Tinjauan Pustaka Analisis Yuridis Kebijakan Pelindungan Dan Pengamanan Perdagangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

tahun 2008 dengan judul “Analisa Terhadap Keputusan WTO Dalam Kasus Continued Dumping And Subsidy Offset ACTOf 200 BYRD Amendment Menurut Prinsip Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional Dalam WTO” yang mana skripsi ini membahas tentang dumping dan subsidi terkait dengan penyelesaian sengketa di WTO secara spesifik, skripsi yang ditulis oleh Romina Purnama M. pada tahun 2012 dengan judul “Hukum Antidumping Sebagai Pelindung Produk Industri Dalam Negeri Dalam Rangka ACFTA Asean Free Trade Area” yang mana skripsi ini membahas tentang hukum antidumping dalam rangka ACFTA secara spesifik, skripsi yang ditulis oleh Melissa Ayu Asima Silalahi pada tahun 2015 dengan judul “Perlindungan Terhadap Industri Dalam Negeri Melalui Tindakan Pengamanan Perdagangan Safeguard Ditinjau Dari UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan” yang mana skripsi ini membahas tentang pelindungan industri dalam negeri melalui tindakan safeguard yang ditinjau dari Undang-undang Nomor 7 tahun 2014. Adapun penulisan skripsi ini berbeda dari penulisan skripsi yang pernah ditulis sebelumnya.Penulisan skripsi ini membahas aspek legalitas dari kebijakan pelindungan dan pengamanan perdagangan di Indonesia yang didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan.

E. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Perdagangan Internasional Perdagangan adalah tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi barang danjasa di dalam negeri dan melampaui batas wilayah negara dengan tujuan pengalihan hak katas barang danatau jasa untuk memperoleh imbalan atau kompensasi. 9 Perdagangan yang sifatnya melampaui lintas batas suatu negara dikenal dengan nama perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri. Menurut Sumantoro, pengertian perdagangan internasional adalah : the Exchange of goods and services between nations dan selanjutnya “as used, it generally refers to the total goods and services exchange among all nations”, intinya mengandung pengertian pertukaran seluruh barang dan jasa antara semua negarabangsa. 10 Perdagangan Internasional adalah kegiatan pertukaran barang, jasa dan modal antarpenduduk suatu penduduk negara lain. Adapun pengertian umum dari perdagangan internasional adalah kegiatan-kegiatan perniagaan dari suatu negara asal yang melintasi pebatasan menuju suatu negara tujuan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan perpindahaan barang dan jasa, modal tenaga kerja, teknologi pabrik dan merek dagang. 11 Perdagangan Luar Negeri adalah perdagangan yang mencakup kegiatan ekspor danatau impor atas barang danatau perdagangan jasa yang melampaui batas wilayah negara. 12 2. Pengertian Pelindungan dan Pengamanan Perdagangan Pengertian pelindungan dan pengamanan perdagangan dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan tidak dijelaskan secara eksplisit, tetapi dalam Pasal 67 ayat 3 hanya disebutkan bahwa yang menjadi kebijakan pelindungan dan pengamanan perdagangan adalah sebagai berikut: 9 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014, pasal 1 angka 1. 10 Muhammad Sood, Op. Cit., hlm. 17 11 Ibid.,hlm. 18 12 Ibid., pasal 1 angka 3 a. Pembelaan atas tuduhan dumping danatau subsidi terhadap ekspor barang nasional; b. Pembelaan terhadap eksportir yang barang ekspornya dinilai oleh negara mitra dagang telah menimbulkan lonjakan impor di negara tersebut; c. Pembelaan terhadap ekspor barang nasional yang dirugikan akibat penerapan kebijakan danatau regulasi negara lain; d. Pengenaan tindakan antidumping atau tindakan imbalan untuk mengatasi praktik perdagangan yang tidak sehat; e. Pengenaan tindakan pengamanan perdagangan untuk mengatasi lonjakan impor; f. Pembelaan terhadap kebijakan nasional terkait perdagangan yang di tentang oleh negara lain. 3. Pengertian Dumping Dumping adalah praktik dagang yang dilakukan eksportir dengan menjual komoditi di pasaran internasional dengan harga yang kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah dari harga barang tersebut dinegerinya sendiri, atau dari harga jual kepada negara lain pada umumnya, praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasaran dan merugikan produsen pesaing di negeri pengimpor. 13 Istilah Dumping merupakan istilah yang dipergunakan dalam perdagangan internasional adalah praktik dagang yang dilakukan oleh pengeskpor dengan menjual komoditi di pasar internasional dengan harga barang tersebut di negerinya sendiri, atau dari harga jual kepada negara lain pada umumnya, praktik 13 Yulianto Syahyu, Op. Cit., hlm. 32 ini dinilai tidak karena dapat merusak pasaran dan merugikan produsen pesaing di negara pengimpor. 14 4. Pengertian Subsidi Subsidi dalam perekonomian diartikan sebagai bantuan atau insentif yang diberikan pemerintah suatu negara kepada para pelaku ekonomi di negaranya. Bantuan tersebut dapat berupa keringan dalam perpajakan dalam bentuk penangguhan pembebasan bea masuk; atau tariff impor; bantuan berupa keringanan bunga kredit perbankan; bantuan ‘in natura’ seperti pemberian bonus uang kepada produsen ekspor untuk setiap volume produksi yang berhasil di ekspor yang dikenal dengan sebutan subsidi ekspor export subsidy; bantuan biaya riset dan pengembangan teknologi, dan sebagainya. 15 Menurut Pasal 1 ayat 1a persetujuan tentang Subsidi dan Tindakan Imbalan Agreement on Subsidies and Countervailing Measures, bahwa pengertian subsidi adalah kontribusi finansial oleh pemerintah atau badan pemerintah dalam wilayah anggota meliputi: 16 a. Suatu kegiatan pemerintahan melibatkan penyerahan dana secara langsung, seperti hibah, pinjaman dan penyerahan atau pemindahan dana atau kewajiban secara langsung, misalnya jaminan utang. b. Pendapatan pemerintah yang seharusnya sudah dibayar menjadi hapus atau tidak ditagih, misalnya insentif fiskal, seperti keringan pajak. 14 A.F. Erawati dan J.S. Badudu, Kamus Hukum Ekonomi Inggris-Indonesia Jakarta: Proyek ELIPS, 1996, hlm. 37 15 A.F. Elly Erawati, Prinsip-prinsip Hukum Perdagangan Internasional dan Pengecualiannya Menurut GATTWTO, Paper Kuliah Peranan Hukum dalam Pembangunan Ekonomi, 1999, hlm. 4 16 Soerdjono Dirdjosoebroto, Kaidah-kaidah Hukum Perdagangan Internasional Perdagangan Multilateral Versi Organisasi Perdagangan Dunia World Trade Organization=WTO, Cetakan Pertama Bandung: CV. Utomo, 2004, hlm. 242 c. Pemerintah menyediakan barang atau jasa selain dari infrastruktur atau pembelian barang. d. Pemerintah melakukan pembayaran pada mekanisme pendanaan atau menunjuk suatu organisasi atau badan swasta untuk melaksanakan satu atau lebih jenis fungsi sebagaimana yang disebutkan dalam butir a sampai c diatas, yang diberikan pada pemerintah dan pelaksanaannya berbeda dari yang biasanya dilakukan oleh pemerintah. 5. Pengertian Safeguard Tindakan pengamanan Safeguard merupakan salah satu instrumen kebijakan perdagangan yang hampir mirip dengan kebijakan antidumping dan antisubsidi. Ketiganya sama-sama diatur dalam persetujuan WTO, dan sama-sama dapat dikenakan tarif bea masuk tambahan apabila menimbulkan kerugian injury terhadap negara peimpor. 17 6. Pengertian Industri dalam Negeri Pasal 1 angka 8 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1996 memberikan pengertian industri dalam negeri sebagai berikut. Industri dalam negeri adalah : a. Keseluruhan produsen dalam negeri barang sejenis, atau b. Produsen dalam negeri barang sejenis yang produksinya mewakili sebagian besar lebih dari 50 dari keseluruhan produksi barang yang bersangkutan. 17 Mohammad Sood, Op. Cit., hlm. 213

F. Metode Penelitian