Pembuatan Alat

3.11 Pembuatan Alat

Proses pembuatan mesin dilakukan beberapa tahap. Proses tersebut meliputi tahap-tahap pengerjaaan komponen serta perakitan komponen, menjadi satu alat yang dapat dioperasikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Adapun proses pembuatan mesin ini sebagai berikut:

3.11.1 Tempat dan Waktu Pembuatan

Pembuatan Mesin Pengayak ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Riau. Pembuatan mesin pengayak selesai pada bulan juni 2015.

3.11.2 Bahan Yang Digunakan

Mesin pengayak ini dirakit dengan berbagai jenis bahan diantaranya dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Bahan dan Alat yang Digunakan

No Bahan Yang Digunakan Alat Yang Digunakan

1 Motor listrikAC

Mesin bubut

2 Baja profil Uukuran 35 mm x 35 Mesin gerinda duduk mm x 50 mm

3 Baja poros AISI 4140 Mesin gerinda tangan

4 Pelat baja tebal 2 mm Mesin drill tangan

5 Pelat baja tebal 15mm

Mesin las listrik

6 Elektroda RB 26

Jangka sorong

7 Bearing Penitik

8 Batugerinda tangan

Penggores

9 Baut dan mur

Mistar baja

10 Batu gerinda potong

Penggaris siku

11 Batu gerinda amplas

Kikir

12 Kertas amplas halus Kunci ring/pas 12 set

13 Dempul

Kunci L

14 Cat

Pisau karter

15 Kunci ring / pas 14 set

3.11.3 Proses Pembuatan Alat

Proses pembuatan alat dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya sebagai berikut:

1) Proses pembuatan poros

2) Proses pembuatan rangka

3) Proses pembuatan wadah pemegang loyang

Adapun langkah - langkah yang dilakukan dalam pembuatan mesin pengayak diantaranya sebagai berikut:

A. Pembubutan Poros Proses pembuatan dilakukan dengan beberapa proses, yaitu:

a. Bubut muka (facing), yaitu proses pembubutan untuk meratakan permukaan atau sisi lingkaran dari benda kerja.

b. Bubut memanjang, yaitu proses pembubutan untuk meratakan permukaan atau untuk mengurangi diameter dari benda kerja, yaitu bahan yang berdiameter 25mm menjadi 24mm. (Gambar 3.19)

Gambar 3. 19 Proses Pembubutan

Bahan yang digunakan adalah AISI 4140 diameter 25mm dan dilakukan dua proses pengerjaan roughing dan finishing.

1) Roughing A Pada pembubutann roughing ini dapat dilihat pada Gambar 3.20, data yang

diketahui untuk menghitung sebagai berikut.

Gambar 3. 20 Pembubutan Roughing

Diketahui: Putaran spindle (nb)

= 800 rpm

Panjang benda kerja (lw)

= 170mm

Langkah pengawalan (lv) dan Pengakhiran (ln)

= 5 mm

Gerak pemakanan (f)

= 0,137 mm

Diameter awal (do)

= 25mm

Diameter akhir (dm)

= 24mm

Diameter rata-rata (dt)

= 24,5 mm

Hasil dari data roughing A, pembubutan poros dapat dihitung dengan menggunakan persamaan-persamaan dibawah ini:

1) Kedalaman potong (a) Kedalaman potong dapat dihitung dengan Persamaan 2.32 ( do = − dm )

= ( 25 mm − 24 mm a )

2 a = 0 , 5 mm

2) Kecepatan potong (Vc) Kecepatan potong dapat dihitung dengan Persamaan 2.28

Vc = 0,061 (m/min)

3) Kecepatan makan (Vf) Kecepatan makan dapat dihitung dengan Persamaan 2.31 Vf = f . nb

Vf = 0,317 mm . 800 mm/min Vf = 253,6 mm/min

4) Waktu pemotongan Waktu pemotongan dapat dihitung dengan Persamaan 2.29

mB = §¡

¨w : A4 mB = %

dimana, lt = lv + lw + ln (mm)

dimana, lt = 5 mm + 170 mm + 5 mm = 180mm

mB = 0,709 A4

5) Kecepatan penghasil beram Kecepatan penghasil beram dapat dihitung dengan Persamaan 2.30

Z 3 = Vc . a . f (cm /min) Z = 0,061m/min . 2mm/putaran. 0,137 mm

Z = 61 mm/min . 2mm/putaran . 0,137 mm Z 3 = 16,71mm /min

Z 3 = 1,671cm /min

2) Finishing A Setelah pembubutan roughing, poros kemudian dilakukan pembubutan

finishing . Data yang didapat pada perhitungan finishing ini adalah: Diketahui Putaran spindle (nb)

= 1000rpm

Panjang benda kerja (lw)

= 170mm

Langkah pengawalan (lv) dan Pengakhiran (ln)

= 5 mm

Gerak pemakanan (f)

= 0,082 mm

Diameter awal (do)

= 24,5mm

Diameter akhir (dm)

= 24mm

Diameter rata-rata (dt)

= 24mm

Hasil dari data pembubutan finishing A, pembubutan poros dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dibawah ini:

1) Kedalaman potong (a) Kedalaman potong dapat dihitung dengan Persamaan 2.31

a = 0,25 mm

2) Kecepatan potong (Vc) Kecepatan potong dapat dihitung dengan Persamaan 2.28

< . m . 4m

B=

1000 min < . 24. 1000

1000 min Vc = 75,36 m/min

B=

3) Kecepatan makan (Vf) Kecepatan makan dapat dihitung dengan Persamaan 2.31

Vf = f . nb (mm/min) Vf = 0,082 mm . 1000 mm/min

Vf = 82mm/min

4) Waktu pemotongan Waktu pemotongan dapat dihitung dengan Persamaan 2.29

mB = §¡ ¨w =min> dimana, lt = lv + lw + ln (mm) mB = %

dimana, lt = 5 mm + 170mm + 5 mm = 180mm

mB = 2,19 min

5) Kecepatan penghasil beram

Z = Vc . a . f (cm 3 / min)

Z = 75,36m/min . 0,5 mm/putaran . 0,082 mm Z = 75360 mm/min . 0,5 mm/putaran . 0,082 mm

Z = 3089,76mm 3 /min = 30,8976cm 3 /min

3) Roughing B Diketahui Putaran spindle (nb)

= 800 rpm

Panjang benda kerja (lw)

= 26mm

Langkah pengawalan (lv) dan

Pengakhiran (ln)

= 5 mm

Gerak pemakanan (f)

= 0,137 mm

Diameter awal (do)

= 24mm

Diameter akhir (dm)

= 23mm

Diameter rata-rata (dt)

= 23,5mm

Hasil dari data roughing B, pembubutan poros dapat dihitung dengan menggunakan persamaan-persamaan dibawah ini:

1) Kedalaman potong (a) Kedalaman potong dapat dihitung dengan Persamaan 2.31

2) Kecepatan potong (Vc) Kecepatan potong dapat dihitung dengan Persamaan 2.28

= . dt . Vc nb (m/min)

Vc = 59,032m/min

3) Kecepatan makan (Vf) Kecepatan makan dapat dihitung dengan Persamaan 2.31

Vf = f . nb Vf = 0,137 mm . 800 mm/min

Vf = 109,6mm/min

4) Waktu pemotongan Waktu pemotongan dapat dihitung dengan Persamaan 2.29 4) Waktu pemotongan Waktu pemotongan dapat dihitung dengan Persamaan 2.29

dimana, lt = lv + lw + ln (mm)

¨w

mB = dimana, lt = 5 mm + 26mm + 0 mm = 31mm

mB = 0,28 A4

5) Kecepatan penghasil beram Kecepatan penghasil beram dapat dihitung dengan Persamaan 2.29

Z = Vc . a . f (cm 3 /min)

Z = 59,032m/min . 2 mm/putaran . 0,137 mm Z = 59032 mm/min . 2 mm/putaran . 0,137 mm

Z = 16174,7mm 3 /min= 1617,47cm 3 /min

4) Finishing B Setelah pembubutan roughing, poros kemudian dilakukan pembubutan

finishing . Data yang didapat pada perhitungan finishing ini sebagai berikut: Diketahui: Putaran spindle (nb)

= 1000rpm

Panjang benda kerja (lw)

= 26mm

Langkah pengawalan (lv) dan Pengakhiran (ln)

= 5 mm

Gerak pemakanan (f)

= 0,082 mm

Diameter awal (do)

= 23,5mm

Diameter akhir (dm)

= 23 mm

Diameter rata-rata (dt)

= 23mm

Hasil dari data finishing B, pembubutan poros dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dibawah ini:

1) Kedalaman potong (a) 23,5

a = 0,25 mm

2) Kecepatan potong (Vc)

Vc = 72,22 (m/min)

3) Kecepatan makan (Vf) Vf = 0,082 . 1000mm/min Vf = 82mm/min

4) Waktu pemotongan mB = §¡

¨w min dimana, lt = lv + lw + ln (mm) mB =

% dimana, lt = 5 + 10 + 0 (mm) = 31mm /ª«¬ mB = 0,37 A4

5) Kecepatan penghasil beram

Z = vc . a . f (cm 3 / min)

Z 3 = 72,22 m/min .0,25 mm .0,082 (cm / min) Z= 72220 mm/min . 0,5 mm/putaran .0,082 mm

Z = 2961,02mm 3 /min = 296,102cm 3 / min

Tabel 3.5 Menunjukkan Parameter-Parameter Hasil Pembubutan Poros

No Proses n

Vc vf tc (rpm)

(mm/r)

Pengerjaan (m/min) (mm/min) (min)

0,061 253,6 0,709 2 Finishing B 1000

1 Roughing B 800

75,36 82 2,19 3 Roughing C 800

31 59,032 109,6 0,28 4 Finishing C 1000

Waktu yang digunakan untuk proses pembubutan adalah 3,549 menit.

B. Pembubutan Puli Data pembubutan puli untuk proses roughing dilihat pada data dibawah ini: Diketahui

Putaran spindle (nb)

= 800rpm

Panjang benda kerja (lw)

= 26mm

Langkah pengawalan (lv) dan

= 5 mm

Pengakhiran (ln)

= 0 mm

Gerak pemakanan (f)

= 0,137 mm

Diameter awal (do)

= 80mm

Diameter akhir (dm)

= 63mm

Diameter rata-rata (dt)

= 70,35 mm

1) Roughing Hasil dari roughing pembubutan puli dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan dibawah ini:

1) Kedalaman potong (a)

a = 8,5mm

2) Kecepatan potong (Vc) π

= . dt . Vc nb (m/min)

Vc = 176,71m/min

3) Kecepatan makan (Vf) Vf = f . nb

Vf = 0,137mm . 800 rpm Vf = 109,6mm/min

4) Waktu pemotongan mB = §¡

¨w min dimana, lt = lv + lw + ln (mm) ¨w min dimana, lt = lv + lw + ln (mm)

—, dimana, lt = 5 mm + 26mm + 0 mm = 31mm

mB = 0,28 min

5) Kecepatan penghasil beram Z = Vc. a . f Z = 109,6m/min.8,5mm . 0,137 mm Z = 109600 mm/min . 8,5mm/putaran . 0.137 mm

Z 3 = 127629,2mm /min

Z = 12762,92cm 3 /mm

2) Finishing Setelah pembubutan roughing, puli kemudian dilakukan pembubutan

finishing . Data yang didapat pada perhitungan finishing ini adalah: Diketahui Putaran spindle (nb)

= 1000rpm

Panjang benda kerja (lw)

= 26mm

Langkah pengawalan (lv) dan

= 5 mm

Pengakhiran (ln)

= 0 mm

Gerak pemakanan (f)

= 0,082 mm

Diameter awal (do)

= 63mm

Diameter akhir (dm)

= 62,46mm

Diameter rata-rata (dt)

= 62,71mm

1) Kedalaman potong (a) \−

a = 0,27mm

2) Kecepatan potong (Vc) π

= . dt . Vc nb (m/min)

Vc = 196,9m/min

3) Kecepatan makan (Vf) Vf = f . nb

Vf = 0,082 mm . 1000rpm Vf = 82mm/min

4) Waktu pemotongan mB = §¡

¨w min mB = dimana, lt = 5 mm + 26mm + 0 mm = 31mm % mB = 0,37 min

dimana, lt = lv + lw + ln (mm)

5) Kecepatan penghasil beram Z = Vc . a . f Z = 196,9m/min. 0,27 mm . 0,082 mm Z = 196900mm/min . 0,27mm/putaran . 0.082 mm

3 Z 3 = 4359,3mm /min = 435,93 cm /mm

3) Roughing chemper Selanjutnya pembuatan chemper pada puli dengan kemiringan 20˚ dengan

cara memutar eretan melintang sebesar 20˚. Data pembubutan chemper untuk proses roughing dilihat pada data dibawah ini. Diketahui: Putaran spindle (nb)

= 800 rpm

Panjang benda kerja (lw)

= 16mm

Langkah pengawalan (lv) dan Pengakhiran (ln)

= 5 mm

Gerak pemakanan (f)

= 0,137 mm

Diameter awal (do)

= 80mm

Diameter akhir (dm)

= 62,96mm

Diameter rata-rata (dt)

= 68,65 mm

1) Kedalaman potong (a)

a = 8,52mm

2) Kecepatan potong (Vc) π

= . dt . Vc nb (m/min)

Vc = 172,4m/min

3) Kecepatan makan (Vf) Vf = f . nb Vf = 0,137 mm . 800 rpm Vf = 109,6mm/min

4) Waktu pemotongan mB = §¡ min

dimana, lt = lv + lw + ln (mm)

¨w

mB = dimana, lt = 5 mm + 16mm + 5 mm = 26mm

mB = 0,23 min

5) Kecepatan penghasil beram Z = Vc . a . f

Z = 172,4m/min. 8,52mm . 0,137 mm Z = 172400mm/min . 8,52mm/putaran . 0.137 mm

3 Z 3 = 201232,1mm /min = 20123,21cm /mm

4) Finishing chemper Setelah pembubutan roughing pada chemper puli, kemudian dilakukan

pembubutan finishing. Data yang didapat pada perhitungan finishing ini adalah: Diketahui Putaran spindle (nb)

= 1000rpm

Panjang benda kerja (lw)

= 16mm

Langkah pengawalan (lv) dan Pengakhiran (ln)

= 5 mm

Gerak pemakanan (f)

= 0,082 mm

Diameter awal (do)

= 62,96mm

Diameter akhir (dm)

= 62,46mm

Diameter rata-rata (dt)

= 62,71mm

1) Kedalaman potong (a) 62,96

a = 0,5 mm

2) Kecepatan potong (Vc) π

= . dt . Vc nb (m/min)

Vc = 196,9m/min

3) Kecepatan makan (Vf) Vf = f . nb

Vf = 0,082 mm . 1000 rpm Vf = 82mm/min

4) Waktu pemotongan mB = §¡ min

¨w dimana, lt = lv + lw + ln (mm) mB = dimana, lt = 5 mm + 16mm + 5 mm = 26mm %

mB = 0,31 min

5) Kecepatan penghasil beram Z = Vc . a . f Z = 196,9m/min. 0,5 mm . 0,082 mm Z = 196900mm/min . 0,5 mm/putaran . 0.082 mm

3 Z 3 = 8072,9mm /min = 807,29cm /mm

Tabel 3.6 Menunjukkan Parameter-Parameter Hasil Pembubutan Puli

No Proses n

Vc vf Tc (rpm)

(mm/r)

Pengerjaan (m/min) (mm/min) (min)

26 172,4 109,6 0,23 Chemper 4 Finishing

Waktu yang digunakan untuk proses pembubutan adalah 1,19 menit × 2 = 2,38 menit.

3.11.4Pelaksanaan Pembuatan

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan, tahapan tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Pembuatan poros

2. Proses pembuatan rangka

3. Proses pembuatan landasan saringan

Tabel 3.7 Proses Pengerjaan Pembuatan

Peralatanyang Gambar Komponen

Proses Pengerjaan

digunakan Sebelum pengerjaan

Poros

• Diameter luar poros utama dilakukan • Mesin Bubut proses bubut rata dari ukuran Ø25 mm

menjadi Ø24mm

• Poros utama dilakukan proses bubut rata pada bagian satu sisis dengan

Ø23 dan panjangnya 26 mm

Sesudah pengerjaan

• Hasil pembubutan poros

Tabel 3.8 Proses Pengerjaan Rangka

Peralatanyang Gambar Komponen

Proses Pengerjaan

digunakan Sebelum pengerjaan

Poros

• Baja profil U ukuran 35 mm x 35 • Mesin mm x 50 mm dipotong dengan

Gerinda panjang 390 mm sebanyak empat

Duduk

batang sebagai rangka atas

Sesudah pengerjaan

• Baja profil U disambung dengan • Mesin Las

menggunakan mesin las listrik

Listrik

Sebelum pengerjaan

• Baja profil U ukuran 35 mm x 35 • Mesin mm x 50 mm dipotong dengan

Gerinda panjang 500 mm sebanyak empat

Duduk

batang

Sesudah pengerjaan

• Baja profil U ukuran 390 mm dan • Mesin Las 500 mm dilakukan penyambungan

Listrik dengan menggunakan mesin las listrik

Sebelum pengerjaan

• Baja profil U dipotong dengan

• Mesin

ukuran 380 mm sebanyak dua

Gerinda batang batang sebagai alas bawah

Duduk

Sesudah pengerjaan

• Baja profil U disambung dengan • Mesin Las

menggunakan mesin las listrik

Listrik

Sebelum pengerjaan • Baja profil U dipotong dengan Mesin ukuran 280 mm sebanyak 4 batang

Gerinda

batang sebagai alas motor dan

Duduk

reduser

• Baja profil U disambung dengan Mesin Las

Sesudah pengerjaan

menggunakan mesin las listrik

listrik

Sebelum pengerjaan

• Baja profil U d potong 2 batang • Mesin dengan panjang 170 mm sebagai

Gerinda

dudukan bantalan

Duduk

Sesudah pengerjaan

• Baja profil U disambung

• Mesin las

menggunakan mesin las listrik

listrik

Sebelum pengerjaan

• Baja Profil U dipotong 1 batang • Mesin

sepanjang 130 mm

Gerinda Duduk

Sesudah pengerjaan

• Baja Profil U disambung

• Mesin Las

Menggunakan las listrik

listrik

Sebelum pengerjaan

• Baja hollow dengan ukuran 35 mm • Mesin

x 35 mm dipotong dengan panjang Gerinda 120 mm sebanyak 4 batang dan 1

Duduk batang dengan panjang 170 mm

sebagai kaki dan penyangga

reduser

Sesudah pengerjaan

• Baja hollow disatukan dengan

• Mesin Las rangka utama dengan las listrik

Listrik

Tabel 3.9 Proses Pengerjaan Komponen Landasan Pengayak

Gambar Komponen

Proses Pengerjaan

Peralatan yang

digunakan Sebelum pengerjaan

Wadah

• Pelat dengan ukuran

• Las oxy-actyline

370 mm x 350 mm dan • Gerinda Tangan

tebal 3 mm di lubangi

tengahnya dengan ∅

210 mm

Menggunakan las oxy-

actyline

Sesudahpengerjaan

• Pelat yang telah

• Gerinda Duduk

berlubang dirapikan

menggunakan gerinda

Sebelum pengerjaan

• Baja hollow dengan

• Gerinda Tangan

ukuran 16 mm x 40

mm di potong dengan

panjang 40 mm,

sebanyak 4 batang

Sesudah pengerjaan • Baja hollow tersebut di potong pada satu sisi

16 mm lalu di lubangi

pada sisi 40 mm

• Baja hollow dengan

• Mesin Las

ukuran 16 mm x 40 mm di satukan dengan plat yang telah dilubangi pertama kali

Sesudah pengerjaan

• Besi ST 37 dipotong • Gerinda Tangan dengan panjang 320 • Ragum

mm dan

5 mm, • Mesin las

sebanyak

batangyang berfungsi

sebagai

penahan

saringan agar tidak

Sebelum pengerjaan

• Besi ST 37 di tekuk

menggunakan ragum dengan panjang yang ditekuk 80 mm, lalu

dilas dengan

menggunakan las listrik