BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesiapan 1. Pengertian
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban terhadap cara tertentu terhadap suatu situasi.
Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon Slameto, 2003, hlm, 114. Menurut Thorndike yang dikutib dalam
Slameto kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Menurut Hamalik 2003, hlm, 41 kesiapan adalah keadaan kapasitas yang ada
pada diri siswa dalam hubungan dengan tujuan pengajaran tertentu. Sedangkan Menurut Djamarah kondisi diri yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan.
Menurut Darsono 2000, hlm, 27 faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis, merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Menurut Soemanto 1998 ada orang
yang mengartikan readiness sebagai kesiapan atau kesedihan seseorang untuk berbuat sesuatu. Seorang ahli bernama cronbach memberikan pengertian tentang readiness
sebagai segenap sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan
Kesiapan merupakan suatu sikap psikologis yang dimiliki seseorang sebelum melakukan sesuatu. Dimana kesiapan ini dapat dipengaruhi oleh dirinya sendiri atau
oleh pihak luar. Berikut yang dapat mempengaruhinya yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor ini terbagi menjadi dua bagian yaitu jasmaniah dan rohaniah psikologis. Dimana
keduanya mempengaruhi individu menjadi terampil yang termasuk faktor jasmani adalah bagaimana kondisi fisiknya dan panca indra. Sedangkan kondisi psikologisnya
adalah minat tingkat kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif. Semua ini akan berpengaruh dengan kesiapan seseorang individu.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri seseorang Hamalik, 2003, hlm, 42.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan. Di bawah ini di kemukakan faktor-faktor kesiapan belajar dari beberapa pendapat, yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Darsono 2000, hlm 27, faktor kesiapan meliputi:
a. Kondisi fisik yang tidak kondusif.
Misalnya: sakit, pasti akan mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar.
b. Kondisi psikologis yang kurang baik.
Misalnya: gelisah, tertekan, dsb. merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran belajar.
2. Menurut Slameto 2003, hlm 113, kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu:
a. Kondisi fisik, mental dan emosional.
b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan.
c. Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah
Dipelajari.
Universitas Sumatera Utara
3.
Menurut Djamarah 2002, hlm 35, faktor-faktor kesiapan meliputi: a. Kesiapan fisik
Misalnya tubuh tidak sakit jauh dari gangguan lesu, mengantuk, dan sebagainya.
b. Kesiapan psikis Misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada motivasi intrinsik.
c. Kesiapan Materiil Misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku bacaan, catatan
dll. 4. Menurut Soemanto 2001, hlm 91, faktor yang membentuk readiness, meliputi:
a. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Keadaan fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap
kegiatan individu. Sebaliknya kondisi fisik yang lemah atau sakit akan tidak bisa memberikan pengaruh yang positif. Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologis ini
menyangkut pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada umumnya, alat-alat indera, dan kapasitas intelektual.
b. Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses pikir dan mempengaruhi mental seseorang.
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai dasar indikator kesiapan berhubungan seksual pasca melahirkan adalah kondisi fisik, kondisi psikologis. Kondisi fisik yang
dimaksud misalnya setelah masa nifas 40 hari atau lebih, tidak ada perdarahan lagi, tidak sakit dan nyeri waktu sanggama, bisa dipastikan ibu sudah siap berhubungan
seksual. Kondisi psikologis kejiwaan terjadi pada ibu usai melahirkan yang belum siap
Universitas Sumatera Utara
dan memahami segala urusan mengurus anak. Akibatnya ibu merasa lelah, capek, dan menyebabkan ibu enggan berhubungan seksual. Ibu siap berhubungan seksual apabila
tidak merasa takut sakit dan tidak trauma dengan jahitan jalan lahir episiotomi Thamrin, 2010, ¶ 2.
3. Prinsip-prinsip Kesiapan