Uji Akar-akar Unit Unit Root Test Uji Derajat Integrasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Perilaku Data

Isu penting menyangkut regresi dengan menggunakan data runtut waktu adalah masalah stasioneritas. Regresi yang melibatkan dua atau lebih data runtut waktu yang tidak stasioner akan menghasilkan regresi lancung Spurious regression. Oleh karena itu sebelum analisis regresi dilakukan perlu dilakukan terlebih dahulu uji stasioneritas, apakah data pada derajat nol I 0 stasioneritas atau tidak. Prosedur uji yang digunakan untuk menguji stasioneritas data adalah uji Dickey-Fuller DF dan Augmented Dickey Fuller ADF. Uji ini dimulai dengan uji akar-akar unit, uji derajat integrasi dan uji kointegrasi. Jika pada uji akar-akar belum stasioner maka dilanjutkan dengan uji derajat integrasi sampai variabel atau data tersebut stasioner. Kemudian setelah seluruh variabel memiliki derajat yang sama, maka dapat dilakukan uji kointegrasi.

5.1.1. Uji Akar-akar Unit Unit Root Test

Berdasarkan hasil estimasi uji akar-akar unit tabel 5.1, tidak semua variabel- variabel yang digunakan pada penelitian ini memiliki nilai DF dan ADF hitung lebih besar dibandingkan nilai kritisnya Mackinon critical values. Pada uji DF, semua variabel tidak signifikan pada α = 5. Sedangkan pada uji ADF, hanya variabel laju inflasi LINF saja yang signifikan pada α = 5. Karena belum stasioner pada derajat nol, maka perlu dilakukan uji stasioneritas lagi dengan menggunakan uji derajat integrasi satu. Tabel 5.1 Hasil Uji Akar-akar Unit Variabel Uji Nilai Hitung Nilai kritis α = 5 Kesimpulan LINF DF ADF 0,069998 -4,164948 -3,0199 -3,6591 Tidak Signifikan Signifikan LM0 DF ADF -2,880960 -0,159109 -3,0199 -3,6591 Tidak Signifikan Tidak Signifikan LGDPR DF ADF 0,283910 -3,164577 -3,0199 -3,6591 Tidak Signifikan Tidak Signifikan Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 3.0, 2005

5.1.2. Uji Derajat Integrasi

Jika data pada derajat nol 0 tidak stasioner, terlebih dahulu data tersebut harus distasionerkan. Metode yang digunakan untuk membuat data menjadi stasioner adalah differencing. Uji derajat integrasi pada prinsipnya tidak berbeda dengan uji akar-akar unit. Pada derajat integrasi, variabel-variabel pengamatan dideferensikan sampai derajat tertentu hingga diperoleh kondisi yang stasioner. Tabel 5.2 Hasil Uji Derajat Integrasi Derajat Satu Variabel Uji Nilai Hitung Nilai kritis α = 5 Kesimpulan LINF DF ADF -4,326319 -4,167617 -3,0294 -3,6746 Signifikan Signifikan LM0 DF ADF -2,891037 -4,496295 -3,0294 -3,6746 Signifikan pada α = 10 Signifikan LGDPR DF ADF -5,383158 -4,995669 -3,0294 -3,6746 Signifikan Signifikan Sumber: Data Penelitian yang Diolah dengan Program Eviews 3.0, 2005 Berdasarkan tabel 5.2, variabel laju inflasi LINF, uang primer LM0 dan Produk Domestik Bruto Riil LGDPR telah stasioner pada derajat yang sama, yaitu derajat satu, yang ditunjukkan dari angka DF dan ADF yang lebih besar dibandingkan nilai kritisnya Mackinnon critical values pada α = 5 , kecuali DF hitung variabel uang primer LM0 yang signifikan pada α = 10 . Dengan demikian, uji kointegrasi yang mensyaratkan kestasioneran data pada derajat yang sama bisa digunakan.

5.1.3. Uji Kointegrasi