Uji Normalitas Pengujian Multikolinieritas

62 N 172 172 172 172 Pearson Correlation .052 -.003 1 .415 Sig. 2-tailed .499 .968 .000 PRODAT-1 N 172 172 172 172 Pearson Correlation .018 -.501 .415 1 Sig. 2-tailed .816 .000 .000 DISEXPAT-1 N 172 172 172 172 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.

4.4. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan 3 buah model regresi untuk masing-masing aktrivitas riil sebagai variabel yang dipengaruhi oleh periode suspect firm year. Namun demikian model regresi yang baik harus tidak memiliki penyimpangan terhadap asumsi klasik.

4.4.1 Pengujian Asumsi Klasik

Sebagai syarat model regresi yang baik, sebelumnya akan dilakukan uji asumsi klasik.

4.4.1.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan terhadap distribusi unstandardized residualnya. Pengujian dilakukan dengan garif normal P-P Plot dan diperkuat dengan uji Kolmogorox Smirnov. Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh seperti pada tabel berikut ini. 63 Gambar 4.1 Uji normalitas residual sebelum outlier CFO PROD DISEXP Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010 Data grafik tersebut menunjukkan bahwa distribusi data variabel penelitian menunjukkan data yang tidak normal, karena diperoleh titik-titik yang jauh dari garis normal atau mengikuti arah garis normal. Untuk itu dari masing-masing model dilakukan pengeluaran data-data outlier dan selanjutnya diuji kembali. Gambar 4.2 Uji normalitas residual setelah mengeluarkan outlier CFO PROD DISEXP Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010 64 Data grafik tersebut menunjukkan bahwa distribusi data yang sudah mendekati distribusi normal yang ditunjukkan dengan semakin dekatnya titik-titik tersebut dengan garis diagonal.

4.4.1.2 Pengujian Multikolinieritas

Multikolinieritas diuji dengan menggunakan nilai VIF atau Variance Inflation Factor. Suatu model regresi dikatakan tidak memiliki kecenderungan adanya gejala multikolinieritas adalah apabila memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Hasil pengujian model regresi diperoleh nilai-nilai VIF untuk masing- masing variabel adalah sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil pengujian multikolinieritas CFO At-1 PROD At-1 DISEXP At-1 SUSPECT_NI 1.006 1.007 1.017 CL A 1.212 1.117 1.521 NI A 1.211 1.123 1.526 Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua nilai VIF dari variabel bebas memiliki nilai yang lebih kecil dari 10. Hasil pengujian model regresi tersebut menunjukkan tidak adanya gejala multikolinier dalam model regresi . Hal ini berarti bahwa semua variabel bebas tersebut layak digunakan sebagai prediktor. 65

4.4.1.3 Pengujian Autokorelasi