Pembahasan Masalah

B. Pembahasan Masalah

1. Pandangan Umum

Pada bulan Maret tahun 2005 para pegawai beserta pimpinan PD.BPR BKK TULUNG mengadakan tamasya ke kota Malang. Namun di kota itu mereka tidak semata-mata untuk refreshing dan bersenang-senang saja, tetapi mereka memanfaatkan waktunya untuk memikirkan

mengembangkan perusahaannya yang tidak lain adalah PD. BPR BKK TULUNG. Maka merekapun mengadakan rapat, dan didalam rapat tersebut terdapat beberapa solusi yang diutarakan. Namun tidak semua usulan diambil, harus diadakan pembahasan lebih lanjut. Setelah diskusi diambilah solusi pengembangan perusahaan berupa kredit sapi kereman dan kredit SIM (Surat Izin Mengemudi ).

yang bersangkutan. Dan dari hasil penelitian tersebut diperoleh data bahwa kredit sapi keremanlah yang lebih tepat untuk pengembangan perusahaan. Karena produk ini lebih sesuai bagi daerah sekitar PD. BKK TULUNG yang kebanyakan dari penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak.

Kredit sapi kereman merupakan kredit yang dipergunakan untuk membeli sapi. Sapi tersebut dipelihara (dikembangbiakan) selama beberapa bulan, sekiranya sudah cukup besar maka sapi tersebut dijual unutk mengembalikan pinjaman. Oleh karena itu kredit sapi kereman disasarkan kepada para peternak sapi, dengan sistem pembayaran secara musiman ( 6 bulan ) dan bunga dipotong diawal sehingga saat jatuh tempo maka nasabah tinggal membayar pinjaman pokonya saja. Contoh perhitungan kredit sapi kereman :

Realisasi kredit sebesar Rp. 25.000.000 untuk pembelian sapi sebanyak 3 ekor. Potongan-potongan yang diberikan adalah sebagai berikut : bunga 1.75% X 25.000.000 X 6 = Rp. 2.625.000.-, Tabungan 2.5% X 25.000.000 = Rp. 625.000.-, Administrasi 1.5% X 25.000.000 = Rp. 375.000.-, Provisi 1% X 25.000.000 = Rp. 250.000, Biaya pengikatan jaminan Rp. 10.000.-, Materai Rp.20.000.- maka saat realisasi kredit nasabah akan menerima uang sebesar Rp. 21.095.000.- . Dan saat jatuh tempo nasabah hanya mengembalikan pinjaman Realisasi kredit sebesar Rp. 25.000.000 untuk pembelian sapi sebanyak 3 ekor. Potongan-potongan yang diberikan adalah sebagai berikut : bunga 1.75% X 25.000.000 X 6 = Rp. 2.625.000.-, Tabungan 2.5% X 25.000.000 = Rp. 625.000.-, Administrasi 1.5% X 25.000.000 = Rp. 375.000.-, Provisi 1% X 25.000.000 = Rp. 250.000, Biaya pengikatan jaminan Rp. 10.000.-, Materai Rp.20.000.- maka saat realisasi kredit nasabah akan menerima uang sebesar Rp. 21.095.000.- . Dan saat jatuh tempo nasabah hanya mengembalikan pinjaman

2. Strategi Pemasaran Produk Sapi Kereman

Strategi yang digunakan dalam memasarkan produk sapi kereman adalah:

a. Product (Produk)

Pada awalnya penciptaan produk sapi kereman ini dikarenakan masyarakat di wilayah sekitar PD BPR BKK TULUNG mayoritas bekerja sebagai UMKM yaitu peternak dan petani, setelah direncanakan dan dirancang dengan matang akhirnya produk tersebut mulai dikeluarkan. Selain itu produk sapi kereman tersebut di anggap mampu membantu memajukan usaha ternak sapi di wilayah sekitar yang sebelumnya mayoritas bermata pencaharian sebagai petani ternak. Kredit yang dikhususkan kepada para peternak sapi ini menggunakan sistem musiman yaitu 6 bulan dengan potongan bunga diambil diawal. Kredit sapi kereman ini dinggunakan untuk membeli sapi yang kemudian dikembangbiakan untuk beberapa bulan dan apabila sudah besar atau sudah mempunyai anak maka sapi tersebut dijual untuk mengembalikan pinjaman.

Dari hasil wawancara dengan salah satu pegawai PD BPR BKK Tulung, bunga kredit sapi kereman yang dikenakan pada nasabah pada tahun 2010 ada 2 yaitu : 24% pertahun, dan 21% pertahun. Pada bungan 24% pertahun dikenakan pada nasabah yang baru pertama mengajukan pinjaman. Dan bunga 21% pertahun dikenakan pada nasabah yang sudah mempunyai track record yang bagus di BPR BKK TULUNG. Dilihat dari tingkat suku bunganya kredit sapi kereman sangat menguntungkan bagi nasabah yang mengambil kredit sapi kereman, hal in i terbukti dengan keuntungan yang diperoleh nasabah yang pada saat jatuh tempo nasabah mampu mengembalikan sejumlah pokok yang dipinjamnya dan kebanyakan nasabah mengajukan pembaharuan bahkan mengajukan kenaikan plafon.

c. Place ( Tempat pemasaran )

Pada awalnya sasaran pemasaran kredit sapi kereman hanya disekitar kecamatan Tulung yaitu : kelurahan Majegan, Sorogaten, Pomah, dll. Namun dalam wawancara terhadap salah satu AO di PD BPR BKK Tu lung kredit sapi kereman pada perkembangannya sasaran pemasaran kredit meluas hingga daerah Cepogo, Selo, Musuk dll yang sudah termasuk ke dalam kabupaten Boyolali.

Dalam melakukan pengenalan dengan cara promosi dilakukan melalui penerjunan pegawai ke wilayah-wilayah yang sekiranya berpotensi untuk memasarkan produk sapi kereman tersebut, biasanya tempat tersebut sudah dikondisikan agar masyarakatnya bisa dikumpulkan agar mendapatkan informasi tentang produk sapi kereman tersebut melalui kelurahan atau organisasi-organisasi pedesaan seperti RT/RW. Setiap wilayah dikirim 2 orang karyawan untuk sosialisasi produk. Kelunggulam menggunakan strategi ini yaitu :

1) Menghemat waktu dan biaya untuk pemasangan iklan.

2) Penyebaran informasi lebih cepat dan mudah

3) Dapat didengar oleh banyak orang sekaligus Kelemahan strategi in yaitu :

1) Tidak seluruh orang bisa datang saat sosialisasi produk sehingga tidak semua orang mendapat informasi ini secara langsung.

2) Terdapat lokasi-lokasi yang sulit ditempuh

3) Membutuhkan tenaga yang lebih.

e. Gethok Tular

Sistem Gethok Tular tersebut merupakan strategi sistem pemasaran dari PD BPR BKK Tulung yang menyebarkan informasi dari mulut ke mulut dan dari telinga ke telinga. Sistem

Tulung melakukan sosialisasi dalam sebuah kelompok atau organisasi yang selanjutnya akan menimbulkan positive marketing atau yang disebut dengan Gethok Tular. Dari hasil penelitian strategi inilah yang menjadi alat pemasaran yang sangat membantu dalam penyebaran produk sapi kereman.

Hal ini disebabkan karena para penduduk masih sering melakukan sosialisasi antar petani dan peternak, dan pada saat petani dan peternak ini berkumpul disitulah terjadi penyebaran informasi tentang produk sapi kereman. Keunggulan mengunakan strategi ini yaitu :

1) Menghemat waktu, tenaga dan biaya

2) Informasi yang diperoleh akan lebih dipercaya, dikarenakan pemberi informasi sudah dikenal oleh penerima informasi. Kelemahan menggunakan strategi ini yaitu : 1)

Pihak perusahaan tidak dapat mengontrol arah dan kecepatan penyebaran informasi.

Pihak perusahaan hanya bisa menunggu hasil dari penyebaran penyebaran informasi ini.

f. Door to door

Strategi pemasaran dengan mendatangi nasabah secara langsung dan lebih bersifat personal. Ini dilakukan sebagai tindak Strategi pemasaran dengan mendatangi nasabah secara langsung dan lebih bersifat personal. Ini dilakukan sebagai tindak

1) Informasi yang diperoleh nasabah/ calon nasabah akan lebih

jelas dan detail.

2) Lebih meyakinkan dan menarik minat calon nasabah.

3) Hasilnya dapat diketahui secara langsung Kelemahan mengunakan strategi ini yaitu :

1) Banyak menghabiskan waktu dan tenaga

2) Medan atau lokasi yang sulit untuk dijangkau

3) Cuaca yang tidak mendukung

g. Iklan

Setelah produk dapat berjalan dan diperkirakan dapat lebih besar, untuk lebih mengembangkan dan menyebarluaskan produk ini perusahaan melakukan pemasangan iklan di berbagai media seperti: membuat spanduk, brosur, pamflet, d ll. Keunggulan menggunakan strategi ini yaitu :

1) Informasi dapat menyebar lebih luas

2) Lebih menghemat tenaga Kelemahan menggunakan strategi ini yaitu :

1) Memakan biaya yang lebih.

2) Tidak semua orang melihat informasi yang diberikan 2) Tidak semua orang melihat informasi yang diberikan

Menurut hasil penelitian yang sudah dilakukan di kantor PD BPR BKK Tulung, pada bulan pertama setelah kredit sapi kereman diluncurkan diperoleh data sebagai berikut : Realisasi yang dikeluarkan sebesar Rp. 200.000.000,00. Nominal tersebut terdiri dari 30 orang yang mengajukan kredit dan dipergunakan untuk membeli sapi sebanyak 38 ekor, yang setiap ekor sapinya diberikan dana berkisar antara Rp. 5.000.000 – Rp. 5.500.000

Dan dalam perkembangannya untuk kredit sapi kereman diperoleh data sebagai berikut :