DEBAT KONSTITUSI SATU DASAWARSA DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA
DEBAT KONSTITUSI SATU DASAWARSA DEBAT KONSTITUSI MAHASISWA
M Pancasila dan Konstitusi. Mahasiswa dan bernegara.
ahasiswa merupakan salah satu
Pancasila dan konstitusi bagi masyarakat pihak strategis dalam rangka
indonesia untuk memahami core value
Konsep pendidikan dilaksanakan melalui memasyarakatkan nilai-nilai
Pancasila yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dalam kehidupan berbangsa
m etod e a kt if disk u si, d eb at ya ng
memba ngun s ebua h ba nguna n da n dipandang s ebagai agen p er uba han
argumen baru dalam rangka menyelesaikan masyarakat yang mampu membangun
Kalangan Mahasiswa di seluruh
permasalahan bangsa. opini tentang kebutuhan masyarakat
wilayah Indonesia menjadi salah satu
alat efektif untuk menanamkan nilai-nilai
Alasan demikianlah yang mendasari
Juara Kompetisi Debat Konstitusi tahun 2008, Univ Gadjah Mada.
42 Nomor 127 • September 2017
Mahkamah Konstitusi (MK) menyelenggarakan Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa antar Perguruan Tinggi se-Indonesia. Ketua MK saat itu, M. Mahfud MD, menjadi inisiator pelaksaan debat konstitusi mahasiswa. Kompetisi pertama kali dilaksanakan pada tahun 2008 di Jakarta dengan jumlah 24 peserta. Kompetisi itu pun rutin digelar setiap tahun hingga saat ini.
Sepanjang berjalannya, berbagai perubahan dilakukan untuk pelaksanaan kompetisi debat yang lebih baik. Awalnya, kompetisi debat hanya dilaksanakan pada tahap nasional, itupun hanya untuk perguruan tinggi tertentu yang diundang oleh MK. Kemudian, pada tahun 2010, kompetisi debat mulai digelar dua tahap, yakni tahap regional, dengan lima regional,
Babak inal Kompetisi Debat Konstitusi tahun 2009 antara Univ. Sumatera Utara dan Univ. Andalas.
Babak inal Kompetisi Debat Konstitusi tahun 2010 antara Univ.Hasanuddin dan Univ. Airlangga.
Nomor 127 • September 2017
Liputan Khas
DEBAT KONSTITUSI
dan tahap nasional. Pada tahun 2011 dan 2012, kompetisi yang digelar tetap dua tahap, namun dengan enam regional, yakni regional I (Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua), regional II (Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, dan Kalimantan Selatan), regional III (Jawa Tengah dan DI Yogyakarta), regional IV (DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah), regional V (Jawa Barat dan Banten), dan regional VI (Sumatera). Pada tahun-tahun tersebut, pelaksanaan kompetisi debat masih dengan sistem undangan.
Pada 2013, pelaksanaan kompetisi debat dialihkan ke Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi (Pusdik MK). Karena saat itu baru didirikan, Pusdik MK belum memiliki anggaran memadai untuk melaksanakan kompetisi
Juara 1 Kompetisi Debat Konstitusi 2011, UGM. debat tahap regional. Alhasil, saat itu kembali MK hanya menyelenggarakan kompetisi debat di tingkat nasional.
Sejak 2014 hingga saat ini, MK menyelenggarakan kompetisi debat dengan tiga tahap, yakni tahap eliminasi, tahap regional, dan tahap nasional. Sejak saat itu pula, peserta kompetisi tidak lagi melalui undangan tertutup, tetapi terbuka untuk seluruh perguruan tinggi. Keterbukaan tersebut, bukan hanya menguntungkan perguruan tinggi yang tidak mendapat undangan, tetapi juga menguntungkan MK. Sebab, kualitas para peserta debat menjadi lebih beragam.
Juara 1 Kompetisi Debat Konstitusi 2012, UI.
Juara 1 Kompetisi Debat Konstitusi 2014, Univ Padjadjaran.
44 Nomor 127 • September 2017
“Ketika pelaksanaan dengan terbuka, tentunya universitas baru yang selama ini tidak kita lihat, tetapi memiliki membuka peluang bagi para perguruan tinggi lain untuk
kemampuan yang cukup baik,” ujar Staf Pengelola Penyelenggaraan mengikuti kompetisi ini. Ternyata ada juga beberapa
Pendidikan Pusdik MK Muhamad Nurtamymy.
LULU HANIFAH
Juara 1 Kompetisi Debat Konstitusi 2013, UIN Kalijaga. Juara 1 Kompetisi Debat Konstitusi 2015, UIN Syarief Hidayatullah.
Juara 1 Kompetisi Debat Konstitusi 2016, UIN Syarief Hidayatullah.
Nomor 127 • September 2017
BINCANG-BINCANG
46 Nomor 127 • September 2017