Pendidikan Apresiasi Seni untuk Pluralisme: Merayakan Keanekaragaman Budaya Nusantara

J»ENDIDIKAN APRES\AS\ SENI UusronmlkigfedaUSRPMLKIEA

PLURALISME:
Merayakan Keanekaragaman Budaya Nu

tarazyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYUTS

(Sebuah Pengantar)
Pluralisme, Agama, dan Konflik

Pluralisme atau keanekaragaman budaya adalah
cayaan: ia pasti didapati pada setiap masyarakat di m
istimewa saat ini, ketika teknologi transportasi da
telah mencapai kemajuan sangat pesat, maka kemaje
pakanywvutsrpnmlkihgedcbaSRJ
inevitable destiny di tingkat global-mondial ma
kat bangsa-negara dan komunitas. Namun, menyitir
King Jr., meskipun secara fisik kita telah mampu unt
sama dalam masyarakat majemuk, secara sosial-spiritu
memahami makna sesungguhnya dari hidup bersama
yang memiliki perbedaan kultur, yang antara lai

perbedaan agama dan etnisitas.

suatu kenisa pun. Terukan merupun di tingartin Luther
tinggaJteb
bet-

kita belum
engan orang
mencakup

Persoalan ini merupakan salah satu penyebab u ama dari terjadinya berbagai katastropi sosial mengerikan. Di t ngkat antarbangsa misalnya, Israel dengan Palestina, Amerika dengan Irak,
RUBiadengan Chechnya, serta Bosnia dengan Serb a, terus berperang untuk saling meniadakan, mengakibatkan jat hnya banyak
korban dati kalangan aipil yang tak berdosa. Di t'ngkat intrabangsa, berbagai contoh juga dapat disebut: Hitler an Nazi-nya
di Jerman telah membuat jutaan kaum Yahudi kehil ngan nyawa,
Ku Klux Klan dan Rednecks di Amerika Utara atau Skinheads di
Eropa atas dasar white-supremacy menyiksa dan me unuh kaum
kulit hitam dan kulit berwarna lainnya, pertikaian s ku Tutsi dan
Hutu merobek keharmonisan Rwanda, dan konflik an ara Protestan
dan Katolik di Irlandia menimbulkan perang
v


Pendidikan Apresiasi Sen; untuk Pluraiisme
Merayakan I