2.1.2.2. Jenis Inflasi Menurut Sebab Terjadinya
Jenis inflasi menurut sebab terjadinya dibagi menjadi Dernburg, 1994: a.
Demand Pull Inflation Sebagaimana dalam gambar 2.1, anggaplah perekonomian dimulai pada suatu tingkat
harga mula-mula, P
1
, dan tingkat output riel, O
1
, di mana P
1
, O
1
berada pada perpotongan antara kurva permintaan dan penawaran, masing-masing D
1
D
1
dan SS. Sekarang anggaplah bahwa kurva permintaan agregat bergeser keluar ke D
2
D
2
. Pergeseran seperti itu dapat berasal dari berbagai faktor, seperti perluasan pengeluaran
pemerintah yang disebabkan perang atau pergeseran keluar pada fungsi konsumsi atau investasi dari sektor swasta. Sebagaimana ditunjukkan gambar 2.1, apapun sumbernya,
pergeseran kurva permintaan agregat menaikkan tingkat output riil dari O
1
ke O
2
dan tingkat harga dari P
1
ke P
2
. Maka ini memberikan contoh tentang apa yang disebut inflasi tarikan permintaan demand pull inflation, yaitu situasi di mana pergeseran kurva
permintaan “menarik ke atas” tingkat harga dan menyebabkan inflasi. Tentu saja, besar inflasi yang sebenarnya akan tergantung pada sejauh mana kurva permintaan bergeser
dan pada bentuk kurva penawaran. Jika kurva penawaran adalah curam, karena mungkin mendekati penggunaan tenaga kerja penuh, akan terdapat kenaikan harga yang lebih
besar dan tanggapan output riel yang lebih kecil daripada jika kurva penawaran kurang curam
Gambar 2.1 Demand Pull Inflation
Sumber: Dernburg, Makro Ekonomi: Konsep, Teori dan Kebijakan, 1994 b.
Cost Push Inflation Walaupun pergeseran permintaan agregat dapat menciptakan inflasi, namun inflasi
mungkin pula timbul sekalipun kurva permintaan tetap. Hal ini dapat terjadi jika kurva penawaran agregat bergeser ke atas ke sebelah kiri, sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar 2.2. Karena kita berpendapat bahwa di dalam kondisi yang “normal”, sepanjang waktu kurva penawaran bergeser ke bawah dan ke sebelah kanan, bagaimana pergeseran
yang terbalik seperti itu dapat terjadi? Sayangnya, sebagaimana sejarah memperlihatkannya, ada banyak sekali cara. Pada dasarnya, setiap perkembangan yang
membatasi penawaran atau mendorong harga naik secara otonom akan menyebabkan penawaran bergeser ke atas. Peristiwa-peristiwa dalam praktek yang telah menghasilkan
pergeseran seperti itu termasuk kegagalan panen, kenaikan harga minyak otonom yang ditimbulkan oleh OPEC, dan turunnya produktivitas.
Pengaruh pergeseran penawaran yang sebaliknya, telah dilukiskan dalam gambar 2.2. Karena kurva penawaran bergeser dari S
1
S
1
ke S
2
S
2
, harga tentu saja naik, yang kadang- kadang disebut inflasi dorongan biaya cost push inflation.
Q
1
Q
2
P
P
2
P
1
D
2
D
2
D
1
D
1
S
O
S
2
P
S
1
S
2
O
2
O
2
D O
P
1
P
2
Gambar 2.2 Cost Push Inflation
Sumber: Dernburg, Makro Ekonomi: Konsep, Teori dan Kebijakan, 1994
2.1.2.3. Jenis Inflasi Menurut Asal Dari Inflasi