A. Mitigasi Pra-erupsi: Teknik Mitigasi untuk periode non-krisis
1. Studi bidang geologi
Hal ini penting untuk menangani investigasi geologi secara ekstensif pada potensi keaktifan gunung berapi selama masa non-aktif. Mempelajari
catatan letusan sebelumnya, dari informasi ini dapat dipastikan jenis dan besar bahaya yang ditumbulkan dan seberapa sering gunung berapi
tersebut aktif. Informasi ini penting dan merupakan titik awal perencanaan dan persiapan untuk letusan yang akan terjadi.
2. Perencanaan
Selama gunung berapi berada pada periode tidak aktif, perlu dilakukan perencanaan untuk menjamin efek erupsi dapat diminimalkan. Perencanan
penting dilakukan tingkat nasional, regional, lokal bahkan tingkat individu. Aspek pendukung perlu dipertimbangkan untuk perencanaan
terjadinya erupsi. Aspek-aspek lain yang perlu dipertimbangkan ketika perencanaan mitigasi, antara lain:
• perkembangan penggunaan lahan dan regulasi tata guna lahan untuk
mencegah pembangunan di daerah yang berisiko tinggi terhadap bahaya vulkanis, rencana mengenai prosedur selama erupsi harus ditetapkan,
dibutuhkan prosedur yang detail untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya letusan,
• rencana dan prosedur harus cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan
perubahan kondisi selama letusan gunung berapi, •
contoh peraturan darurat harus dipersiapkan sebelumnya, •
pembuatan daftar fasilitas yang harus tetap beroperasi, •
pertimbangan kebutuhan konseling psikologi untuk masyarakat umum dan para relawan,
• pengujian sebelum perencanaan agar para pihak terkait untuk
mengetahui peranan yang harus terpenuhi. 3.
Evakuasi Evakuasi dibutuhkan saat erupsi terjadi. Daerah yang berada di dekat
sumber erupsi sebaiknya di evakuasi sebelum erupsi terjadi terutama pusat aktivitas dengan tujuan untuk keselamatan.
4. Kebutuhan untuk merencanakan transportasi, perlindungan shelter,
persediaan makanan, pakaian, kesehatan dan kebersihan sebagai kebutuhan utama setiap pengungsi. Selama letusan terjadi mungkin
sejumlah besar pengungsi akan membutuhkan perawatan, dan pra- perencanaan akan sangat berarti untuk menentukan tempat tinggal mereka.
Sebelum terjadinya letusan, perlu mengidentifikasi sumberdaya yang dapat digunakan untuk membantu dalam evakuasi penduduk.
5. Peralatan penting yang mungkin diperlukan selama letusan termasuk filter
udara, pembersih peralatan, pakaian pelindung, masker wajah, kendaraan ekstra untuk penggunaan darurat.
6. Pendidikan
Pendidikan publik tentang bahaya vulkanik dan cara mengurangi dampak dari sebuah letusan gunung berapi. Pendidikan akan mengurangi dampak
psikologis dan fisik. Peringatan lebih dapat dipahami jika masyarakat memahami sifat bahaya. Kemungkinan komunikasi dapat terganggu
selama dan setelah letusan terjadi maka perlu untuk menyebarkan informasi sebelum letusan sehingga diharapkan masyarakat mengetahui
hal yang harus dilakukan. Masyarakat dapat diberi pengetahuan melalui koran, televisi, internet, radio, pameran, brosur, seminar, sekolah.
7. Media
Kebanyakan orang bergantung pada media untuk mendapatkan informasi, survey yang dilakukan menyimpulkan bahwa pengetahuan dan kesadaran
masyarakat selama letusan hampir seluruhnya berasal dari media. Manajemen media yang efektif membutuhkan informasi yang akurat
sehingga dapat disampaikan kepada publik selama letusan terjadi. 8.
Koneksi Sebelum letusan gunung berapi peran, kewenangan dan tanggung jawab
organisasi terkait harus didefinisikan dan dimana tiap individu akan bekerja saat keadaan darurat. Terdapat kebutuhan untuk membentuk
jaringan antara organisasi-organisasi yang mungkin terlibat.
B. Mitigasi Saat Erupsi: Teknik Mitigasi untuk periode krisis