Struktur Earning Gambaran Umum Perusahaan

39 dengan memperdagangkan Saham dan Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan‐ perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan Bursa Saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956. Tidak sampai 1977, Bursa Saham di buka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal Bapepam, institusi baru di bawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat dan mencapai puncaknya tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta. Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta BEJ. Swastanisasi Bursa Saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM. Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru. Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System JATS, sebuah sistem perdagangan otomasi yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual. Pada tahun 2007 terjadi penggabungan Bursa Efek Surabaya BES ke Bursa Efek Jakarta BEJ dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI. Pada tanggal 2 Maret 2009 peluncuran perdana sistem perdagangan baru PT. Bursa Efek Indonesia: JATS‐NextG

4.1.2. Struktur

Kelembagaan Pasar Modal Universitas Sumatera Utara 40 Pasar modal secara struktural berada di bawah Departemen Keuangan Republik Indonesia. Pelaksanaan dan pengawasan perdagangan efek dipegang oleh otoritas bursa efek, yaitu PT. Bursa Efek Indonesia. Perusahaan efek atau sekurities berperan menjalankan fungsi sebagai penjamin emisi efek, perantara perdagangan, dan manajer investasi, seperti tertera pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Struktur Kelembagaan Pasar Modal Menteri Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM LPP Bursa Efek BEJBES LKP Perusahaan Efek Penjamin PerantaraPedaga Manajer Investasi Profesi Penunjang Akuntan Notaris Penilai Lembaga Penunjang Kustodian Badan Administrasi Efek Penanggung Penanggung Pemeringkat Efek Wali Amanat Emiten Perusahaan Investor IndividuInstitu Universitas Sumatera Utara 41 Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah mendapat izin usaha dari Bapepam untuk dapat melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, atau manajer investasi, atau kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 Pasal 32 menyebutkan bentuk perusahaan efek berupa perusahaan yang sahamnya dimiliki seluruhnya oleh warga Negara RI dan atau berbadan hukum; atau perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki oleh WNRI dan atau badan hukum Indonesia dan WNA atau badan hukum asing.

4.1.3. Earning

Per Share EPS Earning per share EPS atau disebut juga laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar saham yang mampu diraih perusahaan pada setiap tahun buku. Laba per lembar saham diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham atau laba setelah pajak dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Data laba per lembar saham perusahaan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2011 dapat dilihat pada Tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 4.1 Earning Per Share EPS Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011 Rp per lembar saham No. Kode Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rataan 1 ASRI 0.05 0.16 0.34 0.18 2 BIPP 0.03 0.01 0.02 0.02 3 BKPD 0.01 0.02 0.03 0.02 4 BKSL 0.01 0.02 0.03 0.02 5 COWL 0.18 0.11 0.44 0.24 6 CTRA 0.04 0.10 0.13 0.09 7 CTRP 0.05 0.11 0.11 0.09 8 CTRS 0.12 0.19 0.40 0.24 9 DART 0.02 0.02 0.05 0.03 10 DILD 0.02 0.14 0.07 0.08 11 DUTI 0.23 0.36 0.46 0.35 12 ELTY 0.05 0.08 0.01 0.01 Universitas Sumatera Utara 43 13 FMII 0.06 0.02 0.01 0.01 14 GMTD 0.26 0.54 0.97 0.59 15 GPRA 0.10 0.14 0.10 0.11 16 JIHD 0.33 0.22 0.06 0.20 17 JRPT 0.70 0.96 1.26 0.97 18 KPIG 0.07 0.09 0.03 0.06 19 LCGP 0.01 0.01 0.01 0.00 20 LPCK 0.07 0.19 0.74 0.33 21 LPKR 0.22 0.26 0.25 0.24 22 MDLN 0.01 0.02 0.06 0.03 23 MKPI 2.49 2.77 3.40 2.89 24 MORE 0.11 0.14 0.12 0.12 25 PWON 0.15 0.31 0.31 0.26 26 PWSI 0.33 0.08 0.04 0.15 27 RBMS 0.01 0.02 0.11 0.03 28 SCBD 0.16 0.13 0.04 0.11 29 SMDM 1.18 0.01 0.02 0.40 30 SMRA 0.26 0.34 0.56 0.39 Sumber: http:www.jsx.co.id dan http:202.155.2.84 . Universitas Sumatera Utara 44 Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa rata‐rata perolehan laba per lembar saham perusahaan real estate berkisar ‐Rp. 0,02 per lembar sampai Rp. 2,89 per lembar saham. Tidak semua saham memperoleh laba karena terdapat perusahaan yang justru merugi selama tahun 2009 – 2011.

4.1.4. Return

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Earning per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio & Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham pada Perusahaan Kategori LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 88 104

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137