PERBEDAAN BERPIKIR KREATIF ANTARA KARYAWAN YANG BEKERJA MONOTONIK DAN KARYAWAN YANG BEKERJA NON MONOTONIK

PERBEDAAN BERPIKIR KREATIF ANTARAKARYAWAN YANG
BEKERJA MONOTONIK DANKARYAWAN YANG BEKERJA NON
MONOTONIK
Oleh: Okke Dewi Ayu Hastuti ( 01810293 )
Psychology
Dibuat: 2008-01-21 , dengan 3 file(s).

Keywords: Berpikir Kreatif, Bekerja Monotonik, Bekerja Non Monotonik
Abstraksi
Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya berpikir kreatif dalam dunia kerja karena dengan
kemampuan tersebut maka karyawan dapat mengubah kesalahan menjadi peluang, menjaga
semangat kerja, dan menunjukkan prestasinya. Namun ada kalanya berpikir kreatif untuk
mengadakan pembaruan dan perubahan dalam organisasi mendapatkan banyak kendala,
termasuk di dalamnya adalah kultur perusahaan-perusahaan besar yang teratur dan sistematis
padahal orang kreatif tidak dapat bekerja di dalam lingkungan yang terstruktur ini. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan berpikir kreatif antara karyawan yang bekerja monotonik
dan karyawan yang bekerja non monotonik.
Berpikir kreatif adalah pemikiran seseorang mengenai hal-hal baru melalui kelancaran,
keluwesan, orisinalitas, serta kemampuan mengelaborasi suatu gagasan. Hipotesis yang diajukan
adalah ada perbedaan berpikir kreatif antara karyawan yang bekerja monotonik dan karyawan
yang bekerja non monotonik. Karyawan yang bekerja monotonik taraf berpikir kreatifnya rendah,

dan sebaliknya bagi karyawan yang bekerja non monotonik taraf berpikir kreatifnya tinggi.
Penelitian ini menggunakan desain non eksperimental. Sebagai variabel terikat adalah berpikir
kreatif dan variabel bebas adalah jenis/karakteristik pekerjaan (pekerjaan monotonik dan
pekerjaan non monotonik). Penelitian ini dilaksanakan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Kandatel Malang yang memiliki karyawan sejumlah 311 orang dengan jumlah sampel penelitian
sebanyak 70 orang yang terdiri dari karyawan yang bekerja monotonik dan karyawan yang
bekerja non monotonik. Teknik sampling yang digunakan adalah purposif sampling. Instrumen
yang digunakan adalah skala berpikir kreatif. Indeks validitas dari skala berpikir kreatif adalah
0,188 – 0,617. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian adalah uji-t.
Hasil analisa menunjukkan t = 4,556 ; p = 0,000 yang artinya ada perbedaan yang sangat
signifikan antara berpikir kreatif karyawan yang bekerja monotonik dan karyawan yang bekerja
non monotonik. Rata-rata skor berpikir kreatif untuk karyawan yang bekerja non monotonik
148,26 dan rata-rata skor berpikir kreatif pada karyawan yang bekerja monotonik 142,43. Hal ini
berarti karyawan yang bekerja monotonik taraf berpikir kreatifnya rendah dan sebaliknya bagi
karyawan yang bekerja non monotonik taraf berpikir kreatifnya tinggi. Dengan demikian
hipotesis dalam penelitian ini diterima
The research background is the essential of creative thinking in working environment in which
accompany wih this ability employess would able to change a mistake to be an apportunity, to
keep working spirit, and to show their achievement. However, creative thinking in order to make
renewal ang change in organization resulted in many obtacles, including in culture of regular and

systematic big organization, where the creative person could not go on in this environment. This
study purposed to find out the difference of creative thinking between monotonous-working and

non-monotonous-working employess.
Thinking creative is someone opinion concerned with new thing though fluency, flexibility,
originality, and ability to elaborate an idea. The hypothesis stated that there were difference
monotonous-working and non-monotonous-working employess. Those who work monotonous
have low level of creative thinking, and those who work non-monotonous have high level of
creative thinking.
This research used non-experimental design. The dependent variable was to think creative and
the independent variable was kind/characteristic of working (monotonous and non-monotonousworking). This study was conducted in PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kandatel Malang
that had 311 employees with total sample covered 70 people who worked monotonous and nonmonotonous. The sampling technique was purposive sampling. The instrument used creative
thinking scale. Index of validity from this scale was 0.188 – 0.617. The analysis method was ttest.
The result of analysis showed that t = 4.556 ; p = 0.000 meaning that there were very significant
different of thinking creative between monotonous-working and non-monotonous-working
employees. The average score of monotonous-working employees was 148.26 and the nonmonotonous-working employees were 142.43. In other words, the monotonous-working
employees had low creative thinking level and the non-monotonous-working employees had
high level of creative thinking. Therefore, the research hypothesis was accepted.