Hubungan antara Gaya Hidup dan Konsumsi Pangan dengan Profil Lipid Darah pada Pasien Dislipidemia di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DAN KONSUMSI
PANGAN DENGAN PROFIL LIPID DARAH PADA PASIEN
DISLIPIDEMIA DI RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA

BAYU SAMUDRA

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan antara Gaya
Hidup dan Konsumsi Pangan dengan Profil Lipid Darah pada Pasien Dislipidemia
Di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor,

Mei 2015

Bayu Samudra
NIM I14124042

iv

ABSTRAK
BAYU SAMUDRA. Hubungan Antara Gaya Hidup dan Konsumsi Pangan dengan
Profil Lipid Darah pada Pasien Dislipidemia di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Dibimbing oleh LILIK KUSTIYAH.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gaya hidup dan
konsumsi pangan dengan profil lipid darah pada pasien dislipidemia di RSPAD Gatot
Soebroto Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study.

Contoh adalah pria dewasa berusia lebih dari 18 tahun dengan jumlah 42 orang dan
menderita dislipidemia. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik contoh, gaya
hidup, status gizi, konsumsi pangandan profil lipid darah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa contoh dislipidemia memiliki IMT di atas batas normal yakni
sekitar 83.3%. Berdasarkan uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan positif
nyata (p18 tahun,
2. Penderita dislipidemia (contoh dengan kadar kolesterol total ≥200 mg/dL
atau trigliserida ≥150 mg/dL, atau kolesterol HDL median (Rp 4.000.000)

Sebaran data

Besar keluarga

1. Keluarga kecil (≤ 4 orang)
2. Keluarga besar (> 4 orang)

Sebaran data

Pekerjaan


1. Belum pensiun
2. Sudah pensiun

Sebaran data

Indeks Massa tubuh

1.
2.
3.
4.
5.

Kurus (0.05). Namun demikian, contoh gemuk (overweight
dan obes) cenderung memiliki profil lipid darah yang lebih buruk dibandingkan
dengan contoh yang memiliki status gizi normal, khususnya kadar kolesterol total
dan trigliserida. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin meningkatnya IMT
seseorang maka resiko memiliki profil lipid darah yang buruk semakin meningkat.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Patel (1994) dalam Hotama (2014), yang
menunjukkan bahwa seseorang dengan status gizi berlebih umumnya memiliki

kandungan lemak yang tinggi dalam tubuhnya sehingga dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah. Sejalan dengan penelitian Janssen et al. (2004) bahwa orang
yang obes cenderung terkena dislipidemia.

Lingkar pinggang
Lingkar pinggang merupakan indikator yang mengukur jaringan lemak
khususnya pada bagian abdominal. Lingkar pinggang (LP) lebih banyak digunakan
dan memberikan hasil pengukuran yang lebih baik daripada rasio lingkar pinggang
panggul (RLPP) dalam menentukan distribusi penumpukan jaringan lemak
abdominal. LP berhubungan lebih kuat terhadap gangguan metabolik yang bersifat
aterogenik daripada RLPP.
Lingkar pinggang dapat digunakan sebagai indikator pelengkap untuk
mendeteksi risiko kesehatan pada berat normal dan berlebih (Wannamethee et al.
2005). Menurut Sonmez et al. (2003), lingkar pinggang merupakan pengukuran
yang lebih mudah daripada rasio lingkar pinggang dan panggul. Pengukuran
menggunakan lingkar pinggang lebih kuat sebagai prediktor CHD (Lofgren et al.
2004). Lebih lanjut dinyatakan bahwa pria cenderung memiliki LP yang lebih besar
dibandingkan dengan wanita (Gibson 2005). Sebaran contoh berdasarkan kategori
lingkar pinggang dan profil lipid dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan kategori lingkar pinggang dan profil lipid.

Lingkar
Pinggang
Normal
Tidak normal
Total
p value

Contoh
n
%
11
26.2
31
73.8
42
100

Rata-rata (mg/dl)
Kolesterol total
Trigliserida

LDL
227.6
142.6
144.3
215.1
162.5
156.9
0.448

0.457

0.721

HDL
33.6
38.3
0.763

Rata-rata ukuran lingkar pinggang contoh secara total adalah 97.2±12.1 cm,
sehingga berisiko mengalami komplikasi metabolik. Tabel 8 menunjukkan bahwa

73.8% contoh dislipidemia memiliki lingkar pinggang tidak normal, yaitu lebih dari
90 cm.

17

Kadar trigliserida dan LDL contoh dengan lingkar pinggang tidak normal
(≥90 cm) adalah lebih tinggi dari pada contoh dengan kategori lingkar pinggang
normal (