15 Komponen campuran dapat diidentifikasi dengan menggunakan waktu
tambat waktu retensi yang khas pada kondisi yang tepat. Waktu tambat ialah waktu yang menunjukkan berapa lama suatu senyawa tertahan dalam kolom yang
diukur mulai saat penyuntikan sampel sampai saat elusi terjadi dihasilkan puncak Gritter, dkk., 1985. Bagian utama dari kromatografi gas adalah gas
pembawa, sistem injeksi, kolom, fase diam, suhu dan detektor.
2.5.1.1 Gas pembawa
Pemilihan gas pembawa tergantung pada detektor yang dipakai. Syarat gas pembawa antara lain inert, murni dan dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi.
Gas pembawa yang sering dipakai adalah Helium He, Argon Ar, Nitrogen N2, Hidrogen H2 dan Karbon dioksida CO2. Helium merupakan tipe gas
pembawa yang sering digunakan karena memberikan efisiensi kromatografi yang lebih baik mengurangi pelebaran pita Gandjar dan Rohman, 2007.
2.5.1.2 Sistem injeksi
Cuplikan dimasukkan ke dalam ruang suntik melalui gerbang suntik injection port, biasanya berupa lubang yang ditutupi dengan septum atau karet
pemisah rubber septum. Ruang suntik harus dipanaskan tersendiri, terpisah dari kolom dan biasanya pada suhu 10 - 15ÂșC lebih tinggi dari suhu kolom. Jadi
seluruh cuplikan diuapkan segera setelah disuntikkan dan dibawa ke kolom Gritter, dkk., 1985.
2.5.1.3 Kolom
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena didalamnya terdapat fase diam Gandjar dan Rohman, 2007. Kolom dapat dibuat dari
tembaga, baja nirkarat stainless steel, aluminium dan kaca yang berbentuk
Universitas Sumatera Utara
16 lurus, lengkung, melingkar. Ada dua macam kolom, yaitu kolom kemas dan
kolom kapiler Agusta, 2000; McNair dan Bonelli, 1988. Kolom kemas terdiri dari fase cair sekurang-kurangnya pada suhu
kromatografi yang tersebar pada permukaan penyangga yang lembab inert yang terdapat dalam tabung yang relatif besar diameter dalam 1 - 3 mm. Jenis kolom
ini terbuat dari gelas atau logam yang tahan karat atau dari tembaga dan aluminium. Efisiensi kolom akan meningkat dengan semakin bertambah halusnya
partikel fase diam. Semakin kecil diameter partikel fase diam, maka efisiensinya akan meningkat. Ukuran partikel fase diam biasanya berkisar antara 60-80 mesh
Gandjar dan Rohman, 2007. Kolom kapiler berbeda dengan kolom kemas, dalam hal adanya rongga
pada bagian dalam kolom yang menyerupai pipa tube dengan ukuran 0,02 - 0,2 mm. Kolom kapiler kini lebih banyak digunakan untuk menganalisis komponen
minyak atsiri. Hal ini disebabkan oleh keunggulan kolom tersebut yang memberikan hasil analisis dengan daya pisah yang tinggi dan sekaligus memiliki
sensitivitas yang tinggi. Keuntungan kolom kapiler adalah jumlah sampel yang dibutuhkan sedikit dan pemisahan lebih sempurna Agusta, 2000; Gandjar dan
Rohman, 2007.
2.5.1.4 Fase diam