Peranan Kompensasi Finansial Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN SALAMANDER ENERGY NORTH SUMATERA.LTD

P.BERANDAN

TUGAS AKHIR

OLEH : RANI FARADITA

102101173

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PERANAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN SALAMANDER ENERGY NORTH SUMATERA.LTD P.BERANDAN”. Dan shalawat beriring salam penulis hantarkan kepada Nabi besar penulis Muhammad saw beserta para sahabatnya. Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah guna untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis, yang penulis sayang Ayahanda tercinta Alm.Rajianto dan ibunda tercinta Musrifah yang dengan penuh kasih sayang mendidik penulis dan memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun materi dan selalu mendoakan penulis disetiap harinya.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis tidak terlepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat di dalamnya:

1. Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ac, Ak.

2. Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si.

3. Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE, M.Si

4. Dosen Pembimbing penulis yang telah memberikan saran-saran serta bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini, Ibu Beby Kendida Hasibuan SE,M.Si.

5. Bapak-Ibu Dosen dan staf pegawai FE USU.

6. Bapak Pimpinan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan, Bapak Benny Apriyanto.

7. Buat Bapak penulis Alm. Rajianto, Gembara Yono dan Ibunda penulis tersayang Ibu Musrifah, Hasnani Siregar yang telah sabar mendidik penulis hingga sekarang


(4)

dan selalu memberikan dorongan dan kasih sayang kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Buat saudara penulis, abang M.Prisbianto, mbak Vera Ningsih dan adik penulis Ratih Fanisa, Anggi Raizha Putri, Sabila Gitamara, Aulia Umara yang telah banyak memberikan semangat dan doa kepada penulis dalam menyusun tugas akhir ini.

9. Buat M.Luthfi Hangga Umbara karyawan perusahaan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan dan pasangan penulis yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

10.Buat sahabat penulis Rahma Fauzia, Sri Utari, Ella Nurvita Sari, Ephi Simanjuntak, Sarifah, Robiatul, Fitri, Yuni, dan Nurul yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis.

11.Buat teman Magang kelompok 13 di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan teman-teman Keuangan 010 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang membantu dan memberi dorongan dan semangat kepada penulis. Demikian kata pengantar ini saya buat, semoga dapat berguna bagi yang membutuhkannya. Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam tugas akhir ini saya mohon maaf.

Medan, Juli 2013


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II :Profil Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan ... 6

A. Sejarah Ringkas Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan ... 6

a. Visi Salamander Energy plc ... 7

b. Misi Salamander Energy plc ... 7

c. Tujuan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan ... 8

B. Jenis Usaha Kegiatan ... 10

C. Struktur Organisasi ... 10

D. Pembagian Tugas ... 14

E. Rencana Kegiatan ... 19

BAB III : PEMBAHASAN ... 21

A. Pengertian Kompensasi ... 21

B. Jenis-Jenis Kompensasi ... 28

C. Tujuan Kompensasi ... 34

D. Motivasi Kerja ... 37

E. Faktor-Faktor Motivasi ... 40

F. Ciri-Ciri Orang Yang Memiliki Motivasi Kerja ... 43

G. Peranan Pemberian Kompensasi Financial Terhadap Motivasi Kerja ... 45

BAB IV : PENUTUP ... 49

A. Kesimpulan ... 49


(6)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 2.1 Gambar Struktur Organisasi ... 12 2.2 Gambar Rencana Kegiatan ... 19


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman 3.1 Tabel Sistem Pemberian Kompensasi ... 23 3.2 Tabel Data Karyawan Bagian Produksi ... 25


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motivasi merupakan subyek yang penting bagi pemimpin, karena pemimpin perlu memahami perilaku orang-orang tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan target yang diinginkan oleh perusahaan. Istilah motivasi (motivations) berasal dari bahasa latin, yaitu movere yang berarti menggerakkan (to move) motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang diarahkan ketujuan tertentu, (Winardi,2007:1-2). Defenisi lain menurut Harianja (2003:321), motivasi merupakan faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk bekerja keras, mempertahankan langkah kerja keras dan memiliki perilaku yang dikendalikan sendiri kearah sasaran-sasaran penting dalam melakukan suatu kegiatan. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan yaitu dengan memberikan imbalan dalam bentuk financial sesuai dengan kemampuan dan pengorbanan karyawan dalam perusahaan. Balas jasa yang bisa diterima dalam bentuk financial yaitu honor, gaji, lembur, dan bentuk kompensasi lainnya.

Kompensasi disebut sebagai balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, yang bersifat financial pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan karyawan. Bagi perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan upaya perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Dan kompensasi


(10)

kerja karyawan, bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.

Kompensasi diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukannya, kompensasi tidak saja sebagai suatu cara untuk memuaskan kebutuhan fisik, melainkan juga merupakan ukuran untuk mencapai suatu tujuan. Kompensasi sangat penting bagi para karyawan tidak hanya karena dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga merupakan umpan balik materil yang nyata untuk mengukur keberhasilan mereka. Jika kompensasi tidak dianggap sebagai ukuran prestasi, kompensasi merupakan bukanlah suatu motivasi bagi yang berprestasi. Dalam hal ini, kompensasi sangat besar peranannya karena dapat mempengaruhi tingkah laku karyawan dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan suatu perusahaan perlu memperhatikan masalah pemenuhan gaji (salary), honor dan kompensasi lainnya. Menurut Hasibuan (1999:133) gaji merupakan balas jasa yang dibayar secara periodik (berkala) oleh perusahaan kepada karyawan serta mempunyai jaminan yang pasti dan biasanya berhubungan dengan semakin tinggi kedudukan seseorang karyawan dalam perusahaan maka umpan balik (kompensasi yang diterima) juga semakin meningkat dari kompensasi karyawan biasa (kedudukannya masih dibawah).

Menurut Micheal dan Harold (1993) bentuk-bentuk kompensasi yang harus diperhatikan yaitu: bentuk kompensasi material, tidak hanya berbentuk uang seperti gaji, honor, lembur melainkan segala bentuk penguat fisik (phisical reinforcer), yaitu fasilitas parkir, telepon, dan ruang kantor yang nyaman, serta berbagai macam bentuk tunjangan lainnya. Kompensasi sosial berhubungan erat dengan kebutuhan berinteraksi dengan orang lain. Bentuk kompensasi ini adalah pengakuan status, pengakuan sebagai ahli dibidangnya, penghargaan atas prestasi, kepastian masa jabatan, pembentukan kelompok


(11)

dalam pengambilan keputusan. Dan juga kompensasi aktivitas merupakan kekuasaan yang dimiliki seorang karyawan untuk melakukan aktivitas diluar pekerjaan rutinnya sehingga tidak timbul kebosanan dalam bekerja, partisipasi dalam pengembalian keputusan, serta training pengembangan kepribadian.

Besar kecilnya tingkat kompensasi financial yang di berikan perusahaan terhadap karyawan akan bermanfaat dan mempengaruhi motivasi kerja mereka. Semakin besar gaji atau kompensasi financial yang diterima karyawan akan mencerminkan semakin meningkatnya motivasi kerja karyawan, sehingga karyawan akan merasa dihargai dan dibutuhkan oleh perusahaan dan menganggap dirinya sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Pemberian kompensasi ini didasari oleh tingkat pengalaman kerja, tingkat pendidikan, serta jabatan karyawan dalam perusahaan tersebut.

Sebuah perusahaan gas dan minyak perlu memperhatikan masalah kompensasi karyawannya, agar karyawan dalam organisasi tersebut lebih meningkatkan motivasi kerja untuk mencapai tujuan perusahaan, dan kebutuhan karyawan dapat terpenuhi dari balas jasa yang diterima oleh karyawan. Adapun yang dapat dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan karyawan adalah dengan pemberian penghargaan langsung maupun penghargaan tidak langsung yang adil dan layak kepada karyawan atas kerja keras mereka dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan merupakan perusahaan gas dan minyak yang bergerak dibidang produksi memberikan berbagai bentuk kompensasi financial kepada karyawan perusahaan, baik yang berstatus karyawan tetap maupun tenaga outsourching perusahaan. Dengan berbagai kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan, kompensasi mampu membangkitkan motivasi kerja karyawan untuk bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.


(12)

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membahas lebih rinci mengenai masalah kompensasi financial terhadap motivasi kerja, dengan memilih judul penelitian, “Peranan Kompensasi Financial terhadap Motivasi Kerja Karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan”.

B. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah peranan kompensasi financial dapat berjalan secara efektif dalam meningkatkan

motivasi kerja karyawan pada Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis peranan kompensasi financial terhadap motivasi kerja karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd terjadi peningkatan atau penurunan .

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan, dapat memberikan masukkan bagi Salamander Energy North Sumatera.Ltd dalam hal motivasi kerja para karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd.

b. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan secara teoritis maupun praktis mengenai peranan kompensasi financial terhadap motivasi kerja karyawan.

c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian selanjutnya pada waktu yang akan datang.


(13)

BAB II

PROFIL SALAMANDER ENERGY

NORTH SUMATERA.LTD P.BERANDAN

A. Sejarah Ringkas Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan

Salamander Energy plc, sebuah perusahaan minyak independen dan eksplorasi gasdan terfokus pada Asia, dengan bangga mengumumkan dimulainya produksi dari lapanganKambuna dioperasikan gas-kondensat di Glagah Kambuna TAC-Pertamina EP, lepas pantai SumateraUtara. Salamander memiliki 50% di bidang Kambuna.

Setelah selesai mekanik dan commissioning semua fasilitas, memulai produksi awal yang dimulai dari Kambuna-4,yang dibuka pada tanggal 5 Agustus, memberikan gas dan kondensat ke fasilitas penerima darat di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Penjualan komersial dimulai pada 11 Agustus, dengan gas yang diperkenalkan ke sistem pipa untuk transportasi ke Power Plant Belawan. Setelah start up, produksi ditargetkan untuk membangun sebuah dataran awal sebesar 40 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) gas kering dan sekitar 4.000 barel kondensat per hari. Setelah menyelesaikan upgrade terus-menerus dan perbaikan dari pabrik LPG Pertamina di Pangkalan Brandan, hingga tambahan 10% dari gas akan dihasilkan sehingga LPG dapat diekstraksi dari aliran gas. Sebagai kapasitas produktif dari tiga sumur produksi telah dibuktikan nyaman melebihi 100 MMscfd dan dengan kapasitas di pipa dan prasarana pengolahan untuk tambahan pasokan gas, mitra Kambuna, Salamander dan Serica Energy plc, berniat untuk memasarkan jumlah tambahan gas setelah persetujuan peraturan untuk melakukannya.

Gas Kambuna akan terutama digunakan untuk pembangkit listrik untuk memasok listrik ke kota Medan, Sumatera Utara. Perjanjian penjualan gas yang ada


(14)

dengan PLN dan Pertiwi Nusantara sama dengan harga rata-rata $ 5.90/Mcf, meningkat sebesar 3% per tahun. Dan dicampur harga untuk Kambuna kondensat akan ditetapkan pada Katapa Arbei ICP yang secara historis diperdagangkan pada premi sedikit untuk Brent.

James Menzies, CEO Salamander Energy berkomentar: "Sebagai operator, kami senang bisa membawa lapangan Kambuna di-stream, merupakan tonggak penting bagi operasional perseroan, dan yang akan memberikan kontribusi pada langkah besar dalam produksi group dan arus kas tahun ini. Mengingat permintaan lokal yang kuat untuk gas sebagaimana tercermin dalam harga yang sangat baik, kami berharap untuk pemasaran volume gas tambahan dari lapangan.

a. Visi Salamander Energy plc

Visi Salamander Energy plc adalah menjelaskan tujuan untuk perusahaan Salamander Energy plc karena Salamander Energy plc bekerja untuk menjadi perusahaan energy pilihan untuk semua, konsisten memberikan energy terkait produk yang kompetitif dan pelayanan standar kelas dunia.

b. Misi Salamander Energy plc

Misi Salamander Energy plc adalah untuk mengembangkan sumber potensi energy ke portofolio investasi yang menguntungkan, dilakukan dengan benar dan bertanggung jawab.

c. Tujuan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan Perusahaan ini bertujuan:


(15)

1. Untuk menciptakan nilai pemegang saham secara berkelanjutan dengan memperluas dan mengembangkan portofolio aset hulu migas.

Dalam rangka untuk mencapai hal ini perseroan bermaksud untuk mengejar strategi berikut: mengejar pertumbuhan di masa depan organik yang dipimpin dengan ruang lingkup untuk add-on akuisisi.

2. Perusahaan mengejar pertumbuhan terutama melalui cadangan organik dan penambahan sumber daya di daerah intinya. Grup beroperasi jangkar aset di setiap daerah inti, yang berada di cekungan terbukti dengan karakteristik pertumbuhan, dan di mana direksi berpendapat risiko teknis yang rendah karena pengetahuan manajemen terhadap geologi dan sistem petroleum.

Produksi dan pertumbuhan cadangan ditargetkan dari perkembangan saat ini, penemuan dan prospek eksplorasi langkah-out di masing-masing wilayah inti. 3. Perusahaan akan mempertimbangkan untuk mengambil keuntungan dari

kesempatan untuk mengembangkan posisi atau meningkatkan kepentingannya berpartisipasi di daerah inti melalui akuisisi untuk melengkapi strategi pertumbuhan organik.

Ini peluang akuisisi pengaya berdua bisa memperdalam dan memperluas posisi perseroan dalam wilayah inti. Menciptakan nilai melalui posisi hubungan di wilayah inti.

4. Melalui mengeksplorasi dan menilai prospek dan penemuan sekitar produksi inti dan aset pembangunan di daerah-daerah inti perseroan akan mencari keuntungan dari pemanfaatan teknis, sinergi operasional dan keuangan. Selain itu, penggunaan infrastruktur yang ada untuk mengurangi pengeluaran modal dan biaya operasi harus


(16)

meningkatkan keuntungan financial dari pengembangan langkah keluar atau penemuan satelit.

5. Perusahaan telah mengembangkan posisi hubungan di setiap wilayah inti dan memiliki saham mayoritas saham dan operatorship di masing-masing. Melalui membangun bank areal sekitar setiap aset jangkar, perusahaan dapat menargetkan eksplorasi dan penilaian dekat dengan aset yang ada

6. Selain itu, perseroan dari waktu ke waktu, akan mencari untuk membatasi paparan terhadap aset di luar kawasan inti dengan mencari untuk meminimalkan arus kas pasca capex, potensial pembuangan atau penarikan dari aset non-inti tertentu. Mempertahankan fokus regional.

7. Perusahaan memiliki fokus regional murni pada Asia Tenggara yang menyediakan sejumlah manfaat strategis untuk perusahaan, termasuk kemampuan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan dalam operasi lokal, perdagangan aset dan lingkungan ekonomi, pengetahuan teknis yang luas dan terfokus, pemahaman dari banyak cekungan hidrokarbon di wilayah Asia Tenggara dan kemampuan untuk mendapatkan keuntungan dari jaringan perusahaan kontak dan hubungan di seluruh wilayah. Jaringan ini termasuk hubungan dengan pemerintah pusat dan daerah, perusahaan minyak nasional, penyedia layanan utama dan pelanggan. Perseroan berkeyakinan pengetahuan dan hubungan lokal memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, meningkatkan peluang yang menguntungkan mengeksploitasi portofolio saat ini dan dalam menangkap peluang baru.

B. Jenis Usaha atau Kegiatan FASILITAS PRODUKSI


(17)

Operator Salamander Energy berstatus Sekarang Memproduksi dan sejak 2009. Jenis tetap landasan kedalaman air 40 m / 132 ft.

Wilayah Indonesia Lokasi Kambuna TAC

MINYAK & GAS FIELD

Nama field Kambuna ditemukan Januari 1986

Blok Kambuna TAC adalah blokCadangan, jenis Gas.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab yang secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan setiap bagian. Dengan struktur organisasi maka masing-masing karyawan mengetahui tugas wewenang dan tanggung jawabnya, sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Hendaknya karyawan ditempatkan pada tempat dan tugas yang sesuai dengan pendidikan, pelatihan, pengalaman, dan keahlian fisiknya. Demi tercapainya tujuan umum sebuah perusahaan diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan. Pengaturan ini dihubungkan dengan tercapainya tujuan perusahaan yang ditetapkan sebelumnya, hal tersebut tercermin dalam suatu struktur organisasi instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, peraturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan kordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Sebuah perusahaan terdiri dari unit kerja yang dipimpin oleh perseorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.


(18)

ORGANIZATION CHART SALAMANDER ENERGY (NORTH SUMATRA) LTD

HSE SUPERVISIOR AREA OPERATION SUPERINTENDENT WAREHOUSE SUPERVISOR PRODUCTION SUPERVISOR MAINTENANCE SUPERVISOR SECURITY COORDINATOR LEADER SECURITY

WH MAN LEADER

Operator INSTRUMENT LEAD MECHANICLEADER LEAD ELECTRICLEADER LEAD HSE

OFFICER

3RD

FORKLIFT

Operator 3RD PANEL

Operator 3RD FIELD Operator SECURITY FIELD ADMINISTRATION PIPELINE CONSTRUCTION IT ACCOUNTING INSTRUMENT TECH 3RD MECH TECH ELECTRIC TECH


(19)

Susunan Pemimpin dan Pengurus Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan

a.Superintendent :Sudarno Mahram DU Ragardjo b. Production Supervisor :Benny Apriyanto

Heriwinata Ahmad b1. Leader Operator :Ibraim Rahman

Armen Syahrial Napoleon Hadist b2. Panel Operator :Khairuddin

Indra Setiawan Akhiyat Rismanto

b3. Field Operator :M. Luthfi Hangga Umbara Ermansyah

Heru Prayuda

b4. 3rd party (PT .SDM) :Dio Putra Indra Gunadi Indra Syahputra Imran

Syafril c. Maintenance Supervisor :Sayid Bafzal

d. HSE Supervisor :Agussalim Ibrahim

e. Warehouse Supervisor :Pieter K. Pongoh

f.Security Coordinator :Thomas Alfius Warih Praboto g. Pipeline Construction :Fajar Syahputra


(20)

h. Field Administration :Sri Handayani Siswoyo i. IT Tech :Tezar Maulana j. Accounting :Abdi Hasibuan

D. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab pemimpin dan karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan sebagai berikut:

1. Operation production superintendent

Tugas : sebagai kepala/field manager di lapangan. Tanggung jawab : mengkepalai produksi di lapangan.

2. Operation production supervisor

Tugas : sebagai pengawas seluruh tim di lapangan dalam Menjalan kanproses produksi.

Tanggung jawab : mencapai target yang diharapkan. 3. Field admin cordinator

Tugas : managing serta mengkoordinir masalah administrasi perusahaan ke klien dan partner kerja.


(21)

4. Accounting

Tugas : membuat laporan keuangan perusahaan dan semua hal yang berhubungan dengan proses akuntansi perusahaan. Tanggung jawab : mampu menangani urusan keuangan dari perusahaan,

seperti memegang petty cash serta mengurus seluruh pembayaran kepihak-pihak ke 3 dan pembayaran reimbursement.

5. Maintenance supervisor

Tugas : mengkoordinir segala urusan perawatan, mulai dari WO (WorkOrder), PO (Preventive Order) serta memantau seluruh kondisi unit di plant yang dilakukan dan dibantu oleh leader dari maintenance dan maintenance technician.

Tanggung jawab : memastikan instrumentasi peralatan di plant berjalan lancar.

6. Warehouse supervisor

Tugas : mengkoordinir penempatan barang atau segala

peralatan yang diperlukan di dalam pabrik perusahaan. Tanggung Jawab : memastikan setiap barang atau logistik perusahaan


(22)

Terkordinir dengan baik. Dengan di bantu oleh Foreman, Warehouse Man, Helper dan Comdev (Commite Development) yang membantu dalam setiap pengisian fuel untuk crew boath, bunkering terhadap takboath yang stand by di platform, serta memenuhi permintaan-permintaan barang dari setiap departemen.

7. IT Technician

Tugas : Melakukan perawatan dan memperbaiki segala fasilitas Yang berhubungan dengan sambungan internet, dan peralatan-peralatan elektronika di perusahaan.

Tanggung jawab : memastikan atau melakukan perawatan terhadap semua peralatan atau akses internet dan komputer.

8. Lead Operator

Tugas : Mengkordinir setiap kelompok atau anggota, yang terdiri dari masing-masing kelompok atau shift. Dan setiap kelompok memiliki satu leader. Di bantu juga oleh second leader sebagai pembantu lead ketika

melaksanakan atau untuk mencapai target produksi yang diinginkan, untuk pekerjaan di luar ada juga field


(23)

aktifitas di lapangan.

Tanggung Jawab : menjaga plant atau pabrik agar berjalan dengan mulus, lancar, dan tetap menjunjung tinggi aspek- aspek HSSE (Health, Safety, Security, Environment). 9. Maintenance Technician

Maintenance Tech, terbagi menjadi 3,

Instrument Tech : bertugas untuk selalu merekam data di flow meter (acuan penjualan), transmitter dan seluruh alat control system di lapangan dan panel.

Mechanical Tech : bertugas untuk melakukan perawatan dan pengecekan rutin terhadap seluruh motor, pompa, mesin, pipa yang berhubungan dengan mechanical system di lapangan. Electric Tech :melakukan perawatan dan pengecekan terhadap seluruh

instalasi listrik dari DEG (Diesel Engine Generator), GEG (Gas Engine generator), dan seluruh system kelistrikan di area plant dan office.

Tanggung jawab : melakukan pemeliharaan, perawatan dan pengecekan sesuai kegiatan mingguan,bulanan, dan tahunan.


(24)

10. Comdev (Commite Devlopment).

Tugas : membantu pekerjaan atau aktifitas di setiap departemen, Ooperasi, perawatan, Warehouse dan kantor. Untuk menjaga setiap peralatan dan kebersihan lapangan.

Tanggung Jawab : memastikan seluruh area kerja dalam keadaan bersih, dan membantu pekerjaan seluruh kelompok di lapangan.

11. Security

Tugas : Menjaga seluruh area kerja perusahaan dua di ORF (Onshore receiving Facility), satu di main gate, satu di gate Guest House, satu di

Warehouse, satu di main office dan terkadang melakukan pengontrolan terhadap jalur pipa yang ke P.Susu.

Tanggung Jawab :Memastikan seluruh area kerja dalam keadaan aman, termasuk jalur pengiriman kondensat dan lain-lain.


(25)

E. Rencana Kegiatan

Gambar 2.2

Gambar Rencana Kegiatan Salamander Energy North Sumatera.Ltd

Berhubung sudah menurunnya produksi dilapangan Kambuna dimana perjanjian kontrak dengan Pertamina EP hanya sampai di 4 MMSCFD, maka sekarang Salamander sendiri masih fokus mengurus program serah terima asset kepada pihak Pertamina.

Dimana tercantum definisi tanggal dan pelaksanaan serah terima tersebut. 01 Juli 2013 : Di mulainya persiapan untuk serah terima.

29 Juni - 9 Juli 2013 : Mulai mengosongkan peralatan dan menyeterilisasikan platform, dengan cara mengosongkan kandungan hidrokarbon di jalur pipa platform.


(26)

10 Juni – 22 Juli 2013 : Melakukan pembersihan dan penseterilsasian, dengan menggunaan alat pembersih (pigging), yang menggunakan tekanan N2. Sepanjang 53 km dari lepas pantai ke darat.

10 Juli – 04 Agustus 2013 : memulai pengosongan, pembersihan dan pensterilsasian terhadap plant dan seluruh pipa dari hidrokarbon, agar dapat di serah terimakan ke pihak Pertamina EP.

15 Agustus – 30 September 2013 : Menyumbat dan menyemen WHK-02/03/04 oleh bagian pengeboran, bertujuan untuk menghindari adanya pencemaran lingkungan, misal ada minyak yang menetes kelaut, ada gas yang bocor yang akan menimbulkan dampak tidak baik bagi nelayan sekitar.


(27)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompensasi

Kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM) karena kompensasi merupakan hal yang sangat sensitif yang harus diperhatikan. Kompensasi merupakan alat untuk mempertahankan taraf hidup yang wajar dan layak juga dipandang sebagai pendorong motivasi kerja karyawan untuk bekerja dengan baik dan disiplin dengan harapan akan mendapat balas jasa yang seimbang dengan jasa yang telah dikorbankan oleh mereka. Dan kompensasi ini dihitung dan diberikan berdasarkan evaluasi kerja karyawan (hasil kerja).

Menurut Handoko (2009:183) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka dan biasanya diberikan dalam bentuk uang. Kompensasi financial karyawan dapat digolongkan pada dua kategori kompensasi financial secara langsung dan kompensasi financial tidak langsung, seperti bayaran pokok (gaji dan upah), bayaran prestasi, bayaran insentif (bonus, komisi, pembagian laba/ keuntungan dan opsi saham) dan bayaran tertangguh (program tabungan dan anuitas pembelian saham), dan biasanya kompensasi ini lebih


(28)

banyak diberikan kepada karyawan bagian produksi dibandingkan tenaga outsourching.

Menurut Hasibuan (2006:123) sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah:

1. Sistem waktu

Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji/upah) ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Administrasi pengupahan system waktu relatif mudah serta dapat diterapkan kepada karyawan tetap maupun pekerja harian.

Sistem waktu biasanya ditetapkan jika prestasi kerja sulit diukur per unitnya dan bagi karyawan tetap kompensasinya dibayar atas sistem waktu secara periodik setiap bulannya. Besar kompensasi sistem waktu hanya didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dikaitkan kepada prestasi kerjanya.

2. Sistem hasil (output)

Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, dan kilogram. Dalam sistem hasil besarnya kompensasi yang dibayar selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada lamanya waktu mengerjakannya. Sistem hasil ini dapat


(29)

diterapkan kepada karyawan tetap (sistem waktu) dan jenis pekerjaan yang tidak mempunyai standar fisik, seperti bagi karyawan administrasi.

3. Sistem borongan

Sistem borongan adalah suatu sistem pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama pekerjaannya. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit, lama mengerjakannya, serta banyaknya alat yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Jadi, dalam sistem borongan pekerja bisa mendapatkan balas jasa besar atau kecil tergantung atas kecermatan kalkulasi mereka.

Sistem pemberian kompensasi pada Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan diberikan pada bulan-bulan tertentu sesuai dengan sistem penggajian yang ditetapkan oleh perusahaan.

Tabel 3.1.

Sistem Pemberian Kompensasi pada Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan

Sistem Penggajian Tanggal Pemberian

Sistem waktu, dengan perhitungan gaji menurut jam kerja, sesuai dengan laporan yang dibuat per 6 jam kerja.

Dan memakai jasa bank yang akan memberikan gaji langsung kepada karyawan bagian produksi Salamander

Energy North Sumatera.Ltd tepat waktu.


(30)

Bentuk-bentuk kompensasi yang diterima karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan diberikan berdasarkan tingkat pengalaman kerja, tingkat pendidikan, serta jabatan karyawan dalam perusahaan. Hal ini tidak membuat karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan surut dalam mengembangkan produksi yang berdampak positif yaitu dapat dilihat dari hasil produksi karyawan bagian produksi terhadap masyarakat sebagai bentuk pelayanan perusahaan dalam mengolah sumber daya alam yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari pada umumnya.

Status karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan terdapat pada dua kategori yaitu karyawan tetap perusahaan dan tenaga outsourching perusahaan yang masing-masing bekerja pada bidang dan kemampuannya.

Jumlah karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan yang berstatus karyawan tetap perusahaan dan tenaga outsourching perusahaan antara lain yaitu:

1.

Karyawan tetap perusahaan yaitu : 12 laki-laki

2.

Tenaga outsourching perusahaan yaitu : 5 laki-laki


(31)

Di bawah ini data karyawan bagian produksiSalamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan, yaitu : Tabel 3.2.

Data karyawan bagian Produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan

NAMA

JABATAN

STATUS

LULUSAN

PENGALAMAN KERJA

DU RAHARDJO OPERATION SUPERINTENDENT (FIELD MANAGER) EMPLOYEE

Bandung Instutute of Technology, Bachelor's

degree - Petroleum Engineering

1. Welex a Haliburton Company (Electric Wireline Logging Engineer).

2. Asamera Oil Ltd (Electric Wireline Logging Engineer).

3. JOB-Pertamina, Haliburton Energy Development Indonesia (Sr. Production Engineer &Field Operations Superintendent). 4. Pearl Oil (Tungkal) Ltd (Field Operations

Superintendent).

5. Pearl Energy Indonesia (Field Operations Superintendent & Operations Manager).

HERIWINATA AHMAD

OPERATION

SUPERVISOR EMPLOYEE

SMA NEGERI 3 JAKARTA

1. ASAMERA , Ramba, South Sumatra, Indonesia (Senior Operator).

2. Gulf (Indonesia) Resources, Grissik, South Sumatra, IndonesiaGulf Oil (Senior Operator). 3. Qatar Petroleum (DCS Operator).

4. PetroChina International Jabung,Jambi, Indonesia (Production Supervisor).

BENNY APRIYANTO

OPERATION

SUPERVISOR EMPLOYEE

State Polytechnic of SriwijayaDiploma (D III) Degree, Chemical Engineering Major

1. Institute Technology Petroleum Petronas (Trainee).

2. Petro China International Jabung Limited (Senior Production Operator).


(32)

University of Taman Siswa

Bachelor (S1) Degree, Chemical Engineering Major

University of Tridinanti Master (S2) Degree, Human Resource Management Major

3. ConocoPhillips (Indonesia) Limited (Senior Production Operator & PSC Oil & SJB Area Field Engineer (Process Engineer).

IBRAHIM RAHMAN LEADER OPERATOR #CREW A EMPLOYEE Institut Teknologi Indonesia Engineer's degree, Industrial Technology/Technician, S1

1. Santa Fe International ltd (Leader Operator). 2. PetroChina International Jabung,Ltd (Leader

Operator).

KHAIRUDDIN SECOND LEADER

OPERATOR EMPLOYEE

SMK YPT Pangkalan Brandan (Electric

Department)

1. PT. Oil Tech (Helper Operator)

M. LUTHFI HANGGA UMBARA

FIELD OPERATOR EMPLOYEE

Universitas Setia Budi Mandiri (USBM) Bachelor, Mechanical

Engineering

1. PT. Sumber Daya Menamas (Janitor). 2. Salamander Energy North Sumatera. Ltd

(Direct Contract) as Tank Operator. ARMEN

SYAHRIAL

LEADER OPERATOR

#CREW B

EMPLOYEE D3, Petroleum tecnology

1. ExxonMobil (Leader Operator)

2.


(33)

(Production Operation Supervisor). INDRA

SETIAWAN

SECOND LEADER

OPERATOR EMPLOYEE

Universitas Sriwijaya, Palembang

1. Conoco Philips (Indonesia) Limited (production Operator)

ERMANSYAH FIELD OPERATOR EMPLOYEE STM YPT Pangkalan Brandan

1. Pertamina EP (Process Operator)

NAPOLEON HADIST

LEADER OPERATOR

#CREW C

EMPLOYEE D3, Petroleum tecnology

1. Petro China International Jabung Limited (Production Operation Supervisor).

AKHIYAT RISMANTO

SECOND LEADER

OPERATOR EMPLOYEE

Universitas Samratulangi Manado,Ekonomi

1. Petro China International Jabung Limited (Senior Operator & Panel Operator)

HERU

PRAYUDA FIELD OPERATOR EMPLOYEE

SMA Neg 13 Palembang

1. Maxus Southeast Sumatra Inc. (Laboratory Technician).

2. PT. Dyno Oil Field Chemical Senior Field Technician).

3. 3. MI-SWACO (Senior Chemical Technician). DIO PUTRA TANK OPERATOR 3RD PARTY SMA Dharma Patra

P.Berandan

1. PT. Indomuda Satria Internusa (Helper) INDRA

SYAHPUTRA LBS

TANK OPERATOR 3RD PARTY

SMA Dharma Patra P.Berandan

1. PT. Indomuda Satria Internusa

INDRA GUNADI

TANK OPERATOR 3RD PARTY STM YPT Pangkalan Brandan

1. PT. Oil Tech (Tank Operator) IMRAN JANITOR 3RD PARTY SMA Neg 1 Pangkalan

Brandan

1. PT. Patra Supplier and Service (Room Boy) SYAFRIL JANITOR 3RD PARTY SMA Dharma Patra

P.Berandan

1. CV. Bahtera Phase (Labor Supply) Sumber Data : Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan (2013)


(34)

Berdasarkan tingkat pendidikan, jabatan dan keahliannya karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd memperoleh kompensasi yang didasarkan atas kelompok berikut:

a. 1.000.000 – 3.000.000 : Janitor

b. 3.000.000 – 5.000.000 : Tank Operator c. 5.000.000 - 7.000.000 : Field Operator

d. 7.000.000 – 10.000.000 : Second Leader Operator e. 10.000.000 – 15.000.000 : Leader Operator

f. 15.000.000 – 18.000.000 : Operation Supervisor g. > 18.000.000 : Operation Superintendent B. Jenis-Jenis Kompensasi

Menurut Nawawi (2008:316) jenis-jenis kompensasi yang diberikan sebagai berikut : 1. Kompensasi Financial Langsung

Kompensasi financial langsung adalah penghargaan / ganjaran yang disebut gaji atau upah yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap. Sejalan dengan pengertian itu, upah atau gaji juga diartikan sebagai pembayaran dalam bentuk uang secara tunai atau berupa natura yang diperoleh pekerja untuk pelaksanaan pekerjaannya.


(35)

Kompensasi financial tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan / manfaat lainnya bagi para pekerja di luar gaji atau upah tetap, dapat berupa uang atau barang. Misalnya THR, Tunjangan Hari Raya Idul Fitri dan lain-lain. Dengan kata lain kompensasi tidak langsung adalah program pemberian penghagaan / ganjaran dengan variasi yang luas, sebagai pemberian bagian keuntungan organisasi / perusahaan. 3. Insentif

Insentif adalah penghargaan / ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitasnya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan, terutama sekali diberikan kepada pekerja yang bekerja secara baik atau yang berprestasi.

a. Kompensasi Financial Secara Langsung

Yaitu kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya, sebagai imbalan atas kontribusi, jasanya dalam melakukan tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang debebankan kepadanya.

Jenis-jenis kompensasi financial secara langsung yang diterima oleh karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan bagian produksi antara lain:

1. Gaji

Adalah imbalan berupa uang yang diberikan kepada semua karyawan struktural atas pekerjaan tertentu yang sudah dilaksanakan (jumlahnya sesuai dengan peraturan perusahaan) dalam kurun waktu tertentu.


(36)

Gaji yang diterima karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan bagian produksi didasarkan atas berdasarkan jam kerja normal yang ditentukan oleh perusahaan.

a. 2.000.000: Janitor

b. 3.000.000: Tank Operator c. 5.000.000: Field Operator

d. 8.000.000: Second Leader Operator e. 10.000.000: Leader Operator f. 15.000.000: Operation Supervisor g. 18.000.000: Operation Superintendent 2. Lembur

Adalah penghargaan berupa uang yang diberikan kepada karyawan atas jasa yang telah dikorbankan. Kompensasi ini biasanya hanya diberikan kepada karyawan tetap perusahaan yang bekerja di atsa jam kerja rata-rata yang ditentukan oleh perusahaan (jumlahnya sesuai dengan perjanjian).

Karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan bagian produksi memperoleh uang lembur berdasarkan perjam kerja.

a. Dengan Perhitungan : Basic salary / 173 x Jumlah jam lembur. b. Khusus untuk karyawan di tambah 5 % / hari kerja (field Allowance). 3. Honor


(37)

Adalah penghargaan berupa uang yang diberikan kepada tenaga outsourching atas jasa yang sudah dikorbankan (jumlahnya sesuai dengan kesepakatan). Honor yang diterima oleh tenaga outsourching pada Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan sebersar:

Honor Outsourching: 3.000.000 / bulan b. Kompensasi Financial Tidak Langsung

Yaitu kompensasi yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik dan lain-lain.

Jenis kompensasi tidak langsung yang bentuknya sebagai benefit / tunjangan pelengkap untuk karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.berandan bagian produksi antara lain:

1. Uang cuti

Yaitu imbalan yang diberikan kepada semua karyawan struktural yang pada saat mengambil cuti sesuai kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan oleh prusahaan pusat mengenai karyawan. Imbalan berupa uang yang diberikan kepada karyawan yang akan menjalani cuti tahunan, dan karyawan akan mendapatkan hak uang cuti sebesar 1 (satu) kali gaji yang diberikan pada saat karyawan tersebut disetujui hak cutinya.


(38)

Uang cuti dikeluarkan pada saat seteleh karyawan bagian produksi mengambil cutinya. Uang cuti yang diterima karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.berandan bagian produksi sebesar :

gaji pokok 1 (satu) bulan.

2. Uang THR (Tunjangan Hari Raya)

Adalah jenis penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan pada saat menjelang hari raya keagamaan.

Pemberian THR yang diterima karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.berandan bagian produksi sebesar :

gaji pokok 1 (satu) bulan. 3. Bonus

Yaitu jenis penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan apabila perusahaan memperoleh keuntungan dari hasil penjualan produksi.

Jenis bonus yang diterima karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.berandan bagian produksi sebesar :

Jumlah bagi hasil keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama 1 tahun produksi.

4. Uang pensiun (DPLK)

Yaitu uang yang diberikan kepada karyawan yang berstatus karyawan tetap perusahaan yang telah berakhir masa kerjanya.


(39)

Uang pensiun yang diterima karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.berandan bagian produksi sesuai dengan jabatan yang diduduki oleh masing-masing karyawan.

5. Jamsostek / Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Yaitu uang yang diberikan kepada karyawan dari pemotongan tunjangan hari tua yang dikenakan setiap periode.

Jamsostek yang diterima karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.berandan bagian produksi sebesar :

Pemotongan yang dilakukan setiap bulan dari gaji pokok karyawan dan akan diakumulasikan dan menjadi hak mutlak karyawan pada saat dikeluarkan pada periode tertentu.

6. Asuransi kesehatan (Lippo)

Yaitu bentuk kompensasi yang tidak berbentuk fisik tetapi dapat dirasakan oleh karyawan secara langsung yang diberikan oleh perusahaan.

Asuransi yang diterima karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.berandan bagian produksi sebesar :

Biaya kesehatan yang didasarkan atas limit yang ditentukan oleh perusahaan dan mendapat fasilitas rumah sakit gratis serta obat-obatan, dengan adanya asuransi kesehatan ini.


(40)

1. Insentif

Adalah jenis penghargaan atau bagian dari upah yang berkaitan dengan prestasi kerja karyawan. Biasanya pemberian insentif ini didasarkan pada hasil kerja karyawan.

Jenis insentif yang diterima karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.berandan bagian produksi yaitu :

a. Insentif kenaikan golongan b. Insentif ulang tahun dinas

Berikut adalah penerimaan pembayaran kompensasi yang diberikan dalam bentuk karyawan bagian produksi atas pekerjaan yang telah dilakukannya pada Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan antara lain:

1. Pembayaran honor kelebihan jam kerja dibagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan.

Yaitu pembayaran honor lembur yang diberikan kepada sebagian karyawan yang berstatus karyawan tetap perusahaan yang bekerja di atas jam kerja yang telah ditentukan atau ditetapkan. Seperti pembayaran honor pada saat mothballing dan offshore.

2. Pembayaran honor karyawan pada saat dilaksanakan meeting.

Yaitu pembayaran bonus yang diberikan perusahaan kepada karyawan tetap perusahaan yang mengikuti meeting dan mempresentasikan laporan hasil kerja


(41)

sesuai dengan yang apa yang telah dilakukan dalam memproduksi gas dan minyak sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan.

C. Tujuan Kompensasi

Menurut Notoadmojo (2003 : 254), tujuan pemberian kompensasi adalah :

1. Menghargai prestasi kerja, dengan pemberian kompensasi yang memadai

adalah suatu penghargaan organisasi terhadap prestasi kerja para karyawannya. Selanjutnya akan mendorong perilaku-perilaku atau

performance karyawan sesuai yang diinginkan perusahaan/organisasi.

2. Menjamin keadilan, dengan adanya sistem kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan diantara karyawan dalam perusahaan / organisasi. Masing-masing karyawan akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas, fungsi, jabatan dan prestasi kerjanya.

3. Mempertahankan karyawan, dengan sistem kompensasi yang baik, para karyawan akan betah dan bertahan berkerja pada perusahaan tersebut. Hal ini berarti mencegah keluarnya karyawan dari organisasi itu untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

4. Memperoleh karyawan yang bermutu, dengan sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon karyawan. Dengan banyaknya pelamar atau


(42)

calon karyawan, akan lebih mempermudah perusahaan untuk mencari dan memiliki karyawan yang bermutu tinggi.

5. Pengendalian biaya, dengan sistem pemberian kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya melakukan rekrutmen, sebagai akibat dari makin seringnya karyawan yang keluar mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan. Hal ini berarti penghematan biaya untuk rekrutmen dan seleksi calon karyawan baru.

6. Memenuhi peraturan - peraturan, sistem administrasi kompensasi yang baik merupakan tuntutan dari pemerintahan (hukum). Suatu organisasi / perusahan yang baik, dituntut memiliki sistem administrasi yang baik pula.

Pemberian kompensasi financial baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang dilakukan dengan tujuan untuk mengarahkan dan mencapai suatu keinginan tertentu. Tujuan pemberian kompensasi pada karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd yaitu untuk meningkatkan motivasi kerja dan menumbuhkan disiplin serta pengembangan diri karyawan dalam bekerja. Dengan tujuan untuk menciptakan semangat kerja dan prestasi kerja karyawan yang mampu mengadakan perubahan pada kualitas pelayanan, hasil kerja serta pemahaman akan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan.

Selain itu, tujuan pemberian kompensasi pada karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan antara lain, yaitu:


(43)

1. Untuk menjamin sumber nafkah karyawan beserta keluarganya.

Yaitu kompensasi financial yang diterima karyawan merupakan jaminan untuk biaya hidup karyawan beserta keluarganya dimana besar kecilnya kompensasi yang diterima seorang karyawan akan mempengaruhi tingkat kehidupan atau kelayakan keluarga karyawan.

2. Untuk mempererat hubungan kerjasama antara perusahaan dengan karyawan, dan mencegah karyawan yang berpotensi keluar dari perusahaan.

3. Untuk meningkatkan harga diri karyawan.

Yaitu kompensasi financial yang diterima karyawan sangat berkaitan dengan harga diri karyawan karena besarnya tingkat kompensasi yang diterima karyawan menunjukkan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh karyawan.

4. Untuk menjadikan motivasi karyawan.

Yaitu kompensasi financial yang diterima karyawan dapat meningkatkan motivasi dari masing-masing karyawan untuk memberikan hasil yang terbaik untuk perusahaan dan untuk individu karyawan itu sendiri.

Menurut Justine, (2006:181-190) kompensasi yang baik akan memberikan beberapa efek positif bagi perusahaan, yaitu :


(44)

b. Memacu karyawan untuk bekerja yang lebih giat untuk meraih prestasi gemilang.

c. Memikat pelamar kerja yang berpotensi dari calon pelamar yang ada. d. Dapat mempertahankan karyawan yang berkualitas agar setia terhadap

perusahaan.

e. Memiliki keunggulan lebih dari pesaing (competitor) lain.

D. Motivasi Kerja

Menurut Harianja (2002:321) motivasi merupakan faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk bekerja dan mempertahankan langkah kerja keras dan memiliki perilaku yang dikendalikan sendiri kearah sasaran-sasaran penting dalam melakukan suatu kegiatan dan dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah. Menurut Sedarmayanti, (2002:135-136) motivasi kerja adalah besar kecilnya usaha yang diberikan seseorang untuk melaksanakan tugas pekerjaannya, dan jika motivassi rendah, maka sulit diharapkan produktivitas kerja yang tinggi.

Motivasi kerja merupakan kebutuhan mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang bersifat positif. Motivasi kerja karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan semakin meningkat karena adanya pemberian kompensasi financial dan perlakuan yang baik dari masing-masing


(45)

karyawan yang terlibat dalam perusahaan tersebut yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja karyawan, sehingga karyawan dapat berinteraksi dengan luas baik kepada sesama karyawan maupun terhadap atasannya termasuk operation production superintendent, yang selalu memberikan dukungan antara yang satu dengan yang lain guna untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

Motivasi kerja sangat erat hubungannya dengan kompensasi karena kompensasi merupakan tujuan setiap orang untuk bekerja. Kompensasi karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan diberikan berdasarkan tingkat pendidikan, golongan, serta prestasi kerja karyawan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja mereka. Dalam menyadari hal itu karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan telah melakukan proses produksi yang terbaik bagi perusahaan, dan motivasi ini secara langsung telah mempengaruhi karyawan untuk memenuhi kebutuhannya dalam berpikir dan bertindak, sehingga menimbulkan motivasi kerja karyawan yang semakin lebih baik dan dapat menciptakan hasil kerja yang lebih maksimal sesuai dengan tujuan perusahaan.

Tingkat motivasi kerja karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:


(46)

Yaitu keinginan utama setiap karyawan. Karena karyawan bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat melanjutkan hidupnya.

2. Keinginan untuk memiliki sesuatu.

Yaitu keinginan karyawan yang selanjutnya dan keinginan ini salah satu sebab mengapa karyawan mau bekerja.

3. Keinginan akan kekuasaan

Yaitu karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan mampu meningkatkan motivasi kerja dengan tujuan untuk mencapai prestasi kerja yang lebih baik. Keinginan selangkah diatas keinginan untuk memiliki sesuatu dan keinginan ini mampu meningkatkan motivasi kerja karyawan.

4. Keinginan akan pengakuan.

Yaitu keinginan yang berupa kebutuhan untuk memotivasi diri sendiri agar tercapai suatu tujuan yang diharapkan.

5. Tingkat absensi karyawan

Yaitu tingkat absensi karyawan merupakan suatu indikator untuk mengukur tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan. Tingkat absensi karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan berada pada kategori rendah, menunjukkan bahwa karyawan


(47)

bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan mempunyai motivasi kerja yang tinggi dalam bekerja.

6. Tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaan

Yaitu pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan dapat dipertanggung jawabkan dengan baik yaitu dapat dilihat dari waktu dalam penyelesaian pekerjaan yang mencapai target yang diinginkan.

7. Displin kerja

Yaitu karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan mempergunakan waktu istirahat untuk aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan perusahaan. Hal ini disebabkan karena tuntutan pekerjaan yang harus mencapai target dan harus tepat waktu. 8. Minat terhadap pekerjaan

Yaitu minat pekerjaan yang tinggi dapat disebabkan oleh pekerjaan itu sendiri atau juga dari hasil kerja yang akan didapat oleh karyawan nantinya.

E. Faktor-Faktor Motivasi Kerja

Faktor motivasi kerja adalah hal-hal yang membuat orang bersedia untuk bekerja dengan mengatasi segala kesulitan dalam pekerjaan, dan mengusahakannya


(48)

lebih keras lagi. Dimana motivasi merupakan dorongan yang terdapat pada diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan pada prestasi kerja yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhannya sehingga karyawan dapat memperoleh hasil yang diinginkannya. Dan suatu perusahaan harus dapat menempatkan, memanfaatkan keterampilan dan kemampuan karyawan untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai. Di samping itu, perusahaan harus dapat menjamin bahwa karyawan yang terlibat didalamnya dapat memperoleh kepuasan terhadap pekerjaannya sehingga dapat memberikan kontribusi secara efektif.

Menurut Siagian (2002) faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dapat diketahui berdasarkan karakteristik dari individu yang bersifat khas yang terdiri dari delapan faktor yaitu :

1. Karakteristik Biografi yang meliputi :

a. Usia, hal ini penting karena usia mempunyai kaitan yang erat dengan berbagai segi kehidupan organisasional. Misalnya kaitan usia dengan tingkat kedewasaan teknis yaitu ketrampilan tugas.

b. Jenis Kelamin, karena jelas bahwa implikasi jenis kelamin para pekerja

merupakan hal yang perlu mendapat perhatian secara wajar dengan demikian perlakuan terhadap merekapun dapat disesuaikan sedemikian rupa sehingga mereka menjadi anggota organisasi yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.


(49)

c. Status perkawinan, dengan status ini secara tidak langsung dapat memberikan petunjuk cara, dan teknik motivasi yang cocok digunakan bagi para pegawai yang telah menikah dibandingkan dengan pegawai yang belum menikah.

d. Jumlah tanggungan, dalam hal ini jumlah tanggungan seorang seorang pencari nafkah utama keluarga adalah semua orang yang biaya hidupnya tergantung pada pencari nafkah utama tersebut, tidak terbatas hanya pada istri atau suami dan anak–anaknya.

e. Masa kerja, dalam organisasi perlu diketahui masa kerja seseorang karena masa kerja seseorang merupakan satu indikator kecenderungan para pekerja dalam berbagai segi organisasional seperti ; produktivitas kerja dan daftar kehadiran. Karena semakin lama seseorang bekerja ada kemungkinan untuk mereka mangkir atau tidak masuk kerja disebabkan karena kejenuhan.

2. Kepribadian

Kepribadian seseorang juga dapat dipengaruhi motivasi kerja seseorang karena kepribadian sebagai keseluruhan cara yang digunakan oleh seseorang untuk bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain.

3. Persepsi

Interpretasi seseorang tentang kesan sensorinya mengenai lingkungan sekitarnya akan sangat berpengaruh pada perilaku yang pada gilirannya menentukan faktor –faktor yang dipandangnya sebagai faktor organisasional yang kuat.


(50)

4. Kemampuan belajar

Belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup dan tidak terbatas pada pendidikan formal yang ditempuh seseorang diberbagai tingkat lembaga pendidikan. Salah satu bentuk nyata dari telah belajarnya seseorang adalah perubahan dalam persepsi, perubahan dalam kemauan, dan perubahan dalam tindakan.

5. Nilai – nilai yang dianut

Sistem nilai pribadi seseorang biasanya dikaitkan dengan sistem nilai sosial yang berlaku di berbagai jenis masyarakat dimana seseorang menjadi anggota.

6. Sikap

Sikap merupakan suatu pernyataan evaluatif seseorang terhadap objek tertentu, orang tertentu atau peristiwa tertentu. Artinya sikap merupakan pencerminan perasaan seseorang terhadap sesuatu

7. Kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah sikap umum seseorang yang positif terhadap kehidupan organisasionalnya.

8. Kemampuan

Kemampuan dapat digolongkan atas dua jenis yaitu kemampuan fisik dan kemampuan intelektual. Kemampuan fisik meliputi kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas–tugas yang bersifat teknis, mekanistik dan repetatif, sedangkan kemampuan intelektual meliputi cara berfikir dalam menyelesaikan masalah.


(51)

Faktor-faktor yang mendorong motivasi kerja karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan antara lain, yaitu:

1. Adanya komunikasi dan hubungan yang baik diantara semua karyawan, sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam lingkungan kerja.

2. Adanya kesempatan untuk mendapatkan jabatan baru, serta memperoleh umpan balik tentang hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan. 3. Mengikut sertakan semua karyawan dalam rapat pengambilan keputusan

terhadap suatu masalah sehingga karyawan merasa bahwa dirinya adalah bagian dari perusahaan itu.

4. Tenaga outsourching berperan membantu karyawan tetap perusahaan sehingga pekerjaan yang dilakukan mampu diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

5. Fasilitas perusahaan yang mendukung para karyawan, seperti makan siang, mobil antar-jemput dan yang lainnya disediakan oleh perusahaan untuk karyawan tanpa terkecuali.

6. Kondisi lingkungan kerja karyawan yang aman dan nyaman, guna untuk mendukung dan melancarkan tugas dan pekerjaan masing-masing karyawan.


(52)

Ciri motivasi yang paling menonjol dilihat dari karakter seseorang yang mempunyai semangat kerja tinggi dan kualitas yang dihasilkan, serta mampu mengembangkan strategi yang dapat dengan mudah dipahami oleh pegawai dan menentukan sasaran yang akan dicapai.

Menurut Arep & Tanjung (2004), motivasi seorang pekerja untuk bekerja biasanya merupakan hal yang rumit, ciri–ciri individu yang motivasi kerja adalah:

1. Bekerja sesuai standar, dimana pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan dalam waktu yang sudah ditentukan.

2. Senang dalam bekerja, yaitu sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuat ia senang untuk mengerjakannya.

3. Merasa berharga, dimana seseorang akan merasa dihargai, karena pekerjaannya itu benar – benar berharga bagi orang yang termotivasi.

4. Bekerja keras, yaitu seseorang akan bekerja keras karena dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuai target yang mereka tetapkan.

5. Sedikit pengawasan, yaitu kinerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa individu yang memiliki motivasi kerja memiliki ciri – ciri antara lain bekerja sesuai standar, senang dalam bekerja, merasa berharga, bekerja keras, dan sedikit pengawasan.


(53)

Ciri-ciri motivasi kerja karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan dapat dilihat pada semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan tugas masing-masing karyawan, yaitu:

1. Semua karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan bekerja pada bidangnya masing-masing dan lebih terfokus pada tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan tanpa adanya pengawasan dari supervisor yang bersangkutan.

2. Setiap karyawan menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya dengan tepat waktu dan pekerjaan yang dikerjakan dapat diselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan dan sesuai dengan hasil yang diharapkan perusahaan.

3. Setiap karyawan merasa senang dalam melakukan pekerjaannya karena beban dan tugasnya disesuaikan dengan kemampuan dalam bidang masing-masing karyawan.

G. Peranan Pemberian Kompensasi Financial Terhadap Motivasi Kerja

Peranan pemberian kompensasi financial terhadap motivasi kerja karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan berperan sangat penting, yang dapat dilihat dari hasil akhir yang diperoleh oleh perusahaan dengan mampu menjual hasil produksi yang didapat kepada klien perusahaan ini. Pemberian kompensasi financial pada karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd


(54)

P.Berandan mempunyai dampak positif terhadap motivasi kerja karyawan khususnya karyawan bagian produksi. Bagi karyawan kompensasi financial bisa memberi arti yang mendalam, yakni sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkat kehidupan karyawan yang bersangkutan bersama keluarganya. Pada Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan ada beberapa dasar dalam pemberian kompensasi financial. Satu diantaranya adalah “Hasil Kerja”, kompensasi financial yang diberikan dapat dilihat berdasarkan prestasi kerja yang ditunjukkan para karyawan selama dia bekerja. Besarnya kompensasi financial yang diberikan kepada karyawan dapat diterima berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan.

Selain dari pada gaji pokok, karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan juga mendapatkan kompensasi dalam bentuk sebagai berikut, yaitu:

1. Lembur


(55)

a. Dengan Perhitungan : Basic salary / 173 x Jumlah jam lembur. b. Khusus untuk karyawan di tambah 5 % / hari kerja (field Allowance). 2. Cuti Tahunan

Biasanya di dapat setiap bulan April, dengan 1 x Basic salary pertahunnya. 3. THR (Tunjangan Hari Raya)

Di dapat saat hari besar Idulfitri ( 1 x Basic salary), dan diberikan 2 minggu sebelum hari H.

4. Bonus Tahunan

Biasa diberikan setiap tahunnya (1 x Basic salary), dan bila saham perusahaan di nilai bursa saham naik dan meningkat, makan karyawan akan mendapatkan bonus yang lebih (bisa 2-3 x Basic salary).

5. Saham

Setiap karyawan diberikan keuntungan atau dividen dari saham perusahaan. Sesuai dengan great dan golongan masing masing, dan dapat ditukarkan setiap 2 tahun sekali.

Dalam hal ini karyawan akan merasa sangat diperhatikan dan merupakan suatu penghargaan dari perusahaan ini. Sehingga para karyawan pun akan memberikan loyalitasnya sesuai dengan apa yang diberikan perusahaan terhadap karyawan itu sendiri. Misal pada saat jam kerja karyawan melebihi jam kerja normal


(56)

karena ada sesuatu hal yang harus dikerjakan untuk diselesaikan, dalam situasi ini perusahaan memberikan perhitungan jam kerja lebih atau lembur untuk meningkatkan semangat dan motivasi kerja karyawan walaupun melebihi jam kerja normal. Dan ini mutlak harus dibayar perusahaan selama diketahui oleh supervisor. Ini merupakan keuntungan bagi karyawan itu sendiri, karena perhitungan lembur melebihi perhitungan jam kerja normal. Pada uang cuti tahunan, merupakan bantuan bagi karyawan yang telah mengambil ataupun tidak mengambil jatah cuti tahunan, karena bagi yang mengambil pada bulan dimana dia mengambil cuti tersebut ada perbedaan perhitungan gaji dimana disaat mengambil cuti tidak dihitung field allowence untuk hari-hari kerjanya (sesuai peraturan perusahaan), dengan uang cuti yang diberikan ke karyawan (1 bulan basic sallary) akan membantu menutupi kekosongan perhitungan pada saat karyawan mengambil cuti. Uang cuti ini akan diberikan setahun sekali. Pada bonus tahunan akan diberikan perusahaan setiap akhir tahunnya. Ini merupakan hadiah dari perusahaan ketika perusahaan tersebut memperoleh keuntungan lebih terhadap perusahaan ataupun nilai saham yang naik. Besarnya bonus tahunan yang didapat oleh karyawan minimal 1 bulan gaji, jumlahnya dapat lebih dari ataupun sesuai dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan, upaya-upaya yang dilakukan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan antara lain dengan memberikan


(57)

berbagai bentuk kompensasi financial seperti gaji, honor, lembur, insentif, dan berbagai bentuk tunjangan-tunjangan financial lainnya. Dengan diberikannya kompensasi financial selain dari gaji pokok, karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan mampu meningkatkan motivasi kerja lebih baik lagi dari motivasi sebelumnya. Dan bagi karyawan yang memiliki kinerja yang baik dengan mencapai target produksi gas dan minyak yang ditetapkan oleh perusahaan, dan mampu bekerja sesuai dengan tanggung jawab dan tugas yang dipertanggungjawabkan melalui laporan aktivitas kerja yang dibuat per 6 jam kerja selama 12 jam kerja, dan mampu mempresentasikan laporan yang dibuat oleh karyawan secara individual maka dapat memperoleh kenaikan gaji pokok. Dengan diberikannya bentuk-bentuk kompensasi ini kepada karyawan, akan mampu menumbuhkan motivasi kerja untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan karyawan itu sendiri serta karyawan pun akan lebih memberikan loyalitasnya terhadap perusahaan. Hal ini menciptakan dampak yang membangun terhadap Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan didalam melaksanakan visi dan misi yakni menjadi salah satu perusahaan asing yang bekerjasama bersama PT.Pertamina yang dikenal mampu melakukan proses produksi dengan baik.


(58)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan mengenai peranan kompensasi financial terhadap motivasi kerja karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan, maka pada bab penutup ini penulis memperoleh kesimpulan, bahwa:

Pemberian kompensasi financial terhadap karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan sangat berperan penting dalam mewujudkan suatu motivasi kerja karyawan di perusahaan tersebut. Dan peranan kompensasi financial tersebut sangat efektif dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam melakukan pekerjaan dan bertanggung jawab terhadapapa apa yang dikerjakan. Dimana para karyawan membutuhkan kompensasi financial untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya. Dan dalam hal ini kompensasi finansial yang diterima oleh karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan bagian produksi mampu berperan secara efektif meningkatkan motivasi kerja karyawan.


(59)

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran. Adapun saran tersebut adalah:

Ternyata dengan kompensasi financial yang diberikan perusahaan kepada karyawannya dengan jumlah yang cukup besar tidak sebanding dengan jumlah jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan. Sebaiknya jam kerja rata-rata dan lembur karyawan harus diperhatikan atau dikurangi dari jam kerja yang ditetapkan selama 12 jam perhari. Karena mengingat kemampuan ataupun titik jenuh yang dirasakan karyawan dapat mempengaruhi totalitas seorang karyawan dalam mengerjakan tugasnya dengan hasil akhir yang baik. Terlebih lagi karyawan hendaknya menanamkan sikap disiplin kerja dan menghargai waktu. Karyawan harus hadir tepat waktu sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan, kecuali terjadi hal-hal yang tidak memungkinkan karyawan untuk dating tepat waktu. Dan mengingat perubahan zaman yang semakin maju serta biaya hidup yang semakin meningkat (tinggi), pemberian kompensasi lebih disesuaika lagi dengan beban kerja yang diemban masing-masing karyawa terutama tenaga outsourching. Dan sikap tenggang rasa dan saling membantu sesame karyawan dapat ditanamkan, sehingga pekerjaan yang ada dapat diselesaikan dengan cepat tanpa memakan waktu yang lama. Hal ini dapat sewaktu-waktu terjadi apabila salah seorang karyawan berhalangan hadir maka karyawan lain dapat menyelesaikan pekerjaan yang ada.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Arep Ishad, Hendri Tanjung, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia cetakan kedua, Universitas Trisakti, Jakarta.

Hadari, Nawawi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

Handoko, T.H. (2009). Manajemen Personalia & Sumber daya Manusia. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta

Harianjha, Marihot Tua Efendy, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Hasibuan, H. Malayu S.P, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi Kedua, Penerbit BPFE-UGM, Yogyakarta.

Hasibuan, M.S.P, (2001). Manajemen SDM. Bumi Aksara. Jakarta. Hook, John R, 2006. Memotivasi Karyawan. Yogyakarta: Penerbit Tugu.

Justine T.Sirait, (2006). Memahami Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta. Grasindo.

Sedarmayanti, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Refika Aditama,Bandung

Siagian, Sondang P., 2002,. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujuh. Bumi Aksara, Jakarta.


(61)

Singodimedjo, Markum, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit SMMA,Surabaya.

Sutrisno, Edy, 2007, Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Winardi. J. (2007). Motivasi dan Pemotivasian. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta .

Michael dan Harold, 1993, (Bentuk-bentuk Kompensasi) diakses tanggal 14 Mei

2013, 21:00WIB


(62)

(1)

berbagai bentuk kompensasi financial seperti gaji, honor, lembur, insentif, dan berbagai bentuk tunjangan-tunjangan financial lainnya. Dengan diberikannya kompensasi financial selain dari gaji pokok, karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan mampu meningkatkan motivasi kerja lebih baik lagi dari motivasi sebelumnya. Dan bagi karyawan yang memiliki kinerja yang baik dengan mencapai target produksi gas dan minyak yang ditetapkan oleh perusahaan, dan mampu bekerja sesuai dengan tanggung jawab dan tugas yang dipertanggungjawabkan melalui laporan aktivitas kerja yang dibuat per 6 jam kerja selama 12 jam kerja, dan mampu mempresentasikan laporan yang dibuat oleh karyawan secara individual maka dapat memperoleh kenaikan gaji pokok. Dengan diberikannya bentuk-bentuk kompensasi ini kepada karyawan, akan mampu menumbuhkan motivasi kerja untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan karyawan itu sendiri serta karyawan pun akan lebih memberikan loyalitasnya terhadap perusahaan. Hal ini menciptakan dampak yang membangun terhadap Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan didalam melaksanakan visi dan misi yakni menjadi salah satu perusahaan asing yang bekerjasama bersama PT.Pertamina yang dikenal mampu melakukan proses produksi dengan baik.


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan mengenai peranan kompensasi financial terhadap motivasi kerja karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan, maka pada bab penutup ini penulis memperoleh kesimpulan, bahwa:

Pemberian kompensasi financial terhadap karyawan bagian produksi Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan sangat berperan penting dalam mewujudkan suatu motivasi kerja karyawan di perusahaan tersebut. Dan peranan kompensasi financial tersebut sangat efektif dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam melakukan pekerjaan dan bertanggung jawab terhadapapa apa yang dikerjakan. Dimana para karyawan membutuhkan kompensasi financial untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya. Dan dalam hal ini kompensasi finansial yang diterima oleh karyawan Salamander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan bagian produksi mampu berperan secara efektif meningkatkan motivasi kerja karyawan.


(3)

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran. Adapun saran tersebut adalah:

Ternyata dengan kompensasi financial yang diberikan perusahaan kepada karyawannya dengan jumlah yang cukup besar tidak sebanding dengan jumlah jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan. Sebaiknya jam kerja rata-rata dan lembur karyawan harus diperhatikan atau dikurangi dari jam kerja yang ditetapkan selama 12 jam perhari. Karena mengingat kemampuan ataupun titik jenuh yang dirasakan karyawan dapat mempengaruhi totalitas seorang karyawan dalam mengerjakan tugasnya dengan hasil akhir yang baik. Terlebih lagi karyawan hendaknya menanamkan sikap disiplin kerja dan menghargai waktu. Karyawan harus hadir tepat waktu sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan, kecuali terjadi hal-hal yang tidak memungkinkan karyawan untuk dating tepat waktu. Dan mengingat perubahan zaman yang semakin maju serta biaya hidup yang semakin meningkat (tinggi), pemberian kompensasi lebih disesuaika lagi dengan beban kerja yang diemban masing-masing karyawa terutama tenaga outsourching. Dan sikap tenggang rasa dan saling membantu sesame karyawan dapat ditanamkan, sehingga pekerjaan yang ada dapat diselesaikan dengan cepat tanpa memakan waktu yang lama. Hal ini dapat sewaktu-waktu terjadi apabila salah seorang karyawan berhalangan hadir maka karyawan lain dapat menyelesaikan pekerjaan yang ada.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arep Ishad, Hendri Tanjung, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia cetakan

kedua, Universitas Trisakti, Jakarta.

Hadari, Nawawi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

Handoko, T.H. (2009). Manajemen Personalia & Sumber daya Manusia. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta

Harianjha, Marihot Tua Efendy, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Hasibuan, H. Malayu S.P, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi Kedua, Penerbit BPFE-UGM, Yogyakarta.

Hasibuan, M.S.P, (2001). Manajemen SDM. Bumi Aksara. Jakarta. Hook, John R, 2006. Memotivasi Karyawan. Yogyakarta: Penerbit Tugu.

Justine T.Sirait, (2006). Memahami Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia

dalam Organisasi. Jakarta. Grasindo.

Sedarmayanti, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Refika Aditama,Bandung

Siagian, Sondang P., 2002,. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujuh. Bumi Aksara, Jakarta.


(5)

Singodimedjo, Markum, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit SMMA,Surabaya.

Sutrisno, Edy, 2007, Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Winardi. J. (2007). Motivasi dan Pemotivasian. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta .

Michael dan Harold, 1993, (Bentuk-bentuk Kompensasi) diakses tanggal 14 Mei

2013, 21:00WIB


(6)

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DEALER SENTRAL YAMAHA MALANG

0 3 37

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Analisis Pengaruh Pemberian Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Cv. Hasan Pratama Karanganyar.

0 0 13

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL, GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Asia Marco Di Kabupaten Karanganyar.

0 0 15

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL, GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Asia Marco Di Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

Pengaruh Kompensasi Finansial, Kompensasi Non Finansial, dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan UD. Sinar Motor Bandung.

0 2 25

Peranan Kompensasi Finansial Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Sander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan

0 0 2

Peranan Kompensasi Finansial Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Sander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan

0 0 1

Peranan Kompensasi Finansial Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Sander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan

0 0 8

Peranan Kompensasi Finansial Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Sander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan

0 0 4

Peranan Kompensasi Finansial Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Sander Energy North Sumatera.Ltd P.Berandan

0 0 14