2.3.1 Jenis Kelelahan Kerja
Kelelahan kerja dibedakan berdasarkan: 1.
Proses dalam otot yang terdiri atas; a.
Kelelahan otot ditandai oleh tremor atau rasa nyeri yang terdapat pada otot. Otot yang lelah akan menunjukkan kurangnya kekuatan,
bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi, berkurangnya koordinasi serta otot menjadi gemetar Suma‘mur, 2013.
b. Kelelahan umum ditunjukkan oleh hilangnya kemauan untuk bekerja,
yang penyebabnya adalah keadaan persarafan sentral atau kondisi psikis-
psikologis Suma‘mur, 2013. Perasaan adanya kelelahan secara umum dapat ditandai dengan berbagai kondisi antara lain: lelah
pada organ penglihatan atau mata, mengantuk, stress pikiran tegang dan rasa malas bekerja circadian fatigue Nurmianto, 2004.
2. Waktu terjadinya kelelahan.
a. Kelelahan akut, terutama disebabkan oleh kerja suatu organ atau
seluruh tubuh secara berlebihan b.
Kelelahan kronis terjadi bila kelelahan berlangsung setiap hari, berkepanjangan dan bahkan kadang-kadang telah terjadi sebelum
memulai suatu pekerjaan. 3.
Penyebab terjadinya kelelahan a.
Faktor fisiologis, yaitu akumulasi dari substansi toksin asam laktat dalam darah, penurunan waktu reaksi.
b. Faktor psikologi, yaitu konflik yang mengakibatkan stress yang
berkepanjangan, ditandai dengan menurunya prestasi kerja, rasa lelah dan ada hubungannya dengan faktor psikososial Schultz, 1982.
2.3.2 Gejala Kelelahan Kerja
Gambaran mengenai gejala kelelahan fatigue symptons secaa subjektif dan objektif antara lain sebagai berikut Ramandhani, 2003.
a. Perasaan lesu, ngantuk, dan pusing.
b. Tidak atau kurang mampu berkonsentrasi.
c. Berkurangnya tingkat kewaspadaan.
d. Persepsi yang buruk dan lambat.
e. Tidak ada atau berkurangnya gairah untuk bekerja.
f. Menurunnya kinerja jasmani dan rohani.
Beberapa gejala ini dapat menyebabkan penurunan efisiensi dan efektivitas kerja fisik dan mental. Sejumlah gejala tersebut manifestasinya timbul
berupa keluhan oleh tenaga kerja dan seringnya tenaga kerja tidak masuk kerja. Beberapa bentuk kelelahan yang terjadi pada dunia kerja merupakan suatu kondisi
kronis ilmiah. Keadaan ini tidak hanya disebabkan oleh suatu sebab tunggal seperti selalu kerasnya beban kerja, namun juga oleh tekanan-tekanan yang
terakumulasi setiap harinya pada suatu masa yang panjang. Apabila keadaan seperti ini berlarut-larut maka akan muncul tanda-tanda memburuknya kesehatan
yang lebih tepat disebut kelelahan klinis atau kronis. Pada keadaan seperti ini, gajalanya tidak hanya muncul selama periode
stress atau sesaat setelah masa stress tetapi cepat atau lambat akan sangat
mengancam setiap saat. Perasaan lelah kerapkali muncul ketika bangun di pagi hari, justru sebelum saatnya bekerja misalnya berupa perasaan yang bersumber
dari terganggunya emosi. Sejumlah orang kerapkali menunjukkan gejala-gejala seperti meningkatnya ketidakstabilan jiwa, depresi, kelesuan umum seperti tidak
bergairah kerja, dan meningkatnya sejumlah penyakit fisik Ramandhani, 2003.
2.3.3 Penyakit Berhubungan dengan Kelelahan