Direktivitas Antena Gain Antena

8

2.4.1 Direktivitas Antena

Keterarahan dari suatu antena didefinisikan sebagai ”perbandingan antara intensitas radiasi maksimum dengan intensitas radiasi dari antena referensi isotropis ”. Keterarahan dari sumber non-isotropis adalah sama dengan perbandingan intensitas radiasi maksimumnya di atas sebuah sumber isotropis[4]. Keterarahan pada antena secara umum dinyatakan dari Persamaan 2.3 [4]: rad o P U D max 4 log 10      2.3 Dimana : D o = directivity dB U max = intensitas radiasi maksimum watt P rad = daya radiasi total watt

2.4.2 Gain Antena

Gain directive gain adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah decibel [4]. Gain dari sebuah antena adalah kualitas nyala yang besarnya lebih kecil daripada penguatan antena tersebut yang dapat dinyatakan dengan [5] : Gain = G = k. D 2.4 9 Dimana : k = efisiensi antena, 0 ≤ k ≤1 Gain antena dapat diperoleh dengan mengukur power pada main lobe dan membandingkan power-nya dengan power pada antena referensi. Gain antena diukur dalam satuan decibel. Decibel dapat ditetapkan dengan dua cara yaitu [4] : a. Ketika mengacu pada pengukuran daya power 2.5 b. Ketika mengacu pada pengukuran tegangan volt 2.6 Gain antena biasanya diukur relatif pada : 1 dBi relatif pada radioator isotropic 2 dBd relatif pada radioator dipole Hubungan antara dBi dan dBd adalah sebagai berikut [5] : 0 dBd = 2,15 dBi 2.7 Umumnya dBi digunakan untuk mengukur gain sebuah antena. Gain dapat dihitung dengan membandingkan kerapatan daya maksimum antena yang diukur dengan antena referensi yang diketahui gainnya. Maka dapat dituliskan pada persamaan [4]: 2.8 10 Atau jika dihitung dalam nilai logaritmik dirumuskan oleh persamaan [4] : Gt dB = [PtdBm – PsdBm] + GsdB 2.9 Dimana : Gt = Gain total antena. Pt = Nilai level sinyal maksimum yang diterima antena terukur dBm. Ps = Nilai level sinyal maksimum yang diterima antena referensi dBm. Gs = Gain antena referensi.

2.4.3 Pola Radiasi Antena

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Autotracking Antena Stasiun Penerima Pada Frekuensi Kerja 2.4ghz Berdasarkan Sudut Azimuth dan Elevasi Menggunakan Mikrokontroler Arduino

8 50 118

Rancang Bangun Sistem Autotracking Antena Yagi Frekuensi 433 Mhz Menggunakan Data Gps

1 13 64

Rancang Bangun Autotracking Antena Stasiun Penerima Pada Frekuensi Kerja 2.4ghz Berdasarkan Sudut Azimuth dan Elevasi Menggunakan Mikrokontroler Arduino

0 2 13

Rancang Bangun Autotracking Antena Stasiun Penerima Pada Frekuensi Kerja 2.4ghz Berdasarkan Sudut Azimuth dan Elevasi Menggunakan Mikrokontroler Arduino

0 0 1

Rancang Bangun Autotracking Antena Stasiun Penerima Pada Frekuensi Kerja 2.4ghz Berdasarkan Sudut Azimuth dan Elevasi Menggunakan Mikrokontroler Arduino

1 4 5

Rancang Bangun Autotracking Antena Stasiun Penerima Pada Frekuensi Kerja 2.4ghz Berdasarkan Sudut Azimuth dan Elevasi Menggunakan Mikrokontroler Arduino

1 1 17

Rancang Bangun Autotracking Antena Stasiun Penerima Pada Frekuensi Kerja 2.4ghz Berdasarkan Sudut Azimuth dan Elevasi Menggunakan Mikrokontroler Arduino

1 5 2

Rancang Bangun Autotracking Antena Stasiun Penerima Pada Frekuensi Kerja 2.4ghz Berdasarkan Sudut Azimuth dan Elevasi Menggunakan Mikrokontroler Arduino

0 1 26

BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum - Rancang Bangun Sistem Autotracking Untuk Antena Unidirectional Frekuensi 2.4 Ghz Dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino

0 1 17

Rancang Bangun Sistem Autotracking Untuk Antena Unidirectional Frekuensi 2.4 Ghz Dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino

0 0 12