Seni Lukis
3. Seni Lukis
Pengertian seni lukis adalah cabang dari seni rupa yang menampilkan permainan unsur-unsur seni rupa yaitu meliputi unsur warna, bidang, garis, bentuk dan tekstur pada permukaan benda dua dimensi maupun tiga dimensi. Dalam hubungannya sebagai seni rupa murni, bahwa seni lukis merupakan bahasa ungkapan pengalaman artistik dan ideologi sang pelukis. Pemahaman tersebut didukung oleh pernyataan Darsono Sony Kartika yang mengungkapkan bahwa, seni lukis merupakan ungkapan pengalaman estetik yang diwujudkan dalam bentuk dua dimensional (Nooryan Bahari, 2008: 82; Darsono Sony Kartika, 2004: 36).
Sementara dalam sejarah seni lukis di indonesia, khususnya para pelukis pada masa PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) yaitu pada tahun 1937, secara umum lebih dikenal dengan sebutan ahli gambar. Seni lukis dianggap memiliki kekuatan dan kapasitas dalam menghadirkan dan berkomunikasi antara satu dunia dengan dunia lain, melalui karakteristik goresan dan gambaran yang sesuai dengan sang seniman tersebut. Hal tersebut menjadikan suatu karya seni diciptakan hanya atas dorongan dari dalam yang memaksa seniman untuk melahirkannya.
commit to user
Lebih lanjut bahwa, penjelasan tersebut seperti yang dijelaskan dalam filsafat seni yaitu, pelukis adalah asal muasal karya dan dunia lukisan adalah dunia si pelukis. Lebih lanjut, bahwa lukisan tersebut tercipta dan tergambar melalui pelukis sesuai dengan ide dan teknik yang dikehendaki sang pelukis. Sedangkan berkarya tidak akan lepas dari membuat suatu bingkai yang satu terhadap sesuatu yang lain. Sehingga karya lukis membuka mata batin kita untuk melihat yang tak terlihat (Bagoes P. Wiryomartono, 2001). Pada intinya, seni lukis merupakan cabang seni rupa yang mengungkapkan pengalaman estetik sang penciptanya melalui permainan unsur-unsur seni rupa yaitu meliputi unsur warna, bidang, garis, bentuk dan tekstur pada permukaan suatu objek yang menjadi medianya.
a. Drawing sebagai media dalam proses penciptaan karya seni lukis
Media merupakan suatu sarana untuk mengungkapkan gagasan. Drawing sebagai media dalam proses penciptaan karya seni lukis. Drawing merupakan istilah kata dalam bahasa inggris yang artinya menggambar. Sedangkan menggambar adalah aktifitas membentuk imaji, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat pada permukaan benda. Pada esensinya menggambar melibatkan tidak lebih dari selembar kertas, rintisan coretan pensil yang cerdas, dan penglihatan yang tajam. Menggambar merupakan yang paling dasar dari semua bentuk seni rupa (Sayre, 2004).
Berbagai macam media gambar dapat dibagi menjadi dua kategori dasar yaitu, media kering dan media basah. Pertama, media kering yaitu, dalam penggunaan alat maupun bahannya tanpa melibatkan unsur cairan atau tinta cair pada saat proses berkarya. Beberapa jenis alat gambar yang
commit to user
digunakan pada media kering tersebut diantaranya yaitu meliputi; pensil, batang arang, konte, silverpoint. Kedua, media cair yaitu dalam penggunaan alat maupun bahannya membutuhkan campuran unsur cairan atau tinta cair pada saat proses berkarya berlangsung. Beberapa jenis alat ataupun bahan yang termasuk dalam kategori media basah tersebut yaitu meliputi; tinta cina atau tinta embak, cat air, cat akrilik, pena, ballpoint-pen.
Menurut perkembangan teknologi saat ini, media menggambar juga dapat dilakukan dengan media digital. Perangkat bantu yang digunakan adalah dengan memanfaatkan teknologi komputer, sehingga istilah media menggambar dengan media tersebut lebih dikenal dengan media digital.
b. Pemahaman dalam proses menggambar
Pengamatan proses menggambar secara umum, dapat disimpulkan bahwa menggambar merupakan aktivitas komprehensif yang meliputi proses kognitif, afektif, dan psiko-motorik. Proses-proses tersebut seperti yang dijelaskan dalam ilmu biopsikologi (perpaduan antara disiplin ilmu biologi dengan psikologi), yaitu sebagai berikut:
1) Kognitif Kognitif adalah kemampuan berpikir dan menganalisis suatu kebenaran berdasarkan pemikiran yang rasional. Kemampuan Kognitif dalam menggambar selama proses tersebut meliputi: daya ingat bentuk ruang 2D/ 3D, struktur geometri, bentuk, dimensi, identifikasi, analisis (mengurai, mendefinisi), dan evaluasi.
2) Afektif
commit to user
Afektif adalah kemampuan mengolah kepekaan rasa dan emosi berdasarkan suatu kebenaran relatif. Kemampuan Afektif dalam menggambar meliputi: komposisi, keseimbangan, kepekaan, persepsi, selera, dan sensasi.
3) Psikomotorik Psikomotorik adalah integrasi kemampuan otak dan anggota tubuh dalam menerjemahkan sesuatu yang ada di pikiran menjadi wujud visual. Kemampuan psikomotorik merupakan koordinasi antara proses kognitisi dan afeksi pada gerakan motorik dalam melakukan aktifitas menggambar :
a) Ketrampilan membentuk, menggaris dan mengarsir.
b) Keahlian merender, memindahkan obyek yang dilihat atau
dipikir ke suatu bidang gambar.
c) Mengolah sensasi, persepsi, sketsa, dan konsep bentuk. Ketiga kemampuan tersebut secara sinergis berguna dalam mendiskripsikan dan mempresentasikan ide sang seniman. Dalam arti terbatas menggambar merupakan bagian dari seni lukis, dimana karya lukis dalam hal ini sebagai hasil akhir dari kelanjutan proses menggambar. Dengan kata lain bahwa, menggambar dalam hal ini hanya dimanfaatkan sebagai teknik dalam proses penciptaan karya lukis yaitu, dengan cara mencurahkan gagasan, perasaan, pengalaman estetik dan kondisi batin atau alam pikir sang seniman.