7 menjadi lebih gelap karena oksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus
terlindung dari pengaruh cahaya, diisi penuh, ditutup rapat serta disimpan di tempat yang kering dan gelap Gunawan dan Mulyani, 2004.
Kegunaan minyak atsiri sangat luas dan spesifik, khususnya dalam berbagai bidang industri. Contohnya, dalam industri kosmetik sabun, pasta gigi,
sampo; dalam industri makanan digunakan sebagai bahan penyedap dan penambah cita rasa; dalam industri parfum sebagai pewangi; dalam industri
farmasi atau obat-obatan antinyeri, antiinfeksi, pembunuh bakteri, dan antikanker Lutony dan Rahmayati, 1994.
2.2.1 Keberadaan minyak atsiri pada tumbuhan
Minyak atsiri dalam tumbuhan terdapat dalam berbagai jaringan, seperti di dalam rambut kelenjar pada suku Labiatae, di dalam sel - sel parenkim pada
suku Zingiberaceae dan Piperaceae, di dalam rongga - rongga skizogen dan lisigen pada suku Myrtaceae, Pinaceae dan Rutaceae, di dalam saluran minyak
pada suku Umbelliferae dan terkandung di dalam semua jaringan pada suku Coniferae Gunawan dan Mulyani, 2004.
2.2.2 Komposisi kimia minyak atsiri
Pada umumnya, perbedaan komposisi minyak atsiri disebabkan perbedaan jenis tanaman penghasil, kondisi iklim, tanah tempat tumbuh, umur panen, metode
ekstraksi yang digunakan dan cara penyimpanan minyak Ketaren, 1985. Minyak atsiri sebagian besar terdiri dari senyawa terpena, yaitu senyawa
yang strukturnya terdiri dari satuan - satuan isoprene. Satuan isoprene ini saling bergabung membentuk rantai yang lebih panjang dengan cara menggandeng
kepala ke ekor Ketaren, 1985.
Universitas Sumatera Utara
8 Minyak atsiri biasanya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia
yang terbentuk dari unsur Karbon C, Hidrogen H dan Oksigen O. Komponen kimia minyak atsiri pada umumnya dibagi menjadi dua golongan yaitu:
a. Golongan Hidrokarbon Terpen Persenyawaan yang termasuk golongan ini terbentuk dari unsur Karbon
C dan Hidrogen H. Jenis hidrokarbon yang terdapat dalam minyak atsiri sebagian besar terdiri dari monoterpen 2 unit isopren dan sesquiterpen 3 unit
isopren yang titik didihnya berbeda, titik didih monoterpen sebesar 140
o
C - 180
o
C dan sesquiterpen 200
o
C Harborne, 1987; Ketaren, 1985. b. Golongan Hidrokarbon Teroksigenasi Terpenoid
Komponen kimia dari golongan persenyawaan ini terbentuk dari unsur KarbonC, Hidrogen H dan Oksigen O. Persenyawaan yang termasuk dalam
golongan ini adalah persenyawaan alkohol, aldehid, keton, ester, eter dan peroksid. Ikatan karbon yang terdapat dalam molekulnya dapat terdiri dari ikatan
tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga. Golongan hidrokarbon teroksigenasi merupakan senyawa yang penting dalam minyak atsiri karena
umumnya mempunyai aroma yang lebih wangi Ketaren, 1985. Berdasarkan biosintesis, maka komponen-komponen minyak atsiri dapat
dibagi sebagai berikut : 1.
Turunan terpenoid yang terbentuk melalui jalur asam asetat mevalonat 2.
Turunan fenil propanoid yang merupakan senyawaa aromatik, terbentuk melalui jalur biosintesis asam sikamat Gunawan dan Mulyani, 2004.
Universitas Sumatera Utara
9
2.3 Sifat Fisikokimia Minyak Atsiri 2.3.1 Sifat fisika minyak atsiri