Komponen sterol dalam ekstrak daun katuk dan hubungannya dengan sistem reproduksi puyuh

KOMPONEN STEROL DALAM EKSTRAK DAUN KATUK
(Sauropus androgynus L. Merr) DAN HUBUNGANNYA
DENGAN SISTEM REPRODUKSI PUYUH

SRI SUBEKTI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa disertasi saya dengan
judul:
”Komponen Sterol dalam Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus)
dan Hubungannya dengan Sistem Reproduksi Puyuh”
adalah benar-benar asli karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing, dan
bukan hasil jiplakan atau tiruan dari tulisan siapapun serta belum diajukan dalam
bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun.


Bogor, April 2007
Sri Subekti
NIM D061030161

ABSTRAK
SRI SUBEKTI. Komponen Sterol dalam Ekstrak Daun Katuk (Sauropus
androgynus) dan Hubungannya dengan Sistem Reproduksi Puyuh. Dibimbing
oleh WIRANDA GENTINI PILIANG, WASMEN MANALU dan TRI BUDHI
MURDIATI.
Katuk (Sauropus androgynus L Merr) diketahui mengandung karotenoid,
vitamin E, vitamin C, protein, dan komponen sterol. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari pengaruh fitosterol dari daun katuk pada sistem reproduksi
puyuh betina. Seratus lima puluh ekor puyuh betina umur 2 minggu dipelihara
sampai berumur 27 minggu, dibagi dalam tiga perlakuan ransum, dengan lima
ulangan, dan sepuluh ekor puyuh pada setiap ulangan. Perlakuan ransum terdiri
atas 1) ransum kontrol, 2) ransum dengan 9% tepung ekstrak katuk (TEK), 3)
ransum dengan 9% tepung daun katuk (TDK). Saluran reproduksi puyuh yang
diberi ransum TDK tumbuh lebih cepat (p