Definisi Klasifikasi Diabetes Mellitus

4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Diabetes Mellitus

2.1.1. Definisi

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif Riskesdas, 2013. Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif. Dari berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia didapatkan prevalensi sebesar 1,5-2,3 pada penduduk usia lebih besar dari 15 tahun. Pada suatu penelitian di Manado didapatkan prevalensi 6,1 . Penelitian di Jakarta pada tahun 1993 menunjukkan prevalensi 5,7 . Oleh karena itu antisipasi untuk mencegah dan menanggulangi timbulnya ledakan pasien DM ini harus sudah dimulai dari sekarang Bahri dan Hiswani,2005.

2.1.2. Klasifikasi

Diabetes terdiri atas berbagai macam tipe, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe lain, diabetes gestasionaldiabetes selama masa kehamilan yang diuraikan pada uraian berikut: 1. Tipe 1 adalah hiperglikemia disebabkan karena reaksi otoimun. Yang mana system pertahanan tubuh dirusak oleh sel yang memprodukasi insulin, sehingga tubuh tidak bisa lagi memproduksi insulin. Penyakit ini bisa terjadi disegala usia tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Penderita tipe ini membutuhkan suntikan insulin setiap hari untuk mengontrol kadar 5 gula dalam darah. Penderita tipe ini akan meninggal bila tidak diberikan suntikan insulin Martha, 2012. 2. Tipe 2 merupakan tipe paling banyak kasus pada diabetes. Biasanya muncul pada usai dewasa, namun belakangan ini kasus diabetes tipe 2 pada anak-anak dan dewasa muda meningkat. Pada tipe 2 tubuh mampu memproduksi insulin namun antara jumlahnya yang tidak mencukupi atau tubuh tidak memberikan respon sehingga gula dalam darah meningkat. Penderita tipe 2 mungkin tidak menyadari akan penyakit ini, karena gejala bisa dikenali setelah sekian waktu. Selama waktu itu tubuh sudah rusak oleh tingginya gula darah. Kebanyakan penderita didiagnosis diabetes setelah mengalami beberapa kerusakan organ Martha, 2012. 3. Tipe Gestasional adalah diabetes yang terjadi selama masa kehamilan dimana sebelumnya tidak pernah didiagnosis dengan diabetes Mellitus dan akan hilang setelah enam minggu pasca melahirkan. Wanita yang pernah menderita diabetes gestasional 40-60 dalam 5-10 tahun akan menjadi diabetes Mellitus tipe 2 Martha, 2012. GDM meningkatkan morbiditas neonatus, misalnya hipoglikemia, ikterus, polisitemia dan makrosomia. Hal ini terjadi karena bayi dari ibu GDM mensekresi insulin lebih besar sehingga merangsang pertumbuhan bayi dan makrosomia. Kasus GDM kira-kira 3-5 dari ibu hamil dan para ibu tersebut meningkat risikonya untuk menjadi DM di kehamilan berikutnya Kardika, Herawati, dan Yasa, 2013. 4. Tipe lainnya yakni individu mengalami hiperglikemia akibat kelainan spesifik kelainan genetik fungsi sel beta, endokrinopati penyakit Cushing’s, akromegali, penggunaan obat yang mengganggu fungsi sel beta dilantin, penggunaan obat yang mengganggu kerja insulin b-adrenergik dan infeksi atau sindroma genetik Down’s, Klinefelter’s Kardika, Herawati, dan Yasa, 2013. 6 Tabel 2.1. Klasikasi Etiologi DM Tipe Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolute 1. Autoimun 2. Idiopatik Tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relative sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin Tipe lain 1. Defek genetik fungsi sel beta 2. Defek genetik kerja insulin 3. Penyakit eksokrin pankreas 4. Endokrinopati 5. Karena obat atau zat kimia 6. Infeksi 7. Sebab imunologi yang jarang 8. Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM Diabetes Mellitus gestasional Sumber: PERKENI, 2011

2.1.3. Faktor Risiko

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus Tentang Komplikasi Diabetes Mellitus Di Rsup H. Adam Malik, Medan

1 79 67

Pengaruh Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 dan Obat Antidiabetes Oral Terhadap Hasil Terapi di Poliklinik Endokrin RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

1 45 99

Hubungan Kepesertaan Prolanis dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Pengetahuan Tentang Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015

3 13 70

Pengaruh Edukasi Diabetes Mellitus Prolanis terhadap Perubahan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Kabupaten Karanganyar.

2 4 11

Hubungan Kepesertaan Prolanis dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Pengetahuan Tentang Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015

0 0 12

Hubungan Kepesertaan Prolanis dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Pengetahuan Tentang Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015

1 3 2

Hubungan Kepesertaan Prolanis dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Pengetahuan Tentang Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015

0 1 3

Hubungan Kepesertaan Prolanis dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Pengetahuan Tentang Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015

0 1 17

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015

0 0 2

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS DENGAN PERILAKU GAYA HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI PUSKESMAS PRAMBANAN KLATEN

0 0 17