang dinamakan teori X dan teori Y (Manullang 2002).

1. Asumsi teori X mengenai manusia:

a) Pada umumnya manusia tidak senang bekerja.

b) Pada umumnya manusia tidak berambisi, tidak ingin tangung jawab dan lebih suka diarahkan.

c) Pada umumnya manusia harus diawasi dengan ketat dan sering harus dipaksa untuk memperoleh tujuan-tujuan organisasi

d) Motivasi hanya berlaku sampai tingkat lower order needs (physiological and safety level).

2. Asumsi teori Y mengenai manusia:

a) Bekerja adalah kodrat manusia, jika kondisi menyenangkan.

b) Pengawasan diri sendiri tidak terpisahkan untuk mencapai tujuan organisasi.

c) Manusia dapat mengawasi diri sendiri dan memberi prestasi pada pekerjaan yang diberi motivasi dengan baik (pada pekerjaan yang motivasi dengan baik). d) Motivasi tidak saja mengenai lower needs tetapi sampai higeroder needs.


(26)

12

e. Teori harapan menurut Victor Vroom

Teori ini mengatakan bahwa kekuatan (dorongan) motivasi untuk melaksanakan kegaiataan tertentu akan tergantung pada penjumlahaan aljabar hasil kali antara nilai – nilai untuk berbagai hasil antar nilai-nilai untuk berbagai hasil dengan harapan-harapan. 4. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Nawawi (2001) terdapat dua jenis motivasi yaitu: a. Motivasi Instrinsik

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam pekerja sebagai individu berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat/ makna pekerjaan yang dilaksanakan.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskanya melaksanakan pekerjaan secara maksimal.

5. Faktor –Faktor Motivasi

Menurut Nawawi (2001) berdasarkan teori Frederick Herzberg tentang teori dua faktor:teori ini mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja, kedua faktor tersebut adalah:

a.Motivator,meliputi: 1.Prestasi

2.Pengakuan

3.Pekerjaan itu sendiri 4.Tanggung jawab


(27)

13

5.Pengembangan

b. Faktor hygiene ,meliputi: 1.Gaji /insetif

2.Kondisi kerja

3.Kebijaksanan perusahaan 4.Hubungan antara pekerja 5.Hualitas supervisi

Faktor-faktor yang berperan sebagai motivator bagi karyawan yaitu yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja lebih baik, yang terdiri dari

1. Achievement (prestasi /prestasi)

Keberhasilan melaksanakan pekerjaan identik dengan prestasi,agar seorang bawahan dapat berprestasi maka pimpinan harus mempelajari bawahnya dan pekerjaanya dengan memberikan kesempatan agar bawahan dapat berusaha dan berhasil. Pimpinan hendaknya memperhatikan hasil pekerjaan karywan ,memahami kemampuan karywan sehingga dapat di tempatkan sesuai dengan kemampuan serta mengetahui kemauan atau keinginan karywan dalam bekerja

2. Pengakuan

Pimpinan harus memberikan pernyataan pengakuan akan keberhasilan bawahannya.pengakuan keberhasilan bawahan dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

a) Langsung menyatakan keberhasilan di tempat kerjanya,dan akan lebih baik kalau pada saat ada orang lain

b) Memberi surat penghargaan c) Memberi hadiah uang


(28)

14

d) Memberikan kenaikan pangkat /jabatan atau promosi 3. Pekerjaan itu sendiri

Pimpinan mengusahakan agar bawahan mengerti pentingnya pekerjaan sehingga hasil yang memuaskan agar tidak terjadi kejenuhan terhadap pekerjaan sehingga hasil memuaskan bisa terwujud. Pimpinan dapat membuat usaha yang riil dan menyakinkan sehingga bawahan mngerti akan pentingnya pekerjaan yang di lakukan dan berusaha menghindari kebosanan dalam bekerja serta mengusahakan agar dapat bekerja dengan tepat waktu.

4. Tanggung jawab

Pimpinan harus menghindari supervisi yang ketat dengan membiarkan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip yang ada. Dengan cara ini perasaan tanggung jawab bawahan akan bertambah besar dan bawahan merasa bahwa keberadanya dalam perusahaan,sehingga bawahan secara sepenuhnya melaksanakan pekerjaan yang dapat di pertanggung jawabkan , baik dari sisi ketepataan waktu kerja,cepat tanggap terhadap masalah pekerjaan dan memiliki kesungguhan bekerja yang tinggi.

5. Pengembangan

Agar faktor pengembangan benar-benar berfungsi sebagai motivator, maka pimpinan dapat di mulai dengan melatih bawahanya untuk bekerja yang lebih bertanggung jawab, selanjutnya pimpinan memberi rekomendasi tentang bawahan yang siap untuk pengembangan, untuk menaikan pangkatnya (promosi) atau dikirim mengikuti pendidikan dan pelatihan.


(29)

15

Rangkaian motivasi diatas, melukiskan hubungan seseorang dengan apa yang dikerjakannya. Faktor kedua yaitu faktor hygiene yang dapat menimbulkan rasa puas bagi karyawan:

1. Kebijaksanaan dan adminitrasi perusahaan

Kebijaksanaan ini sangat penting bagi perusahan untuk mengatur sebagian besar aktivitas perusahaan dan sangat berperan demi tercapainya tujuan,pada hakekatnya peranan bijaksanaan organisasi adalah memastikan bahwa organisasinya menarik manfaat dari keputusan dan tindakan yang lampau dan menekan sampai seminimal mungkin jumlah pemborosan berbagai bagian organisasi.

2. Supervisi

Supervisi atau pengawasan merupakan suatu kegiatan mengawasi dan membandingkan antara pelaksanaan dan realita, kemudian mengkorelasikan apabila terjadi penyimpangan dan perlu menyesuaikan kembali rencanaa yang dibuat. Dengan demikian pengawasan adalah fungsi manajemen yang menyangkut masalah pengaturan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana personalia yang telah dirumuskan sebagai dasar analisa dari tujuan organisasi yang fundamental.

3. Hubungan antar pekerja

Interpersonal supervision menunjukkan hubungan perorangan antara bawahan dengan bawahan dan bawahan merasa tidak tepat bergaul dengan pimpinan. Agar terjadi hubungan antar pribadi yang baik, maka timbul tiga kecakapan yang harus dimiliki setiap atasan yaitu:

a. Teknical skill (kecakapan teknik), yang meliputi kecakapan menggunakan metode dan proses umumnya berhubungan dengan kemampuan menggunakan alat.


(30)

16

b. Human skill (kecakapan kemanusiaan) merupakan kemampuan untuk berkerja didalam atau diluar kelompok, sehingga dapat membangun kerjasama dan mengkordinasi berbagai kegiatan.

c. Conceptual skill (kecakapan koseptual) merupakan kemampuan memahami kerumitan seluruh organisasi sehingga dalam berbagai tindakan yang diambil selalu menekankan dalam usaha merealisasi tujuan organisasi secara keseluruhan.

4. Gaji

Gaji merupakan jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja, cara pemberian imbalan merupakan faktor penting untuk dapat menarik dan memelihara maupun mempertahankan tenaga kerja.

5. Kondisi kerja

Kondisi fisik tempat kerja yang baik mampu menjadi sarana yang kuat untuk membuat bertahaan di tempat kerja . Faktor kondisi ini meliputi: penerangan, tata ruangan, keadaan udara, kebersihan dan sebagainya. Faktor hygiene melukiskan hubungan kerja dengan lingkungan dimana karyawan melaksanakan pekerjaannya.

6. Pengertian Semangat Kerja

Nitisemito (2005) Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian perkerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Hasibuan (2002) memberi pengertian tentang semangat kerja adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan giat dan antusias sehingga penyelesaian pekerjaan cepat dan baik.

Dari pengertian diatas, dapat dilakukan pada dasarnya semangat kerja adalah suatu keadaan yang mencerminkan kondisi rohaniah atau perilaku individu yang


(31)

17

menimbulkan suasana senang dimana akan merangsang setiap individu untuk melakukan pekerjaaannya dengan lebih baik, serta lebih antusias di dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja

Secara umum dikatakan oleh Lateiner yang dikutip oleh Tohardi (2002) Bahwa ada beberapa faktor pokok yang mempengaruhi semangat kerja para karyawan di antaranya:

a. Kebanggaan pekerja akan pekerjaannya dan kepuasannya dalam menjalankan pekerjaan yang baik.

b. Sikap terhadap pimpinan. c. Hasrat untuk maju.

d. Perasaan telah diperlakukan secara baik.

e. Kemampuan untuk bergaul dengan kawan pekerjaannya f. Kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap pekerjaannya Faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kebanggaan pekerja akan pekerjaannya dan kepuasannya dalam menjalankan pekerja yang baik.

Pada dasarnya karyawan akan merasa senang apabila pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dapat selesai dengan baik. Kesenangan ini akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi karyawan.

b. Sikap terhadap pimpinan

Sikap yang dimaksud adalah sikap karyawan terhadap pimpinannya. Apabila karyawan memiliki sikap yang baik terhadap pemimpin, menghormati, terjalin


(32)

18

kerjasama yang baik, terjalin komunikasi yang harmonis akan meningkatkan semngat kerja tersendiri bagi karyawan.

c. Hasrat untuk maju

Operasional perusahaan sangat beruntung pada ketrampilan dan kemampuan karyawan dalam berkerja. Apabila dalam perusahaan banyak karyawan yang berhasrat mengikuti pelatihan dan maupun menerima pelatihan sebagai suatu kebutuhan maka karyawan tersebut memiliki semangat kerja yang tinggi.

d. Perasaan telah diperlakukan secara baik

Perlakuan secara baik dari pemimpin kepada karyawan menimbulkan perasaan tersendiri bagi karyawan. Hal itu dapat menimbulkan semangat kerja karyawan.

e. Kemampuan untuk bergaul dengan rekan kerjanya

Apabila dapat terjalin kerjasama diantara karyawan dalam berkerja maka dalam kelompok kerja tersebut tercermin semangat kerja yang tinggi, demikian sebaliknya. f. Kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap pekerjaan

Apabila seorang karyawan memahami dan menyadari betul apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam perusahaan maka secara tidak langsung karyawan tersebut telah menunjukkan semangat kerja yang tinggi.

Dari uraian tentang semangat kerja diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semngat kerja adalah merupakan sikap mental kerja karyawan untuk berkerja sama lebih giat dan bersemangat sehingga dapat tercapai hasil secara optimal.

8. Hubungan Motivasi Dengan Semangat Kerja Karyawan

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang


(33)

19

terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. (Mangkunegara, 2000:68). Seorang pimpinan hendaknya didalam memberikan motivasi yang sesuai harus dapat melihat perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan dan memilih cara apa yang bisa digunakan agar mereka termotivasi dalam bekerja. Pemberian motivasi yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan karyawan harus dipertahankan agar karyawan dapat mengasilkan prestasi kerja yang sesuai dengan kehendak perusahaan. Dalam melaksanakan manajemen seorang manajer harus dapat memotivasi orang-orang yang bekerja padanya agar tercapai prestasi kerja yang tinggi. Orang-orang tersebut merupakan sumber yang penting dalam setiap organisasi.

Motivasi mempunyai peranan penting didalam meningkatkan semangat kerja karyawan. Hal ini disebabkan semangat karyawan secara langsung berperan dalam menentukan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Pengaruh motivasi harus dapat menggerakkan kemauan kerja karyawan supaya bekerja labih baik dan benar guna mencapai prestasi kerja yang tinggi melalui upaya untuk meningkatkan semangat kerja karyawan. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi dan hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan akan menyebabkan karyawan tersebut.


(34)

20

C. Kerangka berpikir

Setelah semua teori dikemukakan, maka langkah berikutnya adalah menyajikan teori-teori tersebut ke dalam suatu model teori sebagai berikut:

Gambar 2.1

Model Hipotesis Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja

Berdasarkan gambar 2.1 menunjukkan bahwa semangat kerja karyawan ditinjau dari faktor motivator bagi karyawan yaitu faktor yang mampu memuaskan dan mendorongkaryawan untuk bekerja dengan lebih baik.

D. Hipotesis

Berdasarkan pada penelitian terdahulu, landasan teori dan kenyataan dilapangan, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga terdapat pengaruh antara prestasi, pengakuan, perkerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan terhadap semangat kerja karyawan PT. Serba Mulia Motor Bululawang.

Prestasi (X1)

Pengakuan (X2)

Pekerjaan itu Sendiri (X3) Semangat Kerja Karyawan

Tanggung Jawab (X4)


(35)

21

2. Diduga pengembangan mempunyai pengaruh paling kuat terhadap semangat kerja karyawan PT. Serba Mulia Motor Bululawang.


(1)

b. Human skill (kecakapan kemanusiaan) merupakan kemampuan untuk berkerja didalam atau diluar kelompok, sehingga dapat membangun kerjasama dan mengkordinasi berbagai kegiatan.

c. Conceptual skill (kecakapan koseptual) merupakan kemampuan memahami kerumitan seluruh organisasi sehingga dalam berbagai tindakan yang diambil selalu menekankan dalam usaha merealisasi tujuan organisasi secara keseluruhan.

4. Gaji

Gaji merupakan jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja, cara pemberian imbalan merupakan faktor penting untuk dapat menarik dan memelihara maupun mempertahankan tenaga kerja.

5. Kondisi kerja

Kondisi fisik tempat kerja yang baik mampu menjadi sarana yang kuat untuk membuat bertahaan di tempat kerja . Faktor kondisi ini meliputi: penerangan, tata ruangan, keadaan udara, kebersihan dan sebagainya. Faktor hygiene melukiskan hubungan kerja dengan lingkungan dimana karyawan melaksanakan pekerjaannya.

6. Pengertian Semangat Kerja

Nitisemito (2005) Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian perkerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Hasibuan (2002) memberi pengertian tentang semangat kerja adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan giat dan antusias sehingga penyelesaian pekerjaan cepat dan baik.

Dari pengertian diatas, dapat dilakukan pada dasarnya semangat kerja adalah suatu keadaan yang mencerminkan kondisi rohaniah atau perilaku individu yang


(2)

menimbulkan suasana senang dimana akan merangsang setiap individu untuk melakukan pekerjaaannya dengan lebih baik, serta lebih antusias di dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja

Secara umum dikatakan oleh Lateiner yang dikutip oleh Tohardi (2002) Bahwa ada beberapa faktor pokok yang mempengaruhi semangat kerja para karyawan di antaranya:

a. Kebanggaan pekerja akan pekerjaannya dan kepuasannya dalam menjalankan pekerjaan yang baik.

b. Sikap terhadap pimpinan. c. Hasrat untuk maju.

d. Perasaan telah diperlakukan secara baik.

e. Kemampuan untuk bergaul dengan kawan pekerjaannya f. Kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap pekerjaannya Faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kebanggaan pekerja akan pekerjaannya dan kepuasannya dalam menjalankan pekerja yang baik.

Pada dasarnya karyawan akan merasa senang apabila pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dapat selesai dengan baik. Kesenangan ini akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi karyawan.

b. Sikap terhadap pimpinan

Sikap yang dimaksud adalah sikap karyawan terhadap pimpinannya. Apabila karyawan memiliki sikap yang baik terhadap pemimpin, menghormati, terjalin


(3)

kerjasama yang baik, terjalin komunikasi yang harmonis akan meningkatkan semngat kerja tersendiri bagi karyawan.

c. Hasrat untuk maju

Operasional perusahaan sangat beruntung pada ketrampilan dan kemampuan karyawan dalam berkerja. Apabila dalam perusahaan banyak karyawan yang berhasrat mengikuti pelatihan dan maupun menerima pelatihan sebagai suatu kebutuhan maka karyawan tersebut memiliki semangat kerja yang tinggi.

d. Perasaan telah diperlakukan secara baik

Perlakuan secara baik dari pemimpin kepada karyawan menimbulkan perasaan tersendiri bagi karyawan. Hal itu dapat menimbulkan semangat kerja karyawan.

e. Kemampuan untuk bergaul dengan rekan kerjanya

Apabila dapat terjalin kerjasama diantara karyawan dalam berkerja maka dalam kelompok kerja tersebut tercermin semangat kerja yang tinggi, demikian sebaliknya. f. Kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap pekerjaan

Apabila seorang karyawan memahami dan menyadari betul apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam perusahaan maka secara tidak langsung karyawan tersebut telah menunjukkan semangat kerja yang tinggi.

Dari uraian tentang semangat kerja diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semngat kerja adalah merupakan sikap mental kerja karyawan untuk berkerja sama lebih giat dan bersemangat sehingga dapat tercapai hasil secara optimal.

8. Hubungan Motivasi Dengan Semangat Kerja Karyawan

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang


(4)

terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. (Mangkunegara, 2000:68). Seorang pimpinan hendaknya didalam memberikan motivasi yang sesuai harus dapat melihat perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan dan memilih cara apa yang bisa digunakan agar mereka termotivasi dalam bekerja. Pemberian motivasi yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan karyawan harus dipertahankan agar karyawan dapat mengasilkan prestasi kerja yang sesuai dengan kehendak perusahaan. Dalam melaksanakan manajemen seorang manajer harus dapat memotivasi orang-orang yang bekerja padanya agar tercapai prestasi kerja yang tinggi. Orang-orang tersebut merupakan sumber yang penting dalam setiap organisasi.

Motivasi mempunyai peranan penting didalam meningkatkan semangat kerja karyawan. Hal ini disebabkan semangat karyawan secara langsung berperan dalam menentukan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Pengaruh motivasi harus dapat menggerakkan kemauan kerja karyawan supaya bekerja labih baik dan benar guna mencapai prestasi kerja yang tinggi melalui upaya untuk meningkatkan semangat kerja karyawan. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi dan hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan akan menyebabkan karyawan tersebut.


(5)

C. Kerangka berpikir

Setelah semua teori dikemukakan, maka langkah berikutnya adalah menyajikan teori-teori tersebut ke dalam suatu model teori sebagai berikut:

Gambar 2.1

Model Hipotesis Pengaruh Motivasi Terhadap Semangat Kerja

Berdasarkan gambar 2.1 menunjukkan bahwa semangat kerja karyawan ditinjau dari faktor motivator bagi karyawan yaitu faktor yang mampu memuaskan dan mendorongkaryawan untuk bekerja dengan lebih baik.

D. Hipotesis

Berdasarkan pada penelitian terdahulu, landasan teori dan kenyataan dilapangan, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga terdapat pengaruh antara prestasi, pengakuan, perkerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan terhadap semangat kerja karyawan PT. Serba Mulia Motor Bululawang.

Prestasi (X1)

Pengakuan (X2)

Pekerjaan itu Sendiri (X3) Semangat Kerja Karyawan

Tanggung Jawab (X4)


(6)

2. Diduga pengembangan mempunyai pengaruh paling kuat terhadap semangat kerja karyawan PT. Serba Mulia Motor Bululawang.