13 pedagang yang menjual karkas dengan hasil pemotongan RPA dan 5 pedagang yang
memotong karkas di tempat penjualan sehingga besarnya sampel yang dapat digunakan agar mewakili dari semua populasi yang ada dihitung dengan
menggunakan rumus Slovin dalam Umar 2005 adalah sebagai berikut: n =
N 1 + Ne
2
Keterangan : n = ukuran sampel
N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan. Besarnya populasi sebesar 50 pedagang di pasar dan e ditetapkan sebesar
10, maka besarnya sampel karkas ayam yang digunakan pada penelitian ini adalah sebesar :
n
total
= 50 = 33,3
≈ 33 karkas ayam pada pasar tradisional
1 + 50 x 0,1
2
Proporsi pembagian sampel untuk karkas yang dipotong di tempat penjualan dan RPA masing-masing adalah :
n
RPA
= 45 x 33 = 29,7
≈ 30 karkas
50 n
tempat penjualan
= 5 x 33 = 3,3
≈ 3 karkas
50
Prosedur 1.
Penentuan Lokasi Pasar
Lokasi pengambilan sampel terdiri atas dua jenis pasar yaitu pasar tradisional dan pasar modern yang diwakili oleh pasar swalayan. Kriteria pasar tradisional yang
dipilih adalah sebagai berikut : pasar resmi, terdapat banyak pedagang ayam, ramai pembeli, keadaan sanitasi, dan tempat pemotongan yang bervariasi melakukan
pemotongan ayam ditempat penjualan dan RPA. Berdasarkan kriteria tersebut maka dipilih 2 jenis pasar di Kabupaten Bogor yaitu pasar tradisional Cibinong serta salah
satu swalayan di daerah tersebut sebagai tempat untuk mengambil sampel.
2. Penelitian Pendahuluan
14 Penelitian pendahuluan dilakukan terhadap pasar tradisional yaitu dengan
melihat kondisi pasar serta melakukan wawancara terhadap beberapa pedagang ayam di pasar tradisional tersebut terkait alur proses ayam hidup hingga penjualan karkas
ayam serta mempelajari kondisi sanitasi tempat penjualan ayam tersebut. Wawancara tersebut dilakukan berdasarkan panduan kuisioner yang ada pada Lampiran 1. Hasil
dari penelitian pendahuluan ini adalah ditentukannya beberapa pedagang dari pasar
tradisional yang akan menjadi target penelitian untuk diambil sampel dagingnya. 3.
Pengambilan Sampel Karkas Ayam
Pengambilan sampel dilakukan pada pasar dan pedagang yang telah memenuhi kriteria yaitu keadaan sanitasi dan tempat pemotongan karkas ayam yang
berbeda sesuai dengan kuisioner yang disediakan. Pengambilan sampel untuk pengujian mutu karkas menggunakan karkas ayam utuh sedangkan untuk pengujian
total mikroba menggunakan karkas setengah bagian utuh kemudian dipotong menjadi bagian dada dan paha di laboratorium.
Pengambilan masing-masing sampel diambil pada hari yang berbeda. Waktu pengambilan sampel pada beberapa pedagang di pasar tradisional dilakukan antara
pukul 06.30-07.00 WIB. Sampel kemudian dibawa ke laboratorium dengan menggunakan kotak berpendingin untuk kemudian dianalisis. Perjalanan dari pasar
tradisional Cibinong sampai laboratorium membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam sehingga sampel telah siap dianalisis pukul 08.30-09.00 WIB. Pemilihan pembelian
sampel karkas ayam pada setiap pedagang di pasar tradisional dan swalayan tidak berdasarkan kriteria tertentu tetapi peneliti mengambilnya secara acak di beberapa
pedagang yang telah menjadi target penelitian.
4. Peubah yang Diamati
Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah total mikroba dan mutu karkas ayam berdasarkan perbedaan tempat pemotongan antar pedagang di pasar
tradisional serta berdasarkan perbedaan keadaan sanitasi antara pasar tradisional dengan pasar swalayan.
5. Pelaksanaan Penelitian Laboratorium