PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2009-2015
i
PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE
2009-2015
The Effects of CAR, FDR, NPF, BOPO and QR on the Profitabilitity at PT Bank Syariah Mandiri Period 2009-2015
SKRIPSI
Oleh:
Alfauza NPM: 20120730053
FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(2)
ii
PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE
2009-2015
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.EI) Strata Satu
pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh: Alfauza NPM: 20120730053
FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(3)
i
PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE
2009-2015
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.EI) Strata Satu
pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh:
Alfauza NPM: 20120730053
FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(4)
ii
NOTA DINAS
Lamp : 3 eks. Skripsi Yogyakarta, 08 Agustus 2016 Hal : Persetujuan
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Assalamu’alaikum wr. wb.
Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat bahwa skripsi saudari:
Nama : Alfauza NPM : 20120730053
Judul : PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2009-2015
Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada Fakultas Agama Islam Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bersama ini saya sampaikan naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat diterima dan segera dimunaqasahkan.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing,
(5)
iii
PENGESAHAN Judul Skripsi
PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE
2009-2015
Yang dipersiapkan dan disusun oleh : Nama : Alfauza
NPM : 20120730053
Telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Munaqasyah Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 24 Agustus 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima:
Sidang Dewan Munaqasah
Ketua Sidang : Rozikan S.E.I., M.S.I (...) Pembimbing : Erni Suryandari, S.E, M.Si (...) Penguji : Syarif As’ad, S.EI, M.Si (...)
Yogyakarta, 24 Agustus 2016 Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dekan,
(6)
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa : Alfauza Nomor Mahasiswa : 20120730053
Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam
Judul Skripsi : PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2009-2015
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 09 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,
Alfauza
(7)
v MOTTO
Dari Musa berkata “ Ya Tuhanku, Lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untuku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
(8)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan tidak mengurangi rasa syukur kepadanya,
Skripsi ini saya persembahkan untuk mereka yang saya
cintai:
Ayah Rebuin dan Ibu Rosni yang tiada henti
mendo’akan serta memberi dukungan untuk kesuksesa
n
anaknya.
Buat kakak dan abang-abangku Bang Hairul, Bang
Zulhairil Alamsyah, Kak Beni Hartanti, Kak Hartini,
Bang Nasir Ahyundi, Kak Noryati, Bang Wewe Prianto,
Bang Denis, kak Melly, kak Welda, bang Turi, bang Heri,
mbak Dian, mas Tio, kak Fitri, yang selalu memberikan
semangat
, do’a dan dukungan buat adeknya untuk
segera menyelesaikan kuliahnya.
Buat ponakan-ponakanku della, hendri surya, fewry,
patro, sella, shinta, zelpin pratama, selly, rifky, kharida,
dika anugrah, yurri, iphe, nadhira, dan anakku Icha dan
(9)
vii
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum wr. wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2009-2015” ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan nabi Muhammad SAW, keluarga beserta sahabat-sahabatnya yang telah memberikan pencerahan di muka bumi ini.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan dan kontribusi berarti, sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Cipto, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta;
2. Dr. Mahli Zainudin Tago M.Si, selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta;
3. Syarif As‟ad S.EI, MSI, selaku Ketua Program Studi Ekonomi dan Perbankan Islam Fakultas Agama Islam;
4. Erni Suryandari, S.E, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membagi ilmu yang sangat bermanfaat, serta memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga terselesaikannya skripsi ini;
(10)
viii
6. Seluruh staf dan karyawan TU Fakultas Agama Islam yang banyak memberikan bantuan teknis selama proses pelaksanaan skripsi;
7. Terima kasih untuk keluargaku di Jogja Bapak Nazuar, ibuk Muliyana, mbak Wiska, mas Tomi, mas Fafa (Pipit), mbak Sinta dan ponakanku kak Fia, mbak Jihan, mas Izam dan dek Icha, terima kasih atas dukungan dan semangatnya.
8. Sahabatku “Armianti yang jurusan e ketukar haha makaseh ye nyol, sekarang aku lah dapat nyelesaiek semue ini, sekarang giliren kau nyelesaiek tugas kau FIGHTING SAYANG!!
9. Partner berantemku Dendri Pratama terimakasih yaa atas dukungananya, walau banyak bikin kesalnya sih.
10.Keluarga keduaku “(Kiky Fitrian yang selalu menemanin makan, bimbingan, jalan-jalan dalam keadaan apapun terima kasih ya sur, kamu FIGHTING!! Jangan males-malesan lagi biar cepat selesai), (Titi Junengsi alumni kos rossa yang selalu meluangkan waktu buat dengerin curhatan yang gak jelas, jalan, makan, makasih yaa ndul, SUKSES TERUS YAA NDUL), (Alifah R. P juga alumni kos rossa makasih yaa bund), (Ayun Y dan Putri Y makasih yaa masih jd teman 1 kos) walau udah gak di Jogja semoga silatuhrami kita gak putus aamiin.
11.Sahabatku tersayang sekali gus para penghianat yang meningkalkanku Lutfia Nur dan Tyas Pratiwi makasih yaa sis atas segala halnya yang gak bisa disebutin 1 per satu, dan semangatnya SUKSES TERUS YAA SIS.
12.Sahabatku Risda, Serli, Puspa, Titin, Ainil, Charipa, Ima, Abrar, Uda Adra, Bos Syahru, Ade, Umay, Yoska makasih yaa gengs.
13.Terima kasih buat keluarga besar EPI B 2012 dan EPI 2012 yang tidak bisa disebutkan 1 persatu.
(11)
ix
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan dunia pendidikan, khususnya bagi penulis.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Yogyakarta, 09 Agustus 2016 Penulis,
Alfauza
(12)
x DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .………...i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...iv
HALAMAN MOTTO ...v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...vi
KATA PENGANTAR ...vii
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR GAMBAR ...xiii
ABSTRAK ...xiv
TRANSLITERASI ...xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………..1
B. Rumusan Masalah ………..…13
C. Tujuan Penelitian ……….…14
D. Kegunaan Penelitian ………..……….14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK A. Tinjauan Pustaka………15
B. Kerangka Teoritik 1. Bank Syariah ……….…21
2. Profitabilitas ...………..…33
3. Capital Adenquacy Ratio ………...34
4. Financing Deposit to Ratio………....38
5. Non-Performing Financing...…………...39
6. Biaya Operasional Pendapatan Operasional...41
7. Quick Ratio...42
B. Hipotesis ………...………...42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel………..………....49
(13)
xi
B. Teknik Pengambilan Sampel……….49
C. Teknik Pengumpulan Data ………49
D. Jenis dan Sumber Data...50
E. Jenis Penelitian dan Variabel Penelita………...………50
F. Teknik Analisis Data ...53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...………..………..58
B. Analisi Statistik Deskriptif ………...…….………62
C. Uji Kualitas Data 1. Uji Normalitas …………...………....63
2. Uji Autokorelasi …...………...64
3. Uji Multikolinearitas...…...65
4. Uji Heteroskedatisitas …...………67 D. Uji Hipotesis 1. Uji Signifikansi Simultan...70
2. Uji Signifikansi Parameter Individual...71
3. Koefisien Determinasi ...73
E. Pembahasan ...74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….80
B. Keterbatasan ...81
C. Saran ...………81
DAFTAR PUSTAKA ……….……….83 LAMPIRAN
(14)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jumlah Jaringan Kantor dan Pekerja BUS ...3
Tabel 1.2 : Rasio Keuangan BUS dan UUS...5
Tabel 1.3 : Profitabilitas BSM...10
Tabel 4.1 : Prosedur Pemilihan Sampel ...58
Tabel 4.2 : Hasil Uji Statistik Deskriptif ...62
Tabel 4.3 : Hasil Uji Normalitas...64
Tabel 4.4 : Hasil Uji Autokorelasi ...65
Tabel 4.5 : Hasil Uji Multikolinearitas ...66
Tabel 4.6 : Hasil Uji Heteroskesdatisitas ...68
Tabel 4.7 : Hasil Persamaan ...69
Tabel 4.8 : Hasil Uji Signifikansi Simultan ...70
Tabel 4.9 : Hasil Uji Signifikansi Parameter...71
(15)
xiii
DAFTAR GAMBAR
(16)
xiv ABSTRACK
This study is to analyze the influence of Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing Deposit to Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF), Operating Expenses Operating Income (BOPO), and Quick Ratio (QR) on Return on Assets (ROA) of Bank Syariah Mandiri. The sampel in this study is Bank Syariah Mandiri. The analysis used in this study is an analysis of linear regression. The data used of the multipe linear analysis are panel data which are the financial statements on the first quarter of 2009 until the fourth quarter of 2015. The source of data were taken from the financial statements of Bank Syariah Mandiri.
Based on the result of multiple linear analysis test, it shows that the CAR and FDR hand no effect equally to ROA of Bank Syariah Mandiri. NPF and BOPO give significant and negative effect on ROA of Islamic Bank Mandiri while QR gives significantly positive effect to ROA of Bank Syariah Mandiri.
(17)
xv ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing Deposit to Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Quick Ratio (QR) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Mandiri. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear berganda. Data yang digunakan untuk analisis linear berganda dengan data panel yaitu laporan keuangan pada kuartal I 2009-kuartal IV 2015. Sumber data berasal dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda menunjukan bahwa CAR dan FDR tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Syariah Mandiri. NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank Syariah Mandiri sedangkan QR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA Bank Syariah Mandiri.
(18)
xvi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi adalah suatu upaya penyalinan huruf abjad suatu bahasa ke dalam abjad bahasa lain. Tujuan utama upaya transliterasi ini adalah untuk menampilkan kata-kata asal yang seringkali tersembunyi oleh metode pelafalan bunyi – atau tajwid, dalam bahasa Arab. Selain itu transliterasi juga memberikan pedoman kepada para pembaca agar terhindar dari “salah-lafal” yang bisa juga menyebabkan kesalahan dalam memahami makna asli kata-kata tertentu.
Dalam bahasa Arab, „salah-makna” akibat “salah-lafal” gampang sekali terjadi karena tidak semua hurufnya dapat dipadankan dengan huruf-huruf latin. Karenanya, kita memang terpaksa menggunakan “konsonan rangkap” (ts, kh, dz, sy, sh, dh, th, zh, dan gh) atau tambahan simbol lain (h, ..‟.. dan ..„..). Kesulitan ini masih ditambah lagi dengan proses pelafalan huruf-huruf itu, yang memang banyak berbeda, dan adanya huruf-huruf yang harus dibaca secara panjang (mad).
Sistem transliterasi yang digunakan
ﺍ a ﺥ kh ﺵ sy ﻍ gh ﻥ n ﺏ b ﺩ d ﺹ sh ﻒ f ﻭ w ﺕ t ﺫ dz ﺽ dh ﻕ q ﻩ h ﺙ ts ﺭ r ﻁ th ﻙ k ﺀ ..‟.. ﺝ j ﺯ z ﻅ zh ﻝ l ﻱ y ﺡ h ﺱ s ﻉ ..„.. ﻢ m
ā = a panjang ī = i panjang ū = u panjang
(19)
NOTADINAS
Lamp : 3 eks. Skripsi Hal : Persetujuan
Assa/amu 'a/aikum wr. wb.
Y ogyakarta, 08 Agustus 20 16
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat bahwa skripsi saudari:
Nama : Alfauza
セ@
/11?セセ@
セセセセ@
NPM : 20120730053
Judul : PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERBADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK SY ARIAH 1 MANDIRI PERIODE 2009-2015 - セ@
,.
Telah memenuhi syarat untuk diaj ukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada Fakultas Agam! Islam Prodi Muamalat Konsentrasi E konomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bersama ini saya sampaikan naskah skripsi te rsebut, dengan harapan dapat diterima dan segera dimunaqasahkan.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassal(u 'alaikum wr. wb.
Pembimbing,
*t
Emi Suryandari, S.E, M.Si
(20)
PENGESAHAN Judul Skripsi
PENGARUH CAR, F DR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFIT ABILIT ASP ADA PT BANK SY ARIAH MANDIRI PERI ODE
2009-2015
Yang dipersiapkan dan disusun oleh : Nama : Alfauza
NPM : 20120730053
Telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Munaqasyah Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 24 Agustus 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima: ::..
T\
ro
(
..:::::.. 7 'S" -
セBBGM
セMM
.セ@
"''" _ .Z
Sidang Dewan Munaqa s a h k i_-.
ᄋセG@ セ@?''-
IKetua Sidang : Rozikan S.E.I. , M.S.I
セヲ|セ@
セ@
(.... . ... )
Pembimbing : Emi Suryandari,s:E,
M.Si ,_ ( ...セ Z@
.... .NRQyN
セ@
...
)
セセ@
( ...セ@
....
)PenguJI : Syarif As' ad, S.EI, M.Si
セNj@
Y ogyakarta, 24 Agustus 2016 Fakultas Agama Islam
セセ M
(21)
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Mahasiswa : Alfauza
Nomor Mahasiswa : 20120730053
Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam
Judul Skripsi : PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK SYARIAB MANDIRI PERIODE 2009-2015
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
-
セ@
セᄋエIヲセ@
a
-<
z
セ@
GMャヲセlNNNNNNNNNMLN@セ@
..
OセM
:?
I[GiiゥGBGセ@
Yogyakarta, 09 Agustus 2016..-.
).-
"l
Yang membuat pemyataan,0
.
エjイセeセZ@
セ@
G
y
A
K
セ@ セ@
Q.MM
h
..
セ ウ[セB BBGG@
ャヲyカ
カイ セ N セオセセah@
1lllr
Alfauza
NPM. 20120730053
(22)
xiii ABSTRACK
This study is to analyze the influence of Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing Deposit to Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF), Operating Expenses Operating Income (BOPO), and Quick Ratio (QR) on Return on Assets (ROA) of Bank Syariah Mandiri. The sampel in this study is Bank Syariah Mandiri. The analysis used in this study is an analysis of linear regression. The data used of the multipe linear analysis are panel data which are the financial statements on the first quarter of 2009 until the fourth quarter of 2015. The source of data were taken from the financial statements of Bank Syariah Mandiri.
Based on the result of multiple linear analysis test, it shows that the CAR and FDR hand no effect equally to ROA of Bank Syariah Mandiri. NPF and BOPO give significant and negative effect on ROA of Islamic Bank Mandiri while QR gives significantly positive effect to ROA of Bank Syariah Mandiri.
(23)
xiv ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing Deposit to Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Quick Ratio (QR) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Mandiri. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear berganda. Data yang digunakan untuk analisis linear berganda dengan data panel yaitu laporan keuangan pada kuartal I 2009-kuartal IV 2015. Sumber data berasal dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda menunjukan bahwa CAR dan FDR tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Syariah Mandiri. NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank Syariah Mandiri sedangkan QR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA Bank Syariah Mandiri.
(24)
xv ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing Deposit to Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Quick Ratio (QR) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Mandiri. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear berganda. Data yang digunakan untuk analisis linear berganda dengan data panel yaitu laporan keuangan pada kuartal I 2009-kuartal IV 2015. Sumber data berasal dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda menunjukan bahwa CAR dan FDR tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Syariah Mandiri. NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank Syariah Mandiri sedangkan QR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA Bank Syariah Mandiri.
(25)
xvi ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing Deposit to Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Quick Ratio (QR) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Mandiri. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear berganda. Data yang digunakan untuk analisis linear berganda dengan data panel yaitu laporan keuangan pada kuartal I 2009-kuartal IV 2015. Sumber data berasal dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda menunjukan bahwa CAR dan FDR tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Syariah Mandiri. NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank Syariah Mandiri sedangkan QR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA Bank Syariah Mandiri.
(26)
xvii ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing Deposit to Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Quick Ratio (QR) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah Mandiri. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear berganda. Data yang digunakan untuk analisis linear berganda dengan data panel yaitu laporan keuangan pada kuartal I 2009-kuartal IV 2015. Sumber data berasal dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan hasil uji analisis linear berganda menunjukan bahwa CAR dan FDR tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Syariah Mandiri. NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank Syariah Mandiri sedangkan QR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA Bank Syariah Mandiri.
Kata Kunci: CAR, FDR, NPF, BOPO, QR, ROA, Bank Syariah Mandiri.
(27)
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perbankkan mempunyai peranan yang sangat penting bagi kegiatan perekonomi suatu negara. Karena peran perbankan merupakan tolak ukur dari kemajuan suatu negara. Semakin baik kondisi perbankan suatu negara, maka semakin baik pula kondisi perekonomian negara tersebut (Nur 2015: 242). Menurut Sudarsono (2013:65) fungsi dari perbankan itu sendiri adalah lembaga perantara keuangan (intermediary) antara pihak masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak kekurangan dana (defesit unit). Bank juga berperan penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat yaitu dengan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Agar daya beli atau usaha masyarakat bisa meningkat, sehingga bisa meningkatkan pembangunan ekonomi di Indonesia.
Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Lembaga keuangan syariah mulai dikenal sejak tahun 1992 itu pun telah di jelaskan didalam UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan syariah yang berperinsip pada bagi hasil. Didalam memenuhi kebutuhan masyarakat tentang perbankkan yang berlandaskan syariat islam bank syariah sudah mampu memenuhi itu semua. Tetapi landasan ini belum bisa disebut sebagai landasan hukum yang
(28)
2
kuat. Karena di UU No.7 Tahun 1992, dimana perbankan syariah hanya dikenal sebagai bank yang berprinsip pada bagi hasil yang selebihnya harus tunduk pada peraturan bank konvensional. Untuk ini diperlukan UU yang mengatur tentang perbankan syariah sendiri untuk dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah.
Berdasarkan informasi yang dimuat di www.ojk.go.id memaparkan
bahwa “Dengan diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian
nasional akan semakin signifikan”.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah mengeluarkan Fatwa No 1 Tahun 2004 tentang hukum bunga bank hukumnya haram. Perbankan syariah lahir sebagai bentuk untuk menjawab semua kekawatiran umat islam tentang praktek bunga bank (riba). Secara pengoperasiannya pun bank syariah dan bank konvensional sangat berbeda, dimana bank syariah menggunakan sistem bagi hasil (profit sharing) sedangkan bank konvensional menggunakan sistem bunga. (Isna K & Sunaryo, 2012:30).
Pada berita yang dimuat di www.dream.co.id tanggal 12 Januari 2016 memberitahukan bahwa Direktur Bisnis BNI Syariah Imam T Saptono
(29)
3
mengatakan, adanya KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah) akan membawa optimisme bagi keuangan syariah. "Ini adalah komite yang dikelola Presiden. Ia juga menyebutkan langkah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung ini adalah dengan menonjolkan keunggulan keuangan syariah dibandingkan konvensional. Sebagai contoh, dari sisi pajak. Seharusnya, pajak deposito di bank syariah bisa lebih rendah dibandingkan bank konvensional yang kini dikenai pajak 20 persen. Pasalnya, bagi hasil deposito di bank syariah hampir sama dengan pemberian dividen saham, yang saat ini hanya dikenakan pajak 5 persen.
Tantangan yang harus dihadapi perbankan syariah 2016 Seperti yang diungkapan oleh Agustianto (04/01/2016) bahwa “Semakin sengitnya persaingan di industri jasa keuangan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan syariah karena masih terkendala beberapa masalah seperti
keterbatasan modal, sumber dana, SDM dan TI” (www.infobanknews.com).
Tabel 1.1 :
Jumlah Jaringan Kantor dan Jumlah Pekerja Bank Umum Syariah 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Mei Juni Jumlah
Bank
6 11 11 11 11 12 12 12
Jumlah Kantor
711 1215 1401 1745 1998 2151 2121 2121 Jumlah
Pekerja
10348 15224 21820 24111 26717 41393 38307 38307 Sumber : Statistik Perbankan Syariah, Juni 2015
(30)
4
Dari tabel 1.1 ini membuktikan bahwa setiap tahunnya mengalami peningkatkan baik itu jumlah bank, kantor dan pekerja Bank Umum Syariah. Bersama dengan meningkatnya jumlah kantor maka bank syariah sudah membuktikan bahwa bank syariah mencoba untuk menjangkau masyarakat, dan membuka lapangan kerja yang lebih luas. Dengan meningkatnya jumlah BUS di indonesia berarti meningkat pula daya saing antar BUS maupun Bank Umum Konvensional (BUK) untuk mencari nasabah yang lebih banyak lagi.
Salah satu rasio profitabilitas yang terpenting bagi bank, baik bank konvesional maupun bank syariah adalah ROA. Dapat disebut juga dengan ROI. ROA penting sekali bagi bank karena digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan asset yang dimiliki. Rasio ROA yang tinggi menunjukan efesiensi dan efektifitas pengelolaan aset, yang berarti semakin baik (hanafi, 2010:42).
Dalam peraturan BI, bahwasanya untuk ROA minimal 1,5% yang sudah dinyatakan sehat. Ketentuan ini tidak hanya berlaku bagi bank konvensional saja, tetapi bank syariah juga berlaku. Selain itu BI telah menerbitkan sistem penilaian kesehatan khusus bank syariah. Sistem tersebut tertuang dalam peraturan bank indonesia (PBI) nomor 9/1/PBI/2007 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum berdasarkan prinsip syariah yang berlaku mulai 24 januari 2007.
(31)
5
Profitabilitas yang didapatkan oleh BSM mengalami fluktuatif (naik turun). Menurut data yang didapat pada tahun 2013 profitabilitas yang didapat BSM itu sebesar 1,53% sedangkan pada tahun 2014 dan 2015 profitabilitas yang didapat BSM hanya 0,17% dan 0,56%, sehingga belum bisa dinyatakan sehat.
Menurut Siamat (2005:46) rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas bank memperoleh laba/keuntungan. Disamping dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan, rasio profitabilitas digunakan untuk melihat keberhasilan kinerja sebuah bank. Apabila kinerja bank baik maka akan berpengaruh langsung terhadap keuntungan yang diperoleh, yaitu dengan kenaikan sebuah keuntungan, namun apabila kinerja sebuah bank buruk maka keuntungan yang didapat juga buruk.
Tabel 1.2 :
Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Sumber : Statistik Perbankan Syariah, juni 2015
Rasio 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Mei Juni CAR 10,77% 16,25% 16,63% 14,13% 14,42% 15,74% 14,29% 14,09% ROA 1,48% 1,67% 1,79% 2,14% 2,00% 0,79% 1,09% 0,89% ROE 26,09% 17,58% 15,73% 24,06% 17,24% 5,85% 7,98% 7,98% NPF 4,01% 3,02% 2,52% 2,22% 2,62% 4,33% 4,76% 4,73% FDR 89,70% 89,94% 88,94% 100,00% 100,32% 91,50% 94,69% 96,52% BOPO 84,39% 80,54% 78,41% 74,97% 78,21% 94,16% 93,53% 94,22%
(32)
6
Dari tabel 1.2 diatas maka dapat di jelaskan bahwa, Capital Adequecy Ratio (CAR) pada tahun 2009 sebesar 10,77% mengalami peningkatan menjadi 16,25% dan 16,63% pada tahun 2010 dan 2011. Tetapi pada tahun 2012 dan 2013 CAR mengalami penurunan menjadi 14,13% dan 14,42%. Dari tabel diatas itu kita bisa melihat bahwa pertumbuhan CAR setiap tahunnya mengalami penurunan dan peningkatan hingga Juni 2015. Capital Adequecy Ratio (CAR), merupakan rasio yang berkaitan dengan faktor permodalan, yang berfungsi untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank. Semakin tinggi rasio CAR bearti menunjukan bahwa semakin kuat kemampuan lembaga keuangan tersebut untuk menanggung resiko dari setiap pembiayaan atau aktiva produktif yang beresiko serta dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap profitabilitas (Mudrajat Kuncoro dan Suhardjono, 2002: 573).
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank. Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak ketiga. Tinggi rendahnya rasio ini menunjukan tingkat likuiditas bank tersebut (Muhammad, 2005:55). Semakin tinggi FDR laba yang diperoleh bank semakin meningkat dengan asumsi bank mampu menyalurkan pembiayaan secara efektif. Dari tabel 1.2 dapat kita lihat bahwa FDR dari tahun 2009-2013 mengalami peningkatan dari 89,70% menjadi 100,32%, kemudian pada tahun 2014 FDR menurun menjadi 91,50%.
(33)
7
Non Performing Financing (NPF) merupakan pembiayaan yang dalam pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang diinginkan. Rasio ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio NPF menunjukan semakin buruk kualitas pembiayaannya (Taswan, 2010:166). NPF pada tahun 2009-2012 mengalami penurunan dari 4,01% menjadi 2,22%, ini menunjukan bahwa kinerja bank sudah menunjukan hasil yang bagus. Tetapi pada tahun 2013- juni 2015 nilai NPF terus mengalami kenaikan dari 2,62% menjadi 4,73%, ini menunjukan bahwa terjadi pembiayaan bermasalah yang akan memperburuk kinerja keuangan perbankan.
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasional. Menurut BI BOPO yang memiliki efisiensi yang tinggi adalah yang memiliki nilai kurang dari 90%, sedangkan jika diatas 90% bahkan mendekati 100% maka tingkat efisiensinya dianggap rendah. BOPO pada tahun 2009-2012 terus mengalami penurunan dari 84,39% menjadi 74,97%, ini menunjukan bahwa laba yang didapat semakin besar. Berbeda dengan tahun berikutnya nilai BOPO terus mengali peningkat, ini menunjukan bahwa terjadi ketidak efesiensian.
Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinnya, oleh karena itu semakin tinggi nilai ROA maka akan semakin baik (Gita, 2012:236). Nilai ROA pada tahun 2009-2012 terus meningkat, dari 1,48% menjadi 2,14%.
(34)
8
Tetapi berbeda dengan tahun berikutnya ROA terus mengalami penurunan hingga juni 2015 menjadi 0,89%.
Dalam pertumbuhannya, bank harus memperhatikan tingkat kesehatan bank tersebut. Tingkat kesehatan bank umum telah dijelaskan dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 6/10/PBI/2004, peraturan tersebut menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penilaian dalam tingkat kesehatan bank pada pasal 3 yaitu: Permodalan (Capital), kualitas asset (Asset Quality), manajemen (Management), rentabilitas (Earning), likuiditas (Liquidity), sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to market risk).
Pada setiap faktor, BI dengan rinci membahas komponen-komponen penilaian. Seperti dalam faktor permodalan komponen yang dinilai ialah kemampuan bank dalam mengcover asset bermasalah, kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan, rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha, akses kepada sumber permodalan dan kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank (Peraturan Bank Indonesia, No.6/10/PBI/2004) (Sani & Maftukhatusolikhah, 2015:2).
Menurut Agus Daryanto, perlu diingat oleh semua banker bahwa setiap kali menghadapi masalah likuiditas bahwa tidak ada bank yang bangkrut karena rentabilitas, suatu bank akan bangkrut karena masalah likuiditas (Sani & Maftukhatusolikhah, 2015:2). Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur likuiditas dari suatu bank selain dari Financing to Deposit Ratio
(35)
9
(FDR) adalah Quick Ratio, rasio ini berasal dari pos likuiditas yang diformulasikan dengan perbandingan asset lancar terhadap hutang lancar (Mamduh dan Halim, 2004:77).
Kemampuan bank dalam menghasilkan laba dapat menjadi tolak ukur kinerja bank tersebut. Semakin tinggi profitabilitas sebuah bank, artinya semakin baik pula kinerja keuangan bank tersebut. Untuk mengukur kinerja profitabilitas adalah Return On Equity (ROE) dan Return On Asset (ROA). Return On Equity (ROE) menunjukan kemampuan bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan net income, sedangkan Return On Asset (ROA) menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimilikinya.
Dapat diambil disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) fokus pada kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan dalam operasi usahannya, dalam menentukan tingkat kesehatan bank yang pada akhirnya dapat mencerminkan keberlanjutan kinerja keuangan suatu bank, bank indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya laba berdasarkan Return On Asset (ROA) karena bank indonesia lebih mementingkan profitabilitas suatu bank yang diukur dgn aset yang semakin besar dananya dihimpun dari simpanan masyarakat (Dendawijaya:119).
Alasan dipilihnya Return On Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja karena Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar
(36)
10
Return On Asset (ROA) bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.
Berdasarkan beberapa perhitungan rasio diatas, peneliti akan memfokuskan pada PT. Bank Syariah Mandiri karena BSM merupakan bank syariah dengan aset tertinggi Rp 70,799 triliun (www.syariahmandiri.co.id). Dengan tingkat keberhasilan seperti ini maka Bank Syariah Mandiri harus mempertahankan kinerjanya agar dapat melaksanakan kewajibannya kepada nasabah. Kemudian pencapaian laba BSM mengalami peningkatan yang cukup siknifikan dibandingkan tahun 2014 yang senilai Rp 72 miliar naik 303,4% menjadi Rp290 miliar ditahun 2015 (www.finansial.bisnis.com).
Tabel 1.3 :
Profitabilitas BSM Berdasarkan Return on Assets (ROA) Tahun 2009-2015
Tahun Laba Bersih Total Aktiva Profitabilitas (%) 2009 290.942.000 22.036.000 2,23
2010 418.519.000 32.481.000 2,21
2011 551.070.000 48.671.000 1,95
2012 805.690.000 54.229.000 2,25
2013 651.240.000 63.965.000 1,53
2014 71.778.000 66.942.000 0,17
2015 289.576.000 70.369.000 0,56
(37)
11
Tabel diatas menunjukan bahwa profitabilitas BSM dari tahun 2009-2015 ini mengalami fluktuatif (naik turun). Ini bisa dilihat dari tahun 2009 ke tahun 2010 terus mengalami penurunan dari 2,23% menurun menjadi 2,21% , dan terus mengalami menurun pada tahun 2011 menjadi 1,95%. Penurunan yang terjadi dari 2010 ke 2011 itu sebesar 0,26%. Namun pada tahun 2012 profitabilitas BSM mengalami peningkatan dari 1,95% meningkat menjadi 2,25%. Tetapi terjadi penurunan nilai profitabilitas pada tahun 2013 ke tahun 2014, dari 1,53% turun menjadi 0,17%. Dan pada tahun 2015 kembali meningkat sebesar 0,39% sehingga menjadi 0,56%. Hal ini terjadi karena adanya pembukaan kantor cabang yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM).
Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa profitabilitas BSM mengalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2013 ke tahun 2014 yaitu sebesar 1,36% dari 1,53% menjadi 0,17%. Salah satu penyebab terjadinya penurunan profitabilitas pada tahun 2014 ini disebabkan penurunan perolehan laba bersih. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh faktor ekspansi rendah, jadi kita sediakan tambahan dana pencadangan menurut Agus Sudiarto, Direktur Utama BSM (http://ekonomi.inilah.com).
Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank milik pemerintah pertama yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah. Secara struktural, BSM berasal dari Bank Susila Bakti (BSB), sebagai salah satu anak perusahaan dilingkup Bank Mandiri (ex BDN), yang kemudian dikonversikan menjadi
(38)
12
bank syariah secara penuh. Dalam rangka melancarkan proses konversi menjadi bank syariah, BSM menjalin kerja sama dengan Tazkia Institute, terutama dalam bidang pelatihan dan pendampingan konversi.
Sebagai salah satu bank yang dimiliki oleh Bank Mandiri yang memiliki aset ratusan triliun dan networking yang sangat luas, BSM memiliki beberapa keunggulan komparatif dibanding pendahulunya. Demikian juga perkembangan politik terakhir di Aceh menjadi blessing in disguise bagi BSM. Hal ini karena BSM akan menyerahkan seluru cabang Bank Mandiri di Aceh kepada BSM untuk dikelola secara syariah. Langkah besar ini jelas akan menggelembungkan aset BSM dari posisi pada akhir tahun 1999 sejumlah Rp 400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah) menjadi diatas 2 hingga 3 triliun. Perkembangan ini diikuti pula dengan peningkatan jumlah cabang BSM, yaitu dari 8 menjadi lebih dari 20 buah (Antonio, 2001:26-27)
Penelitian ini merupakan kompilasi dari penelitian : Wibowo & Syaichu (2013), Fauziyah (2015), dan Sani & Maftukhatusolikhah (2015) Terdapat perbedaan dengan penelitian ini yaitu: Pertama berdasarkan dari variabel-variabel penelitian, peneliti lebih memfokuskan menggunakan variabel-variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, QR sebagai variabel independen, dan ROA sebagai variabel dependen. Alasan ROA digunakan sebagai variabel dependen karena tingkat Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu yang diukur dari aset yang dananya
(39)
13
berasal dari sebagian besar dana simpanan masyarakat (Wibowo & Syaichu, 2013: 2). Kedua berdasarkan dari objek dan periode yang diteliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai objek penelitiannya. Sedangkan untuk periode peneliti menggunakan kuartal I 2009
– kuartal IV 2015.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “PENGARUH CAR, FDR, NPF, BOPO DAN QR TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2009-2015”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada uraian latal belakang di atas, maka pokok permasalahan yang diajukan adalah:
1. Apakah Capital Adenquacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri?
2. Apakah Financing Deposit to Ratio (FDR) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri?
3. Apakah Non-Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri?
4. Apakah Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri?
5. Apakah Quick Ratio (QR) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri?
(40)
14
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris apakah:
1. CAR (Capital Adenquacy Ratio) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri.
2. FDR (Financing Deposit to Ratio) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri.
3. NPF (Non-Performing Financing) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri.
4. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri.
5. QR (Quick Ratio) berpengaruh terhadap profitabilitas pada PT. Bank Syariah Mandiri.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Praktis
Bagi intansi terkait (PT. Bank Syariah Mandiri), hasil penelitian ini diharapkan jadi acuan dalam mengambil kebijakan khususnya dalam meningkatkan protabilitas bank.
2. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan sebagai bahan referensi dan acuan bagi penelitian selanjutnya.
(41)
15
BAB II
LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA
Sebagai bahan referensi dan rujukan terhadap analisis hasil penelitian ini maka diperlukan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu:
Penelitian dari Fauziyah (2015) yang berjudul “Analisis Pengaruh, Non Performing Financing (NPF), Financing Deposit to Ratio (FDR), Capital Adenquacy Ratio (CAR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Laba Bank Umum Syariah (Studi Kasus BRI Syariah, BCA
Syariah, Bukopin Syariah, dan Bank Muamalat)”. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisi regresi data panel dan analisis du pont. Hasil dari penelitian ini menunjukan secara simultan bahwa dari semua variabel independen yaitu NPF. FDR, CAR, BOPO secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan secara parsial NPF,FDR dan CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Dan BOPO bepengaruh negatif signifikan terhadap ROA.
Sedangkan dalam analisis du pont bahwa ROA BRI Syariah menurun pada periode 2011 dan BCA Syariah pada periode 2011-2012 disebabkan karena NPM menurun, sedangkan Bukopin Syariah menurun pada 2011 karena TATO menurun dan pada 2013 karena NPM menurun. ROA menurun pada BRI Syariah, BCA Syariah dan Bukopin Syariah karena ketiga Bank Umum
(42)
16
Syariah tersebut tergolong bank baru sehingga masih banyak memerlukan biaya-biaya untuk pengembangan usaha. Sedangkan ROA Bank Muamalat walaupun mengalami kenaikan tetapi masih masuk dalam kriteria kurang sehat karena pada periode penelitian beban operasional lainnya yang dikeluarkan Bank Muamalat Meningkat. Peningkatan beban operasional lainnya dikarenakan peningkatan beban pegawai. Peningkatan beban kepegawaian sejalan dengan penambahan jumlah pegawai dan jaringan kantor.
Penelitian oleh Mawaddah (2015) dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah”. Metode yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis), dengan variabel penelitian terdiri dari pembiayaan, NIM, NPF dan ROA. Dimana hasil penelitian menunjukan Pembiayaan berpengaruh langsung terhadap Return On Asset (ROA) sebesar 2,45%. Net Interest Margin (NIM) berpengaruh langsung terhadap Return On Asset sebesar 6,45%. Non Performing Finance (NPF) berpengaruh langsung terhadap Return On Asset (ROA) sebesar 4,32%. Pembiayaan berpengaruh tidak langsung terhadap Non Performing Finance (NPF) sebesar 2,77%. Net Interest Margin (NIM) berpengaruh tidak langsung terhadap Non Performing Finance (NPF) sebesar 2,77%. Dapat dijelaskan bahwa variasi ROA paling dominan dipengaruhi secara langsung oleh Pembiayaan dan NIM. Sedangkan Pembiayaan dan NIM tidak berpengaruh langsung oleh NPF.
Penelitian oleh Sani & Maftukhatusolikhah (2015) dengan judul
“Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Quick Ratio (QR) terhadap Return On Assets (ROA) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia 2011-2013”.
(43)
17
Metode yang digunakan adalah analisi regresi linier berganda dengan variabel penelitian terdiri dari CAR, QR dan ROA. Dimana hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan variabel Quick Ratio (QR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets (ROA) perbankan selama periode pengamatan.
Penelitian oleh Riyadi & Yulianto (2014) dengan judul “ Pengaruh
Pembiayan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Financing To Deposit Ratio (FDR) Dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia”. Metode penelitian yang digunakan adalah analisi linear berganda dengan variabel penelitian terdiri dari ROA, Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaaan Jual beli, FDR dan NPF. Dimana hasil penelitian menunjukan Pembiayaan bagi hasil, jual beli, FDR dan NPF berpengaruh secara simultan terhadap ROA bank umum syariah devisa.
Penelitian oleh Wibowo & Syaichu (2013) dengan judul “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah”. Metode yang digunakan adalah asumsi klasik, analisis regresi berganda dan uji hipotesis dengan variabel penelitian terdiri dari CAR, BOPO, NPF, Inflasi dan Bunga. Dimana hasil penelitian menunjukan BOPO berpengaruh signifikan negative terhadap ROA sedangkan variable CAR, NPF, Inflasi dan Suku Bunga tidak berpengaruh.
Penelitian Pauziyah (2013) dengan judul “Pengaruh Penyaluran Pembiayaan, Financing To Deposit Ratio (FDR) Dan Non Performing
(44)
18
Financing (NPF) Terhadap Laba PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2005-2012”. Metode penelitian yang digunakan adalah Ordinary Least Square, dengan variabel penelitian terdiri dari Penyaluran Pembiayaan, FDR, NPF dan Laba. Dimana hasil penelitian menunjukan seluruh variabel yang diujikan berpengaruh positif signifikan terhadap laba kecuali variabel NPF yang berpengaruh negatif signifikan terhadap laba. Secara bersama-sama keempat variabel dependen yaitu pembiayan, FDR dan NPF mempengaruhi laba sebesar 86% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel penelitian lain diluar model.
Penelitian oleh Alhamditia & Heykal (2013) dengan judul “Analisis Estimasi dan Faktor-Fakror yang mempengaruhi Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia (studi kasus PT Bank Syariah Mandiri periode 2008-2011)”. Menggunakan analisi regresi, hasil penelitian menunjukan pada Bank Syariah Mandiri, tingkat pembiayaan bagi hasil (MMR), permodalan (CAR), efisiensi operasi (BOPO), dan likuiditas (FDR) berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap tingkat profitabilitas Bank Syariah Mandiri. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa dua dari tiga model estimasi profitabilitas memiliki nilai F hitung yang lebih kecil
daripada 0,05 (α) yaitu pada model ROA dan ROE. Karena itu, dapat diartikan
bahwa pada kedua model tersebut (ROA dan ROE) memiliki variabel independen (MMR, CAR, BOPO, dan FDR) yang secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependennya.
Penelitian oleh Julita (2013) dengan judul “Pengaruh Likuiditas
(45)
19
Indonesia (BEI)”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kausatif dengan variabel penelitian Loan to Depositratio Ratio, Loan To Assets Ratio, Quick Ratio dan Return On Assets. Dimana hasil penelitian Loan to Depositratio Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan ROA, tidak signifikanya hasil penelitian ini kemungkinan diakibatkan adanya kredit macet. Loan To Assets Ratio (LAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, sedangkan Quick Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
Penelitian oleh Anto & Wibowo (2012) dengan judul “Faktor-Faktor Penentu Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariad di Indonesia”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model regresi kointegrasi. Dengan variabel penelitian terdiri dari ROE, INF, GDP, Tingkat suku bunga (SBI), Pansa pasar (MKSH) dan Jumlah uang yang beredar (MON). Dimana hasil penelitian menunjukan Secara bersama-sama variabel independen yang terdiri dari pendapatan nasional, inflasi, tingkat suku bunga, pangsa pasar dan jumlah uang yang beredar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank syariah yang diproksikan dengan return on equity (ROE). Secara parsial hanya variabel tingkat suku bunga yang berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank umum syariah secara signifikan. Sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah. Dalam jangka pendek pengaruh variabel makro ekonomi terhadap profitabilitas bank syariah sebesar 55,18% dan dalam jangka panjang sebesar 52,11%.
(46)
20
Penelitian oleh Ervani (2010) dengan judul “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ration, Loan to Deposit Ratio dan Biaya Operasional Bank terhadap Profitabilitas Bank Go Public di Indonesia periode 2000-2007”. Analisis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptip kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan panel data regression model. Metode yang digunakan adalah Generalized Least Square (GLS). Hasil penelitian menunjukkan Pengaruh Variabel CAR, LDR, BOPO terhadap profitabilitas 21 bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi selama periode penelitian tahun 2000-2007 menunjukkan hasil bahwa variabel CAR, LDR, BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank dan memiliki tanda koefisien yang sesuai dengan teori.
Penelitian oleh Ariyani (2010) dengan judul “Analisis Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF terhadap Profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini regresi berganda dengan variabel penelitian CAR, FDR, BOPO, NPF dan ROE. Dimana hasil penelitian dilihat dari R-squared sebesar 0,799 yang berarti bahwa 79,9% profitabilitas mampu dijelaskan oleh variabel independen yang digunakan dalam model (CAR, FDR, BOPO, NPL) dansisanya sebesar 20,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang digunakan. Dari pengujian F statistik dengan menggunakan a = 5% diperoleh F-tabel sebesar 2,64 sementara diperoleh F-statistik sebesar 34,72 yang berarti F-statistik > F-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan Uji t, dapat
(47)
21
diketahui bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan variabel CAR dan BOPO terhadap profitabilitas Bank Muamalat, sedangkan variabel FDR dan NPF secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank Muamalat.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu: Pertama berdasarkan dari variabel-variabel penelitian, peneliti lebih memfokuskan menggunakan variabel CAR, FDR, NPF, BOPO QR dan ROA. Kedua berdasarkan dari objek dan periode penelitian yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai objek penelitian sedangkan untuk periode penelitian, peneliti menggunakan kuartal I 2009 – IV 2015.
B. KERANGKA TEORITIK 1. BANK SYARIAH
a. Pengertian Bank
Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa Prancis, dan dari banco dalam bahasa Italia, yang berart peti/lemari atau bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya (Arifin, 2002:2). Pengertian Bank juga terdapat dalam Undang-Undang No.10/1998 pasal 2 butir 2, yang berbunyi:
(48)
22
Bank adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Dictionary of Banking and Financial Serviceby Jerry Rosenberg bahwa yang dimaksud bank adalah lembaga yang menerima simpanan giro, deposito, dan membayar atas dasar dokumen yang ditarik pada orang atau lembaga tertentu, mendiskonto surat berharga, memberikan pinjaman dan menanamkan dananya dalam surat berharga (Taswan, 2010:6)
Kata “bank” sebagai istilah lembaga keuangan tidak pernah
disebutkan secara eksplisit dalam Al Qur’an. Namun jika yang dimaksud
adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, serta hak dan kewajiban, maka semua itu disebut secara jelas, seperti zakat, shadaqah, ghonimah (rampasan perang), bai’(jual-beli), dain (hutang dagang), maal (harta) dsb., yang memiliki konotasi fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi (Sudarsono, 2008:29).
Lembaga-lembaga itu pada akhirnya bertindak sebagai individu,
yang dalam konteks fiqh disebut “Syakhsyiyyah al I’tibariyyah” atau
“Syakhsyiyyah al Ma’nawiyah”. Dalam hal akhlaq, Al Qur’an
menyebutkannya secara eksplisit, baik dalam kisah maupun perintah. Konsep accountability, misalnya, terletak pada ayat-ayat yang paling panjang dan berupa perintah-perintah (QS Al-Baqarah: 282-283).
(49)
23
Demikian pula konsep trust (amanah) (QS Al-Baqarah: 283), dan keadilan (diantaranya QS 4: 4, 128, 135, 5:8).
ۚ ا ُل ِدْلَ ّلَ ل لع ٍ د لق ُ آل لش د ُك ل ردجلي لّل ۖ طدس قدل ب لءالِل ُش َ ل ي ا لق ا ُ ُك ا ُ ل آ ل ي ذ لا ل ّيلَ لي
ُ ل دْلَ ل ب اري بلٌ ل ّ إ ۚ ل ّ ا ُق َال ۖ ل دق ت ل ُ لردقلَ ل ُه ا ُل ِدعا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Adapun jenis bank ditinjau dari berbagai segi ialah sebagai berikut (Direktori Bank Indonesia):
1) Dilihat dari segi fungsinya, contohnya Bank Sentral dan Bank Umum.
2) Dilihat dari segi kepemilikannya, contohnya Bank Milik Negara (BUMN), Bank Milik Swasta dan Bank Milik Koperasi.
3) Dilihat dari segi status, terdiri dari bankdevisa dan bank non devisa. 4) Dilihat dari segi bentuk kegiatan operasionalnya, terdiri dari Bank
Konvensional dan Bank Syariah.
5) Dilihat dari segi badan hukumnya, yaitu: Bank Berbentuk Perseroan Terbatas, Bank Berbentuk Firma, Bank Berbentuk Badan Usaha Perseorangan dan Bank Berbentuk Koperasi.
(50)
24
b. Pengertian Bank Umum Syariah
Pada umumnya yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran, serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah (Sudarsono, 2008:29). Menurut undang-undang no 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 1:
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
Bank Umum Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum sering disebut dengan bank komersil (commercial bank) (Kasmir, 2012: 32).
c. Fungsi Bank Syariah
Berdasarkan Pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Bank Syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Dalam beberapa literatur perbankan syariah setidaknya memiliki empat fungsi, yaitu (Rizal Yaya dkk, 2014:48):
(51)
25
1. Fungsi Manajer Investasi;
Dimana dalam fungsi ini bank syariah bertindak sebagai manajer investasi dari nasabah penghimpun dana untuk menyalurkan dana tersebut ke kegiatan atau usaha yang produktif, sehingga dapat menghasilkan keuntungan.
2. Fungsi Investor;
Dalam fungsi ini bank syariah berperan sebagai inverstor (pemilik dana) yang akan meninvestasikan dananya dalam produk penyaluran dana. Penanaman dana dilakukan pada sektor-sektor usaha yang produktif dan tidak melanggar ketentuan syariah.
3. Fungsi Sosial;
Ada dua instrumen yang dijalankan bank syariah dalam menjalankan fungsi sosialnya, yaitu instrumen Zakat, Infak, Sadaqah, dan Wakaf (ZISWAF) dan instrumen qardhul hasan.
4. Fungsi Jasa Keuangan
Fungsi jasa keuangan yang dijalankan bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional, seperti memberikan layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji, letter of credit, dan lain sebagainya
d. Tujuan Bank Syariah
Bank syariah mempunyai beberapa tujuan diantaranya, sebagai berikut (Sudarsono, 2008:45);
1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara Islam, khususnya yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar
(52)
26
dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha/ perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan), dimana jenis-jenis usaha tersebut selain diarang dalam Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi rakyat.
2. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan data
3. Untuk meningkatakan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya kemandirian usaha.
4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya merupakan program utama dari negara-negara yang sedang berkembang. Upaya bank syariah didalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap seperti program pembinaan pengusaha produsen, pembinaan perdagangan perantara, program pembinaan konsumen, program pengembangan modal kerja dan program pengembangan usaha bersama.
5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas bank syariah akan mampu menghindari persaingan yang tidak sehat antara lembaga keuangan.
(53)
27
6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank non-syariah.
e. Produk Bank Syariah
Untuk memenuhi kebutuhan modal dan pembiayan, bank syariah memiliki ketentuan-ketentuan yang berbeda dengan bank konvesional. Secara umum piranti-piranti yang digunakan bank syariah terdiri dari tiga kategori, (Sudarsono, 2008:65-88) yaitu:
1) Produk penghimpunan dana (funding)
Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan dan deposito. Prinsip yang diterapkan adalam bank syariah adalah: a. Prinsip Wadiah
Wadiah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki. Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhammah yang diterapkan pada produk rekening giro. Berbeda dengan wadiah amanah, pada prinsipnya hanya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.
b. Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai sahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut dapat digunakan bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah atau ijarah seperti yang telah
(54)
28
dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Bila bank menggunakan untuk melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan, maka prinsip mudharabah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Mudharabah mutlaqah
Penerapan mudharabah muthalaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis himpunan dana yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
2) Mudharabah muqayyadah on balance sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (retricted investnent) dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya, disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakann dengan akad tertentu, atau disyaratkan untuk nasabah tertentu.
3) Mudharabah muqayyadah off balance sheet
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat
(55)
29
tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksaan usahanya.
2) Produk penyaluran dana (funding)
Penyaluran dana bank syariah dilakukan dengan berbagai metode, seperti jual-beli, bagi hasil, pembiayaan, pinjaman dan investasi khusus.
a. Prinsip jual-beli (ba’i)
Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Ada tiga jenis jual-beli yang dijadikan dasar dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbangkan syariah, yaitu:
1) Ba’i al-murabaha
Murabaha adalah jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah. Dalam murabahah, penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu. 2) Ba’i as-Salam
Dalam jual-beli ini nasabah sebagai pembeli dan pemesan memberikan uangnya di tempat akad sesuai dengan harga barang yang dipesan dan sifat barang telah disebutkan sebelumnya. Uang yang tadi
(56)
30
diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai penerima pesanan dan pembayaran dilakukan dengan segera.
3) Ba’i al-Istishna
Ba’i al-Istishna merupakan bagian dari ba’i Assalam namun ba’i al -Istishna biasa digunakan dalam bidang manufaktur. Seluruh ketentuan ba’i al-Istishna mengikuti ba’i Assalam namun pembayarannya dapat dilakukan beberapa kali pembayaran.
b. Prinsip Sewa (Ijarah)
Ijarah adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa. Dalam hal ini, bank menyewakan peralatan ini kepada nasabah dengan biaya yang telah ditetapkan secara pasti sebelumnya.
c. Prinsip Bagi Hasil
Produk pembiayaan bank syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil terdiri dari:
1) Musyarakah
Musyarakah atau Syirkah merupakan kerjasama antara kedua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontrinusi dana dengan keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
2) Mudharabah
Mudharabah adalah akad kgerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal,
(57)
31
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
d. Akad Pelengkap
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan biasanya diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditunjukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul. Adapun akad-akad pelengkap, yaitu:
1) Hiwalah
Hiwalah adalah memindahkan hutang dari tanggungan orang yang berhutang (muhil) menjadi tanggungan orang yang berkewajiban membayar hutang (muhal alaih).
2) Rahn
Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.
(58)
32
3) Qard
Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tana mengharapkan imbalan.
4) Wakalah
Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak pertama kepada orang lain sebagi pihak kedua dalam hal-hal yang diwakilkan.
5) Kafalah
Khafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
3) Produk Jasa Perbankan
Bank syariah dapat melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa:
a. Sharf (jual beli valuta asing)
Shaf adalah jual beli mata uang yang tidak sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan untuk jasa beli tersebut.
(59)
33
Kegiatan Ijarah ini adalah menyewa simpanan (safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian). Bank dapat imbalan sewa dari jasa-jasa tersebut.
2. PROFITABILITAS
Profitabilitas adalah alat ukur menganalisa atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan (Dendawijaya, 2005:118). Profitabilitas atau disebut dengan rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Analisis profitabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapaioleh bank bersangkutan. Tingkat profitabilitas suatu bank sangat ditentukan oleh manajemen yang baik dan faktor modal. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin tepat manajemen dalam melakukan penempatan dana dari bank yang bersangkutan, bearti bank itu semakin efisiensi dalam penempatan dananya.
Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas adalah Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA) merupakan rasio utama yang digunakan dalam menganalisis profitabilitas perbankan. Return On Asset (ROA) digunakan untuk menilai kemampuan manajemen bank dalam mengelola seluruh aset bank untuk menciptakan pendapatan berupa laba yang dihitung berdasarkan
(60)
34
perbandingan laba bersih dengan rata-rata aset total (Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010).
3. Capital Adenquacy Ratio (CAR)
Modal merupakan salah satu faktor penting bagi perkembangan dan kemajuan bank sekaligus berfungsi sebagai penjaga kepercayaan masyarakat. Setiap penciptaan aktiva, disamping berpotensi menghasilkan keuntungan juga berpotensi menimbulkan kerugian. Oleh sebab itu modal harus digunakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas investasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana-dana pihak ketiga. Peningkatan peran aktiva sebagai penghasil keuntungan harus diikuti dengan pertimbangan risiko yang mungkin akan timbul untuk melindungi kepentingan para pemilik dana (Arifin, 2009:158).
a. Fungsi Modal Bank
1) Sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian lainnya. Dalam fungsi ini modal memberikan perlindungan terhadap kegagalan atau kerugian bank dan perlindungan terhadap dana pihak ketiga. Karena tingginya persentase aset bank yang dibiayai dana deposan, maka seharusnya jumlah modal cukup untuk perlindungan terhadap deposan (Arifin, 2009:159).
2) Sebagai dasar penetapan batas maksimum pemberian kredit. Melalui pembatasan ini bank sentral memaksa bank untuk melakukan
(61)
35
deverifikasi kredit mereka agar dapat melindungi diri terhadap kegagalan kredit dari satu individu debitur (Arifin, 2009:159)
3) Sebagai dasar perhitungan bagi para partisipan pasar untuk mengevaluasi tingkat kemampuan bank secara relatif dalam menghasilkan keuntungan (Arifin, 2009:160).
b. Sumber Modal Bank
Modal bank dapat dibagi menjadi dua, yaitu modal inti atau modal pelengkap (Darmawi,2011:84). Modal inti adalah modal sendiri, yaitu dana yang belasal dari para pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Pada umumnya modal inti terdiri dari (Arifin, 2009:58).
1) Modal yang disetor oleh para pemegang saham yang merupakan sumber utama dari modal perusahaan disebut saham. Sumber dana ini hanya akan timbul apabila pemilik meyertakan dananya pada bank melalui pembelian saham, dan untuk penambahan dana berikutnya dapat dilakukan oleh bank dengan mengeluarkan dan menjual saham baru.
2) Cadangan, yaitu sebagai laba bank yang tidak dibagi, yang disisihkan untuk menutup timbulnya risiko kerugian dikemudian hari.
3) Laba ditahan, yaitu sebagai laba yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham sendiri diputuskan untuk ditanam kembali dalam bank melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
(62)
36
Modal pelengkap terdiri dari cadangan yang dibentuk tidak dari laba setelah pajak dan pinjaman yang sifatnya dipersamakan dengan modal dalam hal tertentu, dalam keadaan lain dapat dipersamakan dengan utang. Modal pelengkap terdiri dari : (Darmawi, 2011:85).
1) Modal pinjaman meliputi sejumlah instrumen finansial yang mempunyai karakteristik kombinasi antara ekuitas dan hutang. Ciri-cirinya tidak dijamin pengembaliannya oleh bank yang bersangkutan, tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik modal tanpa persetujuan Bank Indonesia (BI), dapat dipergunakan oleh bank untuk menutupi kerugian, pembayaran bunga dapat ditangguhkan, bila bank merugi atau laba bank tidak mendukung untuk pembayaran tersebut. 2) Pinjaman subordinasi (maksimum 50% dari modal inti).
3) Peningkatan harta saham pada portofolio tersedia untuk dijual (50%). 4) Cadangan revaluasi aktiva tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari
selisih penilaian kembali aktiva tetap mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Pajak.
5) Cadangan umum PPAP yaitu, cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba/rugi tahun berjalan, dengan maksud menampung kerugian yang timbul pada aset produktif (maksimum 1,25% dari ATMR).
(63)
37
c. Kecukupan Modal Bank
Tingkat kecukupan modal bank dinyatakan dengan suatu rasio tertentu yang disebut rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). Tingkat kecukupan modal bank dapat diukur dengan cara membandingkan modal dengan dana pihak ketiga dan membandingkan modal dengan aktiva berisiko (Arifin, 2009:162). Dalam pengertiannya CAR merupakan perbandingan modal bank dengan aktiva tertimbang menurut resiko. Semakin tinggi CAR mengindikasihkan bank tersebut semakin sehat permodalannya (Taswan, 2010:166).
d. Penetapan CAR untuk Perbankan di Indonesia
Bank Indonesia (BI) telah menetapkan ketentuan tentang aspek permodalan bank-bank syariah. Bank syariah wajib menyediakan CAR minimal 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko, yaitu risiko penyaluran dana dan risiko pasar, dalam hal ini risiko nilai tukar (Arifin, 2009:164).
e. Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD)
Batas maksimum penyaluran dana (BMPD) adalah persentase maksimum realisasi penyaluran dana yang diperkenalkan terhadap modal bank. Ketentuan pemberian BMPD menurut Peraturan Bank Indonesia No.13/5/PBI/2011 adalah sebagai berikut:
(64)
38
1) BMPD kepada pihak terkait.
a) Penyaluran dana kepada seluruh pihak terkait ditetapkan paling tinggi 10% dari modal bank.
2) BMPD kepada pihak tidak terkait.
a) Penyaluran dana dalam bentuk penempatan dana antara bank yang merupakan pihak tidak terkait ditetapkan paling tinggi 20% dari modal bank.
b) Penyaluran dana dalam bentuk penyimpanan kepada satu nasabah penerima fasilitas yang merupakan pihak tidak terkait ditetapkan paling tinggi 20% dari modal bank.
c) Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan kepada satu kelompok nasabah penerima fasilitas yang merupakan pihak tidak terkait ditetapkan paling tinggi 30%.
4. Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR merupakan perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank. Rasio ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak ketiga. Tinggi rendanya rasio ini menunjukan tingkat likuiditas bank tersebut. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993, besarnya FDR ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak melebihi jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun asalkan tidak melebihi 110% (Muhammad, 2005:55).
(65)
39
Besarnya FDR minimum adalah 89% dan maksimum FDR adalah 115% (Taswan, 2010:322). Semakin besar kredit atau pembiayaan maka pendapatan yang diperoleh bank naik dengan asumsi penyaluran pembiayaan dilakukan secara efektif, karena pendapatan naik diharapkan laba akan mengalami kenaikan.
5. Non Performing Financing (NPF)
a. Pengertian Non Performing Financing (NPF)
Non Performing Financing (NPF), merupakan perbandingan antara pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan. Rasio ini mengindikasi bahwa semakin tinggi rasio NPF menunjukan semakin buruk kualitas pembiayaannya (Taswan, 2010:166). NPF atau pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang dalam pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang diinginkan pihak bank seperti: pengembalian pokok atau bagi hasil yang bermasalah, pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya risiko dikemudian hari bagi bank, pembiayaan yang termasuk golongan perhatian khusus, diragukan dan macet serta golongan lancar yang berpotensi terjadi penunggakan dalam pengembalian (Rivai, 2010:477). NPF terjadi karena kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan nasabah. Penyebab kesulitan keuangan perusahaan nasabah dibagi menjadi dua yaitu: (Arifin, 2003:206).
(1)
Hasil Rasio Keuangan Bank Syariah Mandiri
BSM ROA CAR FDR NPF BOPO QR
2009
I 2,08 14,78 86,85 2,15 72,05 30,07
II 2 14,07 87,03 1,92 73,88 22,8
III 2,11 13,37 87,93 2,16 74,05 36,2
IV 2,23 12,44 83,07 1,34 73,76 18,03
2010
I 2,04 12,52 83,93 0,66 74,66 30,07
II 2,22 12,46 85,16 0,88 73,15 32,37
III 2,3 11,49 86,31 1,45 71,84 20,89
IV 2,21 10,64 82,54 1,29 74,97 19,01
2011
I 2,22 11,89 84,06 1,12 73,07 35,09
II 2,12 11,26 88,52 1,41 74,02 30,2
III 2,03 11,1 89,86 1,26 73,85 33,59
IV 1,95 14,7 86,03 0,95 76,44 45,96
2012
I 2,17 13,97 87,25 0,86 70,47 35,53
II 2,25 13,7 92,21 1,41 70,11 27,01
III 2,22 13,2 93,9 1,55 71,14 27,5
IV 2,25 13,88 94,4 1,14 73 28,78
2013
I 2,56 15,29 95,61 1,55 69,24 28,65
II 1,79 14,24 94,22 1,1 81,63 25,9
III 1,51 14,42 91,29 1,59 87,53 28,72
IV 1,53 14,12 89,37 2,29 84,03 32,08
2014
I 1,77 14,9 90,34 2,65 81,99 32,56
II 0,66 14,94 89,91 3,9 93,03 33,2
III 0,8 15,63 85,68 4,23 93,02 38,39
IV 0,17 14,81 82,13 4,29 98,46 41,51
2015
I 0,81 15,12 81,67 4,41 91,57 39,35
II 0,55 11,97 85,01 4,7 96,16 20,9
III 0,42 11,84 84,49 4,34 97,41 20,19
(2)
Hasil SPSS
Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 28 0 3 1.70 .707
CAR 28 11 16 13.41 1.439
FDR 28 82 96 87.53 4.085
NPF 28 1 5 2.17 1.323
BOPO 28 69 98 79.98 9.784
QR 28 18 46 29.77 7.232
Valid N (listwise) 28
Sumber: Hasil Olah Statistik Deskriptif 2 juni 2016
Uji Normalitas Data
a. Test distribution is normal b. Calculated from data
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2 juni 2016. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi zed
Residual
N 28
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .10539635
Most Extreme Differences Absolute .115
Positive .115
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .610
(3)
Uji Autokorelasi
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.841 .672 8.695 .000
CAR .012 .022 .025 .551 .587 .486 2.058
FDR .007 .007 .039 .969 .343 .627 1.594
NPF -.117 .039 -.219 -2.993 .007 .188 5.328
BOPO -.056 .005 -.775 -10.964 .000 .202 4.945
QR .006 .004 .057 .438 .004 .646 1.549
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2 juni 2016
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .989a .978 .973 .117 1.891
a. Predictors: (Constant), QR, FDR, NPF, CAR, BOPO b. Dependent Variable: ROA
(4)
Uji Heteroskesdastisitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardize d
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant
) .217 .307 .707 .487
CAR .013 .010 .354 1.244 .226
FDR -.002 .003 -.155 -.619 .542
NPF .013 .018 .340 .743 .465
BOPO -.002 .002 -.342 -.776 .446
QR .000 .002 -.048 -.194 .848
a. Dependent Variable: ABS_RES
sumber: Hasil Pengolahan Data 2 juni 2016
Hasil Persamaan
ROA : 5,841 + 0,012 CAR + 0,007 FDR – 0,117 NPF – 0,056 BOPO – 0,006 QR
(5)
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 13.207 5 2.641 193.744 .000a
Residual .300 22 .014
Total 13.507 27
a. Predictors: (Constant), QR, FDR, NPF, CAR, BOPO b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2 Juni 2016
Uji signifikansi parameter individual uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardize d Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constan
t) 5.841 .672 8.695 .000
CAR .012 .022 .025 .551 .587
FDR .007 .007 .039 .969 .343
NPF -.117 .039 -.219 -2.993 .007
BOPO -.056 .005 -.775 -10.964 .000
QR .006 .004 .057 .438 .004
a. Dependent Variable: ROA
(6)
Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .989a .978 .973 .117 1.891
a. Predictors: (Constant), QR, FDR, NPF, CAR, BOPO b. Dependent Variable: ROA