Perkembangan Rumah Tradisional
5.2 Perkembangan Rumah Tradisional
Desa Wisata Brayut merupakan desa wisata dengan berbasis budaya pertanian dan kearifan lokal. Hingga saat ini terdapat berbagai macam rumah tradisional khas Jawa di Desa Wisata Brayut. Diantaranya: Joglo, Pacul Gowang, Limasan, Ceret Gancet dan Rumah Kampung.
Sistem jual lahan di Desa Brayut agak sulit untuk di jual ke luar (yang bukan warga desa). Bisa saja, apabila warga dari luar desa brayut membeli tanah dengan beberapa kesepakatan dan syarat tertentu yang disesuaikan dengan keadaan desa sebagai desa wisata. akan tetapi persentase jual lahan ke luar hanya kecil. Kasus : Pernah ada sebuah perusahaan yang ingin membeli tanah di daerah Brayut untuk di dirikan sebuah perumahan, akan tetapi pada akhirnya lahan yang sudah di beli, dijual kembali kepada warga brayut sendiri.
Gambar 4.32 Lahan yang sempat di beli oleh orang luar brayut (dari perusahaan developer) untuk dijadikan perumahan di RT 02 Sumber : Hasil Survey, Peneliti Maret 2016
Rata-rata rumah yang di tempati di Dusun Brayut merupakan rumah asli dari keluarga atau warisan orangtua. Tidak ada rumah yang diwariskan kepada orang lain (yang tidak memiliki hubunngan darah) maupun keluarga. Hanya ada salah satu rumah, yang dijadikan homestay di Dusun Brayut, yang sekarang ditinggali dan dirawat oleh warga yang bukan asli warga brayut. Sedangkan pemilik rumah tinggal di luar dusun brayut.
Salah satu rumah yang di jadikan Homestay dengan pemilik rumah tinggal di luar Dusun Brayut, sedangkan rumah dititipkan kepada salah seorang Ibu (bukan asli warga brayut) untuk di jaga dan di rawat.
Gambar 4.33 Rumah Ibu Siti Sumber : Hasil Survey, Peneliti Maret 2016
Untuk perubahan, rata-rata hanya di bagian interior rumah, seperti di keramik, berdinding tembok, dll. Guna mempermudahkan perawatan dan pemeliharaan rumah. Namum untuk bentuk dari rumah tradisional tetap di pertahankan. Kasus : Berdasarkan hasil survey, ada sebuah rumah tradisional yang berubah karena sistem pembagian ahli waris rumah.
Gambar 4.34 Perubahan pada Joglo 2 Sumber : Hasil Survey, Peneliti Maret 2016
Rata-rata rumah di Dusun Brayut, dulunya merupakan rumah tradisional asli. Yang dinding hanya dari bilik bambu, atap dari bambu, dan lantai masih beralas tanah. Sejalan dengan perkembangan jaman, dan peralihan warisan akan kepemilikan rumah, maka beberapa ornamen dari rumah tersebut berubah, seperti dinding bertembok, lantai berkeramik, penambahan plafon, dll
Dampak dari sistem pembagian warisan rumah di Dusun Brayut terhadap perkembangan rumah tradisonal ialah rata-rata warga sadar akan budaya setempat, dengan tetap mempertahankan keutuhan.
Salah satu rumah yang awalnya bentuk limasan karena dampak dari sistem pembagaian dan peralihan warisan rumah, sehingga rumah tersebut terbagi menjadi dua bagian dan terlihat jelas pada bagian atap bagunan (Rumah Ibu Musrini, RT 02)
Gambar 4.35 Rumah Ibu Musrini Sumber : Hasil Survey, Peneliti Maret 2016
Rumah milik Pak Sus dan Pak Jaka (adik kakak, dari tampak bangunan terlihat 2 rumah namun rumah mereka tetap menyatu. Karena adanya pintu penghubung yang selalu terbuka antara rumah Pak Sus dan Pak Jaka
Gambar4.36 Rumah Pak Sus dan Pak Jaka Sumber : Hasil Survey, Peneliti Maret 2016
Cara merawat dan melestarikannya ialah :
1. Merawat dengan menjadikannya “homestay” , sudah terdapat 21 homestay di desa brayut.
2. Dijadikan Cagar Budaya (seperti pada Joglo 1)
3. Sosialisasi warga dengan arahan dan kesepatakatan mufakat desa dalam rapat / pertemuan desa akan pengembangan desa wisata.
JOGLO 1 : dijadikan Cagar Budaya JOGLO 2 : dijadikan homestay dan dan Homestay
tempat-tempat acara pertemuan di Desa Wisata Brayut.
Gambar 4.37 Contoh pelestarian rumah tradisional di Desa Wisata Brayut
Sumber : Hasil Survey, Peneliti Maret 2016
Untuk pembagian warisan berupa rumah, menurut adat jawa di Desa Wisata Brayut masih ada sebagian warga yang menerapkan
1. sistem segendong-sepikul (laki-laki lebih banyak dari perempuan, 2:1) Kasus : Pada Joglo 2, untuk ahli waris atas Joglo 2 seterusnya akan diberikan kepada anak laki-laki tertua Ibu Arin yaitu Ir.Yogi H.S, sedangkan untuk pekarangan/halaman joglo 2 akan diwarisakan kepada anak perempuan Ibu Arin.
Halaman Joglo 2, yang akan Joglo 2 yang akan diwariskan kepada diwariskan kepada anak perempuan anak laki-laki pertama Bu Arin, Ir. (anak ke 2) Bu Arin (Pemilik Joglo 2)
Yogi H.S
Contoh pelestarian rumah tradisional di Desa Wisata Brayut
Sumber : Hasil Survey, Peneliti Maret 2016
2. sistem Dundum Kupat (laki-laki dan perempuan mendapat bagian yang sama) Kasus : pada rumah kampung milik Ibu Supiah (homestay), dengan warisan rumah selanjutnya akan dibagikan kepada ke tiga anak nya secara merata. Hanya saja belum memikirkan akan sirkulasi jalan
Untuk Anak Pertama Untuk Anak Kedua
Untuk Anak Ketiga
Gamabr 4.38 Contoh pelestarian rumah tradisional di Desa Wisata Brayut
Sumber : Hasil Survey, Peneliti Maret 2016
3. sistem Dundum Kupat (laki-laki dan perempuan mendapat bagian yang sama) Kasus : Pada rumah milik pak RT 01 (Bapak Suraji) pembagian warisan akan rumah dan lahan sudah secara merata yang diwariskan dari orang tua Pak Suraji, dan sistem pembagian lahan pun sudah memikirkan akan sirkulasi jalan terlebih dahulu.