Pengadaan Bahan Pustaka Pengecekan Bahan Pustaka Pemberian Identitas Bahan Pustaka Inventarisasi Bahan Pustaka

xix sebagainya, agar menjadi dalam keadaan siap untuk diatur pada tempat-tempat tertentu, disusun secara sistematis sesuai dengan sistem yang berlaku, dipergunakan oleh siapa saja yang memerlukan para pengunjung perpustakaan Sumardji, 1990: 11. Pendapat lain mengatakan bahwa pengolahan adalah merupakan salah satu kegiatan pokok guna mengatur koleksi yang ada agar siap pakai dan berdaya guna secara optimal Muh. Kailani, 1991: 1. Tujuan pengolahan koleksi buku maupun non buku dalam suatu perpustakaan adalah agar segala informasi tentang bahan pustaka atau bahan lainnya yang ada di perpustakaan dikumpulkan menurut suatu sistem tertentu dan dikelola secara tepat dan sistematis. Dengan demikian pemakai akan dapat dengan mudah menelusur dan mendapatkan informasi atau bahan yang diperlukan. Berikut akan diuraikan lebih lanjut tentang proses pengolahan koleksi bahan pustaka. Proses pengolahan koleksi bahan pustaka meliputi:

1. Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bagian pekerjaan perpustakaan yang mempunyai tugas mengadakan dan mengembangkan koleksi bahan pustaka. Di dalam bagian pengadaan bahan pustaka antara lain terdapat buku akuisisi, katalog penerbit, daftar permintaan bukujurnal, kartu-kartu pesan. Untuk pengadaan koleksi bahan pustaka dapat dilakukan dengan pembelian, fotokopi, mengajukan permohonan sumbangan koleksi kepada perorangan, departemen, yayasan, penerbit dan tukar menukar. Dalam hal pengadaan bahan pustaka, pengelola perpustakaan perguruan tinggi dapat mengacu pada silabus yang berisi xx tentang daftar-daftar buku wajib dan acuan dalam mata kuliah di perguruan tinggi.

2. Pengecekan Bahan Pustaka

Pengecekan merupakan penyesuaian pesanan bahan pustaka yang dibutuhkan dengan pengiriman bahan pustaka. Terkadang bahan-bahan pustaka yang dibutuhkandipesan tidak sesuai dengan kiriman. Yaitu terdapat cacat fisik pada bahan pustaka, antara lain halaman yang sobek atau lepas, cetakan kotor atau kurang sempurna, gambar pada isi bahan pustaka kurang jelas dan lain sebagainya.

3. Pemberian Identitas Bahan Pustaka

Untuk pemberian identitas dan stempelcap pada bahan pustaka, maka dapat dilakukan pada halaman-halaman tertentu pada bahan pustaka, antara lain: a. Pada halaman depan cover b. Halaman judul yang berisi pengarang, penerbit, kata pengantar dan daftar isi c. Sebalik halaman judul di pojok kiri atas yang berisi asal buku dan di bawah asal buku diberi stempelcap instansi d. Dibagian akhir buku, untuk pengecapan diusahakan untuk tidak mengganggu isi informasinya e. Halaman-halaman per-Bab, yaitu Bab 1 sampai dengan Bab terakhir f. Dan halaman-halaman lain yang dianggap perlu. xxi

4. Inventarisasi Bahan Pustaka

Inventarisasi merupakan pemasukan data asal-usul bahan pustaka ke dalam buku induk atau buku inventaris perpustakaan, yaitu dengan memberi nomor inventaris disetiap bahan pustaka yang telah dicatat atau dimasukkan dalam buku inventaris. Manfaat inventarisasi yaitu: a. Memudahkan pustakawan dalam merencanakan pengadaan koleksi pada tahun-tahun berikutnya b. Memudahkan pustakawan dalam melakukan pengawasan terhadap koleksi yang dimiliki c. Memudahkan pustakawan dalam menyusun laporan tahunan tentang perkembangan koleksi yang dimiliki . “Untuk perpustakaan kecil dengan koleksi cukup, dibuat satu buku inventaris untuk pustaka dari berbagai sumber. Maka kolom sumber dibagi dalam sub kolom hadiah dan pembelian. Sedangkan untuk perpustakaan besar dengan koleksi banyak, dapat dibuat lebih dari satu buku inventaris, yaitu khusus untuk hadiah, sumbangan wajib, tukar-menukar, titipan dan pembelian”. Soetminah, 1992: 84.

5. Pengecekan Bahan Pustaka dengan Self List