Surat Kabar

2. Surat Kabar

Media massa dalam era global telah berhasil tidak saja kemampuannya menyatukan berbagai wilayah yang terpisah tergabung dalam sebuah desa raksasa bernama desa global melainkan juga membangun citra hidup global dengan keberhasilan membangun ekonomi global.

10 Media massa menjadi medium yang strategis dalam berbagai proses sosial,

ekonomi dan politik bangsa. 11 Media massa memainkan peran

signifi kan di era global dewasa ini baik sebagai penyebar informasi, pembentuk opini publik, penghibur masyarakat hingga pengawas jalannya kekuasaan (watchdog). Surat kabar adalah salah satu jenis media massa yang ada saat ini. Dilihat dari jenisnya, surat kabar termasuk jenis media massa cetak. Selain surat kabar juga terdapat majalah, tabloid dan buletin. Selain media massa cetak juga terdapat media massa elektronik yaitu televisi, radio dan internet. Peranan surat kabar atau koran sebagai media informasi tidak diragukan lagi dalam konteks dewasa ini. Surat kabar bersama televisi dan internet saat ini menjadi media massa utama dalam memasifkan distribusi informasi ke berbagai penjuru dunia. Setiap negara memiliki industri-industri penerbitan koran dengan jutaan jurnalis bekerja di dalamnya.

Dilihat dari bentuk fi siknya surat kabar merupakan media analog (media cetak). Pada bentuk standar Koran memiliki ukuran 8 dan 9 kolom ke samping. Sedangkan pada bentuk baru, memiliki ukuran 6 dan 7 kolom. Surat kabar merupakan teknologi dan media

10 Andrik Purwasito, 2002 dalam Mahrus M. Mahsun, Komodifi kasi

Global, dalam

“Komodifi kasi Budaya dalam Media Massa”, (Surakarta: 2005), hal. 186. 11 McQuail, 2000, dalam Widodo Muktiyo, Dinamika Media Lokal dalam Mengkonstruksi Realitas Budaya Lokal sebagai Sebuah Komoditas, (Surakarta: 2011), hal. 28.

Sri Herwindya Baskara Wijaya, dkk. Wacana Revitalisasi Pancasila ...

yang sangat aktual. Surat kabar juga dan juga grafi k. Kedua, terdapat empat menyajikan berita dan informasi yang

bagian besar dengan bagian analisis singkat, padat dan jelas. Surat kabar

masing-masing sehingga lebih lengkap hanya dapat dinikmati secara visual, yaitu

dan sangat membentuk mulai dari proses menggunakan satu indera, penglihatan.

pembentukan kategorisasi sampai tahap Ini menjadikan surat kabar sebagai hot

analisis. 14

media dan tidak multitafsir. Surat kabar Teknik analisis dalam penelitian pun merupakan media yang praktis dan

ini menggunakan interactive model yang portabel. 12 dikemukakan oleh Miles dan Huberman. 15

Era reformasi adalah era kebebasan Teknik analisis ini pada dasarnya terdiri pers. Presiden ketiga Indonesia, dari tiga komponen: reduksi data, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur,

penyajian data, dan penarikan serta membubarkan Departemen Penerangan,

pengujian kesimpulan.

biang pembatasan pers pada orde baru Jenis penelitian ini adalah penelitian yang dipimpin Harmoko. Surat kabar

komunikasi kualitatif. Penelitian dan majalah kemudian dibiarkan tumbuh

komunikasi kualitatif dimaksudkan untuk dan menjamur, begitu juga media-media

memberikan gambaran mengenai gejala- lainnya: televisi dan radio. Tanpa tekanan;

gejala atau realitas-realitas agar dapat tanpa batasan. “Informasi adalah urusan

memberikan pemahaman (understanding, masyarakat,” kata Gus Dur. Kebebasan

verstehen) 16 mengenai gejala atau realita. ini kemudian melahirkan raksasa-raksasa

Dipilihnya jenis penelitian ini mengingat media. Disebut raksasa karena hampir

riset yang dilakukan adalah riset wacana semua lini media digeluti: surat kabar,

dimana termasuk dalam studi kualitatif. majalah, televisi, radio, dan website (surat

Sumber data penelitian ini adalah kabar digital). Mereka adalah Kompas

berita-berita tentang wacana revitalisasi (Jacoeb Oetama), Jawa Pos (Dahlan Iskan),

Pancasila pada Harian Kompas Media Indonesia (Surya Paloh), Media

selama tahun 2013. Untuk melengkapi Nusantara Citra (Hary Tanusoedibjo),

kesempurnaan data, peneliti juga akan dan Tempo (Goenawan Mohamad). Luar

menggunakan metode wawancara biasanya, media mereka sampai ke daerah-

13 daerah di seluruh Indonesia. dengan sejumlah responden yang ahli soal Pancasila, kebangsaan dan media massa.

Dipilihnya Kompas, selain sebagai koran

Metodologi Penelitian

level nasional, juga mengingat harian Penelitian ini memakai metode analisis

terkait dikenal sebagai koran terbesar framing model Zhongdan Pan dan Gerald

M. Kosicki karena memiliki dua kelebihan dibanding analisis framing yang lain.

14 Eriyanto, 2002, Analisis Framing, (Yogyakarta:

Pertama, karena memberikan ruang lebih

LKiS), hal. 257, dalam Ibid.

15 Punch, 2008, hal. 202, dalam Op.Cit.

luas terhadap unit analisis seperti struktur

16 Pawito, 2007, Penelitian Komunikasi Kualitatif,

berita, gaya bahasa, idiom, gambar, foto

(Yogyakarta: LKiS), hal.36, dalam Adam Maulana Yusuf, 2014, Pemberitaan Mundurnya Calon Peserta Konvensi Partai Demokrat dalam Media Online (Studi Analisis Framing Pemberitaan

12 http://lutviah.net/2011/01/14/media-massa- Media Online metrotvnews.com dan VIVAnews surat-kabar/, diakses 25 Desember 2012.

tentang Mundurnya Calon Peserta Konvensi Partai 13 http://sejarah.kompasiana.com/2011/01/04/

Demokrat untuk Menentukan Calon Presiden pada surat-kabar-di-indonesia/, diakses 25 Desember

Pemilu 2014), (Surakarta: Prodi Ilmu Komunikasi 2012.

FISIP UNS), hal 29.

Jurnal Komunikasi Massa Vol. 7 No. 2, Juli 2014 151

Sri Herwindya Baskara Wijaya, dkk. Wacana Revitalisasi Pancasila ...

di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara kesimpulan. 18 Untuk menguatkan validitas dan intens dalam mempublikasikan data, maka setiap sajian data akan dianalisis pandangan soal kebangsaan Indonesia.

secara detail melalui analisis data. Uji Dipilihnya periode tahun 2013 mengingat

analisis data akan dilakukan melalui tahun tersebut paling banyak mengemuka

interpretasi sahih melalui penguatan pada wacana soal revitalisasi Pancasila. Hal ini

interteks dan intersubyektifi tas (komparasi terutama sejak Majelis Permusyawaratan

data dari berbagai referensi dan wawancara Rakyat (MPR) aktif mensosialisasikan

mendalam).

Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan

Sajian dan Analisis Data

Negara Kesatuan Republik Indonesia

A. Analisis Model Entman

(NKRI). Robert N. Entman adalah salah

Untuk melengkapi kesempurnaan seorang ahli yang meletakkan dasar-dasar data, peneliti juga akan menggunakan

bagi analisis framing untuk studi isi media. metode wawancara dengan sejumlah

Konsep mengenai framing ditulis dalam responden yang ahli soal Pancasila,

sebuah artikel untuk Journal of Political kebangsaan dan media massa. Selain

Communication dan tulisan lain yang itu, peneliti juga menggunakan berbagai

mempraktikkan konsep itu dalam suatu literatur yang mendukung penyelesaian

studi kasus pemberitaan media. Entman penelitian ini terutama literatur-literatur

(Sobur, 2009:163) melihat framing dalam yang terkait soal Pancasila, kebangsaan

dua dimensi besar yaitu seleksi isu dan dan media massa.

penekanan atau penonjolan aspek-aspek Obyek penelitian dalam penelitian

realitas.

ini menggunakan internal sampling Kedua fakor ini dapat lebih yakni teknik pengambilan sampel dalam

mempertajam framing berita melalui penelitian kualitatif dimana sampel proses seleksi isu yang layak ditampilkan

diambil untuk mewakili informasinya, dan penekanan isi beritanya. Perspektif bukan populasinya. 17 Obyek penelitian

wartawanlah yang akan menentukan ini adalah berita-berita tentang wacana

fakta yang dipilihnya, ditonjolkannya, revitalisasi Pancasila yang muncul di

dan dibuangnya. Dibalik semua ini, Harian Kompas selama setahun penuh

pengambilan keputusan mengenai sisi yakni periode tahun 2013.

mana yang ditonjolkan tentu melibatkan Sementara validitas dalam penelitian

nilai dan ideologi para wartawan yang ini yaitu menggunakan pengujian terlibat dalam proses produksi berita. dependability (reliabilitas). Suatu penelitian

Entman mengemukakan empat yang reliabel adalah apabila orang lain

perangkat untuk melakukan analisis dapat menglangi atau mereplikasi proses

framing. Pertama, Problem Identifi cation penelitian tersebut melalui sejumlah yaitu bagaimana media mengidentifi kasi

proses ilmiah yakni penentuan masalah, masalah. Kedua, Causal Interpretation, memasuki lapangan, menentukan sumber

yaitu bagaimana media mengidentifi kasi data, melakukan analisis data, melakukan

penyebab masalah. Ketiga, Moral uji keabsahan data hingga membuat

Evaluation , yaitu bagaimana media melakukan penilaian atas penyebab suatu

17 Sutopo, 2006, Metode Penelitian Kualitatif, (Surakarta: UNS Press), hal. 63, dalam Ibid., hal. 38.

18 Ibid.

152 Jurnal Komunikasi Massa Vol. 7 No. 2, Juli 2014

Sri Herwindya Baskara Wijaya, dkk. Wacana Revitalisasi Pancasila ...

Jurnal Komunikasi Massa Vol. 7 No. 2, Juli 2014 153

masalah. Dan Treatment Recommendation, yaitu bagaimana media menawarkan dan merekomendasikan suatu cara penanganan masalah dan bahkan memprediksi hasilnya. Analisis berita-berita tersebut akan didasarkan pada empat struktur besar, yaitu sebagai berikut :